A. Alat Pendidikan
Alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang.Alat melihat jenisnya,
sedangkan metode melihat efisiensi dan efektivitasnya. Alat dan metode diartikan sebagai segala
sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat
pendidikan adalah apa saja yang dapat dijadikan perantara untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan perbuatan mendidik berlangsung dengan menggunakan alat pendidikan. Alat pendidikan
merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan
tertentu. Sedangkan faktor-faktor pendidikan lainnya seperti guru, peserta didik, tujuan, dan
lingkungan, dapat menjadi alat pendidikan apabila digunakan dan direncanakan dalam perbuatan atau
tindakan mendidik.
a. Papan tulis
b. Bulletin Board dan Display
c. Gambar dan Ilustrasi Fotografi
d. Slide dan FilmStrip
e. Film
f. Rekaman pendidikan, dll
2. Non fisik
Alat-alat yang dapat digolongkan kedalam non fisik adalah suasana atau situasi yang timbul dengan
sendirinya atau diciptakan, yang diharapkan mampu memperlancar proses pendidikan. Kalau hal
tersebut ditunjuk pada lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan yang lain maka suasana yang
kondusif untuk belajar mengajar dapat disebut sebagai alat pendidikan yang bersifat non-fisik.Dalam
dunia pendidikan terdapat bermacam alat pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan
pendidikan. Adapun pembagian alat pendidikan menurut Suwarno membedakan alat-alat pendidikan
dari
beberapa segi:
2) Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang jelek,
misalnya : larangan, celaan, peringatan, ancaman, hukuman.
2).Tidak menyenangkan yaitu yang menimbulkan perasaan tidak senang pada anak-anak. Misalnya,
hukuman dan celaan.
a. Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pendidikan lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru,tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.