PENDAHULUAN
LATARBELAKANG MASALAH
Anak usia dini merupakan individu yang berusia 0<6 tahun. Pada massa itu
adalah masa golden age yitu masa peka atau massa matangnya seluruh fungi
jiwa. Setiap anak akan berkembang sesuai dengan masa perkembangan
nya.seperti perkembangan motorik halus anak usia <3 bulan yag mulai bisa
memainkan jari tngan dan kaki serta dapat memegang benda dengan 5 jari. Usia
anak 6<9 bulan, anak sudah mampu memegang benda dengan ibu jari dan jari
telunjuk nya, usia 12<18 bulan anak sudah mampu memegang alat tulis dan
membuat coretan bebas, anak usia 2<3 tahun koordinasi motorik halus pada jari
tangan sudah cukup baik untuk memegang benda pipih, sampai pada
perkembangan motorik halus yang sempuna yaitu usia 5-6 tahun anak sudah
mamapu memanipulasi dengan bentuk gambar, mampu ,membaut coretan
beraturan, motorik halus jari tangan sudah baik dan beraturan.
Perkembangan fisik pada masa kanak-kanak dengan di tandai dengan
berkembangnya kemampuan motorik. Menurut samsudin (2005,hlm 9) motorik
merupakan istilah umum untuk perilaku gerak mansia. Perkembangan motorik
anak taman kanak-kanak merupakan perubahan kemampuan motorik dari bayi
sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan ke mampuan
motorik. Perkembangan morik meliputi perkembangan motorik kasar dan
motorik halus. Menurut Wahyudin dan Agustin (2012,hlm.34-35) Motorik kasar
adalah gerakan gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besaratau sebagian besar
otot yang ada dalam tubuh maupun seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan diri. Sejalan dengan Suyanto (2005mhlm.51) motorik kasr
merupakan gerakan yang menggunakan otot-otot besar seperti berjalan,berlari
dan melompat.
Kemampuan motorik halus menurut Sujono (2008.hlm 1.13) kemampuan
yang gerakannya hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot keciil, seperti kemampuan menggunakan jari jemari
tangan dan gerakan pergrlangan tangan yang cepat. Sedangkan menurut Daeng
(1996,hlm.121) menyebutkan bahwa yang disebut motorik halus adalah aktivits
motorik yang melibatkan otot-otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut
koordinasi mata dan tangan dan kemampuan pengendalian gerak baik yang
memungkin kan nya untuk melakukan kecermatn dalam gerakannya. Beberapa
gerakan yang termasuk motorik halus adalah menggunting, merobek, meremas,
menggambar,melipat, meronce, menggenggam, meyusun balok, dan lain
sebagainya. (suyntomlm.2005, hlm.51)
Perkembangan motorik halus anak ini akan terus berjalan sesui dengan massa
yang telah di tetapkan apabila di bareng dengan stimulus yang baik. Misalnya
dengan memberikan stimulus dengan seni rupa. Seni rupa meruapkan suatu
kegiantan yang sangat sangaik.dan mengasikkan bagi anak. Dengan seni anak
bisa mengekspresikan semua yanga di ketahui anak.Pada masa anak-anak
kegiatan seni rupa memang sangat cocok diakukan untuk melatih perkembangan
anak, asal dengan kegiatan seni yang terarah dan di sesuaikan dengan
karakteristik masa perkembangan anak.
Sejak usia dini anak sudah di kenalkan menggambar. Dalam pembelajaran di
TK kebanyakan guru kurang memperhatikan hasil belajar anak terhadap
pembelajaran yang satu ini. Guru sering menggunakan menggambar sebagai
pembelajaran relaksasi pada anak tanpa memperhatikan hasil karya anak
sehingga di dapati hasil karya anak dalam pembelajaran menggambar terkesen
tanpa arahan.
Pada prinsipnya kegiatan menggambar yang dilakukan olej anak merupakan
kegiatan naluriah. Seperti hal nya kegiatan makan,minum, berbicara, dan
bercerita kepada orang lain. Kegiatan menggambar bersamaan dengan kegiatan
orang lain seperti memilih dan mengenakan pakaian yang di lakukan oleh anak.
Rasa seni di mulai denga bagaimana anak bisa menata benda-benda di
sekitarnya. Jika hal tersebut tidak di lakukan oleh anak, maka pendidik perlu
segera mendidik dan membimbingnya.
Seperti mengajarkan menggambar pada anak untuk melatih perkembangan
motorik halus anak. Menggambar tidak hanya mampu mengembang motorik
halus anak, tetapi juga mengembangkan pola piker anak agar lebih kreatif dan
inovatif.. Kegiatan menggambar biasanya di lakukan untuk melatih ketrampilan
menulis dan membaca pada anak usia 2-4 tahun, karena pada masa itu anak
sudah cukup matang untuk belajar menulis dan membaca permulaan.
Pada umumnya kegiatan menggambar sering di lakukan oleh kebanyakan
pendidik dengan tujuan yang sama yaitu mengembangkn motorik halus anak.
Tetapi variasi kegiatan menggaman bar masih sangat sempit.Seperi hanya meniru
bentuk, mewarnai bentuk dan menggambar sesuai tema. Padahal kegiatan
mengambar seperti ini hanya akan membatasi kemampuan berfikir anak dan
menciptakan ingatan tentang gambar yang sejenis pada masing anak.
Dengan banyaknya fariasi kegiatan menggambar anak tentunya tidak akan
bosan serta ingatan anak tentang menggambar juga akan beraneka ragam.
Kemampuan fisik motorik sangat penting untuk menunjang kelangsungan
hidup sehari-hari oleh karena itu kemampuan fisik motorik anak usia dini harus
dikembangkan sejak usia dini baik kemampuan motorik kasar maupun
kemampuan motorik halus. Menurut artikel yang ditulis (Lolita Indraswari, 2012:
2) motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot tertentu anak yang
dapat membuat mereka melompat, memanjat, berlari, menaiki sepeda.
Sedangkan menurut artikel yang ditulis oleh (Marliza, 2012: 1) perkembangan
gerakan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi
gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau
memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan.
Stimulasi perkembangan motorik halus yang bertujuan melatih keterampilan
jari-jemari anak untuk persiapan menulis seperti menggunting, menjiplak,
memotong, menggambar, mewarnai, menempel, bermain play dough dan
meronce perlu diberikan kepada anak taman kanak-kanak agar kemampuan
motorik halusnya dapat berkembang dengan baik. Penelitian ini akan membahas
mengenai perkembangan motorik halus yaitu bagaimana 3 meningkatkan
kempampuan halus melalui kegiatan mewarnai yang merupakan salah satu
alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru di sekolah
untuk mengembangkan kemampuan motorik halus khususnya anak kelompok B
yaitu usia 5-6 tahun.
Perkembangan motorik halus anak usia dini akan berkembang setelah
perkembangan motorik kasar anak berkembang terlebih dahulu, ketika usia-usia
awal yaitu usia satu atau usia dua tahun kemampuan motorik kasar yang
berkembang dengan pesat. Mulai usia 3 tahun barulah kemampuan motorik halus
anak akan berkembang dengan pesat, anak mulai tertarik untuk memegang pensil
walaupun posisi jari-jarinya masih dekat dengan mata pensil selain itu anak juga
masih kaku dalam melakukan gerakan tangan untuk menulis.
Oleh karena itu, pada usia selanjutnya yaitu usia 5-6 tahun sangat tepat untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai agar
kemampuan motorik halus anak lebih matang. Kematangan motorik halus anak
kelompok B yaitu usia 5-6 tahun sangat penting sebagai modal awal untuk
kemampuan menulis yang sangat dibutuhkan pada jenjang pendidikan
selanjutnya. Kemampuan menulis sangat berhubungan dengan kelenturan jari-
jemari dan pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang baik yang
menjadi tujuan dalam kegiatan pengembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun.
Ditjen Dikdasmen, (2006), tentang setandar kompetensi kelompok B,
menyebutkan bahwa anak mampu mengkspresikan diri dan berkreasi dengian
berbagai gagasan, imajinasi dan menggunakan berbagai media/ suatu karbahan
menjadi suatu karya seni.kemudian dalam hasil ,diharapkan dapat menggambar
sederhana, dengan berbagai media arang, kapur, crayon, pensil warna dan lain-
lain. Untuk saat ini tuntutan dari kurikulum tersebut belum bisa direalisasikan di
TK PGRI khusus dalam pembelajaran menggmbar di TK PGRI anak masih
kurang kreatif dalam menggambar. Hal ini terlihat dari hasil karya anak dalam
menggambar. Coretan di hasilkan anak masi berkesan umum dan gambar yang
sama setiap pengerjaan tugas menggambar. Misal : anak hanya menggambar
rumah saja, anak menggambar gunung saja, atau anak menggambar pohon saja.
Selain itu ketika anak di berikan tugas menggambar suasana kelas sering
ramai,anak sering jalan-jalan sendiri dan tidak serius dalam menggambar.
Melihat kondisi di atas penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan
judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan
Menggambar di Kelompok B TK PGRI Kedokanbunder Kecamatan
Kedokanbunder Kabupaten Indramayu.
1. Identifikasi Masalah
a. Kegiatan menggambar menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan
b. Sebagian anak tidak menyimak saat guru memebrikan contoh gambar
c. Pada saat kegiatan menggambar, hampir semua anak ribut dengan
aktifitasnya
d. Pada saat kegiatan menggambar berlangsung. anak lebih sering mengeluh
karena di anggap susah untuk dikerjakan
2. Analaisis masalah
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan di pecahkan
adalah kurangnya kemampuan menggambardalam konteks kegiatan tertentu
karena merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan
masalah baru. Penyebab masalah tersebut di karenakan mn perkembangan
motorik halus yang kurang efisien terhadap pola menggambar pada anak usia
dini dan perkembangan motorik halus anak masih belum mencapai
kematangannya.
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah penggunaan pola, meniru, oleh guru yang kurang sesuai dengan
tingkat perkembangan anak dan upaya peningkatan perkembangan motorik
halus anak dapat di atasi dengan menggunakan berbagai kegiatan
menggambar bebas yang bervariasi.
A. Rumusan Masalah
Penelitian ini di lakukan atas dasar permasalahan pada anak-anak TK PGRI
Kedokanbunder yaitu rendah ketrampilan motorik halus dalam kegiatan
menggambar anak belum bisa mewarnai gambar dengan rapih, dan anak belum
bisa menggambar dengan bentuk bermakna. Berdasarkan latar belakang masalah
diatas permasalahan umum penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan
kkemampuan motorik halus dengan kegiatan menggambar di kelompok B TK
PGRI kedokan bunder, secara khusus rumusan masalah dalam penelitian ini di
tuangkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
menggambar di kelompok B TK PGRI Kedokanbunder
2. Apakah melalui kegiatan menggambar akan meningkan perkembang motorik
halus pada anak di kelompok B TK PGRI Kedokanbunder
3. Seperti apakah hasil kegiatan menggambar yang sudah dilakukan untuk
meningkatkan motorik halus pada anak kelompok B TK PGRI Kedokanbunder
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah unuk mengetahui bagaimana anak dalam
menggambar dapat di tingkatkan melalui kegiatan ini di kelompok B TK PGRI
Kedokanbunder
1. Dapat megetahui perkembangan kematangan motorik halus anak
khususnya usia 4-6 tahun.
2. Dapat melatih kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan seni
menggambar.
3. Dapat mengetahui variasi kegiatan mengganbar untuk anak usia 4-6 tahun.
4. Dapat mengetahui cara melakukan kegiatan menggambar yang bervariasi.
5. Dapat mengetahui apa saja manfaat kegiatan menggambar bagi anak
khususnya anak usia 4-6 tahun.
C. Manfaat penelitian
Penelitian ini di harapkan banyak manfaat bagi pihak-pihak yang terkait
diantaranya :
1. Secara teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan gambaran pengenai upaya
meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggambar.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Bagi anak
1) Melatih kemampuan motorrik halus pada anak
2) Meningkatkan kemampuan motorik halus anak
3) Memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi anak dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
menggambar
b. Bagi guru
Pendidik dapat menjadikan hasil penelitian ini menjadi masukan bagi
pendidik sebagai sumber motivasi, inovasi, dan cerminan pembelajaran
pada anak usia dini, serta dapat meningkatkan kemampuan motorik halus
anak.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan bagi lembaga
pendidik dalam memberikan kontribusi kegiatan-kegiatan belajar
pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak bagi
pengembangan kemampuan motorik halus anak.
d. Bagi penulis
Penulis dapat mengembangkan variasi kegiatan menggambar yang
sudah ada menjadi kegiatan yang lebih menarik dan bermanfaat bagi anak
dan pendidik lainnya. Penulis dapat mengetahui tingkat perkembangan
motorik halus anak sesuai dengan usia anak. Penulis juga bisa mengetahui
manfaat kegiatan menggambar bagi anak sehingga mampu menstimulasi
perkembangan motorik halus anak. Tidak hanya itu penulis juga dapat
mengetahui bagaimana tata cara melakukan kegiatan menggambar pada
tiap variasi.
e. Bagi Pembaca
Dapat mengetahui macam kegiatan menggambar untuk anak. Dengan
ini pembaca dapat mengetahui bahwa banyak manfaat menerapan kegiatan
menggambar bagi perkembangan anak khusus nya perkembangan
motorik halus anak.Selain itu pembaca juga dapat mengetahui tata cara
melakukan kegiatan menggambar dengan beraneka variasi kegiatan.
Sehingga diharapkan pembaca bisa menerapkan kegiatan ini menggambar
pada anak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2019
Semester II (Genap) Tahun Ajaran 2018/2019 dengan 2 siklus yaitu sebagai berikut:
3. Bidang Pengembangan
4. Kelas Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada siswa kelas atau
kelompok B TK PGRI Kedokanbunder Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten
Indramayu
21
5. Karakteristik Siswa TK PGRI Kedokanbunder
Tabel 3.1
Karakteristik Siswa menurut Jenis Kelamin
B. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dengan 2 siklus yang setiap
siklusnya terdiri dari 4 langkah diantaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi/ pengamatan dan refleksi.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1). Tindakan yang akan dilaksanakan dalam rancangan siklus I, yaitu
peneliti merencanakan dalam bentuk skenario perbaikan RPPH
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian), dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
RPPH-1: Perencanaan tindakan kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah menggambar bentuk telepon-teleponan
RPPH-2: Pelaksanaan tindakan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
menggambar komputer
RPPH-3: Pelaksanaan tindakan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
menggambar radio
RPPH-4: Pelaksanaan tindakan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
menggambar tv
RPPH-5: Pelaksanaan tindakan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
menggambar majalah
2). Langkah-langkah Perbaikan
Langkah-langkah perbaikan pada siklus I secara terperinci adalah sebagai
berikut:
a). Skenario Perbaikan RPPH-1:
1) Menggambar bentuk telepon-teleponan.
2) Guru mengkondisikan anak untuk membentuk pola memutar
3) Guru meminta anak untuk membuat gambar telepon-teleponan
sesuai imajinasi masing-masing.
4) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
5) Guru meminta anak untuk mengamati cara menggambar dengan
benar
6) Guru mendemonstrasikan dan memberi contoh cara menggambar
dengan benar.
7) Guru meminta anak untuk mencobanya lagi bersama-sama dengan
bimbingan guru.
b). Skenario Perbaikan RPPH-2
1) Menggambar komputer yang sebelumnya guru memberika contoh
bengan benar
2) Guru mengkondisikan anak untuk membentuk circle time.
3) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
4) Guru meminta anak untuk mengamati cara menggambar dengan
benar.
5) Guru mendemonstrasikan dan memberi contoh menggambar
dengan benar.
6) anak untuk mencobanya secara bersama-sama dengan bimbingan
guru.
7) Guru memantau dan memotivasi kegiatan menggambar dengan
baik dan benar.
c. Tahap Observasi/Pengamatan
Tabel 3.2
Lembar Observasi Keterampilan Motorik Halus melalui Melipat Kertas
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Keterangan:
4 = BSB (Berkembang Sangat Baik)
3 = BSH (Berkembang Sesuai Harapan)
2 = MB (Mulai Berkembang)
1 = BB ( Belum Berkembang)
d. Tahap Refleksi
2. Siklus II
b. Tahap Perencanaan
BAB IV