Anda di halaman 1dari 6

STIMULASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI KEGIATAN SENI RUPA

Nurul Kusuma Dewi, Surani


PG PAUD, FKIP, Universitas Sebelas Maret, TK Negeri Pembina Surakarta
e-mail: kusuma.dewi@staff.uns.ac.id1*, surani329@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menstimulasi kemampuan motorik halus
anak usia 4-5 tahun. Penelitian dilakuakn pada bulan Juli-Oktober 2018 di
Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Model
penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah Kemmis dan Mc Taggart yang
meliputi empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Subyek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun berjumlah 21 anak yang
terdiri dari 1 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Data penelitian berupa data
kualitatif dan sumber data penelitian adalah guru dan anak. Data penelitian
diperoleh menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
uji validitas data penelitian menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Data penelitian dianalisis menggunakan model interaktif Milles dan
Huberman yang terdiri dari empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian yaitu: (1) indikator motorik
halus anak yang meliputi koordinasi mata dan tangan, kekuatan jari tangan, dan
kelenturan pergelangan tangan meningkat; (2) kegiatan seni rupa yang dapat
diterapkan pada anak usia dini adalah mewarnai, menggambar, melukis,
menjiplak, membentuk, menempel, meronce, dan figer painting; serta (3)
kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun dapat distimulasi melaluli
kegiatan seni rupa.

Kata Kunci: motorik halus, kegiatan seni rupa, usia 4-5 tahun

STIMULATION OF FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN AGE 4-5 YEARS


THROUGH VISUAL ART ACTIVITIES

Abstract
This study aims to stimulate the fine motor skills of children aged 4-5 years. this
research was carried out in July-October in the Surakarta A Group of State
Kindergarten coaches. This study uses a qualitative approach to the type of
classroom action research (CAR). The classroom action research model used is
Kemmis and Mc Taggart which includes four stages, namely: planning,
implementation, observation, and reflection. Research subjects were 21 children
aged 4-5 years consisting of 1 boy and 10 girls. Research data in the form of
qualitative data and research data sources are teachers and children. Research
data was obtained using observation, interview, and documentation techniques.
The technique of testing the validity of research data using technical triangulation

190
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 7, Edisi 2, Desember 2018

and source triangulation. The research data was analyzed using Milles and
Huberman's interactive model consisting of four stages, namely data collection,
data reduction, data presentation and data verification. The results of the study
are: (1) children's fine motor indicators which include eye and hand coordination,
finger strength, and increased wrist flexibility; (2) art activities that can be applied
to early childhood are coloring, drawing, painting, tracing, forming, sticking,
rooting, and figer painting; and (3) fine motor skills of children aged 4-5 years can
be stimulated through art activities.

Keywords: motor skill, visual arts activities, 4-5 years

PENDAHULUAN kelenturan pergelangan tangan; dan


Pendidikan anak usia dini (3) kekuatan dan kelenturan jari
merupakan pendidikan dasar bagi tangan (Kemdikbud, 2015: 11).
kehidupan setiap anak. Pendidikan kemdikbud menjabarkan kemampuan
pada anak usia dini tidak hanya motorik halus anak berhubungan
menanamkan pengetahuan, namun dengan perkembangan otot jari dan
juga membentuk karakter dan pergelangan tangan. Sedangkan
menyiapkan anak untuk jenjang Yamin dan Sanan (2013: 101-103)
pendidikan selanjutnya. Oleh karena menjelaskan kemampuan motorik
itu, stimulasi yang diberikan kepada halus anak meliputi: menggenggam,
anak usia dini harus sesuai dengan memegang, merobek, menggunting,
konsep perkembangan anak. Aspek dan koordinasi mata serta tangan.
perkembangan anak usia dini Dilapangan diperoleh data
meliputi: aspek nilai moral dan bahwa kemampuan motorik halus
agama, sosial emosional, bahasa, anak masih belum berkembang secara
kognitif, seni, dan fisik motorik baik maksimal. Hal ini dibuktikan, dari
motorik kasar dan halus. Semua aspek berbagai kegiatan motorik halus anak-
perkembangan anak tersebut dapat anak masih belum bisa menggunting
distimulasi melalui kegiatan pola sederhana, mewarnai dengan cara
pembelajaran. menggenggam krayon, dan belum
Salah satu aspek yang paling mampu menjimpit biji-bijian untuk
penting dikembangkan adalah motorik dimasukan kedalam botol. Anak-anak
halus. Kemampuan motorik halus masih cenderung memeasukan biji-
anak usia dini sering kali diabaikan bijian kedalam botol dengan cara
dan dianggap tidak terlalu penting. menggenggam.
Padahal kenyataannya, kemampuan Kemampuan motorik halus
motorik halus anak menjadi dasar atau anak usia 4-5 tahun dapat distimulasi
pondasi kemampuan menulis. dengan berbagai kegiatan
Kematangan motorik halus yang pembelajaran yang menyenangkan,
dimiliki anak akan membantu anak salah satunya melalui kegiatan seni
mengembangkan kemampuan rupa. Menurut Soetedja, kegiatan seni
menulis. Standar kemampuan motorik rupa merupakan bidang yang
halus anak usia 4-5 tahun, meliputi: memfokuskan pada pencitraan objek
(1) koordinasi mata dan tangan; (2) yang dibuat, ditunjukkan, dan

191
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 7, Edisi 2, Desember 2018

diapresiasi (Mulyani, 2017: 61). spesifik seperti: menulis, melipat,


Pendapat Soetedja diatas menjelaska meangkai, mengancing baju, mengikat
bahwa seni rupa merupakan hasil tali sepatu, dan menggunting. Menurut
karya yang dibuat dalam bentuk Suyanto, perkembangan motorik halus
sebuah produk yang dapat dinikmati anak usia dini dapat mendukung
oleh orang lain. Sedangkan menurut dalam melakukan kegiatan sehari-
Dyson dan Richards seni rupa anak sehari. Menurut Allen dan Marotz
usia dini merupakan coretan anak- (2010: 140), menyebutkan
anak yang berisi benih-benih perkembangan motorik halus anak
dikemudian hari akan tumbuh mekar usia 4-5 tahun meliputi: (1)
ke dalam aktivitas membaca dan membangun menara dengan 10 balok
menulis (Seefeldt dan Wasik, 2008). atau lebih; (2) membentuk benda atau
Pendapat Dyson dan Richards diatas sesuatu dari lempung; (3) Meniru
menjelaskan bahwa kegiatan seni rupa beberapa gambar bentuk dan tulisan
merupakan tahap awal untuk beberapa huruf; (4) menggenggam
mengembangkan kemampuan krayon atau spidol dengan
membaca dan menulis, sedangkan menggunakan genggaman 3 jari; (5)
kemampuan membuat coretan mewarnai dan menggambar; (6)
berhubungan erat dengan kematangan semakin akurat dalam memukul paku
motorik halus anak usia dini (Seefeld dan pasak dengan palu; serta (7)
& Wasik, 2008: 266). Oleh sebab itu, merangkai manik-manik kecil dengan
kemampuan motorik halus anak usia benang. Allen dan Marotz
4-5 tahun dapat distimulasi dengan menyebutkan tugas perkembangan
kegiatan seni rupa. motorik halus anak usia 4-5 tahun
Kemampuan Motorik Halus Anak meliputi 7 jenis tugas perkembanga
Usia 4-5 Tahuan yang bisa distimulasi melalui kegiatan
Aspek kemampuan motorik pembelajaran. Dari berbagai pendapat
halus anak usia dini sangat penting ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
dikembangkan karena berhubungan perkembangan kemampuan motorik
dengan kemampuan aspek halus anak meliputi otot halus,
perkembangan lainnya. Seefeld & kekuatan jari, kelenturan pergelangan
Wasik (2008: 66) menjelaskan bahwa tangan, koordinasi mata dan tangan
pada anak usia 3-5 tahun dapat yang bisa difungsikan anak dalam
mengembangkan peningkatan kendali membantu melakukan aktivitas sehari-
atas otot-otot halus anak. Pendapat hari.
Seefeld & Wasik diatas menjelaskan Seni Rupa Anak Usia Dini
bahwa pada anak usia 3-5 tahun tahun, Pada pendidikan anak usia
kemampuan motorik halusnya sudah dini (PAUD) kegiatan bermain,
berkembang dengan baik. bernyanyi, menggambar, menari,
Suyanto (2005: 50) merupakan aktivitas seni yang sangat
menjelaskan bahwa perkembangan mendasar dimana seluruh aktivitas
motorik halus anak usia dini meliputi tersebut melibatkan seluruh indera dan
perkembangan otot halus dan membantu susunan saraf (Suyadi,
fungsinya, dimana otot berfungsi 2015: 167). Seni pada pendidikan
untuk melakukan gerakan-gerakan anak usia dini terbagi menjadi seni
bagian-bagian tubuh yang lebih musik, gerak, dan rupa. Kegiatan seni

192
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 7, Edisi 2, Desember 2018

pada anak usia dini dapat menstimulai adalah Kemmis & Tagrat, yang
berbagai aspek perkembanganngan terdiri dari empat tahapan pada setiap
anak, antara lain: kemampuan siklusnya, yaitu: perencanaan,
berpikir, kreativitas, literasi, kekuatan pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
otot, dsb. Seni memiliki nilai estetika Penelitian tindakan kelas
yang tinggi, tetapi pada anak usia dini dilaksanakan pada kelompok A (usia
seni atau kesenian memiliki nilai 4-5 tahun) di TK Negeri Pembina
pendidikan. Nilai kesenian bagi anak Surakarta. Subyek penelitian
usia 3-5 tahun salah satunya adalah berjumlah 21 anak, yang terdiri dari
untuk melakukan dan memperoleh 11 anak laki-laki dan 10 anak
kendali otot halus serta menguatkan perempuan. Penelitian tindakan kelas
motor tangan dan mata (Seefeld & dilaksanakan selama empat bulan dar
Wasik, 2008: 261). Menurut Seefeld bulan Juli-Oktober 2018. Penelitian
& Wasik, nilai kesenian dapat tindakan kelas dilakukan dengan cara
digunakan untuk menstimulasi berkolaborasi dengan guru kelas.
kemampuan motorik halus dan Data penelitian berupa data
menguatkan motor tangan dan mata kualitatif tentang kemampuan
pada anak usia dini. motorik halus anak usia 4-5 tahun.
Menurut Mulyani (2017: 65- Sumber data dalam penelitian ini
76) menjabarkan bahwa kegiatan adalah guru dan anak. Teknik
pembelajaran seni rupa pada anak usia pengumpulan data menggunakan
dini, meliputi: menggambar, finger wawancara, dokumentasi, dan
painting, melukis, kolase, menjplak, observasi selama pembelajaran. Uji
membentuk, mencetak, mengecap, validitas data menggunakan
serta melipat. Mulyani menjelaskan triangulasi tekni dan sumber data.
bahwa kegiatan seni rupa pada anak Analisis data penelitian menggunakan
usia dini merupakan kegiatan yang model interaktif Milles & Huberman,
menyenangkan yang menghasilkan yang terdiri dari pengumpulan data,
produk karya seni melalui kegiatan reduksi data, penyajian data, dan
pembelajaran menggambar, finger verifikasi data.
painting, melukis, kolase, menjplak,
membentuk, mencetak, mengecap, HASIL DAN PEMBAHASAN
serta melipat dimana semua kegiatan Hasil penelitian membuktikan
tersebut dapat dihubungan dengan bahwa kemampuan motorik halus
tema pembelajaran. Dari berbagai anak usia 4-5 tahun dapat distimulasi
pendapat para ahli dapat disimpulkan melalui kegiatan seni rupa. Penelitian
bahwa kemampuan motorik halus yang dilakukan kelompok anak usia 4-
anak usia dini dapat distimulasi 5 tahun di TK Negeri Pembina
dengan kegiatan seni rupa yang Surakarta menggunakan penelitian
menyenangkan. tindakan kelas sebanyak 3 siklus.
Masing-masing siklus diberikan
METODE kegiatan seni rupa yang beragam
Pendekatan penelitian untuk menstimulasi semua insdikator
menggunakan pendekatan kualitatif, kemampuan motorik halus anak,
dengan jenis penelitian tindakan yaitu: koordinasi mata dan tangan,
kelas. Model PTK yang digunakan

193
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 7, Edisi 2, Desember 2018

kelenturan pergelangan tangan, dan kemampuan motorik halus anak.


kekuatan otot-otot jari tangan. Ketiga indikator kemampuan motorik
Pada Siklus 1 kegiatan seni halus anak usia 4-5 tahun yang
yang diterapkan untuk menstimulasi meliputi: koordinasi mata dan tangan,
kemampuan motorik halus anak kelenturan pergelangan tangan, serta
adalah membuat hasil karya kipas jari. kekuatan dan kelenturan jari tangan
Hasil karya ini dibuat dengan berbagai anak meningkat. Hal ini terlihat dari
jenis kegiatan seni rupa, yaitu: kemampuan anak untuk menggunakan
menjiplak pola tangan, mewarnai, jari tangan dalam menjepit alat tulis
menggunting, dan menempel. atau krayon semakin kuat, membuat
Kegiatan ini bertujuan untuk coretan gambar dan warna semakin
mengembangkan indikator kelenturan terarah, bisa memperkiraan takaran
pergelangan tangan serta koorrdinasi ketikan menjumput. Beberapa hal
tangan dan mata. Hasil yang diperoleh tersebut membuktikan bahwa
dari stimulasi tersebut adalah kemampuan motorik anak usia 4-5
kekuatan pergelangan tangan anak tahun sudah meningkat. Hasil
sudah baik, sedangkan korodinasi penelitian tersebut sesuai dengan
mata dan jari tangan anak masih butuh pendapat Seefeld & Wasik (2008: 66)
distimulasi. Hal ini dibuktikan pada yang menjelaskan bahwa pada anak
hasil menjiplak jari tangan sudah usia 3-5 tahun dapat mengembangkan
sesuai pola, sedangan untuk hasil peningkatan kendali atas otot-otot
menggunting anak-anak masih belum halus anak.
sesuai pola dan masih membutuhkan Penerapan kegiatan seni rupa
bantuan guru. pada anak usia 4-5 tahun
Data hasil penelitian siklus 2 diimplikasikan dalam proses
tentang kemampuan motorik halus pembelajaran di setiap area. Kegiatan
anak dengan indikator koordinasi seni rupa dipadukan dengan kegiatan
mata dan tangan; kelenturan selain kegiatan seni, sehingga
pergelangan tangan; dan kekuatan dan stimulasi yang diberikan untuk
kelenturan jari tangan distimulasi mengembangkan kemampuan motorik
dengan jenis kegiatan seni rupa halus dapat terintegrasi dengan
mengecap, figer painting, melelukis, kemampuan dan kegiatan yang lain.
meroce, menjiplak, menjumput, dan Kegiatan seni rupa yang diterapkan
mewarnai. Kegiatan seni rupa pada peneletian ini adalah mewarnai,
diberikan dalam setiap area dan menggambar, melukis, figer painting,
disesuaikan dengan tema. Dari menjiplak, membentuk, menggunting,
berbagai jenis kegiatan seni rupa yang menempel, menggenggam,
diberikan kepada anak diperoleh data menjumput, menjepit, dan meronce.
bahwa kemampuan motorik halus Berbagai kegiatan seni rupa yang
anak semakin meningkat. diterapkan pada anak usia dini
Pada siklus 3, jenis kegiatan tersebut sesuai dengan pendapat
seni rupa yang diberikan ke anak usia Mulyani (2017: 65-76) yang
4-5 tahun adalah menggenggap, menjabarkan bahwa kegiatan
membentuk, menempel, menggambar pembelajaran seni rupa pada anak usia
dan mewarnai. Berbagai jenis kegiatan dini, meliputi: menggambar, finger
seni rupa ini dapat menstimulasi painting, melukis, kolase, menjplak,

194
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 7, Edisi 2, Desember 2018

membentuk, mencetak, mengecap, Jakarta: Direktorat Pembinaan


serta melipat. Pendidikan Anak Usia Dini.
Berbagai kegiatan seni rupa
tersebut diterapakan dalam kegiatan di Mulyani, Novi. (2017).
area dan menghasilkan karya anak. Pengembangan Seni Anak Usia
Hasil penelitian membuktikan bahwa Dini. Jakarta: Rosda.
penerapan berbagai jenis kegiatan seni
rupa tersebut dapat menstimulasi Seefeldt, Carol & Wasik, Barbara A.
kemampuan motorik halus anak yang (2008). Pendidikan Anak Usia
meliputi koordinasi mata dan tangan, Dini (Pius Nasar). Jakarta:
kekuatan jari tangan dan kekuatan Indeks.
pergelangan tangan. Hasil penelitian
ini sesuai dengan pendapat Suyadi Suyadi. (2015). Teori Pembelajaran
(2015: 167) yang menyatakan bahwa Anak Usia Dini dalam Kajian
aktivitas seni yang sangat mendasar Neurosains. Jakarta: Rosda.
dimana seluruh aktivitas tersebut
melibatkan seluruh indera dan Suyanto, Slamet. (2005). Dasar-
membantu susunan saraf. Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Hikayat.
KESIMPULAN
Kemampuan motorik halus Yamin, Martinis dan Sanan, Jamilah
anak usia 4-5 tahun, yang meliputi: Sabri. (2013). Panduan PAUD.
koordinasi jari tangan dan mata, Jakarta: Referesi.
kekuatan otot-otot jari, kelenturan
pergelangan tangan meningkat melalui
stimulasi kegiatan seni menggambar,
melukis, figer painting, mewarnai,
meronce, mencetak, dan menggunting.
Peningkatan kemampuan motorik
halus anak usia 4-5 tahun dibuktikan
dengan kemampuan anak dalam
mengenggam, menjumput, dan
menjepit alat tulis.

DAFTAR PUSTAKA
Allen, K. Eileen dan Marotzt, Lynn R.
(2010). Profil Perkembangan
Anak (Valentino). Jakarta:
Indeks.

Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan. (2015). Pedoman
Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
Pendidikan Anak Usia Dini.

195

Anda mungkin juga menyukai