PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada rentang usia lahir sampai 6 tahun anak mengalami masa keemasan
(the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif
untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka adalah masa terjadinya
kematangan fungsi fisik dan psikis, masa peka anak masing-masing berbeda,
seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.
Masa ini juga merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, sosio emosional, gerak-motorik, bahasa pada anak usia
dini. Usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat menentukan
masa depan bangsa (yuliani, 2009).
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun.
Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan dan
kepribadian anak. Usia dini merupakan usia ketika anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini merupakan periode
awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang
pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Masa ini ditandai oleh
berbagai periode yang mendasar dalam kehidupan anak selanjutnya sampai
periode akhir perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri
masa usia dini adalah the golden age atau periode keemasan (barnawi, 2009).
Anak usia 4 sampai 6 tahun, merupakan bagian dari anak usia dini yang
secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah atau Taman Kanak-
Kanak. Anak usia dini adalah suatu sosok individu yan sedang menjalani
suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0 sampai 8 tahun. Pada
masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek
sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup
manusia. Usia dini lahir sampai enam tahun merupakan usia yang sangat
menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak.
Usia itu sebagai usia penting bagi pengembangan intelegensi permanen
dirinya, mereka juga mampu menyerap informasi yang sangat tinggi,
informasi tentang potensi yang dimiliki anak usia itu sudah banyak terdapat
pada media massa dan media eloktronik lainnya (yuliani, 2010).
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang
terkoordinasi. Perkembangan fisik motorik seorang anak yang berkembang
pesat pada tahun pertama dan kedua dan terus berlanjut sampai
perkembangan fisik motorik yang lebih rumit. Dalam tahap awal
mempelajari keterampilan motorik, gerakan tubuh masih janggal dan tidak
terkoordinasi serta banyak melakukan gerakan yang tidak perlu. Sebagai
contoh, pada waktu belajar melempar bola, anak melempar dengan
keseluruhan tubuhnya. Akan tetapi, dengan berpraktek lebih banyak
keterampilan itu akan membaik dan gerakannya menjadi terkoordinasi,
berirama dan anggun. Gerakan tangan, kepala, kaki dan batang tubuh terpadu
dalam satu pola. Pada saat berkembangnya keterampilan motorik, meningkat
pula tingkat kecepatan, akurasi dan efesiensi gerakan (farihen, 2009).
Pada anak usia sekolah dasar mereka memiliki berbagai karakteristik yang
berbeda antara anak satu dengan anak yang lainnya, ada anak yang suka
bermain, senang bergerak, senang mencoba hal-hal yang baru dan senang
melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik
sebaiknya mengembangkan proses pembelajaran dengan mengaitkan melatih
keterampilan motorik anak.
Pendidikan anak usia dini saat ini kebanyakan hanya mengajar membaca,
menulis dan berhitung. Masih banyak pendidikan anak usia dini belum
mampu memenuhi kebutuhan anak didik dalam mengembangkan seluruh
aspek perkembangannya. Mereka menganggap bahwa anak yang cerdas
adalah anak yang pandai membaca, menulis dan berhitung. Hal ini
bertentangan dengan program pengembangan kemampuan motorik, dan
memberikan banyak kesempatan pada anak untuk melakukan belajar dan
bermakna dan sesuai dengan tingkat perkembagannya (sumantri, 2010).
Gerak dan lagu merupakan salah satu jenis aktivitas yang diiringi dengan
lagu yang di kombinasikan dengan sebuah gerakan, maka kegiatan tersebut
akan mudah untuk dilaksanakan dan efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan jasmani. Gerak dan lagu memiliki banyak
unsur yang dapat dilakukan oleh anak-anak untuk melatih keterampilan
motorik nya. Di dalam gerak dan lagu dapat berisi gerakan meloncat,
berjalan di tempat, melangkah ke depan ke belakang, gerakan memutar
lengan dan gerakan lain yang bisa meningkatkan keterampilan motorik anak
usia dini. Dalam kegiatan gerak dan lagu dapat diberikan gerakan yang
menambah keterampilan motorik anak seperti gerakan melangkah ke depan
dengan satu kaki, memutarkan kepala dan lengan, berputar tanpa berpindah
tempat dan gerakan-gerakan yang mampu menambah keterampilan motorik
anak usia dini.
Ditinjau ketika pada saat observasi anak usia dini bahwa masih sulit
ketika melakukan gerakan yang diperintahkan oleh pendidik..
1. Identifikasi Masalah
2. Analisis Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Perbaikan
D. Manfaat Perbaikan
2. Bagi Guru
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Motorik
Perkembangan motorik terdiri atas dua jenis, yakni motorik kasar dan
motorik halus. Gerak motorik kasar bersifat gerakan utuh, sedangkan gerak
motorik halus lebih bersifat keterampilan detail. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah keterangan kedua jenis gerak motorik tersebut (suryadi,
2010).
Gerak motorik kasar adalah gerak anggota badan secara kasar atau keras.
Menurut Laura E. Berk, semakin anak bertambah dewasa dan kuat tubuhnya,
maka gaya geraknya semakin sempurna. Hal ini mengakibatkan tumbuh
kembang otot semakin membesar dan menguat. Dengan membesar dan
menguatnya otot tersebut, keterampilan baru selalu bermunculan dan
semakin kompleks. Pada awal tahun pasca kelahiran, gerak motorik kasar
anak sudah kompleks dan selalu muncul yang baru, walaupun masih sangat
kaku, tidak fleksibel, kurang logis.
Berikut ini adalah tabel perbedaan antara gerak motorik kasar dan gerak
motorik halus (suryadi, 2010).
No
Usia Perkembangan Motorik kasar Perkembangan Motorik halus
.
Gerakan-gerakan itu tidak sama asal dan rupanya .ada gerakan yang
merupakan akibat dari kemauan, ada gerakan yang terjadi di luar kemauan
dan biasanya kurang disadari karena ia berjalan otomatis. Karena banyak
gerakan yang dilakukan anak-anak, agar lebih mudah mengenali gerakannya,
kita bagi gerakan-gerakan itu ke dalam tiga golongan seperti berikut ini
(Dzulkifli, 2006).
1) Motorik statis
2) Motorik ketangkasan
Gerakan untuk melaksanakan tindakan yang berwujud ketangkasan dan
keterampilan, misalnya gerak melempar, menangkap,dan lain sebagainya.
3) Motorik penguasaan
a. Cara memegang
b. Cara berjalan
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang sangat kompleks
dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal
atau (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik manusia,
perkembangan fisik seorang individu meliputi empat aspek yaitu: (1) Sistem
syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;
(2)Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan keterampilan
motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola
tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang
untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan
jenis; dan (4) Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi
(yusuf, 2014).
a. Keterampilan morotik
b. Keterampilan tangan
c. Keterampilan kaki
Studi yang dilakukan mengenai keterampilan kaki lebih sedikit dari pada
yang mengenai keterampilan tangan. Studi yang pernah dilakukan pada pola
keterampilan kaki dan pada usia berapa anak memperolehnya. Keterampilan
kaki yang banyak mendapat perhatian ilmiah adalah berlari,melompat tinggi,
meluncur, melompat jauh, mendaki, mengendarai sepeda roda dua akan
digunakan untuk menggambarkan keterampilan kaki.
Anak-anak yang sudah dapat mengendarai sepeda roda tiga dan sudah
lebih percaya diri maka kebanyakan dari mereka akan melakukan acrobat
ketika mengendarai sepedanya. Misalnya, menaiki sepedanya ke arah
belakang atau mengendarainya sambil berdiri. Pada usia 6 tahun, biasanya
anak sudah dapat mengendarai sepeda dengan baik. Untuk menaiki sepeda
roda dua diperlukan waktu sekitar 6 bulan sampai satu tahun untuk
menguasainya karena keterampilan ini lebih rumit dan lebih sulit.
Keterampilan ini memerlukan daya gerak dan keseimbangan yang sama baik
(siti aisyah, 20009).
d. Perkembengan usia
f. Control kepala
Pada usia 1-5 bulan, bayi masih sering tertidur dengan kepala terbaring di
atas tempat tidur. Ia belum mampu untuk tengkurap, karena kontrol untuk
mengangkat kepala belum dapat dilakukan dengan baik.
g. Lokomosi
b. Tahap latihan
c. Tahap pelaksanaan
a. Fase kognitif
c. Fase otomasisasi
a. Tahap kognitif
Pada tahapan kognitif anak peserta didik akan berusaha untuk memahami
bentuk-bentuk gerakan yang dipelajarinya, keterampilan intelektual banyak
dilibatkan dalam tahapan ini. Tahap kognitif ini peserta didik harus bisa
memahami apa yang diperlukan oleh keterampilan atau tugas gerak tersebut.
Peserta didik harus mampu memformulasikan rencana pelaksanaan, dan
apabila telah memperoleh konsep-konsep verbal yang cukup, maka para
peserta didik anak dapat mencerna atau memahami keterampilan tersebut
sampai pada taraf tertentu pada fase ini.
b. Tahap Asosiatif
c. Tahap Otomatisasi
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari belajar motorik. Pada fase ini
siswa mampu melakukan seluruh rencana pelaksanaan secara otomatis atau
tanpa disadari sama sekali. Siswa telah mencapai rangkaian gerakan melalui
latihan yang sungguh-sungguh, dan rentangan kesalahan mulai berkurang,
pola gerakan sementara telah disempurnakan, dan siswa melakukan seluruh
pola gerakan secara otomatis, dengan hasil yang cukup memuaskan. Yang
menarik adalah pelaksanaan tugas gerak yang dilaksanakan tidak terganggu
oleh kegiatan lain yang terjadi secara simultan, dan siswa tidak terlalu banyak
menumpahkan perhatian pada tugas gerak yang sedang dilaksanakan.
Keuntungan dari otomatisasi gerakan ini, siswa akan dapat memproses
informasi penting yang lain yang dapat menunjang tugas gerak, seperti taktik
bermain yang harus digunakan.
Setiap organisme pasti akan mengalami sebuah perkembangan selama
hidupnya, khususnya perkembangan manusia. Tidak hanya tertuju dalam
aspek psikologis saja tetapi juga tertuju pada aspek biologis. pertumbuhan
diartikan sebagai perubahan yang kuantitatif pada material sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan di sekitarnya. Perkembangan adalah
suatu proses yang kekal dan tetap menuju kearah organisasi pada tingkat
integerasi yang lebih tinggi berdasarkan proses pertumbuhan yang
dialaminya. Secara umum, definisi perkembangan dan pertumbuhan memiliki
pengertian yang sama yakini kedua-duanya mengalami sebuah perubahan.
Akan tetapi secara khusus, pertumbuhan mengacu pada perubahan yang
bersifat kuantitas, sedangkan pertumbuan mengacu pada perubahan yang
bersifat kuantitas. Artinya konsep pertumbuhan mengandung definisi sebagai
perubahan ukuran fisik yang bersifat pasti, akurat yaitu dari kecil menjadi
besar, dari sempit menjadi lebar (Helmawati, 2015).
Pembelajaran gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat
dipisahkan dari mata pembelajaran penjas di sekolah dasar. Pembelajaran
gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan dalam bermain sambil belajar.
Aktivitas yang dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan akan
menyenangkan anak sekaligus untuk menyentuh perkembangan bahasa,
kepekaan anak akan irama musik, perkembangan motorik, rasa percaya diri
pada anak, dan keberanian anak dalam mengambil sebuah resiko. Oleh
karena itu, perlu adanya suatu kegiatan yang dapat melatih para peserta didik
dalam memberikan stimulasi pada anak melalui gerak dan lagu. Gerak dan
lagu adalah bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang sangat berhubungan erat,
karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf.
Melalui gerak dan lagu yang dilakukan anak sambil bermain akan membantu
anak untuk lebih mengembangkan kecerdasannya, keterampilan motorik
kasarnya, bahasa dan fisiknya (Widhianawati, 2011).
Pembelajaran gerak dan lagu bagi anak bisa digunakan untuk melatih
keterampilan motorik kasar, meningkatkan atau mengembangkan
kemampuan mengolah tubuh , mengontrol tubuh dam menambah kecerdasan
kinestetik. Gerak merupakan sarana ekspresi dan mengalihkan ketakutan
pada diri seseorang, kesedihan, kemarahan, kenikmatan dan masih banyak
lagi. Gerak juga merupakan ekspresi pembebasan dari belenggu
ketidakberdayaan, simbolis, pada anak-anak mereka mengekspresikan
dirinya secara langsung dan efektif melalui gerakan yang dilakukannya
(Mutiah, 2010).
Gerak menjadikan hal yang sangat kreatif bagi anak bila dipadukan
dengan iringan musik yang diinterpretasikan anak dengan caranya masing-
masing. Akan tetapi, sebelum anak mampu melakukan berbagai gerakan
yang ekspresif ini, terlebih dahulu ia harus menguasai berbagai variasi-
variasi dan gerakan tubuhnya. Dengan cara, anak mengenali dirinya dan
menyadari bahwa “mood” dan perasaan pada dirinya dapat dikeluarkan
melalui gerakan yang ekspresif.
c. Mempunyai prestasi
d. Cenderung tidak bisa diam dan bahkan ketika duduk pun ia tetap akan
bergerak-gerak
Sedangkan lagu adalah bagian penting dari awal pertemuan. Anak akan
menyebutkan nama mereka dalam lagu ketika menyapa satu sama lain.
Anak-anak akan menyanyikan lagu-lagu pada perayaan hari kemerdekaan,
hari anak nasional, dan hari-hari raya lainnya. Anak-anak memainkan alat
musik, dan musik akan dilibatkan untuk merangsang imajinasi pada anak,
memotivasi ide-ide untuk karyanya, proyek dan mendorong pikiran kreatif
pada diri anak (Wasik, 2008).
a. Tujuan Umum
5) Mendapatkan pengalaman
b. Tujuan Khusus
5) Mengembangkan imajinasinya
Latihan penyelarasan antara gerakan tubuh anak dan ritme lagu dilakukan
secara berulang-ulang dan dalam terbagi dalam berbagai sesi. Tujuan dari latihan
tiap sesi nya yang dilakukan secara bertahap ialah :
A. Pemanasan
B2. Keseimbangan
C. Penenangan
a. Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang maka nada
kemungkinan tujuan pembelajaran yang tidak dapat tercapai secara
maksimal. Hal ini disebabkan karena anak terlalu larut dalam proses
bermain, misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan
pembelajaran melalui metode ini
Di Indonesia pengertian anak usia dini ditunjukan kepada anak yang berusia
0-6 tahun.15 Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu
proses perkembangan degan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Anak usia dini berada pada rentang 0-8 tahun. Pada masa ini proses
pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa
yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Yuliani, 2012).
Oleh karena itu anak merupakan pribadi yang unik dan melewati berbagai
tahap perkembangan kepribadian, maka lingkungan yang diupayakan oleh
pendidik dan orangtua yang dapat memberikan kesempatan pada anak untuk
mengeksplorasi berbagai pengalaman denganberbagai suasana, hendaklah
memperhatikan keunikan anak-anak dan disesuaikan dengan tahapan
perkembangan anak (Yuliani, 2010).
Masa usia dini merupakan masa ketika anak memiliki berbagai khasan dalam
bertingkah laku. Sebagai orangtua dan pendidik wajib mengerti karakteristik
anak usia dini, supaya segala bentuk perkembangan anak dapat terpantau
dengan baik. Berikut ini adalah beberapa karakteristik anak usia dini (Hasnida,
2014) :
E. Kerangka Berpikir
Gerak dan lagu adalah suatu perpaduan berbagai bentuk gerakan dengan
irama yang mengiringinya. Gerakan – gerakan tersebut dilakukan dengan fungsi
untuk menstimulasi otot-otot kasar dan halus pada anak. Apabila otot-otot pada
anak terstimulasi dengan baik maka perkembangan motorik akan baik pula.
Selain hal tersebut penggunaan musik yang sudah sering didengar oleh anak-
anak membuat anak menjadi lebih tertarik untuk melaksanakan kegiatan senam
irama.
F. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka
dapat dirumuskan hipotesis, yaitu upaya mengembangkan keterampilan motorik
anak usia 5-6 tahun menggunakan metode gerak dan lagu ‘pohon mangga’ pada
kelompok B TK Negeri Reo Kabupaten Manggarai.
BAB III
PELAKSAAN PERBAIKAN
2. Subjek Penelitian
Subjek adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Subyek
dari penelitian ini adalah peserta didik kelompok B TK Negeri Reo Kabupaten
Manggarai yang berusia 5-6 tahun Dengan jumlah 25 peserta didik yang terdiri
dari 11 perempuan dan 14 laki-laki.
3. Tema Penelitian
Tema yang dipilih peneliti untuk melakukan penelitian adalah tema tanaman,
dengan subtemanya adalah tanaman buah pohon mangga dan aspek
perkembangan yang dicapai adalah keterampilan motorik.
4. Karakteristik Anak
Karakteristik Anak usia 5-6 tahun Kelompok B TK. Negeri Reo Kabupaten
Manggarai yang berjumlah 25 anak yang terdiri 11 perempuan dan 14 laki-laki
adalah sebagai berikut :
5. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2020/2021. Dalam
pengambilan data penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei. Setiap siklus terdiri dari 5 hari yaitu :
a. Siklus Pertama dilaksanakan pada tanggal 3, 4, 5, 6, 7 Mei 2023
b. Siklus Kedua dilaksanakan pada tanggal 17, 18, 19, 20, 21 Mei 2023
c. Kegiatan pengembangan dilaksanakan pada puku 07.00-10.00 Mei 2023
a) Siklus I
Siklus 1 dirancang dalam 5 RKH dan 5 skenario perbaikan yang
dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 03 Mei sampai dengan tanggal 07 Mei
2023. Masalah yang ditemukan dalam siklus satu adalah bagaimana cara
meningkatkan kemampuan keterampilan motorik anak Sehingga direncanakan
kegiatan yang dapat menunjang kelancaran perbaikan pembelajaran dan
pengambilan data, sebagai berikut :
1) Menyusun skenario perbaikan siklus 1 berdasarkan hasil refleksi awal.
Skenario perbaikan difokuskan pada pengembangan keterampilan anak
dengan menggunakan metode gerak dan lagu pohon mangga
2) Menyiapkan bahan ajar, penilaian dan lembar observasi pengelolaan
pembelajaran
3) Merencanakan aspek-aspek yang akan diamati dan dinilai, yaitu persiapan,
kejelasan, indikator, latihan dan bimbingan, serta penutup
4) Menentukan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran. Dalam
penelitian ini, keberhasilan perbaikan diharapkan 75% ketuntasan belajar
dan nilai minimal MB = Mulai Berkembang
1. Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam melakukan PTK pada program PKP refleksi pertama
bertujuan untuk :
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengembangan keterampilan motorik
anak usia dini pada kelompok B TK Negeri Reo Kabupaten Manggarai,
diperoleh upaya mengembangkan keterampilan anak usia 5-6 tahun dengan
menggunakan metode gerak dan lagu pohon mangga.
b. Analisis Masalah
Setelah melakukan identifikasi, guru menganalisis masalah yang bertujuan
untuk mengetahui faktor penyebabnya yaitu penggunaan metode pembelajaran
dan media yang digunakan kurang menarik.
c. Perumusan Masalah
Apakah menggunakan metode gerak dan lagu dapat memotifasi anak usia 5-6
tahun kelompok B dalam mengembangkan keterampilan motorik di TK Negeri
Reo Kabupaten Manggarai.
2. Langkah-langkah Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
a. Pembukaan
Setelah persiapan, peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rancangan
pembelajaran yang telah dibuat dengan menyiapkan 2 supervisor (pengamat)
yang membantu mengumpulkan data selama pembelajaran berlangsung. Selama
proses pembelajaran supervisor 2 melakukan pengamatan pada aktivitas anak
dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran.
Kegiatan awal, Pada kegiatan ini guru menjemput anak didepan pintu,
kemudian berbaris dan senam pagi bersama. Kemudian berdoa bersama, lalu
mengucap salam dan absensi kehadiran anak, bernyanyi lagu gerak dan lagu,
dilanjutkan bercakap-cakap tentang tema, sub tema dan sub-sub tema yang akan
dibahas.
b. Kegiatan Inti
Anak melakukan kegiatan yang sudah dijelaskan guru meliputi :
RKH 1 : Meniru dan menyesuaikan gerak dan lagu menggunakan gerak
dan lagu pohon mangga.
RKH 2 : bermain bahasa dan beryanyi ‘aku pohon mangga’ dari gerak
dan lagu pohon mangga.
RKH 3 : mengamati bagian pohon-pohon mangga melalui kegiatan gerak
dan lagu pohon mangga.
RKH 4 : meniru dan berkoordinasi dalam melakukan gerakan
menggunakan gerak dan lagu pohon mangga
c. Penutup
Guru mengajak anak duduk dan bersama-sama mengulas kembali
kegiatan hari ini, dan menanyakan tentang perasaan anak selama mengikuti
kegiatan hari ini, berdoa dan salam penutup.
3. Pengamatan/Teknik Pengumpulan Data/Instrumen
Peneliti bersama supervisor 2, melakukan pengumpulan data proses dan hasil
belajar, yang akan diolah, dianalisis, dan diinterprestasi, instrumen penelitian
yang digunakan adalah :
a. Kegiatan Inti
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar anak, mengukur
kemampuan dan pemusatan belajar anak dalam menguasai materi.Instrumen
ini kemudian dikonsultasikan dengan supervisor 1 dan supervisor 2
b. Angket Observasi Pengelolaan Pembelajaran
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru,dalam
mengelola pembelajaran.Angket ini diisi oleh supervisor 2 dan dilakukan
pada proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.Hasil
refleksi akan dijadikan masukkan untuk perbaikan dalam proses pembelajaran
selanjutnya.
b) Siklus 2
1. Rencana Perbaikan Siklus 2
Dalam tahap ini dilakukan observasi kembali untuk mengidentifikasi
masalah, menganalisis akar permasalahan untuk menentukan tindakan
pemecahan masalah, untuk melakukan tindakan siklus ke 2.
Kegiatan dalam perencanaan meliputi :
o Menyusun skenario perbaikan siklus 2 dengan memadukan siklus 1 dengan
penggunakan media agar siklus 2 lebih berhasil
o Mempersiapkan bahan ajar,sarana dan prasarana dikelas seperti gambar-
gambar dan media pembelajaran,penilaian,alat pengumpulan data,dan lembar
observasi
2. Pelaksanaan Perbaikan Siklus 2
Merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat.Rencana perbaikan
ini dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu :
a. Kegiatan Awal
Guru mengajak anak duduk melingkar, menyebutkan, tanya jawab
tentang kegiatan gerak dan lagu pohon mangga.
b. Kegiatan Inti
Anak melakukan kegiatan yang telah dijelaskan oleh guru sebelumnya
meliputi :
RKH 5 : Meniru dan menyesuaikan gerak dan lagu menggunakan gerak
dan lagu pohon mangga.
RKH 6 : bermain bahasa dan beryanyi ‘aku pohon mangga’ dari gerak
dan lagu pohon mangga.
RKH 7 : mengamati bagian pohon-pohon mangga melalui kegiatan gerak
dan lagu pohon mangga.
RKH 8 : meniru dan berkoordinasi dalam melakukan gerakan
menggunakan gerak dan lagu pohon mangga.
C. Penutup
Pengumpulan data dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran diamati oleh penilai
1 dan penilai 2 yaitu supervisor dan guru, meliputi :
a. Pengamat mengamati dan mencatat pada lembar observasi yang telah
disediakan. Hasil penilaian disajikan dalam tabel.
Tabel.
Lembar Observasi Anak
No
Nama Nilai Skor keterangan
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Tabel
Hasil Penilaian perkembangan keterampilan motorik anak menggunakan
metode gerak dan lagu pohon mangga
No
Nama Nilai Skor keterangan
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
A. Pelaksanaan Siklus
Berdasarkan uraian penelitian yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran
diperoleh data sebagai berikut :
1. Siklus 1
a. Pelaksanaan
Siklus 1 dilakukan pada tanggal 03 Mei sampai dengan 07 Mei 2021. Yang
dilaksanakan di kelompok A1 TK. St. Dominikus Riangpuho, Kecamatan Tanjung
Bunga, Kabupaten Flores Timur. Perencanaan pada siklus 1, diawali dengan membuat
perencanaan pembelajaran (RKH), media, serta metode pengajaran sehingga
nantinya dalam proses pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Melalui observasi, diskusi, dan pengalaman yang dicatat teman sejawat
terhadap guru maupun siswa.
Dalam kegiatan perbaikan pengembangan keterampilan motorik anak usia 5-6
tahun melalui gerak dan lagu pada kelompok B TK Negeri Reo Kabupaten Manggarai
diperlukan cara pembelajaran dan media yang dapat memotifasi sekaligus
merangsang motorik anak, dalam kegiatan gerak dan lagu, sehingga anak dapat
mencapai suatu prestasi atau keberhasilan dalam pengembangkananak melalui
metode gerak dan lagu.
Pada akhir kegiatan, peneliti maupun guru mengadakan evaluasi terhadap
pemahaman anak atau tingkat perkembangan yang dicapai anak pada hari yang
bersangkutan, serta memberikan tindak lanjut. Adapun hasil pengamatan terhadap
proses pembelajaran siklus 1 dapat dipaparkan sebagai berikut.