PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018 MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN BERMAIN LARI ESTAFET DI TAMAN KANAK- KANAK TADIKA CERIA BTN KODAM VII WIRABUANA KOTA MAKASSAR Juliyanti Ahmad, Dr. Rusmayadi, M.Pd dan Herman, S.Pd. M.Pd Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FIP, UNM Keperluan korespondensi, E-Mail : ahmadjuliyanti@gmail.com ABSTRAK
Juliyanti Ahmad.2018.Meningkatan Kemampuan Fisik Motorik Kasar
Melalui Kegiatan Bermain Lari Estafet di Taman Kanak-kanak Tadika Ceria BTN Kodam VII Wirabuana Kota Makassar. Skripsi dibimbing oleh Bapak Dr Rusmayadi, M.Pd dan Bapak Herman, S.Pd, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Masalah dalam penelitian ini adalah meningkatan kemampuan fisik motorik kasar melalui kegiatan bermain lari estafet. Adapun rumusan masalah adalah, “bagaimana meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar melalui kegiatan bermain lari estafet? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui meningkatan kemampuan fisik motorik kasar melalui kegiatan bermain lari estafet di Taman Kanak-kanak BTN Kodam VII Wirabuana Kota Makassar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yakni terdiri dari 4 tahap dalam setiap siklus yaitu:perencanaan, pelaksanakan tindakan, observasi, dan refleksi. Fokus penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B1 melalui kegiatan bermain lari estafet di Taman Kanak-kanak BTN Kodam VII Wirabuana Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan II siklus selama 2 kali pertemuan. subjek penelitian adalah guru kelompok B1, yang terdiri atas 9 anak didik, yaitu 4 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa kemampuan fisik motorik kasar anak mengalami peningkatan, hal ini karena perlakuan yang didapat oleh anak saat bermain lari estafet yang membantu proses pembelajaran, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain lari estafet efektif untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar pada anak kelompok B1 di Taman Kanak-kanak BTN Kodam VII Wirabuana Kota Makassar.
Kata kunci: Fisik Motorik Kasar, Bermain Lari Estafet
PENDAHULUAN mengenai anak, dimana melibatkan Pendidikan anak usia dini beberapa aspek, yaitu perkembangan (PAUD) adalah jenjang sebelum fisik motorik, kognitif, bahasa dan pendidikan dasar yang merupakan sosial emosional suatu upaya pembinaan yang ditujukan Masa prasekolah adalah masa bagi anak sejak lahir sampai usia 6 yang peka untuk menerima berbagai tahun. Undang-undang Nomor 20 macam rangsangan dari lingkungan Tahun 2003 pasal 28 ayat 1 tentang guna menunjang perkembangan Sistem Pendidikan Nasional jasmani dan rohani yang ikut menyebutkan bahwa pendidikan anak menentukan keberhasilan anak didik usia dini diselenggarakan sebelum mengikuti pendidikannya di kemudian jenjang pendidikan dasar, melalui jalur hari. Masa anak-anak juga masa pendidikan formal, nonformal, bermain, oleh sebab itu kegiatan dan/atau informal, pendidikan anak pendidikan ditaman kanak-kanak usia dini jalur pendidikan formal diberikan melalui bermain sambil meliputi Taman Kanak-Kanak, belajar dan belajar sambil bermain. Roudlotul Athfal atau yang sederajat Dunia anak adalah dunia bermain, Masa prasekolah adalah masa bermain merupakan cara yang paling seorang anak mengalami tumbuh baik untuk mengembangkan kembang yang sangat cepat, baik dari kemampuan sesuai kompetensi yang segi fisik motorik, kognitif, bahasa dan diterapkan dalam kurikulum. Melalui sosial emosional. Perkembangan anak bermain anak memperoleh dan berlangsung dalam proses yang memproses informasi belajar hal-hal menyeluruh dalam segala aspek, baru dan melatih melalui keterampilan karena itu, perlunya pemberian yang ada. Karena tahun-tahun pertama stimulasi yang dilakukan secara anak usia pra sekolah sangat penting menyeluruh. Untuk mendapatkan yang dimana pertumbuhan dan gambaran yang komperhensif perkembangan anak sangat pesat, juga anak mengalami masa kepekaan untuk menerima segala rangsangan dari stimulasi yang sesuai dengan lingkungan. Maka diperlukan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan pemberian stimulasi yang tepat melalui perkembangan anak tercapai secara kegiatan yang menyenangkan seperti optimal dan upaya pengembangannya bermain, sehingga anak dengan dilakukan dengan bermain sambil perasaan senang dapat menerima belajar sehingga anak mempunyai stimulasi yang tepat dan anak dapat kesempatan untuk mengembangkan tumbuh dan berkembang secara kemampuan fisik motorik kasar yang optimal sesuai dengan tahapan lebih baik. usianya. Di dalam perkembangan fisik Pada masa prasekolah, rentang terdapat perkembangan motorik kasar, konsentrasi seorang anak menjadi agak perkembangan motorik disebut sebagai lama. Kemampuan mereka untuk perkembangan dari unsur kematangan berpikir dan memecahkan masalah dan pengendalian gerak tubuh. juga semakin berkembang. Anak dapat Perkembangan motorik berhubungan memusatkan diri pada tugas-tugas dan dengan kemampuan gerak anak berusaha untuk memenuhi standar Perkembangan kemampuan mereka sendiri. Secara fisik pada usia motorik kasar dapat distimulasi dengan ini fisik anak sangat lentur dan tertarik berbagai permainan, salah satunya pada senam dan olahraga yang teratur. melalui bermain lari estafet. Dengan Mereka mengembangkan kemampuan melakukan permainan lari estafet, anak motorik kasar yang lebih baik. Mereka secara tidak langsung akan banyak melakukan kegiatan fisik yang mengembangkan kemampuan antara berat seperi berlari. lain: koordinasi, kelincahan, Oleh sebab itu masa prasekolah keseimbangan dan kerjasama. Bermain merupakan masa tepat untuk lari estafet akan menjadikan tumbuh meletakkan dasar pertama dalam kembang anak menjadi lebih optimal, mengembangkan kemampuan fisik karena anak usia prasekolah sedang motorik. Dibutuhkan kondisi dan berada dalam masa perkembangan Melalui kegiatan bermain lari koordinasi gerak. estafet ini diharapkan dapat mengatasi Bermain lari estafet, yaitu masalah yang ada pada anak yang gerakan lari yang banyak dilakukan di kemampuan fisik motorik kasarnya pendidikan prasekolah. Berlari kurang. Anak yang memiliki merupakan kelanjutan gerak dari kemampuan fisik motorik kasar yang berjalan dan memiliki ciri khusus pada kurang akan membuat anak susah fase melayang di udara (tidak dalam hal melakukan aktivitas yang bertumpu) dari salah satu kaki. meggunakan otot-otot besar. Bermain lari estafet atau biasa disebut Hasil wawancara dan lari secara bergantian atau beranting, pengamatan yang dilakukan pada lari estafet teridiri dari beberapa pelari tanggal 16-20 Juli 2018 di Taman dengan menggunakan tongkat sebagai Kanak-kanak Tadika Ceria Kota alat dalam lari estafet untuk Makassar. Dapat disimpulkan bahwa menandakan pelari selanjutnya yang kemampuan fisik motorik kasar anak akan berlari. masih belum optimal sesuai hasil Bermain lari estafet dapat pengamatan pada saat observasi, menirukan gerakan tubuh secara terdapat anak yang saat berlari terkoordinasi untuk melatih kelincahan bersama temannya sering terjatuh, dan keseimbangan, yang terdapat anak yang masih menabrak dideskripsikan dalam aktivitas gerak temannya juga menabrak benda yang dasar motorik kasar berlari. Indikator ada di sekitarnya ketika berlari aktivitas gerak dasar motorik kasar bersama, dan dari hasil wawancara bermain lari estafet yaitu: koordinasi guru masih kurang menstimulasi anak gerak, kelIncahan dan keseimbangan. dengan kegiatan yang dapat melatih Sehingga bermain lari estafet ini dapat koordinasi gerak tubuh. Guru jarang meningkatkan kemampuan fisik melaksanakan pembelajaran yang motorik kasar pada anak. berfokus pada kemampuan fisik motorik kasar. Sehingga kurangnya pengalaman bermain dan kesempatan Menurut Saputra & Rudyanto, berpartisipasi dalam salah satu (2005:114) Prinsip perkembangan kegiatan fisik yang dapat motorik adalah suatu perubahan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan fisik. kemampuan gerakan sesuai dengan Berdasarkan temuan masalah di masa pertumbuhan yang dipengaruhi atas, peneliti tertarik untuk melakukan oleh faktor gizi, status kesehatan dan tindakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul gerakan-gerakan yang sesuai dengan “Meningkatkan Kemampuan Fisik masa perkembangan. Motorik Kasar Melalui Kegiatan c. Bentuk Latihan Motorik Kasar Bermain Lari Estafet di Taman Kanak- kanak Tadika Ceria BTN Kodam VII Menurut Bambang Sujiono, Wirabuana Kota Makassar” dkk (2008) menjelaskan bentuk latihan KAJIAN PUSTAKA yang dapat dikembangkan dalam A. Kajian Pustaka kemampuan gerak anak usia dini, 1. Fisik Motorik Kasar yaitu: a. Pengertian Fisik Motorik kasar 1) Anak usia taman kanak-kanak Menurut Bambang Sujiono,dkk telah mempunyai kemampuan (2008: 1.3) Motorik adalah semua melihat dengan fokus yang benar, gerakan-gerakan yang mungkin dapat sehingga sebaiknya diberikan digunakan oleh seluruh tubuh. aktivitas yang berkoordinasi Sedangkan perkembangan motorik dengan mata, seperti koordinasi dapat disebut perkembangan dari unsur kaki dan mata. kematangan dan pengendalian gerak 2) Anak usia taman kanak-kanak tubuh. dapat melakukan gerakan-gerakan b. Prinsip-prinsip Perkembangan berkelanjutan, misalnya berlari dengan memberi dan menerima. Fisik Motorik Kasar 3) Perlu diberikan relaksasi pada Menurut Saputra dan Rudyanto anak setelah beraktivitas. (2005:115) menyatakan tujuan 4) Memperkenalkan gerakan oposisi, pengembangan motorik kasar, Mampu seperti berjalan atau berlari di meningkatkan keterampilan gerak mana posisi tangan kanan anak, mampu meningkatkan dan diayunkan ke depan di memelihara kebugaran jasmani, koordinasikan dengan langkah mampu menanamkan sikap percaya diri kaki kanan ke depan. pada anak. Mampu bekerjasama 5) Pemindahan beban, gerakan dengan teman sebaya, mampu pemindahan beban pada anak berperilaku disiplin, jujur, dan sportif.. dapat dilakukan dengan f. Metode Pengembangan mengajarkan gerakan memanjat. Kemampuan Fisik Motorik Kasar 6) Tenaga, perlu memberikan Menurut Bambang Sujiono dkk aktivitas kepada anak tentang (2008) Ada beberapa metode yang kekuatan tenaga pembelajaran yang sesuai untuk d. Tujuan Meningkatkan meningkatkan motorik anak, misalnya Kemampuan Motorik Kasar metode bermain, karya wisata,
Menurut Suryanto (2005) demonstrasi, proyek, atau pemberian
perkembangan fisik ditujukan agar tugas. Dari beberapa metode yang
badan anak tumbuh dengan baik memungkinkan anak bergerak dan
sehingga sehat dan kuat jasmaninya. bermain karena gerak dan bermain
Perkembangan fisik juga ditujukan merupakan unsur utama
untuk mengembangkan 5 (lima) aspek pengembangan motorik anak. Melalui
yang meliputi: Kekuatan, ketahanan, bermain anak-anak dapat belajar dan
kecepatan, kecakatan, keseimbangan. bergembira.
e. Pentingnya Meningkatkan 2. Bermain
Kemampuan Fisik Motorik Kasar a. Pengertian Bermain
Hurlock (1978) menjelaskan merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan bahwa bermain dilakukan secara suka yang disebut bermain harus ada lima rela, tanpa paksaan atau tekanan dari unsur di dalamnya, yaitu: pihak luar. Bermain terdiri atas 1) Mempunyai tujuan, yaitu permainan itu sendiri untuk tanggapan yang diulang atau sekedar mendapat kepuasan. untuk kesenangan anak itu sendiri. 2) Memilih dengan bebas dan atas Bermain merupakan dunia anak. kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa. b. Manfaat Bermain 3) Menyenangkan dan dapat Menurut Indrijati Herdina (2006) menikmati. Di sela-sela bermain anak dapat 4) Menghayal untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian mengembangkan daya imajinatif yang tidak bisa di dapatkan dari sarana dan kreativitas. lain. Ia mulai mampu menunaikan 5) Melakukan secara aktif dan sadar. berbagai tugas sosial, emosional, dan d. Pentingnya Bermain Bagi Anak rasionalnya secara sempurna, yang Menurut Brewer (1995) Bermain mencakup pemikiran akal, menyelesaikan permasalahan, dan membantu anak mengontrol gerak merancang program. Bermain motorik kasar. Anak-anak, melalui merupakan salah satu cara yang paling bermain, dapat mengontrol gerak efektif untuk mengembangkan potensi anak, karena melalui kegiatan bermain motorik kasar. Pada saat bermain, ia akan lebih mudah menyerap mereka dapat mempraktikkan gerakan informasi dan pengalaman. motorik kasar, seperti berlari, c. Karakteristik Bermain meloncat. Anak-anak terdorong untuk Menurut Andang Ismail (2006) menyatakan bahwa bermain mengangkat, membawa, berjalan atau meloncat, berputar, dan beralih. Anak regu lari sambung terdapat empat atau
usia 5 hingga 6 tahun perlu bermain lebih orang pelari, yaitu pelari
aktif. pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
e. Pengaruh Bermain Empat orang pelari ini akan berlari
Menurut Andang Ismail (2006) sambung menyambung dengan tongkat Aktivitas bermain memiliki pengaruh sampai mencapai garis (finish). yang besar terhadap hal-hal berikut, yaitu bermain memiliki pengaruh besar b. Manfaat Lari Estfet seperti perkembangan fisik anak dan Menurut Benish dan Kinsman dorongan untuk berkomunikasi dengan (Montolalu 2005) menyatakan nilai teman bermain. Bermain sebai alat penyalur kebutuhan, keinginan juga dari permainan lari estafet dilakukan sebagai sumber belajar yang dapat melalui aspek pengembangan motorik mengembangkan wawasan diri. kasar anak salah satunya, menirukan Bermain juga mempengaruhi wawasan anak dan belajar untuk bersosialisasi gerakan tubuh secara terkoordinasi serta berpengaruh terhadap untuk melatih keseimbangan dan perkembangan ciri kepribadian anak. kelincahan, yang dideskripsikan dalam 3. Lari Estafet aktivitas gerak dasar motorik kasar a. Pengertian Lari Estafet berlari. Menurut Eri Priatna (2008) lari c. Indikator Lari Estafet Untuk sambung atau lari estafet adalah berlari Kemampuan Fisik Motorik secara bergantian atau beranting. Kasar Perbedaan lari estafet dengan lari biasa Di dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan ada pada jumlah pelarinya. Dalam satu (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang menggunakan tangan kanan, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak kemudian pelari kedua menerima Usia Dini, terdapat indikator yang menggunakan tangan kiri, berkaitan dengan kemampuan fisik seterusnya hingga garis (finish). motorik kasar anak, yaitu : METODE PENELITIAN 1) Anak mampu melakukan Penelitian ini dilakukan dengan koordinasi gerak. pendekatan kualitatif yang bertujuan 2) Anak mampu melakukan gerakan untuk menggambarkan keadaan atau seimbang. status gejalanya. Jenis Penelitian ini 3) Anak mampu melakukan gerakan adalah penelitian tindakan kelas lincah. (claassroom action). Sesuai dengan d. Langkah-Langkah Lari Estafet masalah dalam penelitian ini, maka Bambang Sujiono, dkk fokus yang menjadi sasaran, yakni (Sumarjilah, 2014) Teknik dalam kemampuan fisik motorik kasar, permaianan lari estafet ini adalah: melalui kegiatan bermain lari estafet. 1) Pelari pertama menggunakan Tempat dilaksanakannya penelitian ini (start) jongkok. yaitu di Taman Kanak-kanak Tadika 2) Pelari kedua hingga seterusnya Ceria Kota Makassar yang terletak di menggunakan (start) melayang Jl. mawar Blok C No.17A BTN (berdiri). Kodam VII Wirabuana Sudiang 3) Aba-aba menggunakan kata-kata Kel.Pai Kec.Biringkanaya Sulawesi seperti “Bersedia, siap, Ya”, bisa Selatan. Subjek penelitian adalah anak juga dengan memberikan aba-aba Kelompok B1 di Taman Kanak-kanak dengan menghitung “1-3”atau Tadika Ceria Kota Makassar semester sebaliknya. ganjil tahun ajaran 2018/2019 terdiri 4) Teknik dalam memberi dan dari 4 anak laki-laki dan 5 anak menerima tongkat/benda untuk perempuan, jadi jumlah semua anak anak usia dini pelari pertama anak kelompok B1 sebanyak 9 anak dan 1 memberikan tongkat orang guru. Desain rancangan penelitian yang memberi dan menerima tongkat. digunakan dalam penelitian ini adalah Setelah itu guru mengarahkan dan mengikuti langkah-langkah yang membimbing peserta permainan mulai dikembangkan oleh Kemmis dan Mc melaksanakan tugasnya serta Taggart yang terdiri dari perencanaan, mengawasi. Dari pelaksanaan kegiatan tindakan, pengamatan, dan refleksi. bermain lari estafet pada siklus I dan Teknik pengumpulan data dalam II, diperoleh hasil yang menunjukkan penelitian ini dilakukan dengan adanya peningkatan kemampuan fisik Observasi dan dokumentasi. Analisis motorik kasar anak yang ditandai data dalam penelitian tindakan kelas kemampuan anak dalam ini menggunakan analisis kualitatif. mengkoordinasikan gerak mata, Pembahasan tangan, kaki, menyeimbangkan tubuh Pelaksanaan kegiatan bermain saat berlari dan bergerak dengan lari estafet yang di laksanakan di lincah. Hal ini sejalan dengan Taman Kanak-kanak Tadika Ceria dikemukakan Benish dan Kinsman pada kelas B1 ditujukan untuk (Montolalu 2005) menyatakan nilai meningkatkan kemampuan fisik dari permainan lari estafet dilakukan motorik kasar anak. Secara umum, melalui aspek pengembangan motorik pelaksanaan kegiatan bermain lari kasar anak salah satunya, menirukan estafet pertama-tama guru memberikan gerakan tubuh secara terkoordinasi tugas kepada masing-masing anak untuk melatih keseimbangan dan dengan cara membagi satu regu berisi kelincahan, yang dideskripsikan dalam empat pelari dan menyiapkan bahan aktivitas gerak dasar motorik kasar dan peralatan. Selanjutnya guru berlari memberi contoh pelari pertama Pada siklus I, kegiatan bermain menggunakan (start) jongkok. Pelari lari estafet belum terlaksana dengan kedua hingga seterusnya menggunakan baik. Saat memberikan tugas hanya (start) melayang (berdiri). Kemudian kepada sebagian anak, tidak memberi guru memberi contoh teknik dalam contoh pelari pertama menggunakan (start) jongkok sehingga pelari pertama menggunakan (start) jongkok, pertama hanya menggunakan (start) memberi contoh teknik dalam berdiri melayang. Saat memberi dan menerima tongkat memperlihatkan contoh teknik dalam kepada semua anak, juga mengarahkan memberi dan menerima tongkat hanya dan membimbing semua peserta pada sebagian anak sehingga anak, permainan mulai melaksanakan masih belum berkembang sangat baik tugasnya. Dari sini anak anak mampu dalam mengkoordinasikan mata tangan berlari sambil membawa beban dengan dan kaki. Dalam mengarahkan dan kuat dan koordinasi mata, tangan juga membimbing melaksanakan tugas juga kaki tepat saat memberi dan menerima hanya pada sebagian peserta beban. Anak mampu berlari seimbang permainan. Dari hal ini dapat dilihat tidak terjatuh dan tidak menabrak bahwa kemampuan motorik kasar anak temannya, anak mampu berlari cepat belum meningkat, seperti data yang mencapai batas lari yang ditentukan, diperoleh dimana pada siklus I seperti mencapai pelari selanjutnya indikator koordinasi gerak 3 anak BB atau (finish). Dari hal ini dapat dilihat dan 6 anak MB, indikator gerakan bahwa kemampuan motorik kasar anak seimbang 3 anak BB, 5 anak MB, 1 mengalami peningkata, seperti data anak BSH, indikator gerakan lincah 3 yang diperoleh dimana pada siklus II anak BB, 5 anak MB, 1 anak BSH. indikator koordinasi gerak 4 anak BSH Pada siklus II, kegiatan dan 4 anak BSB, indikator gerakan bermain lari estafet telah terlaksana seimbang 2 anak BSH, 7 anak BSB, dengan baik. Guru telah menyiapkan indikator gerakan lincah 2 anak BSH, bahan dan peralatan, selain itu, telah 7 anak BSB. memberikan tugas kepada masing- . masing anak, memberi contoh pelari KESIMPULAN DAN SARAN motorik kasar anak dengan a. Kesimpulan bermain lari estafet. Berdasarkan hasil penelitian, 2. Bagi guru, hendaknya pada proses menunjukkan adanya peningkatan pembelajaran dapat menstimulasi dalam pembelajaran, baik dari kemampuan fisik motorik kasar kegiatan mengajar guru maupun anak dengan kegiatan bermain lari kegiatan belajar ana, dimana pada estafet ini yang melatih koordinasi siklus I hasil kegiatan mengajar guru gerak tubuh dengan melaksanakan 75 berada pada kategori cukup dan pembelajaran yang berfokus pada kegiatan pembelajaran anak pada kemampuan fisik motorik kasar. kemampuan fidik motorik kasar berada Sehingga anak mendapat pada kategori mulai berkembang, dan pengalaman bermain dan pada siklus II hasil kegiatan mengajar berkesempatan untuk guru berada pada kategori baik dan berpartisipasi dalam salah satu kegiatan pembelajaran anak pada kegiatan fisik. kemampuan fidik motorik kasar berada 3. Bagi kepala sekolah, hendaknya pada kategori berkembang sangat baik. kepala sekolah sekiranya dapat Sehingga dapat disimpulkan bahwa mempertimbangkan penggunaan dengan bermain lari estafet anak dapat bermain lari estafet sebagai salah meningkatkan kemampuan fisik satu cara untuk meningkatkan motorik kasar pada anak kelompok B1 kemampuan fisik motorik kasar di Taman Kanak-kanak Tadika Ceria anak. Kota Makassar. DAFTAR PUSTAKA b. Saran Andang, Ismail. 2006. Education Berdasarkan hasil penelitian Games. Yogyakarta: Pilar Media tindakan kelas dengan data yang Arikunto,Suharsimi. 2006. Metode diperoleh, maka disarankan: Penelitian: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 1. Bagi anak, hendaknya dapat Jakarta:Rineka Cipta meningkatkan kemampuan fisik Bambang Sujiono, dkk. 2008. Metode untukmeningkatkan keterampilan Pengembangan Fisik. Jakarta: anak TK. Jakarta: Departemen UT Cipta Pendidikan Nasional
Brewer J.A. 1995. Introduction to
Early Childhood Education: Sumarjilah. 2014. Meningkatkan Preschoolthroough Primary Kemampuan Motorik Kasar Grades. Boston: Allyn and Anak Kelompok B Melalui Bacon. Bermain Estafet Di Tk Mekar Siwi Ngaran Kaligesing Eri, Priatna. 2008. Ensiklomini Purworejo [Skripsi]. Olahraga Atletik. Klaten: CV Yogyakarta: Universitas Negeri Sahabat Yogyakarta
Hurlock Elizabet B. 1978. Suryanto, 2005. Strategi Pembelajaran
Perkembangan Anak. Anak Usia Dini. Yogyakarta: Terjemahan: dr. Med Meitasari Hikayat Publishing Tjandrasa & Dra. Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga
Indrijati, Herdina. 2016. Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta: Kencana
Menteri Pendidikan Nasional. 2003.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen PendidikanNasional RI
Montolalu. 2005. Bermain dan
Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Peratruran Mentri Pendidikan dan77
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini