Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Menggambar Dekoratif
1. Pengertian Menggambar Dekoratif
Menurut Edi Sukaryono, gambar dekoratif adalah menggambar bentuk-
bentuk yang tujuannya menghias bidang datar. Menggambar hiasan yang disebut
juga dengan menggambar dekorasi atau disebut menggambar ornamen.1
Penerapan gambar dekoratif ini sangat tepat untuk anak usia dini. Salah satu jenis
motif gambar dekoratif adalah motif geometris. Disebut geometris karena bentuk
hiasan pada gambar dekorasi ini mempunyai bentuk – bentuk geometri, contohnya
seperti batik kawung. Keindahan gambar dekoratif terletak pada komposisi,
warna, garis danbentuk motifnya. Sedangkan bidang – bidang yang dihias dapat
berbentuk likaran, degitiga, persegi atau segi lima.2
2. Manfaat Menggambar Dekoratif
Manfaat dari kegiatan menggambar dekoratif adalah untuk menarik dan
memotivasi anak dalam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan , efektif
melalui kegiatan gambar serta dapat menuangkan idenya. Dalam kegiatan
menggambar dekoratif, anak telah mengembangkan aspek perkembangan motorik
halus. Ada beberapa manfaat menggambar dekoratif pada anak usia dini,
diantaranya yaitu :
1. Melatih kemampuan otot – otot halus
2. Mengembangkan gagasan / ide anak usia dini melalui gambar
3. Menumbuhkembangkan minat dan bakat anak di bidang seni
4. Belajar menjadi lebih menyenangkan melalui inovasi menggambar

B. Perkembangan Motorik
1. Perkembangan Motorik Halus Anak

1
Edi Sukaryono, Seni Rupa, ( Surakarta: Widya Duta, 2009) hal
2
Yoki Miryanto,Gambar Dekoratif Motif Hias, ( yokimiryanto.blogspot.com.2012)

5
8

Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan


jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi,
pengendalian tersebut berasal dari perkembanagn refleksi dan kegiatan anak pada
masa atau sejak lahir.3
Pada anak usia Taman Kanak-Kanak perkembangan kemampuan anak
akan sangat terlihat. Salah satu kemampuan pada anak Taman Kanak-Kanak yang
berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya.4
Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan
proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan
motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan
permainan yang dapat mereka lakukan. Oleh sebab itu, peningkatan keterampilan
fisik anak juga berhubungan erat dengan bermain yang merupakan aktivitas utama
anak usia Taman Kanak-Kanak. Semakin kuat dan terampilnya gerak seorang
anak, membuaat anak senang bermain dan tak lelah untuk menggerakkan seluruh
anggota tubuhnya saat bermain.
Setiap anak memiliki kecerdasan motorik halus yang berbeda-beda. Baik
dalam kekuatan maupun dalam ketepatannya. Perbedaan ini didapatkan dari
pengaruh pembawaan anak dan stimulais yang didapatkannya. Setiap anak
mampu mencapai tahap perkembangan motoruk halus yang optimal asal
mendapatkan stimulasi yang tepayt. Anak memburuhkan rangsagan unuk
mengenbangkan kemampuan mental dan motorik halusnya di setiap fase
kehidupan. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan
berarti orang tua atau pendidik dapat memberikan hal –hal yang sembarangan.
Seperti tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman,atau rasa takut dapat
mengganggu usaha yang dilakukan si kecil.
Terdapat dua dimensi dalam perkembangan motorik halus anak yang di
uraikan oleh Gesell (1971), yaitu :5

3
Sri Novisiam, Pengaruh Bermain Menggunrting, Menempel, terhadap Kemampuan
Motorik Halus Anak, Skripsi Fak, FKIP Jurusan Paud Univ Muhammadiyah Surakarta
pada(Hurlock Elizabeth 1997)hal 25
4
Bambang Sujiono, dkk, Metode Pengembangan …., hal. 1.2.
5
Endang Rini Sukamti, Diktat Perkembangan Motorik, ( Yogyakarta: FIK.UNY, 2007) hal
30
8

a. kemampuan memegang dan memanipulasi benda – benda


b. Kemampuan dalam koordinasi mata dan tangan.
a. Melakukan kegiatan dengan satu lengan
b. Membuka halaman buku berukuran besar satu persatu
c. Memakai dan melepas sepatu berperekat / tanpa tali
d. Memakai dan melepas kaos kaki
e. Memutarpegangan pintu
f. Memutartutup botol
g. Melepas kancing jepret
h. Mengancingkanatau membuka reseleting ( misal padatas )
i. Melepas celana dan baju sederhana
j. Membangun menara dari 4-8 balok
k. Memegang pensil/ krayon besar
l. Mengaduk dengan sendok ke dalam vcangkir
m. Menggunakan sendok dan garpu tanpamenumpahkan makana
n. Menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri
o. Memegang gunting dan mulai memotonng kertas
p. Menggulung, menguleni, menekan dan menarik adonan atau tanah liat

2. Pengaruh Menggambar Dekoratif terhadap Motorik Halus


Dari kegiatan menggambar dekoratif, dapat mempengaruhi perkembangan
kemampuan motorik halus pada anak. Karena tingkat pencapaian perkembangan
anak usia dini usia 5-6 tahun salah satunya adalah anak sudah dapat menggambar
sesuai gagasannya dan mampu menggunakan alat tulis dengan benar. Anak usia
dini sudah bisa untuk menampilkan totalitas pemahaman ke dalam gagasannya
melalui gambar. Kegiatan menggambar mampu mengasah kreatifitas pada anak.
Selain itu aktifitas ini juga bermanfaat untuk menstimulus daya imajinasi,
mengembangkan gagasan, menyalurkan emosi, menumbuhkan minat seni,
sekaligus mengoptimalkan kemampuan motorik halus pada anak usia dini ( pra
sekolah). Menggambar dekoratif melibatkan unsur otot, syaraf otak dan jari jemari
tangan.
8

Kegiatan menggambar dekoratif dilakukan melalui pembiasaan


menggambar yang dilaksanakn di sekolah secara berulang - ulang. dari
pembiasaan inilah anak dapat menyukai kegiatan menggambar sesuai dengan
gagasannya. Pembiasaan ( habitutaion ) merupakan proses pembentukan sikap
dan perilaku yang relatif menetap dan bersifa otomatis melalui prose
pembelajaran yang berulang – ulang.6
Beberapa contoh indikator motorik halus anak usia dini 4- 6 tahun sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Indikator Motorik Halus Anak Usia Dini 4- 6 tahun
Bidang Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Usia 4 – 6 Tahun

4 = < 5 tahun 5 = < 6 tahun

- Mengkoordinasikan jari- jari - Menggambar


tangan dalam melakukan - Menulis
gerakan yang lebih rumit secara - Menggunting sesuai dengan
baik pola
- Memasang dan melepas kancing - Menempel gambar dengan tepat
baju - Mengikat tali sepatu
- Mengekspresikan diri melalui
kegiatan seni
- Membuat suatu bentuk dengan
lilin / tanah liat

6
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( jakarta : Modern English
Press, 1992 ), hal 158

Anda mungkin juga menyukai