Anak-anakku yang sedang berbahagia, tanpa ini, mereka telah bekerja keras, banting terasa hari terus berganti, minggu demi tulang bermandikan keringat tanpa minggu terus berlalu, bulan demi bulan terus mengenal lelah, demi kalian, tak jarang berjalan, dan tahun demi tahun telah kalian orangtuamu kurang makan dan tidur, demi lalui bersama. kalian Dalam doanya orangtuamu selalu memohon Saat pertama kalian datang ke sekolah ini, dengan wajah yang lugu kalian tersimpuh kepada yang maha pengasih, agar ananda malu, dengan penuh kecemasan kalian terus dijadikan anak yang sholeh, cerdas, takwa berjalan melewati bulan demi bulan dengan dan terampil, menjadi Qurrata A’yunin, penuh keceriaan. menjadi kebanggaan, yang akan membawa kemuliaan dan kebahagiaan, lahir dan batin, Ingtlah dan kenanglah setiap moment yang dunia sampai akhirat kelas, Camkan itu tidak akan pernah kalian lupakan saat wahai ananda !! bersama, saat terlambat masuk ke sekolah, Anak-anakku saat tidak mengerjakan PR, saat jam pelajaran yang tidak ada gurunya, saat kalian Hari ini kalian akan berpisah dengan teman- belajar bersama, saat kalian tertawa teman sekelas, sepermainan, sesuka dan bersama, saat kalian bahagia bersama, saat duka, teman bercanda dan teman belajar. kalian menangis bersama, dan saat kalian Kalian jangan bersedih dan berkecil hati, mengakhiri seragam putih biru ini bersama. sebab kalian akan bertemu dengan kawan dan teman yang baru. Carilah kawan sebagai Lihatlah mereka, ikutilah semangat belajar teman berjuang yang bisa menyirami jiwa, mereka, mereka yang tak pernah merasa memilih kawan hendaknya seperti memilih lelah, mereka yang tak pernah mengeluh, pakaian ukur sesuai dengan kondisi badan, mereka yang selalu ada disetiap hari pilih corak secorak jiwamu. memberikan pelajaran, memberikan bimbingan, hanya untuk kalian. Jagalah nilai-nilai persahabatan kalian, genggam erat tali silaturrahmi, bawa na ma Pengorbanan yang tidak akan pernah baik MTs Darul Huda dan jangan pernah terbalaskan, perjuangan yang harus kalian lupakan sampai mati. merelakan waktu dan tenaga, bahkan terkadang mereka tinggalkan urusan rumah Jadikan perpisahan ini sebagai penguat tangga, demi menjalankan tugas yang mulia. jalinan silaturahim kita.
Dengan satu harapan, semuanya akan Bukan aku
menjadi “Al-Ilmu Yuntafa’u Bihi”, menjadi bekal ananda melangkah ke masa depan, Bukan kamu dengan penuh harapan menggapai cita-cita. Orangtuamu, dengan penuh kasih sayang TAPI KITA. telah membesarkanmu, dengan segala jerih payah telah mendorongmu untuk menjadi PROSES SUNGKEMAN ilmu, merekalah yang selalu mengingatkanmu.
Anak-anakku,
hari ini akan menjadi hari dimana kalian
harus meninggalkan semua kenangan, hari dimana kalian akan mendapatkan rasa rindu untuk saling bertemu.
Anak-anakku,
Lihatlah ke depan, pandanglah wajah Bapak
Ibu gurumu yang sebentar lagi akan kalian tinggalkan.
Tataplah wajah mereka satu persatu,
merekalah bagian cerita perjalanan hidupmu.
Mereka adalah pahlawan yang melawan
kebodohan, mereka adalah pejuang siang dan malam, mereka adalah sosok-sosok yang tidak akan pernah kalian lupakan.
Sudahkah kalian berterima kasih kepada
mereka?
Sudahkah kalian meminta maaf kepada
mereka?
Sudahkah kalian membuat membuat mereka
bahagia?
Atau bahkan kalian lupa, bahwa kemarahan
mereka adalah bukti cinta, kemarahan mereka adalah bukti sayang, kemarahan mereka adalah bentuk kepedulian dan perhatian akan masa depan diri kalian.