Anda di halaman 1dari 12

PUISI TENTANG PENDIDIKAN

Sunday, February 23rd 2014. | Puisi Dan Pantun


Puisi Tentang Pendidikan, Orang berilmu memiliki derajat lebih tinggi
dari orang yang tidak berilmu. Menjadi orang berilmu memerlukan proses
belajar. Belajar tidak terlepas dari pendidikan. Pendidikan bisa berbentuk
formal seperti di sekolah, akademi atau universitas. Ada pula yang sifatnya
informal seperti lembaga kursus dan sejenisnya. Pernahkah pembaca
merunut kembali jenjang pendidikan yang sudah pernah dilalui? Misalnya
mengingat kembali pengalaman saat mengikuti kursus tertentu. Seru juga
ya kalo segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan dituliskan
dalam bentuk puisi pendidikan, sebagai variasi tema puisi yang umumnya
tentang cinta dan sayang. Puisi pendidikan juga tak kalah indah apalagi ada
juga sisipan kata mutiara yang indah sertakata bijak di dalamnya.

Kamu yang tertarik dengan puisi pendidikan dan sedang mencari puisi
pendidikan untuk menambah koleksi, jangan buru-buru pergi dari blog ini
karena di sini tersedia kumpulan puisi pendidikan yang sedang kamu cari.
Baca dulu satu per satu lalu tentukan mana yang paling kamu suka atau
bisa juga kamu berikan kepada orang yang kamu sayangi.

Semoga ada manfaat dari puisi pendidikan ini. Semoga juga puisi
pendidikan ini bisa memotivasi kita untuk terus mengejar pendidikan yang
lebih tinggi. Temukan konten seru, asyik dan menarik lainnya hanya di blog
ini.

SEKOLAHKU
detik berganti detik
minit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahunpun tak kuasa hindari
pergantian masa hingga kini
dipundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat bet sekolah
disakuku logo sekolahpun tak mau tertinggal
surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku
sekolahku
pengabdianku,
ilmuku,
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu

PUISI BELAJAR
Ketika kau marah,
Kau ajari aku kesabaran
Ketika kau salah
Kau ajari aku keterbatasan
Ketika kau kalah
Kau ajari aku ketegaran
Ketika kau sedih
Kau ajari aku kelembutan
Ketika kau tersenyum
Kau ajari aku kepuasan
Ketika kau tertawa
Kau ajari aku kebahagiaan
Ketika kau berhasil
Kau ajari aku kesyukuran
Ketika kau diam
Kau ajari aku kefanaan
Ketika kau berdoa
Kau ajari aku arti ketundukkan
Ketika kau bahagia
Kau ajari aku arti cinta
Terima kasih anakku
Yang setiap hari mengajariku
Arti hidup, dan
Hidup yang berarti
Andai Aku Rajin Belajar
Andai aku rajin belajar.
Aku akan jadi orang pintar
Begitu kata orang-orang terpelajar
Aku akan jadi guru bermutu
Itu kata orang-orang di sekelilingku
Aku akan jadi pengarang lagu merdu
Kata ibuku yang selalu menyanyi untukku
Andai aku rajin belajar.
Aku tidak akan jadi orang bodoh
Tak tahu apa itu benar atau salah
Tak mengerti serius atau hanya seloroh
Aku tidak akan jadi pemungut sampah
Tak dimaki orang dengan sumpah serapah
Tak dihina anak-anak karena lusuh
Dikira maling barang rongsokan, sedih
Andai aku rajin belajar.
Aku akan jadi penulis tenar
Tak seperti air masuk mulut lalu keluar
Aku akan jadi pohon jati kekar
Tak seperti pohon pisang
Sekali berarti setelah itu mati
Tak berguna sama sekali bagai mimpi

Andai aku rajin belajar.


Aku tak akan tinggal kelas
Aku tak akan bodoh terus-menerus
Aku tak akan kena marah dari guru
Aku tak akan dapat nilai merah
Entah apa lagi yang kudapat
Andai aku rajin belajar.
Aku akan jadi siswa pintar
Aku kaan jadi mahasiswa terpelajar
Aku akan jadi pemimpin negara besar
Aku akan jadi pemersatu negeri, bersinar
Sayang, aku hanya berandai-andai
Sementara aku tetap malas belajar
Tak mau buka buku agar pintar
Tak mau membuka mata demi cita
Orang pun terlanjaur percaya
Aku hanya orang-orang bodoh
Tak tahu apa itu belajar
Tak tahu apa itu pintar
Tak mengerti apa itu terpelajar
Aku sudah tak tahu apa itu.
Belajar
Andai dulu aku rajin belajar

Bangunan Sekolah
setiap pagi minggu
anak-anak ku mengajak ke bangunan sekolahnya
yang baru dibangun
dengan sorot mata mentari membias wajah wajah
patria
mereka berharap cepat selesai agar dapat belajar
untuk menyongsong masa depan
aku sangat bangga ketika mereka menyatakan
betapa besar cinta mereka terhadap negeri ini
tapi di balik itu aku bagai disayat sembilu
konstruksi bangunan, penyediaan sarana dan prasarana sekolah ini
apakah dapat mewujudkan citacita mereka
karena biaya pendidikan teramat mahal
dan pelaku pendidikan masih mencaricari sistem
anak-anakku masih menatap bangunan sekolahnya
dengan mata mentari dan wajah-wajah patria

Sekolahku
Muhammad Zakaria
Sekolah adalah arena pembelajaran
Ilmu dicari sambil berkawan

Banyak atau sedikit tergantung muatan


Siswa yang rajin pastilah girang
Ilmu dunia ada disana
Ilmu akhirat tesedia juga
Tergantung engkau pilih yang mana
Sebaiknya didapat dua-duanya
Bila engkau orang yang bijak
Akan mendapat tempat berpijak
Allah memberi hasil yang telak
Dunia akhirat pasti berdampak
Bumi ini ibarat bola
Salah langkah akan celaka
Sekolah tempat ilmu ditempa
Bahagia kelak engkau merasa
Rajinlah engkau wahai kawan
Janganlah lupa wahai teman
Dengan ilmu kita dapat berjalan
Pengaruh dunia kita takkan rawan.
22-Nov-2012

www.kabarindonesia.com

Pendidikan Untuk Siapa?


Doni Swadarma
Pendidikan, apa khabarmu hari ini?
Di tengah silih bergantinya istilah hebatmu CBSA, KBK, KTSP entah apa lagi nanti
Namun masih terasa ganjalan di benakku
Untuk siapakah engkau dinikmati?
Upik pengamen cilik, Nian tukang asongan, Topan preman prapatan
Mereka bukan anak sekolahan
Mereka punya sebuah mimpi,
mimpi yang sederhana : bisa makan setelah kecapean
Sementara itu.... .di sekolahnya orang-orang penting
Yang tarifnya bikin kepala pusing
Michele, David dan Tobing asyik browsing sambil outting
Fasilitasnya lengkap ada yang backing
Selesai sekolah mereka kuliah
Di kampus tercinta dambaan semua
Bukannya cerdas akal dan jiwa
Bullying dan kekerasan malah mewabah!
Setelah lulus, mereka bekerja
Menjadi Menteri, direktur, birokrat, politisi atau pengusaha
Tapi mengapa bukannya membangun negeri tercinta
Sudah berpenghasilan tinggi, masih korupsi juga!
Aku bingung aku resah
Dimanakah letaknya salah
Sudah sekolah sudah kuliah
Keluar-keluar kok malah jadi lintah
Kami yang ada di sini
Cuma bisa jadi pemimpi
Bermimpi sepuas hati
Setelah bangun menangis lagi
Bukan itu yang kuharapkan
Pendidikan murah yang kuinginkan

Pendidikan yang bisa merubah


Semua kezholiman menjadi keadilan!
Sumber : http://www.karyapuisi.com/2011/03/puisi-pendidikan-puisi-tentang.html#ixzz3QdcwE32P

Pahlawan Tanpa Lencana


Karya Saifuddin Usman
Pagi nan latif deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan

Renungan hanya buat sebuah kejayaan


Berfikir hanya buat sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyumanmu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajahmu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan afeksi tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau ialah pahlawan tanpa lencana

Terima Kasih Guruku


Karya Anggita Nurul T

Guru....
Kaulah pembimbingku...
Kaulah pengajarku...
Kaulah pendidikku...
Guru...
Itulah julukanmu...
Yang tidak pernah bosan dalam...
Mengajar dan membimbingku...
Guru...
Kau bagaikan cahaya....
Yang menerangi jiwa dari segala gelap dunia...
Kau ialah setetes embun nan menyejukan hati...
Guru...
Kau ialah pahlawan nan tak mengharap balasan...
Dari segala nan kau lakukan...
Kau lakukan dengan rasa ikhlas....
Guru...
Tanpamu saya akan hancur...
Tanpamu saya akan sengsara...
Tanpamu saya akan sesat...
Guru...
Tanpamu saya tak dapat menulis...
Tanpamu saya tak dapat membaca...
Tanpamu saya tak dapat berhitung...
Guru...
Terima kasih ku ucapkan kepadamu...
Atas segala jasa-jasa nan kau berikan...
Selama saya belajar di sekolah ini...

Berburu ke padang datar


Dapat rusa belang kaki
Berguru kepala ajar
Ibarat bunga kembang tak jadi

Dialah pemberi paling setia


Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum jadi dewasa.

Dialah ibu dialah bapa juga sahabat


Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat.

Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa


Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa sahaja menjadi dewasa;
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca.

Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya


Di sebuah sekolah mewah di Ibu Kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku;

Semakin terpencil duduknya di ceruk desa


Semakin bererti tugasnya kepada negara.
Jadilah apa pun pada akhir kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan di dulangi ilmu
Panggilan keramat cikgu kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat.

USMAN AWANG

1979

Maksud Sajak Guru O Guru'

Sajak Guru O Guru membawa tema keguruan iaitu bertemakan kemurnian


profesion keguruan.Menurut penulis guru merupakan manusia yang tidak
lokek
dengan ilmu dan sentiasamemberikan ilmu dengan ikhlas demi untuk
membentuk
generasi muda yang berjaya dancemerlang. Persoalan ini dinyatakan
penulis
dalam rangkap pertama.

Dalam rangkap kedua pula penulis menggambarkan guru berperanan


sebagai ibu bapa,
dan rakanyang sentiasa mengambil berat dan memberikan nasihat kepada
pelajarnya.
Guru juga pemimpinatau orang yang dipercayai dan dihormati oleh
golongan masyarakat.
Pandangan dan nasihatnyaakan terus diingati.

Selain itu dalam rangkap ketiga Allahyarham Datuk Usman menyatakan jasa
seorang guru
yang telah berjasa dan berjaya melahirkan pemimpin, golongan profesional,
golongan istana
dan rakyat biasa. Kejayaan mereka bermula daripada kesabaran dan tunjuk
ajar
seorang gurumengajar membaca dan menulis.

Seterusnya dalam rangkap keempat penulis menggambarkan pengorbanan


guru
yang mengajar di bandar, luar bandar dan pedalaman. Pengorbanan mereka
sangat besar.
Mereka sanggup mengajar di sekolah-sekolah di luar bandar dan pedalaman
semata-mata
untuk menurunkan ilmu.

Akhir sekali dalam rangkap terakhir, penulis memaparkan budi dan jasa
guru yang sukar

untuk dilupakan. Golongan guru akan terus dipanggil dengan panggilan


keramat Cikgu
sehingga keakhir hayat mereka. Gelaran keramat ini mempunyai nilai yang
sangat tinggi
meskipun tidak mendapat keistimewaan seperti pemegang gelaran Tun,
Tan Sri
dan sebagainya. Kesimpulannya, sajak Guru O Guru mengangkat tema
keguruan
yang menyatakan jasa, pengorbanan, sumbangan, dan kemuliaan guru
dalam masyarakat.

Nilai

Sajak Guru O Guru sarat dengan nilai murni yang disulam dengan begitu
indah sekali oleh penulis.
Penulis menyelitkan nilai mencintai ilmu dalam rangkap pertama. Bagi
penulis guru mencintai ilmu
dan tidak lokek menyebarkan ilmu kepada pelajarnya.

Dalam rangkap kedua pula penulis memaparkan nilai kasih sayang, ingatmengingati dan daya
kepemimpinan yang ada pada guru. Guru menyayangi pelajar seumpama
ibu bapa menyayangi
anaknya dan menjadi sahabat akrab terhadap pelajarnya..

Selain itu, dalam rangkap ketiga penulis menggambarkan jasa guru


mendidik anak muridnya
sehingga menjadi orang yang berjaya dalam hidup.

Pada rangkap keempat pula dipaparkan nilai pengorbanan guru yang


sanggup bertugas di bandar, luar
bandar dan pedalaman semata-mata untuk berkhidmat kepada masyarakat
dan menyampaikan
ilmu pengetahuan.

Seterusnya, penulis menyelitkan nilai murni mengenang jasa. Jasa guru


akan sentiasa diingati

oleh masyarakat. Panggilan cikgu akan kekal meskipun seseorang guru


sudah berpencen.

Tema

Sajak Guru O Guru bertemakan kerjaya perguruan yang mulia

Anda mungkin juga menyukai