Kamu yang tertarik dengan puisi pendidikan dan sedang mencari puisi
pendidikan untuk menambah koleksi, jangan buru-buru pergi dari blog ini
karena di sini tersedia kumpulan puisi pendidikan yang sedang kamu cari.
Baca dulu satu per satu lalu tentukan mana yang paling kamu suka atau
bisa juga kamu berikan kepada orang yang kamu sayangi.
Semoga ada manfaat dari puisi pendidikan ini. Semoga juga puisi
pendidikan ini bisa memotivasi kita untuk terus mengejar pendidikan yang
lebih tinggi. Temukan konten seru, asyik dan menarik lainnya hanya di blog
ini.
SEKOLAHKU
detik berganti detik
minit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahunpun tak kuasa hindari
pergantian masa hingga kini
dipundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat bet sekolah
disakuku logo sekolahpun tak mau tertinggal
surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku
sekolahku
pengabdianku,
ilmuku,
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu
PUISI BELAJAR
Ketika kau marah,
Kau ajari aku kesabaran
Ketika kau salah
Kau ajari aku keterbatasan
Ketika kau kalah
Kau ajari aku ketegaran
Ketika kau sedih
Kau ajari aku kelembutan
Ketika kau tersenyum
Kau ajari aku kepuasan
Ketika kau tertawa
Kau ajari aku kebahagiaan
Ketika kau berhasil
Kau ajari aku kesyukuran
Ketika kau diam
Kau ajari aku kefanaan
Ketika kau berdoa
Kau ajari aku arti ketundukkan
Ketika kau bahagia
Kau ajari aku arti cinta
Terima kasih anakku
Yang setiap hari mengajariku
Arti hidup, dan
Hidup yang berarti
Andai Aku Rajin Belajar
Andai aku rajin belajar.
Aku akan jadi orang pintar
Begitu kata orang-orang terpelajar
Aku akan jadi guru bermutu
Itu kata orang-orang di sekelilingku
Aku akan jadi pengarang lagu merdu
Kata ibuku yang selalu menyanyi untukku
Andai aku rajin belajar.
Aku tidak akan jadi orang bodoh
Tak tahu apa itu benar atau salah
Tak mengerti serius atau hanya seloroh
Aku tidak akan jadi pemungut sampah
Tak dimaki orang dengan sumpah serapah
Tak dihina anak-anak karena lusuh
Dikira maling barang rongsokan, sedih
Andai aku rajin belajar.
Aku akan jadi penulis tenar
Tak seperti air masuk mulut lalu keluar
Aku akan jadi pohon jati kekar
Tak seperti pohon pisang
Sekali berarti setelah itu mati
Tak berguna sama sekali bagai mimpi
Bangunan Sekolah
setiap pagi minggu
anak-anak ku mengajak ke bangunan sekolahnya
yang baru dibangun
dengan sorot mata mentari membias wajah wajah
patria
mereka berharap cepat selesai agar dapat belajar
untuk menyongsong masa depan
aku sangat bangga ketika mereka menyatakan
betapa besar cinta mereka terhadap negeri ini
tapi di balik itu aku bagai disayat sembilu
konstruksi bangunan, penyediaan sarana dan prasarana sekolah ini
apakah dapat mewujudkan citacita mereka
karena biaya pendidikan teramat mahal
dan pelaku pendidikan masih mencaricari sistem
anak-anakku masih menatap bangunan sekolahnya
dengan mata mentari dan wajah-wajah patria
Sekolahku
Muhammad Zakaria
Sekolah adalah arena pembelajaran
Ilmu dicari sambil berkawan
www.kabarindonesia.com
Guru....
Kaulah pembimbingku...
Kaulah pengajarku...
Kaulah pendidikku...
Guru...
Itulah julukanmu...
Yang tidak pernah bosan dalam...
Mengajar dan membimbingku...
Guru...
Kau bagaikan cahaya....
Yang menerangi jiwa dari segala gelap dunia...
Kau ialah setetes embun nan menyejukan hati...
Guru...
Kau ialah pahlawan nan tak mengharap balasan...
Dari segala nan kau lakukan...
Kau lakukan dengan rasa ikhlas....
Guru...
Tanpamu saya akan hancur...
Tanpamu saya akan sengsara...
Tanpamu saya akan sesat...
Guru...
Tanpamu saya tak dapat menulis...
Tanpamu saya tak dapat membaca...
Tanpamu saya tak dapat berhitung...
Guru...
Terima kasih ku ucapkan kepadamu...
Atas segala jasa-jasa nan kau berikan...
Selama saya belajar di sekolah ini...
USMAN AWANG
1979
Selain itu dalam rangkap ketiga Allahyarham Datuk Usman menyatakan jasa
seorang guru
yang telah berjasa dan berjaya melahirkan pemimpin, golongan profesional,
golongan istana
dan rakyat biasa. Kejayaan mereka bermula daripada kesabaran dan tunjuk
ajar
seorang gurumengajar membaca dan menulis.
Akhir sekali dalam rangkap terakhir, penulis memaparkan budi dan jasa
guru yang sukar
Nilai
Sajak Guru O Guru sarat dengan nilai murni yang disulam dengan begitu
indah sekali oleh penulis.
Penulis menyelitkan nilai mencintai ilmu dalam rangkap pertama. Bagi
penulis guru mencintai ilmu
dan tidak lokek menyebarkan ilmu kepada pelajarnya.
Dalam rangkap kedua pula penulis memaparkan nilai kasih sayang, ingatmengingati dan daya
kepemimpinan yang ada pada guru. Guru menyayangi pelajar seumpama
ibu bapa menyayangi
anaknya dan menjadi sahabat akrab terhadap pelajarnya..
Tema