Anda di halaman 1dari 19

e-ISSN : 27456439&p-ISSN :

2655593

Volume: 4 Issue, 1 Maret 2022

FINGER PAINTING DALAM MENSTIMULUS PERKEMBANGAN


MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

Jumriatin1, Laode Anhusadar2


Pendidikan Islam Anak Usia Dini, IAIN Kendari

Corresponding Author : jumputri98@gmail.com,


sadar.wanchines@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
gambaran perkembangan motorik halus anak pada
kelompok B di TK Al-Aqsho, (2) pelaksanaan dari
kegiatan Finger Painting dalam pengembangan motorik
halus anak pada kelompok B di TK Al-Aqsho Desa
Lamomea Kecematan Konda Kabupaten Konawe
Selatan. penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan
tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus model Kemmis
dan Mc Taggart yang yang memiliki empat tahapan
ARTICLE yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
INFO Setiap siklus dilakukan dengan tiga kali pertemuan.
Article history: Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah
Received observasi, dokumentasi dan penilaian. Hasil penelitian
10, 02, 2022 menunjukkan bahwa Finger Painting dapat
Revised meningkatkan perekmbangan motorik halus anak kelas
21, 02, 2022 B di TK Al-Aqsho Desa Lamomea Kecematan Konda
Accepted Kabupaten Konawe Selatan. Pelaksanaan kegiatan
03, 03, 2022 Finger Painting dalam pengembangan motorik halus
anak pada kelompok B2 di TK Al-Aqsho Pada siklus 1
menunjukkan kemampuan anak dominan berada pada
kriteria ketuntasan 62,05% atau berada pada kategori
cukup. Pada siklus 2 menunjukkan kemampuan anak
berada pada rentang penilaian berkembang sesuai
harapan dengan kriteria ketuntasan sebanyak 75% atau
berada dalam kategori baik kemampuan motorik
halusnya pada indikator anak dapat menggunting
sesuai pola ketuntasannya 75%, indikator kerapian
dalam mencetak gambar 75%, indikator meniru bentuk
62,5%, dan mencetak sesuai gagasan ketuntasan 75%.

31
Kata Kunci: Finger Painting, Motorik Halus, TK Al-
Aqsho.

How to Cite :
DOI : https://doi.org/10.52266/pelangi.v4i1.763
Journal Homepage :
https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/pelangi/index
This is an open acc ess article under the CC BY SA license
:
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini sangat menentukan pembentukan
karakter dan kepribadian seorang anak pada masa selanjutnya. Anak Usia
Dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini merupakan masa yang
sangat penting bagi perkembangan potensi anak seperti yang
dikemukakan oleh (Feldman dalam asmani) bahwa masa balita
merupakan masa emas yang tidak akan bisa berulan, karena merupakan
masa paling penting dalam pembentukan dasar-dasar kepribadian,
kemampuan berpikir, kecerdasan, keterampilan dan kemampuan
bersosialisasi.
Masa usia dini juga disebut dengan masa keemasan dimana pada
masa ini ditandai berkembangnya jumlah dan fungsi sel-sel saraf otak
anak oleh karena itu masa keeemasan ini sangat penting bagi
perkembangan intelektual, emosi, dan sosial anak dimasa mendatang
dengan memperhatikan dan menghargai keunikan setiap anak.1
Masa golden age merupakan masa dimana tahap perkembangan otak
anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni mencapai 80%
perkembangan otak. Pada usia dini kemampuan memori otak mencapai
tingkat maksimal. Situasi perkembangan dilakukan keluarga setiap saat
dalam suasana menyenangkan, dan pemantauan (deteksi) perkembangan

1Novrinda, Nina Kurniah, and Yulidesni Yulidesni. "Peran Orangtua Dalam Pendidikan Anak
Usia Dini Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan." Jurnal Ilmiah Potensia 2.1 (2017), hal.
39-46.

32
dilakukan keluarga setiap bulan sesuai umur anak, mengacu informasi
pada buku KIA. Tools pemantauan perkembangan dalam buku KIA
tersedia dalam rentang umur 0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-12 bulan, 1-2 tahun, 2-
3 tahun, dan 5-6 tahun.2
Lolita Indraswari menjelaskan bahwa Anak Usia Dini ini diharapkan
telah mampu menguasai beberapa kemampuan yang menuntut
keterampilan motorik halus, seperti menggunakan gunting dengan baik
meskipun belum lurus dalam menggunting, mengikat tali sepatu,
mewarnai dengan rapi, dan lain-lain sesuai dengan perkembangan
motorik halus yang harus dicapainya, maka kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada anak usia dini harus diarahkan pada kegiatan yang
mampu meningkatkan kemampuan motorik halusnya. Hal ini sangat
penting karena hanya kesempatan dan latihan secara terus menerus yang
akan dapat meningkatkan keterampilan anak dalam melakukan kegiatan-
kegiatan yang menuntut gerakan motorik halus.
Selanjutnya Lolita Indraswari menjelaskan pula Kemampuan
motorik halus melibatkan pergelangan tangan, jari, dan mata. Motorik
halus sangat mempengaruhi hasil, kualitas dan kecepatan dalam
mengerjakan tugas sehari-hari. Motorik halus sangat penting dalam
perkembangan anak dan juga sangat dibutuhkan untuk kegiatan harian.
Misalnya mengancing baju, menyikat gigi atau kegiatan belajar seperti
menempelkan kertas, menggnting, serta menulis. Tanpa kemampuan
motorik halus yang memadai, anak akan kesulitan untuk hidup mandiri.
Contohnya, anak tidak bisa mengikat tali sepatu atau makan tanpa
bantuan. Ketika di sekolah anak akan sulit untuk menyeselsaikan tugas,
misalnya karena anak memutuhkan waktu yang lama untuk menulis dan

2Anhusadar, Laode, and Islamiyah Islamiyah. "Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini 5.1 (2020), hal. 463-475.

33
menggambar atau mewarnai, termaksud mencetak gambar pada kegiatan
Finger Painting.3
Perkembangan motorik halus berhubungan dengan kemampuan
anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian tubuh tertentu saja, dengan bantuan otot-otot kecil serta
memerlukan koordinasi yang cermat antara mata dengan jari-jari tangan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam kemampuan motorik halusnya maka
diperlukan suatu kegiatan yang menarik dan bervariasi sehingga guru
dapat melihat perilaku yang muncul dari anak agar semua potensi
maupun kekurangan anak dalam belajar dapat terlihat sesuai dengan
masa peka atau perkembangan yang ditujukan oleh masing-masing anak.
Finger Painting dapat meningkatkan motorik halus anak, anak
menggunakan otot-otot jarinya untuk berkreasi sehingga kemampuan
motoriknya berkembang. Finger Painting dapat melatih anak untuk
menggunakan indranya yaitu indra peraba karena kegiatan Finger
Painting ini mengharuskan anak untuk bersentuhan langsung dengan
pasta makanan dengan menggunakan jari-jari mereka. Kegiatan ini juga
dapat memantu anak untuk mengenal warna.
Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 5 November 2020
anak kelompok B2 di TK Al-Aqsho kemampuan mototrik halusnya
masih kurang optimal. Hal ini dapat dibuktikan adanya tangan anak
yang masih terlihat kaku dalam memagang gunting dan belum
mampu meniru bentuk secara utuh dan belum rapi dalam
menggambar yang berkaitan dengan pengembangan motorik halus
anak, belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang tingkat pencapaian
perkembangan fisik motorik halus usia 5-6 tahun salah satunya
adalah menggambar sesuai gagasan dan menggunakan alat tulis
dan alat makan dengan benar. Kemudian anak kurang
mengkoordinasi tangan dan mata, sehingga masih banyak anak
3 Indraswari, Lolita, "Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui
Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam." Jurnal Pesona PAUD 1.1 (2012), hal.
1-13.

34
yang meminta bantuan guru untuk menyelesaikan kegiatannya.
Hasil wawancara ibu Rismawati S.Pd pada tanggal 5 November 2020
guru kelompok B2 di TK Al-Aqsho dari jumlah 8 anak hanya 2 orang
anak yang masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
serta 6 anak masih dalam kategori Belum Berkembang (BB) dan
Mulai Berkembang (MB). Anak kurang mengkoordinasi tangan dan
mata, sehingga masih banyak anak yang meminta bantuan guru
untuk menyelesaikan kegiatannya.

TINJAUAN TEORITIS
Finger Painting
Finger Painting atau menggambar dengan jari adalah tekhnik melukis
dengan jari tangan secara langsung tanpa menggunakan bantuan
alat. Jenis kegiatan ini dilakukan dengan cara mengoleskan adonan warna
(bubur warna) menggunakan jari tangan di atas bidang gambar. 4
Menurut Witarsono “finger painting adalah melukis dengan jari,
melatih pengembanganimajinasi, memperhalus kemampuan motorik
halus, dan mengasah bakat seni rupa”. Lebih lanjut menurut Sumanto
menyatakan bahwa, “finger painting adalah jenis kegiatan membuat
gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna (bubur
warna) secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang
gambar. Batasan jari disini adalah semua jari tangan, telapak tangan,
sampai pergelangan tangan”.5
Motorik Halus
Motorik adalah terjemahan dari kata “motor” yang menurut
Gallahue adalah suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan
terjadinya suatu gerak. Dengan kata lain, gerak (movement) adalah

4
Anies Listyowati dan Sugiyanto, Finger Painting, (Jakarta: Erlangga, 2016), hal. 2.
5 Dewa Ayu Ketut Gayatri Suciati, Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti, Pengaruh
Kegiatan Finger Painting Berbasis Teori Lokomosi Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak,
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016), hal. 40

35
kulminasi dari suatu tindakan yang didasari oleh proses motorik.
Muhibbin juga menyebut motorik dengan istilah “motor”.
Menurutnya motor diartikan sebagai istilah yang menunjukkan pada
hal, keadaan dan kegiatan yang melibatkan otot-otot juga gerakannya.
Secara singkat, motor dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang
meningkatkan atau menghasilkan stimulasi/rangsangan terhadap
kegiatan organ-organ fisik. Howe yang dikutip oleh muhubbin
mencontohkan bahwa aktivitas motorik seperti melakukan pola-pola
gerakan yang cukup dan terkoordinasi melibatkan proses mental yang
sangat kompleks, proses mental ini disebutnya sebagai proses ranah
cipta.6
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu
kegiatan penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan untuk
memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang di hadapi oleh guru,
memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencoba hal-hal baru
dalam pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. PTK
merupakan kegiatan penelitian yang dapat dilakukan secara individu
maupun kolaboratif. 7 Penelitian ini dilaksanakan TK Al-Aqsho Desa
Lamomea Kecematan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Waktu
pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada bulan maret hingga juni
2021. Subyek dalam penelitian adalah anak kelompok B2 TK Al-Aqsho
Desa Lamomea, Kecematan Konda, Kabupaten Konawe Selatan yang
berjumlah 8 orang anak terdiri dari 4 anak putri dan 4 anak putra dengan
rata-rata usia 5-6 tahun. Adapun instrumen yang digunakan yakni,

6 Ni Luh Ami Yestiari, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Motorik Halus.(E-


Journal Pg-Paud: Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 No. 1 tahun 2015), hal. 2.
7

36
lembar observasi (digunakan untuk mengetahui aktifitas guru dan peserta
didik saat malaksanakan proses pembelajaran) dan lembar aktifitas anak
(digunakan untuk mengetahui keaktifan peserta didik selama proses
belajar berlangsung). Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui Observasi, dokumentasi dan Penilaian. Adapun prosedur
penelitian yang dilakukan dengan mengguunakan dua siklus yang
dilakkan dalam tiga kali pertemuan dengan empat tahap yakni
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi disetiap siklusnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam proses pembelajaran
pada kemampuan motorik halus anak di Kelompok B2 di TK AL-AQSHO
Desa Lamomea, Kecematan Konda, Kabupaten Konawe Selatan yaitu
untuk hasil prasiklus yang belum berkembang mencapai kemampuan
motorik halusnya yakni sebanyak 4 anak atau (50)% dari 8 peserta didik.
Hasil pada kondisi awal atau pra tindakan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.1
Hasil Kondisi Awal / Prasiklus Kemampuan Motorik Halus Anak
Kelompok B2 TK Al-Aqsho
Nilai Akhir/Presentase
No. Jumlah Anak
BB MB BSH BSB
1. 4 50%
2. 2 25%
3. 2 25%
4. 0 0%
Jumlah = 8 Anak

Tabel di atas menunjukan bahwa, dari 8 peserta didik yang belum


berkembang kemampuan motorik halusnya yang Belum Berkembang (BB)

37
memiliki nilai tertinggi yakni 50%. Terdapat 4 orang anak mendapatkan
nilai Belum Berkembang (BB), 2 orang anak mendapatkan nilai Mulai
Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH). anak dapat
menggunting sesuai pola sebanyak 50 % atau 4 orang anak berada pada
rentang penilaian Belum Berkembang (BB), 25% atau 2 orang anak Mulai
Berkembang (MB), 25% atau 2 orang anak Berkembang Sesuai Harapan
(BSH). Kerapian dalam mencetak gambar melalui kegiatan Finger Painting
sebanyak 75% atau 6 orang anak berada pada rentang penilain Belum
Berkembang (BB), 12,5% atau 1 orang anak Mulai Berkembang (MB) dan
12,5% atau 1 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Anak dapat
meniru bentuk sebanyak 25% atau 2 orang anak berada pada rentang
penilaian Belum Berkembang (BB), 50% atau 4 orang anak Mulai
Berkembang (MB) dan 25% atau 2 orang anak Berkembang Sesuai
Harapan (BSH). Anak dapat mencetak sesuai gagasan sebanyak 62,5%
atau 5 orang anak berada pada rentang penilaian Belum Berkembang (BB),
25% atau 2 orang anak Mulai Berkembang (MB), 12,5% atau 1 orang anak
Berkembang Sesuai Harapan (BSH).
Perkembangan kemampuan motorik halus siklus 1
Data perkembangan motorik halus anak yang diperoleh dari hasil
pratindakan, selanjutnya ditindaklanjuti oleh peneliti dengan menyusun
perencanaan pelaksanaan tindakan melalui kegiatan Finger Painting untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK AL-
AQSHO. Pelaksanaan tindakan siklus satu dilaksanakan selama 3 kali
pertemuan yaitu pada tanggal 1, 9 dan 15 Maret 2021. Data yang diperoleh
dari pelaksanaan siklus satu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. kemampuan anak motorik halus dalam kegiatan Finger
Painting pada siklus satu: Hasil penilaian setelah dilakukan siklus I
pertemuan pertama peserta didik dalam meningkatkan keterampilan
motorik halus melalui kegiatan Finger Painting

38
tanggal 01 Maret 2021 TK Al-Aqsho
Indikator kemampuan Motorik Kriteria Skor
Halus BB MB BSH BSB

Anak dapat menggunting sesuai 50% 25% 25% -


pola
Kerapian dalam mencetak gambar 75% 12,5% 12,5% -
Meniru bentuk 25% 50% 25% -
Mencetak sesuai gagasan 62,5 % 25% 12,5% -

Dari gambar diatas menyatakan bahwa pada siklus I pertemuan


pertama dari empat indikator motorik halus masih berada pada rentang
penilaian belum berkembang dan mulai berkembang dengan uraian anak
dapat menggunting sesuai pola sebanyak 50 % atau 4 orang anak berada
pada rentang penilaian Belum Berkembang (BB), 25% atau 2 orang anak
Mulai Berkembang (MB), 25% atau 2 orang anak Berkembang Sesuai
Harapan (BSH). Kerapian dalam mencetak gambar melalui kegiatan
Finger Painting sebanyak 75% atau 6 orang anak berada pada rentang
penilain Belum Berkembang (BB), 12,5% atau 1 orang anak Mulai
Berkembang (MB) dan 12,5% atau 1 orang anak Berkembang Sesuai
Harapan (BSH). Anak dapat meniru bentuk sebanyak 25% atau 2 orang
anak berada pada rentang penilaian Belum Berkembang (BB), 50% atau 4
orang anak Mulai Berkembang (MB) dan 25% atau 2 orang anak
Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Anak dapat mencetak sesuai gagasan
sebanyak 62,5% atau 5 orang anak berada pada rentang penilaian Belum
Berkembang (BB), 25% atau 2 orang anak Mulai Berkembang (MB), 12,5%
atau 1 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

39
Hasil pemberian tindakan siklus I pertemuan kedua pada tanggal 09
Maret 2021 dengan pembelajaran tatap mukadapat dilihat dalam tabel dan
diagram berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil penilaian setelah dilakukan siklus I pertemuan kedua peserta didik
dalam meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan finger
painting
tanggal 09 Maret 2021 TK Al-Aqsho

Indikator kemampuan Motorik Kriteria Skor


Halus BB MB BSH BSB

1. Anak dapat menggunting sesuai 50% 25% 25% 0%


pola
2. Kerapian dalam mencetak gambar 75% 25% 0% 0%
3. Meniru bentuk 37,5% 37,5% 25% 0%
4. Mencetak sesuai gagasan 62,5 25% 12,5% 0%

Dari gambar diatas menyatakan bahwa pada siklus I pertemuan


kedua dari empat indikator motorik halus masih berada pada rentang
penilaian belum berkembang dan mulai berkembang dengan uraian anak
dapat menggunting sesuai pola sebanyak 50 % atau 4 orang anak berada
pada rentang penilaian Belum Berkembang (BB), 25% atau 2 orang anak
Mulai Berkembang (MB), 25% atau 2 orang anak Berkembang Sesuai
Harapan (BSH). Kerapian dalam mencetak gambar melalui kegiatan
Finger Painting sebanyak 75% atau 6 orang anak berada pada rentang
penilain Belum Berkembang (BB), dan 25% atau 2 orang anak Mulai
Berkembang (MB). Anak dapat meniru bentuk sebanyak 37,5% atau 3
orang anak berada pada rentang penilaian Belum Berkembang (BB), 37,5%

40
atau 3 orang anak Mulai Berkembang (MB) dan 25% atau 2 orang anak
Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Anak dapat mencetak sesuai gagasan
sebanyak 62,5% atau 5 orang anak berada pada rentang penilaian Belum
Berkembang (BB), 25% atau 2 orang anak Mulai Berkembang (MB), 12,5%
atau 1 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH).
Hasil pemberian tindakan siklus I pertemuan ketiga pada tanggal 15
Maret dengan pembelajaran tatap muka dapat dilihat dalam tabel dan
diagram berikut ini.
Tabel 4.5
Hasil penilaian setelah dilakukan siklus I pertemuan ketiga peserta didik
dalam meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan Finger
Painting
tanggal 15 Maret 2021 TK Al-Aqsho

Indikator kemampuan Motorik Kriteria Skor


Halus BB MB BSH BSB
Anak dapat menggunting sesuai pola 0% 62,5,% 25% 12,5%

Kerapian dalam mencetak gambar 0% 50% 25% 25%

Meniru bentuk 0% 62,5% 37,5% 0%


Mencetak sesuai gagasan 0% 75% 12,5% 12,5%

Dari gambar diatas menyatakan bahwa pada siklus I pertemuan


kedua dari empat indikator motorik halus berada pada rentang penilaian
mulai berkembang dan berkembang sesuai harapan dengan uraian anak
dapat menggunting sesuai pola sebanyak 62,5 % atau 5 orang anak berada
pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB), dan 25% atau 2 orang
anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Kerapian dalam mencetak
gambar melalui kegiatan Finger Painting sebanyak 50% atau 4 orang anak

41
berada pada rentang penilain Mulai Berkembang (MB), 25% atau 2 orang
anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 25% atau 2 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB). Anak dapat meniru bentuk sebanyak
62,5% atau 5 orang anak berada pada rentang penilaian Berkembang
(MB), 37,5% atau 3 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Anak
dapat mencetak sesuai gagasan sebanyak 75% atau 6 orang anak berada
pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB), 12,5% atau 1 orang
anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH, dan 12,5% atau 1 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB).
Perkembangan kemampuan motorik halus siklus 2
Berdasarkan data diatas, maka untuk meningkatkan keterampilan
motorik halus melalui kegiatan Finger Painting belum menunjukkan
perubahan lebih baik artinya ada perkembangan yang terjadi dari hasil
tindakan pada siklus I. Tetapi hasil presentasinya belum mencapai
indikator keberhasilan 75%. Dilihat dari pengamatan pada tanggal 15
Maret 2021, kelamahan penerapan kegiatan ini adalah minat dan motivasi
peserta didik mulai terlihat namun masih belum maksimal, hal ini terlihat
masih ada peserta didik yang dalam Finger Painting belum terlihat rapi
karena peserta didik belum terbiasa dengan kegiatan ini. Pelaksanaan
tindakan siklus kedua dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu pada
bulan Maret tanggal 22, 30 dan 5 April 2020. Data yang diperoleh dari
pelaksanaan siklus kedua dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Hasil penilaian setelah dilakukan siklus II pertemuan pertama
peserta didik dalam meningkatkan keterampilan motorik halus melalui
kegiatan Finger Painting
tanggal 22 Maret 2021 TK Al-Aqsho
Indikator kemampuan Motorik Kriteria Skor
Halus BB MB BSH BSB

42
1. Anak dapat menggunting sesuai 0% 50% 37,5% 12,5%
pola
2. Kerapian dalam mencetak gambar 0% 50% 12,5% 37,5%

3. Meniru bentuk 0% 37,5 % 25% 37,5%


4. Mencetak sesuai gagasan 0% 62,5% 25% 12,5%

Dari gambar diatas menyatakan bahwa pada siklus II pertemuan


pertama dari empat indikator motorik halus berada pada rentang
penilaian mulai berkembang dan berkembang sesuai harapan dengan
uraian anak dapat menggunting sesuai pola sebanyak 50% atau 4 orang
anak berada pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB), 37,5% atau
3 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan 12,5% atau 1 orang
anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Kerapian dalam mencetak gambar
melalui kegiatan Finger Painting sebanyak 50% atau 4 orang anak berada
pada rentang penilain Mulai Berkembang (MB), 12,5% atau 1 orang
anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 37,5% atau 3 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB). Anak dapat meniru bentuk sebanyak
37,5% atau 3 orang anak berada pada rentang penilaian Mulai
Berkembang (MB), 25% atau 2 orang anak Berkembang Sesuai Harapan
(BSH), dan 37,5% atau 3 orang anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Anak
dapat mencetak sesuai gagasan sebanyak 62,5% atau 5 orang anak berada
pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB), 25% atau 2 orang anak
Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 12,5% atau 1 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB).
Hasil penilaian setelah dilakukan siklus II pertemuan kedua peserta
didik dalam meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan
Finger Painting
Tanggal 30 April 2020 TK Al-Aqsho

43
Indikator kemampuan Motorik Kriteria Skor
Halus BB MB BSH BSB
1. Anak dapat menggunting sesuai 0% 25% 37,5% 37,5%
pola
2. Kerapian dalam mencetak gambar 0% 37,5% 12,5% 50%

3. Meniru bentuk 0% 37,5% 37,5% 25%


4. Mencetak sesuai gagasan 0% 50% 12,5% 37,5%

Dari gambar diatas menyatakan bahwa pada siklus II pertemuan


kedua dari empat indikator motorik halus berada pada rentang penilaian
mulai berkembang dan berkembang sesuai harapan dengan uraian anak
dapat menggunting sesuai pola sebanyak 25% atau 2 orang anak berada
pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB), 37,5% atau 3 orang anak
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan 37,5% atau 3 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB). Kerapian dalam mencetak gambar melalui
kegiatan Finger Painting sebanyak 37,5% atau 3 orang anak berada pada
rentang penilain Mulai Berkembang (MB), 12,5% atau 1 orang anak
Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 50% atau 4 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB). Anak dapat meniru bentuk sebanyak
37,5% atau 3 orang anak berada pada rentang penilaian Mulai
Berkembang (MB), 37,5% atau 3 orang anak Berkembang Sesuai Harapan
(BSH), dan 25% atau 2 orang anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Anak
dapat mencetak sesuai gagasan sebanyak 50% atau 4 orang anak berada
pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB), 12,5% atau 1 orang anak
Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 37,5% atau 3 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB).

44
Hasil penilaian setelah dilakukan siklus II pertemuan ketiga peserta
didik dalam meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan
Finger Painting
Tanggal 05 April 2021 TK Al-Aqsho
Indikator kemampuan Motorik Kriteria Skor
Halus BB MB BSH BSB
1. Anak dapat menggunting sesuai 0% 12,5% 37,5% 50%
pola
2. Kerapian dalam mencetak gambar 0% 12,5% 75% 12,5%
3. Meniru bentuk 0% 12,5% 62,5% 25%
4. Mencetak sesuai gagasan 0% 12,5% 75% 12,5%

Dari gambar diatas menyatakan bahwa pada siklus II pertemuan


ketiga dari empat indikator motorik halus berada pada rentang penilaian
mulai berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik dengan
uraian anak dapat menggunting sesuai pola sebanyak 12,5% atau 1 orang
anak berada pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB), 37,5% atau
3 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 50% atau 4 orang
anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Kerapian dalam mencetak gambar
melalui kegiatan Finger Painting sebanyak 12,5% atau 1 orang anak berada
pada rentang penilain Mulai Berkembang (MB), 75,5% atau 6 orang
anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 12,5% atau 1 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB). Anak dapat meniru bentuk sebanyak
12,5% atau 1 orang anak berada pada rentang penilaian Mulai
Berkembang (MB), 62,5% atau 5 orang anak Berkembang Sesuai Harapan
(BSH), dan 25% atau 2 orang anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Anak
dapat mencetak sesuai gagasan sebanyak 12,5% atau 1 orang anak berada
pada rentang penilaian Mulai Berkembang (MB),75% atau orang anak

45
Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 12,5% atau 1 orang anak
Berkembang Sangat Baik (BSB).
Hasil refleksi terhadap siklus II dapat dirincih sebagai berikut:
1. pada siklus II ini proses pembelajaran sudah cukup baik, hal ini dapat
dilihat dari pelaksanaan kegiatan yang sudah terorganisir, sebagian
peserta didik sudah fokus pada kegiatan
2. Efesiensi waktu sudah sukup optimal
3. peserta didik sudah mulai senang dan bersemangat dalam kegiatan
Finger Painting.
SIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan Finger Painting dalam pengembangan motorik
halus anak pada kelompok B2 di TK Al-Aqsho Pada siklus 1 menunjukkan
kemampuan anak dominan berada pada kriteria ketuntasan 62,05% atau
berada pada kategori cukup. Pada siklus 2 menunjukkan kemampuan
anak berada pada rentang penilaian berkembang sesuai harapan dengan
kriteria ketuntasan sebanyak 75% atau berada dalam kategori baik
kemampuan motorik halusnya pada indikator anak dapat menggunting
sesuai pola ketuntasannya 75%, indikator kerapian dalam mencetak
gambar 75%, indikator menru bentuk 62,5%, dan mencetak sesuai gagasan
ketuntasan 75%.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Tuti. "Permainan Tradisional Dalam Membentuk Karakter Anak
Usia Dini." Sosial Budaya 9.1 (2012): 121-136.
Anhusadar, Laode, and Islamiyah Islamiyah. "Penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19." Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.1 (2020): 463-475.
Astria, Nina, M. Pd Made Sulastri, and Mutiara Magta. "Penerapan Metode
Bermain Melalui Kegiatan Finger Painting untuk Meningkatkan

46
Kemampuan Motorik Halus, (2015)," Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini Undiksha 3.1.
B.E.F. Montolalu, (2009), Bermain dan Permainan Anak, Jakarta: Universitas
Terbuka.
Burga, Muhammad Alqadri. "Hakikat Manusia Sebagai Makhluk
Pedagogik." Al-Musannif 1.1 (2019): 19-31.
Indraswari, Lolita. "Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini
Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina
Agam." Jurnal Pesona PAUD 1.1 (2012): 1-13.
Kundar, (2009), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Perss.
Kurnia, Selia Dwi. "Pengaruh Kegiatan Painting Dan Keterampilan Motorik
Halus Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Dalam Seni Lukis." Jurnal
Pendidikan Usia Dini 9.2 (2015): 285-302.
Lailah, Izatul, (2013), "Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Menggunting dan Menempel di Kelompok B TK Muslimat 2
Jombang." PAUD Teratai 2.3.
Maghfuroh, Lilis, and Kiki Chayaning Putri. "Pengaruh finger painting
terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di tk sartika i
sumurgenuk kecamatan babat lamongan." Journal of Health
Sciences 10.1 (2017).
Mayar, Farida. "Perkembangan sosial anak usia dini sebagai bibit untuk
masa depan bangsa." Al-Ta lim Journal 20.3 (2013): 459-464.
Mutiah, 2010, “Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Nisa, Sofiatun, 2019, Perencanaan Pembelajaran Dalam Mengembangkan
Kognitif Anak Usia Dini Di TK Ar-Rasyid Kotabumi Lampung Utara.
Diss. Uin Raden Intan Lampung.

47
Novrinda, Novrinda, Nina Kurniah, and Yulidesni Yulidesni. "Peran
Orangtua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau Dari Latar
Belakang Pendidikan." Jurnal Ilmiah Potensia 2.1 (2017): 39-46.
Nuraeni, Lenny. "Pemerolehan Morfologi (Verba) Pada Anak Usia 3, 4
Dan 5 Tahun (Suatu Kajian Neuro Psikolinguistik)." Tunas Siliwangi:
Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi
Bandung 1.1 (2015): 13-30.
Octaviani, Saras Octaviani Saras. "Analisis Perkembangan Motorik Halus
Melalui Kegiatan Finger Painting Pada Anak Kelompok B Di Ra
Karakter Semarang." Seminar Nasional PAUD 2019.
Pebriana, Putri Hana, (2017) "Analisis penggunaan gadget terhadap
kemampuan interaksi sosial pada anak usia dini." Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1.1: 1-11.
Purwatiningsih, Purwatiningsih. "Pendidikan Anak dalam Keluarga
menurut al-Quran Kajian Surah al-Luqman Ayat 13-18." Tadbir
Muwahhid 5.2 (2017).
Rechard Decaprio, (2013), “Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah”.
(Yogyakarta: Diva Press.
Rokayati, Wahyuni Siti, Wilson Wilson, and Devi Risma. Pengaruh Finger
Painting terhadap Kemampuan Motorik Halus pada Anak Usia 5-6 Tahun
di Tk Flamboyan Kabupaten Kuantan Singingi. Diss. Riau University.
Rufaida, Nenee, and Muhammad Reza, (2013), "Penerapan bermain pasir
untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A TK
Yunior Surabaya," Paud Teratai 2.1.
Sari, Maya Mulianda, Sariah Sariah, and Heldanita Heldanita, (2020),
"Kegiatan Finger Painting dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak
Usia Dini." Kindergarten: Journal of Islamic Early Childhood
Education 3.2: 136-145.

48
Sudirjo, Encep, and Muhammad Nur Alif, 2018, Pertumbuhan dan
Perkembangan Motorik: Konsep Perkembangan dan Pertumbuhan Fisik
dan Gerak Manusia. UPI Sumedang Press.
Sudirjo, Encep, and Muhammad Nur Alif, 2018, Pertumbuhan dan
Perkembangan Motorik: Konsep Perkembangan dan Pertumbuhan Fisik
dan Gerak Manusia. UPI Sumedang Press.
Sulistyawati, A. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Suryana, Dadan, (2013), "Pendidikan Anak Usia Dini.".
Susriyanti, Elmi, (2012). "Peningkatan motorik halus anak melalui
kegiatan usap abur di taman kanak–kanak pertiwi iii muaro
kalaban." Jurnal Ilmiah Pesona PAUD 1.2
Sutini, Ai, (2018), "Meningkatkan keterampilan motorik anak usia dini
melalui permainan tradisional." Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini 4.2.
Tahel, Fithry, and Erwin Ginting. "Penerapan Aplikasi Flash Dalam Media
Pembelajaran Mewarnai Gambar Untuk Meningkatkan Motorik
Halus." Jurnal Informatika Kaputama 2.1 (2018): 34-43.
Tuljannah, Eva, Riswanti Rini, and Ari Sofia, (2018), "Hubungan Permainan
Finger Painting dengan Kemampuan Menulis pada Anak Usia
Dini." Jurnal Pendidikan Anak: FG-PAUD FKIP Universitas
Lampung 4.2.

49

Anda mungkin juga menyukai