Anda di halaman 1dari 6

Vol. 3, No.

3, November 2020
Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO
p-ISSN 2615-6768, e-ISSN 2615-5664

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN


BERHITUNG ANAK USIA DINI

Sri Wahyuni 1), Nurdin Salama 1)* Taslim 1)


1
Program Studi PG-PAUD, Universitas Muhammadiyah Palopo. Jln. Jend. Sudirman Km. 3 Binturu,
Palopo 91959, Indonesia..
*Email: nurdinsalama@umpalop.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh permainan tradisional congklak
terhadap kemampuan berhitung anak usia dini pada kelompok B di Taman Kanak-kanak Al-Amin
Kota Palopo. Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest and posttest yang dilakukan
hanya satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Di dalam penelitian ini, dilakukan tes
sebanyak 2 kali, yaitu sebelum treatment dan sesudah treatment. Subjek penelitian ini berjumlah 10
anak. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji beda wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak
mengalami perubahan perolehan nilai dibandingkan sebelum perlakuan diberikan dengan nilai t hitung
=55 > ttabel =10 dan z-hitung =2,80 > z -table = 1,645. Berdasarkan kriteria pengujian H 0 ditolak, sehingga
Ha diterima, maka disimpulkan bahwa terdpat pngaruh yang siginifikan permainan tradisional
congklak terhadap kemampuan berhitung anak kelompok B TK Al-Amin Kota Palopo.
Kata kunci: anak usia dini, congklak, kognitif berhitung, permainan tradisional

THE EFFECT OF TRADITIONAL GAMES CONGKLAK TOWARDS THE NUMERACY SKILL


OF EARLY CHILDHOOD CHILDREN

Abstract
This study aims to determine how the influence of the traditional game of congklak on the
numeracy skills of early childhood in group B in Al-Amin Kindergarten, Palopo City. The research
design used was one group pretest and posttest which was carried out only one group without a
comparison group. In this study, the test was carried out twice, namely before treatment and after
treatment. The subjects of this study were 10 children. Data collection techniques through observation
and documentation techniques. The data analysis technique used is the Wilcoxon difference test. The
results showed that the children's numeracy ability experienced a change in the acquisition of values
compared to before the treatment was given with t value = 55> t table = 10 and zcount = 2.80 > z table =
1.645. Based on the testing criteria, Ho is rejected, so that Ha is accepted, it is concluded that there is
a significant effect of the traditional game of arrogance on the numeracy skills of the children of
group B in Al-Amin Kindergarten, Palopo City.
Keywords: early childhood, congklak, numeracy skills, traditional games.

landasan untuk melanjutkan pendidikan yang


PENDAHULUAN
lebih tinggi.
Pendidikan anak usia dini merupakan Salah satu aspek yang harus
salah satu bentuk penyelengaraan pendidikan dikembangkan oleh peserta didik anak usia dini
yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke yaitu perkembangan kognitif. Kognitif diartikan
arah pertumbuhan dan perkembangan fisik dengan kemampuan belajar atau berfikir atau
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan yaitu kemampuan untuk
intelektual, dan kecerdasan kognitif. Oleh sebab mempelajari keterampilan dan konsep baru,
itu, pendidikan anak usia dini merupakan keterampilan untuk memahami apa yang terjadi
pendidikan awal yang didapatkan anak untuk dilingkungannya, serta keterampilan
melengkapi kebutuhan hidupnya dan sebagai menggunakan daya ingat dan menyelesaikan

218
Sri Wahyuni, Nurdin Salama, Taslim / Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO 3(3) (2020)

soal-soal sederhana (Sari, 2019). Perkembangan keinginan, sumber belajar, rangsangan bagi
kognitif adalah proses dimana individu dapat kreativitas, perkembangan wawasan diri, belajar
meningkatkan kemampuan dalam menggunakan bermasyarakat, standar moral, belajar bermain
pengetahuannya (Filtri & Sembiring, 2018) sesuai dengan peran jenis kelamin,
Perkembangan kognitif sangatlah penting perkembangan ciri kepribadian yang di
dikembangkan karena ketika anak masih kecil inginkan.
agar anak dapat melakukan berbagai eksplorasi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
terhadap dunianya yang ada dilingkungan peneliti di TK Al-Amin Kota Palopo, peneliti
tempat tinggalnya di rumah (Lestaria & menemukan beberapa permasalahan seperti
Anggreni, 2020). Pada masa ini seluruh potensi kemampuan berhitung pada anak kelompok B
baik fisik maupun psikis dan juga kecerdasan (5-6 tahun) sangatlah kurang, dimana masih
sangatlah peka terhadap suatu rangsangan yang banyak anak yang belum mampu menghitung/
mereka terima dari lingkungan yang biasa membilang bilangan 1-20. Adapun beberapa
disebut dengan istilah “The golden age” masa anak yang telah lancar berhitung namun
yang hanya datang sekali seumur hidup yaitu pengenalan lambang bilangannya pun sangat
antara usia 0-5 tahun bahkan 8 tahun kurang dan beberapa anak dapat membilang
(Pangastuti, 2014). bilangan, mengenal lambang bilangan namun
Salah satu kecerdasan kognitif yang hanya sebatas bilangan 1-10 dan disusun secara
berpengaruh penting dalam kehidupan anak acak (anak tidak dapat mengurutkan lambang
yaitu kecerdasan logika matematika. Sejalan bilangan dengan benar). Hal ini disebabkan
dengan ungkapan dari (Susanto, 2011) karena metode yang dipakai oleh pendidik di TK
menyatakan bahwa kemampuan berhitung Al-Amin terkesan kurang inovasi, dikatakan
permulaan ialah kemampuan yang dimiliki demikian karena pendidik hanya menggunakan
setiap anak untuk mengembangkan media LKA (Lembar Kerja Anak) yang mana
kemampuannya, karakteristik perkembangnnya mengharuskan anak untuk menulis. Hal ini
dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan membuat anak merasa bosan dan tidak
dirinya, sejalan dengan perkembangannya memperhatikan penjelasan guru dengan baik
kemampuannya anak dapat meningkat ketahap sehingga memberi dampak pembelajaran
pengertian mengenai jumlah, yaitu berhubungan berhitung terkesan tidak menarik bagi anak usia
dengan jumlah dan pengurangan dini shingga dibutuhkan sebuah media
Setiap pendidik pada jenjang Pendidikan pembelajaran yang menarik bagi anak
anak usia dini sebaiknya dapat mengoptimalkan Media pembelajaran memiliki peranan
kecerdasan matematika dengan memberikan yang sangat penting sehingga menjadi fokus
stimulasi terbaik kepada anak karena pendidik untuk memberikan yang terbaik kepada
memberikan dampak yang sangat luas untuk anak didik. Melihat pentingnya kegiatan belajar
bekal menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari dan kegiatan bermain bagi anak usia dini yang
dan jenjang karier anak. tak dapat dipisahkan. Maka diperlukan sebuah
Menurut (Fadlillah, 2017) bahwa konsep sentuhan baru pada pembelajarannya, agar
bilangan dapat dikenalkan dengan cara bermain menimbulkan perasaan yang nyaman dalam
karena pendidikan anak usia dini merupakan belajar. Pendidik dapat memberikan stimulasi
pendidikan yang tidak bisa terlepas dari kegiatan kepada anak melalui permainan tradisional
bermain. Apapun aktivitas belajar anak selalu congklak. Salah satu media yang bisa diberikan
dilakukan dengan bermain. Bagi anak usia dini untuk melatih kemampuan berhitung pada anak
bermain sudah menjadi salah satu kebutuhan adalah permainan congklak. Permainan
pokok yang wajib dipenuhi. Dengan tradisional congklak adalah permainan yang
terpenuhinya kebutuhan bermain secara tidak sangat menitikberatkan penguasaan berhitung”.
langsung akan berpengaruh pada pertumbuhan Dengan permainan tradisional congklak, anak
dan perkembangan anak. Di samping itu, dari dapat bermain sambil belajar berhitung dengan
berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan biji-biji congklak. Permainan ini
kegiatan bermain merupakan cara belajar anak- mempunyai beberapa peranan diantaranya
anak yang paling efektif. Berdasarkan yang adalah untuk melatih keterampilan berhitung
diungkapkan oleh (Pratiwi, 2017) bahwa anak dan motorik halus anak. Melalui permainan
bermain bagi perkembangan anak dapat tradisional congklak guru dapat
mempengaruhi perkembangan fisik, dorongan memperkenalkan permainan asli dari Indonesia.
komunikasi, penyaluran energy emosional yang Selain itu, dengan permainan tradisional
terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan congklak anak akan berlatih untuk menyusun

219
Sri Wahyuni, Nurdin Salama, Taslim / Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO 3(3) (2020)

sebuah strategi agar bisa memenangkan berkembang), 6 anak pada rentang 5-7
permainan (Yeni & Supriadi, 2016) dikategorikan MB (mulai berkembang). Dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui demikian dapat diketahui bahwa perkembangan
bagaimana pengaruh permainan tradisional kemampuan berhitung anak sebelum diberikan
congklak terhadap kemampuan berhitung anak kegiatan permainan tradisional congklak
usia dini pada kelompok B di Taman Kanak- menunjukkan bahwa dari 10 orang anak 40%
kanak Al-Amin Kota Palopo. berada pada kategori belum berkembang dan
60% berada pada kategori mulai berkembang.
METODE
Data ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Penelitian ini merupakan penelitian
Tabel 1. Indikator Kemampuan Berhitung Anak
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kelas B
Sebelum Kegiatan Bermain Permainan
TK Al-Amin Kota Palopo dan dilaksanakan
Tradisional Congklak
pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021
yaitu pada bulan Agustus 2020. Subjek dari Pencapai Frek
penelitian adalah peserta didik TK Al-Amin No Kategori %
an Skor uensi
Kota Palopo yang terdiri atas 15 orang anak 1 11- 13 BSB 0 -
kelompok B (usia 5-6 tahun). Dalam penelitian 2 8– 10 BSH 0 -
ini peneliti menggunakan desain penelitian one 3 5–7 MB 6 60
group pretest and posttest yang dilakukan hanya 4 2–4 BB 4 40
satu kelompok saja tanpa kelompok
Jumlah 10 100
pembanding. Di dalam penelitian ini, dilakukan
tes sebanyak 2 kali, yaitu sebelum treatment dan
sesudah treatment. Tes awal (pretest), anak Hasil observasi berdasarkan indikator
diobservasi dengan tes awal selama 3 kali kemampuan berhitung anak sesudah kegiatan
pertemuan sebelum diberikan perlakuan (nilai bermain permainan tradisional congklak dapat
pretest). Perlakuan (treatment), menggunakan dilihat pada Tabel 2.
media permainan tradisional congklak dilakukan Tabel 2. Indikator Kemampuan Berhitung Anak
selama 2 kali pertemuan. Tes akhir (posttest), Sesudah Kegiatan Bermain Permainan
anak diobservasi dengan tes akhir selama 3 kali Tradisional Congklak
pertemuan sesudah diberikan perlakuan (nilai
posttest) Pencapai Freku
No Kategori %
Indikator keberhasilan dalam pnelitian ini an Skor ensi
jika t hitung < t tabel = H0 diterima dan Ha ditolak, 1 11– 13 BSB 1 10
artinya tidak ada pengaruh permainan tradisional 2 8 – 10 BSH 8 80
congklak terhadap kemampuan berhitung anak 3 5–7 MB 1 10
usia dini pada kelompok B TK Al-Amin Kota 4 2–4 BB 0 -
Palopo. Jika t hitung > t tabel = H0 ditolak dan Ha Jumlah 10 100
diterima, artinya ada pengaruh permainan
tradisional congklak terhadap kemampuan Tabel 2 menunjukkan bahwa 1 anak pada
berhitung anak usia dini pada kelompok B TK rentang 5-7 dikategorikan MB (mulai
Al-Amin Kota Palopo. Jika z hitung < z tabel = H0 berkembang), 8 anak pada rentang 8-10
diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada dikategorikan BSH (berkembang sesuai
pengaruh permainan tradisional congklak harapan), 1 anak pada rentang 11-13
terhadap kemampuan berhitung anak usia dini dikategorikan BSB (berkembang sangat baik).
pada kelompok B TK Al-Amin Kota Palopo. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
Jika z hitung > z tabel = Ho ditolak dan Ha diterima, perkembangan kemampuan berhitung anak
artinya ada pengaruh permainan tradisional sesudah kegiatan bermain permainan tradisional
congklak terhadap kemampuan berhitung anak congklak menunjukkan bahwa dari 10 orang
usia dini pada kelompok B TK Al-Amin Kota anak 10% berada pada kategori mulai
Palopo. berkembang, 80% berada pada kategori
HASIL DAN PEMBAHASAN berkembang sangat baik, dan 10% berada pada
kategori berkembang sangat baik.
Hasil Observasi awal sebelum melakukan Berdasarkan data hasil observasi awal dan
kegiatan bermain permainan tradisional akhir yang diperoleh, dapat diketahui pengaruh
congklak menunjukkan bahwa 4 anak pada permainan tradisional congklak terhadap
rentang 2-4 dikategorikan BB (belum

220
Sri Wahyuni, Nurdin Salama, Taslim / Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO 3(3) (2020)

kemampuan berhitung anak setelah dilakukan Palopo. Sedangkan nilai z hitung yang diperoleh
uji hipotesis dengan analisis uji Wilcoxon (Ulpi, yaitu 2,80 dan z-tabel 1,645 maka diperoleh hasil
2015) yang disajikan pada Tabel 3. z-hitung (2,80) > z-tabel (1,645) Ho ditolak dan Ha
diterima artinya ada pengaruh permainan
Tabel 3. Pengaruh Kegiatan Bermain Permainan
tradisional congklak terhadap kemampuan
Tradisional Congklak Terhadap Kemampuan
berhitung anak usia dini pada kelompok B TK
Berhitung Anak
Al-Amin Kota Palopo. Hasil uji menunjukkan
Nilai Statistik bahwa ada perubahan pada kemampuan
Kemampuan berhitung anak sebelum dan sesudah kegiatan
N Nama Rangk bermain permainan tradisional congklak.
Berhitung
o Anak ing Berdasarkan uraian diatas maka dapat
Sebelum Sesudah
(O1) (O2) disimpulkan bahwa kegiatan bermain permainan
1 AAGI 2 tradisional congklak berpengaruh terhadap
5 9
kemampuan berhitung anak.
2 AH 4 9 5,5
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan
3 AA 6 10 2 nonparametrik pada kelompok B (5-6 tahun) TK
4 AAFF 5 11 9 Al-Amin Kota Palopo dengan jumlah sampel 10
5 ADM anak menunjukkan bahwa kemampuan
3 7 2
S berhitung anak sebelum melakukan kegiatan
6 AFNA 4 10 9 bermain permainan tradisional congklak
7 AGH 3 9 9 masihlah kurang. Saat melakukan pretest rata-
8 MFS 3 8 5,5 rata anak hanya mampu berhitung angka 1-13
9 MHZ 4 9 5,5 dan angka 14-20 masih membutuhkan bantuan
1 MAM 5,5 dari guru. Namun, setelah diberikan treatment
5 10 permainan congklak kemampuan berhitung anak
0
mulai mengalami kemajuan dalam berhitung
Jumlah 42 92
Nilai angka 1-20.
Nilai T
Pada saat pemberian perlakuan permainan
Nilai rata- 4,2 9,2 = 55
tradisional congklak anak terlihat sangat
rata
bersemangat karena permainan tradisional ini
tidak pernah mereka dapatkan di TK Al-Amin
Tabel 3 menunjukkan nilai thitung= 55.
Kota Palopo. Mereka sangat tertarik saat
Dalam pengambilan keputusan jika t hitung < t tabel
melakukan permainan tradisional congklak.
= H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada
Anak diberikan kesempatan untuk bermain
pengaruh permainan tradisional congklak
dengan bergantian, saat bermain anak diawasi
terhadap kemampuan berhitung anak usia dini
oleh guru agar anak mematuhi aturan bermain.
pada kelompok B TK Al-Amin Kota Palopo.
Dan pada saat permainan selesai anak akan
Jika t hitung > t tabel = H0 ditolak dan Ha diterima,
menghitung jumlah biji congklak yang berhasil
artinya ada pengaruh permainan tradisional
mereka kumpulkan.
congklak terhadap kemampuan berhitung anak
Hasil dari kegiatan bermain permainan
usia dini pada kelompok B TK Al-Amin Kota
tradisional congklak dapat memberikan
Palopo. Jika z hitung < z tabel = H0 diterima dan Ha
pengaruh yang positif pada kemampuan
ditolak, artinya tidak ada pengaruh permainan
berhitung anak. Berdasarkan analisa yang telah
tradisional congklak terhadap kemampuan
dilakukan, guna mendukung hipotesis yang telah
berhitung anak usia dini pada kelompok B TK
dirumuskan sebelumnya, maka dengan
Al-Amin Kota Palopo. Jika z hitung > z tabel = Ho
diterimanya hipotesis (Ha) menunjukkan bahwa
ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh
adanya pengaruh yang terjadi dari kegiatan
permainan tradisional congklak terhadap
bermain permainan tradisional congklak
kemampuan berhitung anak usia dini pada
terhadap kemampuan berhitung anak di
kelompok B TK Al-Amin Kota Palopo.
Kelompok B TK Al-Amin Kota Palopo, artinya
Adapun nilai T hitung yang diperoleh
kemampuan berhitung anak berkembang sangat
yaitu 55 dan t tabel 10 maka diperoleh hasil t hitung
baik dengan melakukan kegiatan bermain
= 55 > t tabel =10. H0 ditolak dan Ha diterima
permainan tradisional congklak dibandingkan
artinya ada pengaruh permainan tradisional
sebelum melakukan kegiatan bermain
congklak terhadap kemampuan berhitung anak
permainan tradisional congklak. Hal ini sejalan
usia dini pada kelompok B TK Al-Amin Kota
denngan hasil yang dikemukakan oleh (Saribu

221
Sri Wahyuni, Nurdin Salama, Taslim / Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO 3(3) (2020)

& Simanjuntak, 2018) menunjukkan 6 Tahun di Tinjau Dari Tingkat


peningkatan kemampuan berhitung permulaan Pendidikan Ibu di Paud Kasih Ibu
anak usia 4-5 tahun secara signifikan. Melalui Kecamatan Rumbai. PAUD Lectura:
permainan tradisononal congklak dapat Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2),
meningkatkan kemampuan berhitung anak 169-178.
secara signifikan dimana anak mulai dapat https://doi.org/10.31849/paudlectura.v1i
berhitung dan mengurutkan 1-20 dengan benar, 2.1175
mereka juga dapat mengetahui mana jumlah
Lestaria, A. M., & Anggreni, M. A. (2020).
yang paling banyak dan yang paling sedikit
Mengembangkan kemampuan berhitung
(Santi & Bachtiar, 2020; Lestaria & Anggreni,
pada anak dengan permainan tradisional
2020).
congklak. Incrementapedia: Jurnal
Kegiatan bermain tradisional congklak
Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 33-36.
merupakan kegiatan yang memberikan banyak
https://doi.org/10.36456/incrementapedi
nilai positif kepada anak karena tanpa anak
a.vol2.no01.a2515.
sadari mereka akan bermain sambil belajar.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat Pangastuti, R. (2014). Edutainment Pendidikan
disimpulkan bahwa kegiatan bermain permainan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka
tradisional congklak berpengaruh terhadap Belajar.
kemampuan berhitung pada anak kelompok B Pratiwi, W. (2017). Konsep Bermain Pada Anak
TK Al-Amin Kota Palopo. Usia Dini. Tadbir: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 5(2), 106-117.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Sari, D. P. (2019). Pengaruh Permainan
Berdasarkan data yang telah diperoleh Tradisional Terhadap Kemampuan
pada hasil observasi awal sebelum dan hasil Mengenal Lambang Bilangan Anak
observasi akhir setelah melakukan kegiatan Usia 5-6 Tahun. (Universitas
bermain permainan tradisional congklak dapat Lampung).
disimpulkan bahwa pengenalan permainan Saribu, P. B. D. & Simanjuntak, J. (2018).
tradisional congklak sebagai media Pengaruh Permainan Tradisional
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan Congklak Terhadap Kemampuan
berhitung anak secara siginifikan dimana setelah Berhitung Permulaan Anak Usia 4-5
pemberian permainan congklak anak mulai Tahun di KB Tunas Harapan Kecamatan
mampu untuk berhitung angka 1-20. Kegiatan Sunggal Kab. Deli Serdang. Jurnal Usia
bermain permainan tradisional congklak Dini, 4(1), 28-38.
memberikan pengaruh yang positif terhadap
anak, karena permainan tradisional ini Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia
mengajarkan kepada anak untuk mengatur Dini. Jakarta: Kencana.
strategi yang benar agar tidak salah dalam Santi, S., & Bachtiar, M. Y. (2020). Peningkatan
melangkah dan anak dapat bermain sambil Kemampuan Berhitung Anak Melalui
belajar. Permainan Tradisional Congklak Di
Saran Taman Kanak-Kanak Yustikarini
Saran bagi pendidik pada taman kanak- Kabupaten Bantaeng. TEMATIK: Jurnal
kanak agar menyediakan media pembelajaran Pemikiran dan Penelitian Pendidikan
yang lebih variatif seperti pemberian media Anak Usia Dini, 6(1), 21-26.
permainan tradisional congklak ataupun https://doi.org/10.26858/tematik.v6i1.14
permainan tradisional lainnya. Serta peran orang 436
tua sangatlah penting dalam melatih kemampuan Ulpi, W. (2015). Pengaruh Kegiatan
berhitung anak sejak dini. Menggambar Terhadap Kemampuan
DAFTAR PUSTAKA Motorik Halus Pada Anak Kelompok A
Di PAUD Melati DWP UNM Kota
Fadlillah, M. (2017). Buku Ajar Bermain dan Makassar. (Universitas Negeri
Permainan Anak Usia Dini. Jakarta, Makassar).
Kencana.
Yeni., W., & Supriadi, S. (2016). Pengaruh
Filtri, H., & Sembiring, A.K. (2018) Permainan Tradisional Congklak
Perkembangan Kognitif Anak Usia 5 –

222
Sri Wahyuni, Nurdin Salama, Taslim / Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO 3(3) (2020)

Terhadap Kemampuan Berhitung


Permulaan Anak Usia Dini Usia 4-5
Tahun Di Kelompok A TK Putra II
Serang Tahun Ajaran 2015/2016.
Infantia, 4(2), 1-8.

223

Anda mungkin juga menyukai