Anda di halaman 1dari 6

JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)

Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (646-651)

Implementasi Model ATIK untuk Meningkatkan


Motorik Halus Anak dalam Kegiatan Menggambar
Menggunakan Crayon di PAUD Saya Anak Indonesia
Dwi Yuniati Ningsih1, Sri Watini2
1,2UniversitasPanca Sakti Bekasi, Indonesia
E-mail: dwieyuniati@gmail.com, srie.watini@gmail.com

Article Info Abstract


Article History He ability to draw is one of the abilities that can develop the Motoric of Early
Received: 2022-02-02 Childhood. In fact, this ability decreases or even disappears when the child enters the
Revised: 2022-02-15
Published: 2022-02-22 elementary school level. This study aims to develop an ATIK model in improving
children's fine motoric in drawing activities using crayons at PAUD Saya Anak
Indonesia, Cilincing District, North Jakarta. This is because there are many failures in
Keywords: teaching early childhood the ability to draw, as evidenced by the loss of children's
Model Atik;
drawing competence when they are in elementary school (SD). The method used in
Fine Motoric;
Draw; this research is the Early Childhood Class Action research method. Research method
Crayon. Classroom Action (CAR) Teachers at PAUD Saya Anak Indonesia, Cilincing District,
North Jakarta with Borg & Gall model data analysis. The instruments used in this study
were observation and interviews. The results of research and development are based
on effectiveness tests, so the ATIK model is effective in improving children's physical
motor skills through drawing activities using crayons.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Kemampuan menggambar merupakan salah satu kemampuan yang dapat
Diterima: 2022-02-02 mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini. Faktanya kemampuan tersebut
Direvisi: 2022-02-15
Dipublikasi: 2022-02-22 berkurang bahkan hilang ketika anak memasuki jenjang Sekolah Dasar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan model ATIK dalam meningkatkan Motorik halus
anak dalam kegiatan menggambar menggunakan Krayon di PAUD Saya Anak Indonesia
Kata kunci: Kecamatan Cilincing Jakrta Utara. Hal ini disebabkan karena banyak terjadi kegagalan
Model ATIK; dalam memberika pembelajaran untuk anak Usia Dini pada kemampuan menggambar,
Motorik Halus;
dibuktikan dengan hilangnya kompetensi menggambar anak pada saat di Sekolah
Menggambar;
Krayon. Dasar (SD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Tindakan Kelas anak Usia Dini. metode penelitian Tindakan Kelas (PTK) Guru di PAUD
Saya Anak Indonesia Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan analisis data model
Borg & Gall. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Observasi dan
Wawancara. Hasil penelitian dan pengembangan berdasarkan pada uji efektivitas,
maka Model ATIK ini efektif dalam Meningkatkan Fisik Motorik Anak Melalui kegiatan
Menggambar Menggunakan Krayon.
I. PENDAHULUAN anak melalui pengalaman nyata yang me-
Anak usia dini adalah kelompok anak yang mungkinkan anak untukmenunjukkan aktivitas
berada dalam proses pertumbuhan dan dan rasa ingin tahu (curiousity) secara optimal
perkembangan yang unik. Anak memiliki pola (semiawan, 2007:19).
pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi Pendidikan anak usia dini merupakan salah
motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan pertumbuhan dan 6 (enam) perkembangan:
emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa,
kecerdasan agama atau religius (RQ), sesuai sosial emosional, dan seni sesuai dengan
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai
anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini
dini perlu diarahkan pada peletakan dasar- dasar seperti yang tercantum dalam Permendikbud
yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD
manusia seutuhnya (Mansur, 2011: vii). Proses (menggantikan Permendiknas 58 tahun 2009).
pembelajaran pada anak usia dini hendaknya Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
dilakukan dengan tujuan memberikan konsep- dapat dilakukan dalam bentuk formal, nonformal
konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi dan informal. Setiap bentuk penyelenggaraan

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 646
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (646-651)
memiliki kekhasan tersendiri, penyelenggaraan Menggambar merupakan kebiasaan anak pada
pendidikan anak usia dini pada jalur formal usia dini, kegiatan menggambar seperti halnya
adalah Taman Kanak-kanak (TK) atau RA dan menyanyi dapat dilakukan dengan kesadaran
lembaga sejenis. Penyelenggaraan pendidikan penuh berupa maksud dan tujuan tertentu
bagi anak usia dini pada jalur nonformal maupun sekedar membuat gambar tanpa arti.
diselenggarakan oleh masyarakat atas kebutuhan Kegiatan ini dimulai dari menggerakkan tangan
dari masyarakat sendiri, khususnya bagi anak- untuk mewujudkan sesuatu bentuk gambar
anak yang dengan keterbatasannya tidak secara tidak sengaja, sampai dengan meng-
terlayani di pendidikan formal (TK dan RA). gambar untuk maksud tertentu. Anak - anak akan
Pendidikan dijalur informal dilakukan oleh merasa senang setelah menggambar, karena ha!
keluarga atau lingkungan, pendidikan informal itu menjadi suatucara berkomunikasi kepada
bertujuan memberikan keyakinan agama, orang lain, apalagi ketika gambar anak tersebut
menanamkan nilai budaya, nilai moral, etika dan ditanggapi oleh orang tua dengan pertanyaan
kepribadian, estetika serta meningkatkan tentang makna dan arti bentuk gambar yang
pengetahuan dan ketrampilan peserta didik dihasilkan. Menggambar menggunakan Krayon
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan memang suatu teknik menggunakan media
nasional (Yuliani Nurani,2011:21-22). Keteram- dengan berbagai kelebihan dan keunikan yang
pilan Motorik Halus anak merupakan tindakan si ada, dengan berbagai kesulitan dan tantangan,
kecil menggunakan otot-otot kecil-nya, seperti berbagai permasalahannya dan cara-cara
otot-otot di tangan dan jari untuk mengontrol mengatasinya. Crayon memang salah satu alat
benda berbagai bentuk dan ukuran, si Kecil menggambar atau melukis yang termasuk ke
menggunakan keterampilan motorik halus, dalam media kering, media kering maksudnya
misalnya dengan memegang benda kecil di yaitu teknik menggambar menggunakan alat
antara jari dan jempolnya, atau bisa juga gainbar tanpa adanya campuran atau pengencer
menggunakan mulutnya untuk mencicipi dari bahan-bahan cair, misalnya air atau minyak.
makanan dengan rasa yang berbeda. Keistimewaan menggambar menggunakan
Saat baru lahir, otak si Kecil belum cukup crayon yaitu warna yang dihasilkan bisa menjadi
berkembang untuk mengendalikan gerakan lebih cerah dan jelas, sehingga ketika kita
tangan dan jari, perkembangan ini berlangsung menggunakannya tinggal menggores atau
seiring berjalannya waktu, secara umum per- mencoret pada media gainbar tanpa perantara
kembangan dimulai dari kepala, dan kemudian seperti kuas, kertas, plastik atau yang lainnya.
secara bertahap berlanjut ke bagian otot lain Crayon merupakan media gambar yang
dalam tubuh, ini berarti bahwa si Kecil mengandung lilin, sehingga hasil goresannya
mendapatkan kontrol atas wajah, mulut, bibir, tampak licin dan mengkilat, dan mempunyai
dan lidah terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh keterbatasan apabila warna tersebut kita
sisa otot tubuh lainnya seiring berjalannya tumpuk/lapisi lagi dengan wama lain sulit untuk
waktu. Perkembangan fisik motori anak usia dini tercampur atau menutupi bagian di bawahnya.
biasanya mulai berkembang seiring tubuh si kecil Untuk menghasilkan wama yang bermacam-
menjadi lebih stabil saat bergerak, serta saat macam atau bervariasi, teknik yang digunakan
kognitif dan sosialnya berkembang. Hal-hal ini yaitu dengan cara menggores wama satu dengan
merupakan bagian penting dari perkembangan yang lain yang saling berdampingan, bukan
motorik anak karena ia perlu belajar meng- saling bertumpuk-turnpuk antara warna sebelum
gunakan tangannya dengan baik untuk dapat dan sesudahnya. Kelicinan wama yang dihasilkan
mengontrol objek dan memperoleh kemandirian ini memang agak mempersulit apabila kita
seperti saat makan dan berpakaian. Menggambar bereksplorasi dengan warna yang lain, terutama
adalah membuat gambar, kegiatan ini dilakukan pewama yang menggunakan pencampuran air
dengan cara mencoret, menggores, menorehkan atau warna yang kontradiksi dengan bahan yang
benda tajam ke benda lain dan memberi wama, mengandung lilin.
sehingga menimbulkan gambar, adapun meng- Model ATIK merupakan model pembelajaran
gambar dengan krayon menurut Sri yang dikembangkan dari Model Experiental
Rosdianawati dkk "merupakan kegiatan Learning Theory (ELT) dan Model Pembelajaran
menggambar dengan menggunakan pewarna tidak langsung, odel ELT dikembangkan oleh
gambar sejenis pastel, baik pastel minyak, pastel David Kolb. xperiental Learning Theory adalah
kapur, atau pastel lilin". suatu model proses belajar mengajar yang
mengaktifkan pembelajar untuk membangun

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 647
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (646-651)
pengetahuan dan keterampilan melalui penga- II. METODE PENELITIAN
laman secara langsung. Sri Watini (2021) Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menjelaskan bahwa model ATIK untuk Anak usia adalah metode Penelitian Tindakan Kelas atau
dini memiliki ciri khas yaitu: rasa ingin tahu anak biasa disingkat dengan PTK, penelitian Tindakan
usia dini yang tinggi, suka melakukan Kelas (PTK Guru) adalah penelitian yang
identifikasi, mudah menyerap semua informasi dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan
dari lingkungannya, penyerap dan suka bermain suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas
dan meniru. Amati merupakan suatu proses proses belajar mengajar agar memperoleh hasil
kegiatan untuk melihat atau memperhatikan yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut
suatu objek, kejadian atau peristiwa yang ada di Hopkins dalam (Widiaatmadja 2008, 11),
sekitarnya. Amati merupakan kata dasar dari ”Metode Penelitian Tindakan Kelas adalah
mengamati ataupun pengamatan, dalam pen- Penelitian yang mengkombinasikan prosedur
didikan anak usia dini pengamatan adalah hal penelitian dengan tindakan subtantif yaitu suatu
yang paling penting dalam kehidupan anak. tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri
Observation is crucial to understanding and atau suatu usaha seseorang untuk memahami
assessing young children's learning Observation perbaikan dan perubahan”. Penelitian tindakan
which are really reflected upon are a wasted kelas merupakan sebuah penelitian tindakan
effort. It is only when practitioners seek to dalam bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan
understand the meaning behind what they have secara kemitraan mengenai situasi social
seen that the real worth of observational tertentu termasuk dalam dunia pendidikan untuk
practices are realized (Patricia Giardiello, Joanne meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari
McNulty, 2013). Hal ini disebabkan karena anak kegiatan praktik sosial atau pendidikan,
usia dini adalah anak yang sedang berkembang pemahaman mereka mengenai kegiatan kegiatan
keingintahuannya terhadap peristiwa apapun praktek pendidikan dan situasi yang
yang terjadi di lingkungannya. memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek,
Berdasarkan kajian latar belakang, maka penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan dalam
tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah rangka untuk meningkatkan profesionalitas guru
mengenai Implementasi model ATIK untuk dalam meningkatkan hasil belajar atau prestasi
meningkatkan kemampuan Fisik Motorik Halus peserta didik dengan melalui kegiatan refleksi
anak usia dini melalui Kegiatan Menggambar diri dari masing-masing guru atau pendidik yang
Menggunakan Krayon. Penelitian dilakukan di bersangkutan.
PAUD SAYA ANAK INDONESIA yang berlokasi di Melalui refleksi diri ini diharapkan guru atau
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, dengan pendidik mampu merenungkan serta me-
responden yang dipakai adalah murid murid dari rencanakan berbagai tindakan-tindakan lanjutan
paud tersebut, namun pada artikel ini akan guna meningkatkan dan memperoleh hasil
ditampilkan dahulu hasil studi profil awal belajar atau prestasi anak agar lebih maksimal,
kemampuan kognitif anak usia dini. Hasil desain Intervensi Tindakan dalam penelitian ini
penelitian penerapan model pembelajaran atik menggunakan Model Kemmis dan McTaggart,
dalam mengembangkan kemampuan kognitif ada tiga tahapan dalam Model Kemmis dan Mc.
anak usia dini secara keseluruhan akan peneliti Taggart dalam (Suharsimi 2006, 97) antara lain
sampaikan pada artikel berikutnya. Tahap Perencanaan (Planning), Tahap Pelak-
sanaan Tindakan (Action) dan Pengamatan
(Observing),

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Langkah awal yang dilakukan peneliti
sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas
yaitu, melakukan pengamatan awal tanpa
mengganggu proses kegiatan belajar mengajar
untuk mengetahui keadaan awal kemampuan
motorik halus anak, selain itu peneliti juga
melakukan penelitian terhadap berbagai
aktivitas yang dilakukan anak dalam kegiatan
pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan
Gambar 1. Desain Model ATIK (Sri Watini,2020) wawancara singkat dengan guru kelompok B,

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 648
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (646-651)
menunjukan bahwa kemampuan motorik halus
anak masih tergolong rendah karena belum
mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dan
beberapa anak yang kemampuan motorik
halusnya masih ada yang berada pada taraf Mulai
Berkembang (MB) dan Belum Berkembang (BB),
sehingga perlu ditingkatkan lagi. Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan peneliti tentang
keterampilan motorik halus anak, kemampuan
motorik halus anak masih berkurang disebabkan Gambar 2. Aktivitas Belajar anak
kurangnya media pembelajaran yang diajarkan
kepada anak sehingga pembelajaran kurang Ada pengaruh yang signifikan antara
efektif, maka peneliti berusaha merancang suatu Implementasi Model Atik dalam kegiatan
kegiatan pembelajaran yang menarik dan menggambar Menggunakan krayon terhadap
menyenangkan untuk meningkatkan motorik kemampuan Fisik motorik halus anak usia 5 - 6
halus anak melalui Model Atik dalam kegiatan tahun di PAUD SAYA ANAK INDONESIA
menggambar dengan menggunakan krayon. Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Implemen-
Peneliti dibantu dengan guru kelompok B tasi Model Atik Melalui Kegiatan menggambar
melakukan pencatatan nilai pada instrumen dengan krayon apabila diterapkan sesuai
penelitian sesuai dengan standar penilaian yang dengan teori-teori kependidikan, maka
berupa simbol/nilai bintang (*) yaitu (*) untuk kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun
nilai belum berkembang (BB), (**) mulai akan meningkat secara signifikan, dalam proses
berkembang (MB), (***) berkembang sesuai penelitian menggunakan model ATIK, anak
harapan (BSH), (****) berkembang sangat baik tetap menggambar menggunakan krayon sesuai
(BSB). dengan kebebasannya namun tetap dengan
Deskripsi hasil penelitian berupa data-data gambar asli yang sudah disiapkan guru, peneliti
mentah yang diperoleh dari hasil penelitian memberi penghargaan kepada anak tersebut
tindakan kelas di PAUD SAYA ANAK INDONESIA bahwa gambarnya bagus, ada beberapa pilihan
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara dengan jumlah yang diberikan guru dalam memilih gambar
siswa sebanyak 20 anak, hasil ini diperoleh seperti ada gambar bunga, gambar sampah,
setelah menerapkan Model Atik untuk banjir, dan sebagainya.
meningkatkan Fisik Motorik anak usia dini
melalui Kegiatan Menggambar Menggunakan
Krayon yang di lakukan di PAUD SAYA ANAK
INDONESIA Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.
Hasil berupa data yang diperoleh setelah
melakukan tindakan dari siklus I sampai pada
siklus III, pada tindakan siklus I membahas
materi tentang “Peningkatan Fisik motoric Halus
anak dalam kegiatan Menggambar dengan
menggunakan krayon”, pada pelaksanaan
tindakan siklus I belum menampakkan hasil dari Gambar 3. Aktivitas Belajar anak
kegiatan menggambar menggunakan krayon
secara maksimal setelah dilaksanakan evaluasi. Makna yang diambil dari anak adalah dari
Pada perlakuan siklus II terjadi adanya kecil sudah dibiasakan disiplin sudah besar
peningkatan Fisik Motorik Halus Anak dalam menjadi biasa hal inilah perlu kita kembangkan
kegiatan menggambar menggunakan krayon, demi masa depan bangsa. Keberhasilan pendidi-
dalam proses penelitian siklus ke II kan, tergantung pada pendidik usia dini, sebelum
menggunakan model ATIK, anak dapat masuk sekolah dasar anak harus diberi
Menggambar dan mengembangkan Fisik Motorik pendidikan yang tepat dan disiplin, maksudnya
Halus anak melalui kegiatan menggambar yang pengaruh yang sesuai dengan perkembangannya.
sesuai dengan kebebasannya namun tetap Ada beberapa kegiatan yang mendukung
dengan permainan asli yang sudah disiapkan penerapan model ATIK di PAUD SAYA ANAK
guru. INDONESIA yang diperhatikan peneliti adalah: 1)
Menyediakan bahan untuk menggambar, seperti

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 649
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (646-651)
kertas atau buku gambar khusus, atau buku IV. SIMPULAN DAN SARAN
mewarnai, 2) Menyediakan gambar yang A. Simpulan
menarik dan disukai anak, 3) Mengajarkan Sasaran penelitian dalam penelitian ini
konsep tentang teknik. Misal, tebal, tipis, lebar, adalah Implementasi Model Atik terhadap
sempit, gelap, terang, sudut, bentuk, kontur, dan kemampuan motorik halus anak usia dini
sebagainya, 4) member apresiasi terhadap hasil dengan menggunakan kegiatan menggambar
karya anak, 5) Memberikan kesempatan untuk menggunakan krayon di PAUD SAYA ANAK
anak memilih subyek yang ingin ia gambar dan INDONESIA Kecamatan Cilincing, Jakarta
lembar mewarnai yang ia inginkan. Implementasi Utara. Berdasarkan uraian-uraian sebelum-
“Model ATIK” untuk meningkatkan Fisik Motorik nya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Halus Anak melalui kegiatan menggambar 1. Salah satu pendekatan kombinasi bermain
dengan menggunakan Krayon, dari hasil sambil belajar yang dapat membantu
penelitian terbukti dapat meningkatkan Fisik meningkatkan kemampuan motorik halus
Mototik Anak Usia Dini melalu menggambar anak adalah kegiatan menggambar dengan
Menggunakan Krayon dengan baik dan mejadi krayon, sebab kegiatan menggambar
kebutuhan yang sangat penting juga untuk merupakan kegiatan yang paling disukai
perkembangan motorik halus anak. Sesuai oleh anak-anak.
dengan pendapat (Tahel & Ginting, 2018) bahwa 2. Kegiatan menggambar dengan krayon
dengan menggambar dapat meningkatkan memiliki fungsi untuk meningkatkan
imajianasi dan motorik halus anak dalam belajar kecerdasan anak dan akan berdampak
dengan menggambar kreatifitas anak, hal ini positif terhadap kemampuan motorik halus
dapat dilihat ketika anak mncocokkan warna anak, karena kegiatan menggambar dengan
maupun pemilihan warna yang menarik. krayon, melatih daya pikir dan imajinasi
anak, gerakan-gerakan halus jari-jari
tangan dapat melatih kemampuan motorik
halus anak.
3. Pembelajaran menggambar dengan model
ATIK terbukti efektif dalam meningkatkan
kompetensi menggambar pada anak Usia
Dini. Dari hasil penelitian ini model ATIK
tidak hanya dapat digunakan di lokasi
penelitian saja, namun dapat dimanfaatkan
dan diterapkan di sekolah Pendidikan Anak
Gambar 4. Aktivitas Belajar anak Usia Dini dimana saja sebagai upaya untuk
meningkatkan kompetensi anak dalam
Menggambar ternyata bukan hanya kegiatan menggambar untuk anak usia dini.
yang menyenangkan bagi anak-anak. Banyak
manfaat yang bisa didapatkan anak dari coretan B. Saran
tangannya, dalam perkembangannya, meng- Pembahasan terkait penelitian ini masih
gambar pun dijadikan sebagai art therapy untuk sangat terbatas dan membutuhkan banyak
kesehatan mental dan merangsang otaknya. masukan, saran untuk penulis selanjutnya
Bahkan dengan menggambar anak usia dini adalah mengkaji lebih dalam dan secara
dapat membuat seseorang anak lebih fokus komprehensif tentang Implementasi Model
karena ada koordinasi antara mata dan gerakan ATIK untuk Meningkatkan Motorik Halus
tangan. Lebih dari itu, anak pun akan lebih peka Anak dalam Kegiatan Menggambar Meng-
terhadap lingkungan sekitar, memiliki empati, gunakan Crayon di Paud Saya Anak Indonesia
dan meningkatkan intuisi. Selain mengembang- Kecamatan Cilincing Jakarta Utara
kan kreativitas anak, menggambar juga bisa
dijadikan media anak mengungkapkan perasaan DAFTAR RUJUKAN
atau emosinya. Mereka akan lebih rileks setelah Astini, B. N., Nurhasanah, Rachmayani, I., Suarta,
mencurahkan isi hatinya lewat goresan tangan I. N. (2017). Identifikasi Pemafaatan Alat
(Hajar Paramadhi, 2011). Permaian Edukatif (Ape) Dalam
Mengembangka Motorik Halus Anak Usia
Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 6(1), 31-40.
https://doi.org/10.21831/jpa.v

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 650
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (646-651)
Dewi, Y. A. S. (2014). Analisis Implementasi Sujiono, B. (2005). Metode Pengembangan Fisik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 1 cetakan 2. Jakarta: Universitas
(KTSP) di Sekolah Dasar Negeri Pisang Terbuka. Sumantri. (2005). Model
Candi 1 Malang. Modeling, 1(2), 94– Pengembangan Keterampilan motorik
1091.15678 Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Dkk, S. A. (2011). Perkembangan dan Konsep
Dasar Pengembangan Anak Usia Dini (p. Sunarsi, D. (2014). Pengaruh Gaya
1.3). Universitas Terbuka. Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pendidik (Doctoral
Intisari. (2020). Peningkatan Kemampuan dissertation, Universitas Pamulang).
Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Menggambar Ditaman Kanak-Kanak Sunarsi, D. (2020). Panduan Meningkatkan
Pelangi Kecamatan Gantarang Kabupaten Kinerja Dan Kepuasan Guru.
Bulukumba. Celebes Education Review,
2(1), 8-15. Sunarsi, D., Wijoyo, H., & Al Choir, F. (2020,
https://doi.org/10.37541/cer.v2i1.359 October). Implementasi Pembelajaran
Online Dalam Masa Pandemik Covid 19.
Muarifah, A., & Nurkhasanah (2019). Identifikasi In Prosiding Seminar Nasional LP3M (Vol.
Keterampilan Motorik Halus Anak. Journal 2).
of Early Childhood Care & Education, 2(1),
14-20. Watini, S. (2019a). Implementasi Model
Pembelajaran Sentra pada TK Labschool
Pamadi, H. (2008). Materi Pokok Seni STAI Bani Saleh Bekasi. Jurnal Obsesi:
Keterampilan Anak. Jakarta: Penerbit Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1),
Universitas Terbuka. 110.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.190
Rusdarmawan. (2009). Children`s Drawing
dalam PAUD. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Watini, S. (2019b). Pendekatan Kontekstual
Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sains
di Tamak Kanak-Kanak. Jakarta: Prenada pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal
Media Group. Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 82.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.111
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak Edisi
ke Sebelas Jilid 1. (Med Mila Rachmawati). Watini, S. (2020). Implementation of Asyik Play
Jakarta: Penerbit Erlangga. Model In Enhancing Character Value of
Implementation of Asyik Play Model In
Saputra, W. N. E., & Setianingrum, I. (2016). Enhancing Character Value of Early
Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 3- Childhood. https://doi.org/10.1088/1742-
4 Tahun Di Kelompok Bermain Cendekia 6596/1477/4/042055
Kids School Madiun Dan Implikasinya Pada
Layanan Konseling. Jurnal CARE, 3(2), 1- Watini, Sri (vol 5.No.2; 2021) Pengembangan
11. Model ATIK Untuk Meningkatkan
Kompetensi Menggambar Pada Anak
Saputra, Y. M., & Rudyanto. (2005). Pembelajaran Taman Kanak-Kanak.
komperatif Untuk Meningkatkan Https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/arti
Keterampilan Anak Taman kanak-Kanak. cle/view/899.
Jakarta: Depdiknas.
Watini, Sri. HKI Kemenhumham Model ATIK.
Nomor pencatatan: 000229956, 28 Januari
2018, Kota Bekasi

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 651

Anda mungkin juga menyukai