Anda di halaman 1dari 24

HAKIKAT PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

A. Pengertian Motorik Halus


Sumantri (2005:143), menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian
penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering
membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup
pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek.
Hal yang sama dikemukakan oleh Yudha dan Rudyanto (2005:118), menyatakan bahwa
motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot halus (kecil)
seperti menulis, meremas, menggambar, menyusun balok dan memesukkan kelereng.
Demikianpula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan bahwa motorik
halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan
gerakkan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakkan ini tidak terlalu
membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang
cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi,
seprti menggunting kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Namun tidak semua
anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik
terhadap konstelasi perkembangan individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai
a.

berikut:
Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka,

melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.


b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulanbulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini
c.

akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.


Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat

dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.


d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau
bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak

untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi
anak yang fringer (terpinggirkan).
B. Perkembangan Motorik Halus Anak
Kemampuan motorik halus adalah

kemampuan

yang

berhubungan

dengan

keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik
halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu
secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang
sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.
Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun
ketepatannya. perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulai yang
didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam
kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan
taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal
mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk
mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat
dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan
rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan,
persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan si
kecil.
Terdapat dua dimensi dalam perkembangan motorik halus anak yang di uraikan oleh
Gesell (1971),yaitu:
1. Kemampuan memegang dan memanifulasi benda-benda.
2. Kemampuan dalam koordinasi mata dan tangan.
Beberapa dimensi perkembangan motorik halus anak :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Melakukan kegiatan dengan satu lengan, seperti mencorat-coret dengan alat tulis
Membuka halaman buku berukuran besar satu persatu.
Memakai dan melepas sepatu berperekat/tanpa tali.
Memakai dan melepas kaos kaki.
Memutar pegangan pintu.
Memutar tutup botol.
Melepas kancing jepret.
Mengancingkan/membuka velcro dan retsleting (misalnya pada tas).
Melepas celana dan baju sederhana.
Membangun menara dari 4-8 balok.
Memegang pensil/krayon besar.
Mengaduk dengan sendok ke dalam cangkir.
Menggunakan sendok dan garpu tanpa menumpahkan makanan.
Menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri.
Memegang gunting dan mulai memotong kertas.

p. Menggulung, menguleni, menekan, dan menarik adonan atau tanah liat.


C. Kegunaan Motorik Halus
Kegunaan/Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan

Bermainnnya.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak
sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani. Perkembangan motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan
pengendaliangerak tubuh.Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syaraf
dengan otot. Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan
di TK adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang
meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Memperkenalkan dan
melatih gerakan motorik halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola,mengontrol
gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dengan cara hidup
sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
Menggunakan motorik halus adalah dengan cara menggerakkan otot-otot halus pada
jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak, yang bisa mencakup beberapa fungsi
yaitu melalui keterampilan motirik halus anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh
perasaan senang dan anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolahnya.
Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jarijemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang cermat.gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK,
antara lain adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu, dan
sebagainya. Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola
gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak
belajar menggerakkan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam
mempelajari motorik halus anak belajar ketepatan koordinasi tangan dan mata. Anak juga
belajar menggerakkan pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan
berimajinasi. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi,
seperti menggunting kertas mengnyam kertas, tapi tidak semua anak memiliki kematangan
untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama. Dalam melakukan gerakan motorik
halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik serta kemantangan mental.
Kegunaan motorik halus :

1.

Menegmbangkan kemandirian, contohnya memekai baju sendiri, mengancingkan baju,

mengikat tali sepatu, dll.


2. Sosialisasi, contohnya ketika anak menggambar bersama teman-temannya.
3. Pengembangkan konsep diri, contohnya anak telah mandiri dalam melakukan aktivitas
tertentu.
4. Kebanggaan diri, anak yang mandiri akan merasa bangga terhadap kemandirian yang
5.

dilakukannya.
Berguna bagi keterampilan dalam aktivitas sekolah misalnya memegang pensil atau
pulpen.

D. Kerawanan-kerawanan dalam Perkembangan Motorik Halus Anak


Hal-hal yang dapat memperhambat perkembangan motorik halus anak adalah sebagai
berikut:
1. Kerusakan otak sewaktu dilahirkan.
2. Kondisi buruk prenatal (ibu hamil yang merokok, narkoba, dll.) Kondisi buruk saat
postnatal (suatu dilahirkan).
3. Kurangnya kesempatan anak untuk dapat melakukan aktivitas motorik halus dikarenakan
4.

kurangnya stimulasi dari orang tua, operprotektif, terlalu dimanja, dll.


Tuntutan yang terlalu tinggi dari orang tua, yaitu dituntut untuk melakukan aktivitas

motorik halus tertentu padahal organ motoriknya belum matang.


5. Kidal yang dipaksakan menggunakan tangan kanan sehingga menimbbulkan ketegangan
emosi pada anak.
6. Motorik halus yang kaku:
a. Lambat dalam perkembangannya.
b. Kondisi fisik yang lemah sehingga anak tidak memiliki motifasi untuk mengembangkan
c.
1.

2.

3.

4.

kemampuan motorik halusnnya.


Tegang secara emosional sehingga tegang otot dan kaku.
Berikut ini adalah 10 hal yang harus dihindari dalam mendidik anak :
Terlalu lemah Misalnya, selalu memenuhi semua permintaan anak. Anak tidak diajar untuk
mengenal hak dan kewajiban. Akibatnya, anak menjadi terlalu penuntut, impulsif
(gampang melakukan tindakan tanpa perhitungan), egois, dan tidak memperhatikan
kepentingan orang lain.
Terlalu menekan Misalnya, orang tua terlalu mengatur dan mengarahkan anak, tanpa
memperhatikan hak anak untuk menentukan keinginannya sendiri, atau untuk
mengembangkan minat dan kegiatan yang ia inginkan. Akibatnya, anak akan menjadi
lamban, selalu bekerja sesuai perintah, tidak memiliki pendirian, dan suka melawan.
Perfeksionis Orang tua menuntut anak untuk menunjukkan kematangan sikap atau target
tertentu yang umumnya melebihi kemampuan yang wajarnya dimiliki anak. Akibatnya,
anak akan terobsesi untuk meraih prestasi yang diharapkan orang tuanya. Ia juga akan
menjadi terlalu keras dan kritis terhadap dirinya sendiri.
Tidak memberi perhatian Orang tua hanya menyediakan sedikit waktu untuk
memperhatikan setiap perkembangan anak, atau membantu anak menempuh tahap demi
tahap perkembangannya. Akibatnya, anak tak mampu membina hubungan dengan
lingkungannya dan akan tumbuh menjadi anak yang impulsif.

5. Terlalu cemas akan kesehatannya Orang tua terlalu berlebihan mencemaskan kondisi fisik
anak. Padahal, secara obyektif, anak sehat. Sakit sedikit saja, orang tua cemasnya minta
ampun. Akibatnya, anak akan mudah merasa tak sehat dan ikut merasakan kecemasan yang
sama. Enggan bermain, takut jatuh, dan sebagainya.
6. Terlalu memanjakan Misalnya, terus-menerus menghujani anak dengan barang-barang
mahal atau memberikan pelayanan istimewa, tanpa mempertimbangkan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan anak. Akibatnya, anak bisa menjadi anak yang gampang bosan,
kurang inisiatif, dan tak memiliki daya juang.
7. Tidak pernah memberi kepercayaan Orang tua selalu meramalkan kesalahan yang belum
tentu dilakukan anak. Orang tua juga selalu mengritik anak, bahkan untuk hal-hal yang
seharusnya tak perlu kritikan. Kamu, sih, nanti kalau jatuh, bagaimana? Akibatnya, anak
akan menjadi seorang yang pesimis, rendah diri, dan cenderung mengembangkan hal-hal
yang selalu dilarang orang tua.
8. Menolak kehadiran anak Misalnya, jenis kelamin anak tak sesuai dengan harapan orang
tua, sehingga orang tua cenderung menolak menjadikan anak sebagai bagian dari keluarga.
Akibatnya, semua tindakan yang dilakukan orang tua selalu merugikan anak. Anak bisa
rendah diri dan menunjukkan sikap bermusuhan terhadap orang tua.
9. Suka menghukum Orang tua bersikap agresif terhadap kesalahan-kesalahan yang
dilakukan anak, dan cenderung memilih memberikan hukuman fisik dengan alasan
mengajarkan disiplin. Bisa-bisa anak akan menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang
wajar dilakukan dan akan melakukan hal yang sama terhadap keluarganya kelak.
10. Suka menggoda Orang tua cenderung melecehkan keberadaan anak dengan sering
mengolok-olok dan mengungkapkan kekurangan anak di depan orang banyak. Akibatnya,
anak akan merasa tidak dihargai dan rendah diri.
E. Mengoptimalkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini
Benyamin Bloom menyatakan banwa rentang penguasan psikomotorik ditunjukkan
oleh gerakan yang kaku sampai pada gerakan yang lancar atau luwes. Dave
mengmbangkan teori Bloom ini dengan mengklasifikasikan domain psikomotorik ke
dalam lima kategori, mulai dari tingkat rendah sampai tingkat yang paling tinggi. Kelima
a.

kategori tersebut adalah sebagai berikut:


Imitation (Peniruan)
Imatation adalah keterampilan untuk menentukan suatu gerakan yang telah dilatih

sebelumnya.
b. Manipulation (Penggunaan konsep)
Manipulation adalah kemampuan untuk menggunakan konsep dalam melakukan kegiatan.
Kemampuan ini juga sering disebut sebagai kemampuan manipulasi.
c. Presition (Ketelitian)
Presition adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerak yang mengindikasikan tingkat
kedetailan tertentu.
d. Articulasion (Perangkaian)
Articulasion adalah kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan secara koordinasi
antarorgan tubuh, saraf, dan mata secara cermat.
e. Naturalization (Kewajaran/Kealamiahan)
Naturalization adalah kemampuan untuk melakukan gerak secara wajar atau luwes.
Pengembangan motorik halus anak usia dini hendaknya memperhatikan beberapa
prisip-prinsip sebagai berikut:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
1.
2.
3.
a.

Berorientasi pada kebutuhan anak.


Belajarar sambil bermain.
Kreatif dan inovatif.
Lingkungan kondusif.
Tema.
Mengembangkan keterampilan hidup.
Menggunakan kegiatan terpadu.
Kegiatan berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
Selain itu juga, agar perkembangan motorik halus anak optimal, anak harus :
Memiliki kesiapan mental dan fisik untuk melakukan kegiatan motorik halus.
Di beri kesempatan untuk belajar.
Di beri bimbingan dan model yang baik untuk di tiru.
Didampingi saat bermain, sehingga dapat diberikan contoh menggunakan motorik

halusnya.
b. Diberi dukungan bila mengalami kesulitan.
c.
Menciptakan suasan yang menyenangkan dalam bermain yang menstimulasi
perkembangan motorik halusnya.
d. Tidak terlalu banyak menuntut diluar batas kemampuan anak.
Perkembangan motorik halus pada anak usia 0-6 bulan :
a.

Usia 0-3 bulan


refleks menggenggam.
refleks leher.
rooting refleks, jika pipi bayi disentuh dengan jari dia akan menoleh ke arah stimulus dan

mulut terbuka.
refleks moro, apabila bayi dikagetkan secara tiba-tiba bayi akan melakukan gerakan
refleks, dan biasanya diikuti oleh tangisan yang keras dan akan menghilang dengan
sendirinya dalam waktu yang singkat.
Rangsangan :

tangan dan kaki bergerak aktif.


membaringkan bayi dengan posisi tengkurap maka bayi akan mengangkat kepalanya.
dengan posisi tengkurap, bayi dapat mengangkat dada (usia 3 bulan keatas).
panggil namanya atau bertepuk tangan sambil tersenyum padanya.
b. Usia 4-6 bulan
Usia 4 bulan bayi sudah dapat tengkurap dan terlentang, menumpu badan pada
kakinya dan menumpu dada pada lengan. Usia 5 bulan otot leher dan tangan semakin
menguat. ketika diletakkan dalam posisi terlentang, ia akan menggunakan tangan untuk
mendorong dan berguling membalikkan badan, ia juga sering menendang, menggeser atau
mendorong kakinya. Usia 6 bulan bayi mulai senang melempar dan menjatuhkan benda-

benda yang ada disekitarnya.


Rangsangan :
bayi akan terangsang untuk membalikkan badannya ketika sering diletakkan dalam posisi
tengkurap atau terlentang.

menumpu pada kaki bila dipegang untuk berdiri (diberdirikan).


melempar atau menjatuhkan benda-benda yang dapat dipegangnya.
bila sedang duduk sendiri tanpa memegang benda, beri dia mainan plastik yang dapat
digenggam, dipegang dan dijatuhkan.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. MS. Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti.
Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak.
Musbikin, Imam. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta: Flash Book.
http://www.ibudanbalita.net/142/hal-yang-harus-dihindari-dalam-mendidik-anak.html
http://www.scribd.com/doc/94367221/perkembangan-Anak-Usia-Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI


KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TAMAN KANAK
KANAK KARTIKA V-15 LOA JANAN SAMARINDA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.Agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian
gerak tubuh.Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot.
Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus.Motorik kasar adalah
gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota

tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Widodo (2008) perkembangan
motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak
dalam melakukan sesuatu kegiatan.Motorik merupakan perkembangan pengendalian
gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf,otot,otak,dan spinal
cord.Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot- otot halus atau sebagian
anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan
berlatih.Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret,
menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.Kedua kemampuan tersebut
sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.Perkembangan motorik sangat
dipengaruhi oleh organ otak.Lewat bermain terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya
ketika anak melompat, melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan
menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan pikiranya.
Pendidikan di Taman kanak kanak (TK) di laksanakan dengan prinsip Bermain sambil
belajar, atau belajar seraya bermain. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab itu
diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang,
tenang, aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar.
Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan DiTaman
Kanak-Kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan
fisik yang meliputi moral dan nilai nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Berdasarkan observasi di TK Kartika V-15 Loa Janan anak-anak menunjukkan
keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam menganyam,yang ditandai
dengan kurang trampilanya siswa dalam pengembangan kreativitas menggunakan media
kertas dalam pembelajaran. Aktivitas anak dalam keterampilan menggerakan motorik halus
dalam perkembangan menganyam dari kreativitas anak masih belum trampil dengan
ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode
dalam menumbuhkembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik
halusnya.Pendidikan di TK dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai
kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak yang diberi
pembelajaran.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya
maka guru-guru TK Kartika V-15 Loa Janan akan membantu meningkatkan keterampilan
fisik/motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan
halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapatt
menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru
saat anak memasuki lembaga prasekolah/TK adalah anak mampu ;
Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan
untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan diri
dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai
media/bahan menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak
TK, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.
Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di TK Kartika V-15 Loa Janan,
melatih gerakan gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan
cara hidup sehat.
Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik
anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam ataukah diluar kelas,
keterampilan apa yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegaiatan, serta tema dan

pola yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran.


Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih
menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting
dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan didalam kelas.
Namun, guru perlu menyediakan semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti
kertas, gunting pensil warna atau buku buku untuk pola yang akan digunting anak,
jumlah peralatan dan bahan diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak
dapat berlatih sendiri sendiri.
Metode yang dipergunakan adalah metode kegaiatan yang dapat memacu semua kegiatan
motorik yang perlu dikembangkan anak seperti untuk kegaitan motorik halus anak dapat
diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce dan sebagainya. .
Berikut ini diTK Kartika V-15 perencanaan pengembangan motorik anak, dimana guru
merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik halus anak.
Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak TK
Kartika V-15 dengan menganyam. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan
pergelangan tangan saat memegang kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan
perasaannya dan menciptakan keindahan.
Topik yang dipilih adalah keterampilan mengayam. Kegiatan akan dilaksanakan didalam
kelas. Guru pun sudah merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan dilakukannya
bersama anak- anak di kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan diatas. Masalah penelitian ini dapat
dirumuskan Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan
menganyam di kelompok B di TK Kartika V-15 Loa Janan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan
menganyam di TK Kartika V-15 Loa Janan.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
Siswa mendapat pengalamaan langsung untuk mengembangkan koordinasi mata dan
tangan serta mengembangkan kreativitas anak dalam kegiatan menganyam yang
menyenangkan.
b. Bagi Guru
Untuk menambah pengetahuan,keterampilan atau kegiatan guru dalam menggunakan
metode dan alat pembalajaran yang tepat.
c. Bagi sekolah
Memberikan masukan agar meningkatkan kualitas anak sehat rohani dan jasmani.

BAB II
DASAR TEORI
A. Pembahasan tentang perkembangan Motorik Halus
1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus
Menurut Moelichatoen (2004) motorik halus adalah merupakan kegiatan yang
menggunakan otot otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak.
Sedangkan menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah kemampuan
anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan otot-otot kecil,memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan
banyak tenaga.
2. Fungsi Perkembangan Motorik Halus
Menurut Mudjito (2007) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik
halus yaitu:
1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang.
2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpessness (tidak
berdaya) pada bulan bulan pertama kehidupannya.
3. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah.
3. Perkembangan Motorik Halus Anak
Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007) keterampilan motorik
halus yang paling utama adalah:
a. Pada saat anak usia 3 tahun,kemampuan gerak halus anak blum berbeda dari
kemampuan gerak halus anak bayi.
b. Pada usia 4 tahun,koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami
kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat,bahkan cenderung sempurna.
c. Pada usia 5 tahun,koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan,lengan,dan
tubuh bergerak d bawah koordinasi mata.
d. Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun ia belajar bagaimana menggunakan jemari
dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung pensil.
Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagin tubuh tertentu
saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan menggunakan jari jemari
tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi
mata dan tangan yang cermat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK,antara lain
adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri, dan
sebagainya.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan
yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar
menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari
kemampuan motorik halus anak belajar ketepatan koordinasi tangan dan mata. Anak juga
belajar menggerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan
berimajinasi.
Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti

menggunting kertas, menyatukan dua lembar kertas,menganyam kertas,tapi tidak semua


anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama.Dalam
melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik
serta kematangan mental ( Sujiono, metode perkembangan fisik ).
4. Faktor Faktor Motorik Anak
Faktor faktor yang membantu meningkatkan motorik anak yang dapat dilakukan oleh
guru :
1. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan
motoriknya.
2. Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan.
3. Aktivitas fisik anak yang bervariasi, yaitu aktivitas fisik untuk bermain dan bergembira
sambil menggerakkan anggota tubuh.
4. Aktivitas fisik anak dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai dengan
perkembangannya.
B. Menganyam.
1. Pengertian Menganyam.
Menganyam adalah suatu kegiatan keterampilan yang bertujuan untuk menghasilkan aneka
benda/barang pakai dan benda seni, yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan atau
menumpang tindihkan bagian bagian pita anyaman secara bergantian. Menganyam
adalah kegiatan menjalinkan pita atau iratan yang disusun menurut arah dan motip tertentu.
Menganyam diartikan juga suatu teknik menjalinkan lungsi dengan pakan. Lungsi adalah
pita / iratan anyaman yang letaknya tagak lurus terhadap si penganyam.Pakan adalah pita /
iratan yang di susupkan pada lungsi dan arahnya berlawanan / melintang terhadap lungsi.
Menurut arah sumbu dan jumlah pita/iratan yang disusupkan dapat dibedakan: anyaman
dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu. Anyaman dua sumbu atau
anyaman silang memiliki ciri yaitu menampilkan jalinan pita/iratan yang saling tegak lurus
atau miring. Misalnya anyaman silang tunggal/enam warek dan anyaman silang
ganda/enam kepang.
Anyaman tiga sumbu cirinya yaitu akan menghasilkan bentuk anyaman jarang/renggang
dengan ciri menampilkan pola segi enam beraturan. Anyaman empat sumbu dibuat dengan
menggunakan empat sumbu yaitu ada yang tegak, mendatar dan ada yang miring sehingga
akan menampilkan ciri bentuk pola anyaman segi delapan beraturan.
Anyaman dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu ini selanjutnya
dapat dikembangkan menjadi berbagai macam motip anyaman kombinasi. Misalnya
anyaman pita, anyaman dasar setali, anyaman model udang, anyaman hias dan lainnya.
Adapun kerativitas menganyam di TK yang dimaksudkan adalah keterampilan dalam
melakukan aktivitas pratek membuat motif anyaman dasar sederhana, anyaman kombinasi
dengan menggunakan bahan kertas berwarna, pita, janur, daun pisang dan lainnya. Dalam
penerapannya diperlihatkan bahan dan motif anyaman yang disesuaikan dengan kondisi
setempat dan tingkat kemampuan anak TK.
2. Bahan dan Alat untuk kerajinan menganyam.
a. Bahan Anyam.
Beberapa macam jenis bahan anyam yang dapat digunakan dalam kegiatan praktek
keterampilan di TK adalah :
1. Kertas.
Kertas yang digunakan untuk praktek menganyam di TK adalah jenis kertas yang cukup
tebal sehingga akan lebih mudah dalam penggunaannya dan bisa menghasilkan bentuk
anyaman yang baik.
Jenis kertas tersebut yaitu kertas gambar, kertas manila, kertas buffalo, kertas asturo, kertas
bewarna/hias, kertas kalender dan lainnya.

2. Daun Pisang
Penggunaan daun pisang pada kegiatan praktek menganyam digunakan untuk mencoba
membuat motip/bentuk anyaman yang bersifat sementara. Gunakan daun pisang yang
sudah cukup tua dan lembarannya cukup lebar. Dalam penggunaanya daun pisang dirobek
mengikuti serat daun dengan ukuran antara 1 cm 2 cm, kemudian dibentuk anyaman
sesuai motip yang diinginkan. Selain anak terampil menganyam kegiatan ini dapat
mempraktekkan karakter daun pada anak.
3. Daun Kelapa (Janur)
Penggunaan bahan daun kelapa (janur) pada kegiatan praktek keterampilan di TK antara
lain dapat dilakukan untuk melatih anak membuat anyaman yang berbentuk anyaman pita,
anyaman yang berupa lembaran/motif anyaman tunggal, anyaman ganda, dan lainnya.
4. Pita
Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman yaitu pita kado (pita sintesis) dan bukan
pita kain. Lebar pita disesuaikan dengan bentuk anyaman yang akan dibuat.
5. Plastik.
Plastik sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja untuk bahan anyaman. Adapun
besar kecilnya telah dirancang sesuai dengan tujuannya. Plastik sebagai bahan kerajinan
anyam banyak dijumpai atau dijual di toko ditoko alat tulis, bentuknya seperti sedotan
minuman dengan pewarnaan langsung, sehingga anda tidak perlu mewarnai lagi.
6. Karet.
Demikian juga dengan karet sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja sebagai bahan
kerajinan anyam. Bahan ini dapat dijumpaui di took alat tulis dengan bentuk lembaran
lembaran, sehingga apabila akan dipakai harus dipotong potong terlebih dahulu
menggunakan gunting atau cutter.
7. Bahan anyaman lainnya dapat disesuaikan dengan ketersediaan dilingkungan sekitar dan
tingkat kemudahan dalam penggunaanya. Misalnya bahan alam seperti daun panda, enceng
gondok, iratan bamboo, pitrit (iratan rotan) dan sebagainya.
b. Alat
Peralatan menganyam yang digunakan yaitu :
1. Gunting digunakan untuk memotong lembaran kertas yang akan digunakan untuk
membuat bagian bagian anyaman.
2. pisau cutter digunakan untuk memotong dan membelah bahan anyaman bamboo dan
rotan.
3. alat ukur yaitu penggaris yang digunakan untuk menentukan ukuran panjang dan lebar
sewaktu menyiapkan bagian bagian anyaman.
4. bahan pembantu yaitu lem kertas dan lainnya.
3. Manfaat Menganyam.
Menganyam banyak kegunaanya bagi anak TK,selain mempunyai unsur pendidikan juga
untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan,antara lain:
1. Anak dapat mengenal kerajinan tradisional yang ditekuni oleh masyarakat indonesia.
2. Guna untuk melatih motorik halus anak.
3. Melatih sikap emosi anak dengan baik.
4. Dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sendiri,bukan karena pengaruh
dari orang lain.
5. Dapat mengungkapkan perasaannya yang selama ini masih mengendap.
6. Dapat membangkitkan minat anak.
7. Anak menjadi terampil dan kreatif.
8. Dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.

9. Dapat bermanfaat bagi perkembangan anak.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas atau PTK Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui menganyam di kelompok B
Taman Kanak kanak Kartika V-15 Loa Janan.
B. Subjek Penelitian
Rencana penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B di TK Kartika V-15 pada
tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 16 siswa.
C. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelompok B Taman Kanak kanak
Kartika V-15 Loa Janan waktu pelaksanaan semester II tahun ajaran 2010/2011.
D. Faktor Yang Diteliti.
Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang diteliti adalah :
1. Anak didik, yaitu kreativitas dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran melalui
metode kreativitas menganyam yang disesuaikan pada tema saat pembelajaran tersebut.
2. Guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan menganyam pada
anak dengan pembelajaran yang menyenangkan.
E. Rancangan dan Pelaksanaan Tindakan.
Rencana dan Pelaksanaan dalam penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan yaitu :
1. Persiapan Tindakan
Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan merupakan sebuah proses pembelajaran
dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar anak melalui kegiatan kelompok dalam
kegiatan metode keterampilan menganyam.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus, tiap tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang dicapai, berdasarkan
perencanaan yang telah didesain sebelumnya.
Untuk mengetahui kompetensi dan hasil dari metode tersebut dilakukan prosedur penilaian
serta kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan guru selanjutnya didiskusikan dengan
guru lain yang mengamati terhadap kegiatan yang dilaksanakan untuk didiskusikan
hasilnya dengan tujuan sebagai perbaikkan. Sedangkan untuk mengetahui partisipasi anak
dalam KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) dilakukan pengamatan keterlibatan anak selama
proses kegiatan berlangsung disekolah.
a. Perencanaan Tindakan.
Penelitian dilakukan di TK Kartika Loa Janan Kelompok B yang berjumlah 16 anak. Tema
yang diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu meningkatkan perkembangan motorik
halus anak melalui metode keterampilan menganyam. Rencana tindakan tersebut meliputi
hal hal sebagai berikut :
1. Pembuatan lembar instrument penelitian.
2. Membuat SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian).

3. Mempersiapkan media pembelajaran.


4. Mempersiapkan materi pembelajaran untuk dibagikan kepada anak.
5. Membuat evaluasi setiap tahap hasil penelitian, agar dapat mengetahui hasil dari
penelitian tindakan kelas.
6. Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran yang sesuai tema pada hari itu.
b. Pelaksanaan Tindakan.
Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di TK Kartika Loa
Janan dengan melibatkan anak didik secara langsung guna membahas pembelajaran yang
sesuai dengan tema tersebut agar anak aktif dalam kegiatan metode keterampilan
menganyam.
Dengan proses pembelajaran tidak hanya didalam ruangan kelas atau lingkungan kelas,
namun juga kegiatan diluar, yaitu seperti orientasi yang dilaksanakan satu bulan sekali.
c. Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan
menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan yang diperoleh dari pengamatan
penelitian, sehingga dapat mengetahui apakah metode keterampilan menganyam dapat
membantu mengembangkan motorik halus anak. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
mengetahui titik kelemahan maupun kelebihan sehingga dapat menentukan upaya
perbaikan pada setiap siklus berikutnya. Proses ini akan berlangsung dua siklus, sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Tahapan Siklus
Adapun tahapan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Siklus Satu
Tahapan Perencanaan pada siklus satu diawali dengan melakukan langkah langkah
pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu dilaksanakan dua kali pertemuan
dalam satu minggu.
Tahapan Pelaksanaan dalam siklus satu dilaksanakan proses belajar mengajar dengan
kegiatan keterampilan menganyam. Guru memberikan contoh kepada anak.
Tahapan observasi pada siklus satu dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi.
Tahapan Refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang
sudah dilakukan. Kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan
identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus satu anak
masih belum meyelesaikan tugas latihan yang dicontohkan guru.
b. Siklus Dua
Tahapan Perencanaan pada siklus dua diawali dengan melakukan langkah langkah
pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Pada siklus dua dilaksanakan tiga kali pertemuan dalam Rencana Kegiatan Harian dan
menyiapkan sarana pendukung.
Tahapan Pelaksanaan pada siklus dua dilaksanakan proses belajar mengajar dengan aspek
kegiatan menganyam. Guru menunjukkan peragaan dan mencontohkan cara menganyam
agar anak lebih semangat mengikuti kegiatan keterampilan menganyam. Dalam
pelaksanaan peneliti dibantu satu orang guru dan satu orang kepala sekolah.
Tahapan Observasi pada siklus dua dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi,
Tanya jawab kepada anak tentang keterampilan menganyam.
Tahapan Refleksi pada siklus dua merupakan kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan,

penyimpulan. Perhatian anak tercurah pada pekerjaan keterampilan menganyam,anak dapat


mengikuti dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
a. Siklus Tiga
Siklus III merupakan pendalaman materi yang telah diberikan pada tindakan siklus I dan II.
Dalam pelaksanaannya siklus III Difokuskan pada aspek ekspresi anak pada kesesuaian
kegiatan menganyam. Tindakan siklus III merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran
pada tindakan I dan II. Tindakan siklus I dilaksanakan pada 2 kali pertemuan, tindakan
siklus II dilaksanakan 5 kali putaran dan tindakan siklus III dilaksanakan 2 kali pertemuan.
Untuk mengetahui behasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes
praktek. Tes praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam
hal menguasai cara menganyam.
Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan
pencatatan selama proses kegiatan berlangsung.
Suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan pencatatan selama proses kegiatan
berlangsung. Adapun Bagan Penelitian Tindakan Kelas setiap siklus adalah sebagai berikut
:
SIKLUS I

SIKLUS II

Gbr : Alur Penelitian Tindakan Kelas dengan tahap pelaksanaan dan pengamatan bersama.
F. Instrumen Penelitian.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hal - hal sebagai berikut :
1. SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) adalah
perangkat pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar yang memuat kompetensi
dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat
peraga dan penilaian.
2. Lembar Observasi Anak.
Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan motorik halus anak
dalam menggunakan metode keterampilan menganyam.
3. Lembar Observasi Guru.
Lembar observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap metode keterampilan menganyam serta
penguasaan guru dalam penerapan metode tersebut.
4. Pedoman Evaluasi Guru.
Pedoman evaluasi guru disusun dan digunakan oleh guru untuk mengevaluasi anak guna
mengetahui hasil dari metode yang dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui
perkembangan motorik halus anak selanjutnya.
5. Jurnal guru.

Jurnal guru digunakan untuk mengevaluasi metode keterampilan menganyam yang


dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung agar dapat diketahui hasil
yang digunakan dikelas dalam metode keterampilan tersebut.
G. Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dan diperoleh berupa :
1. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu
masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi / keterangan
yang diperoleh sebelumnya.
2. Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada subyek yang diteliti.
3. Dokumentasi yaitu berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun
skunder yang menunjang proses pembelajaran.
H. Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data disusun berdasarkan buku penelitian tindakan kelas yang disusun oleh
Zainal Aqib 2009/115 yaitu data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama 2 kali
pertemuan analisis dalam menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui
kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program
perbaikan pada siklus berikutnya.
Data yang diperoleh melalui lembar kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil
komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu
dipersentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam metode keterampilan
menganyam sehingga perkembangan motorik halus anak dapat tercapai selama kurang
lebih 30 menit.
Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Sebaliknya untuk
mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu, penelitian membuat
catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan Satuan Kegiatan
Mingguan (SKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).
Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam mengembangkan motorik halus anak dengan
metode keterampilan menganyam dilakukan berhasil jika pembelajaran itu minimal
mencapai 70% - 80% yang berarti (berkembang sesuai harapan) dari sejumlah anak yang
ada dikelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman
penilaian hasil kemampuan anak dalam partisipan yang disampaikan oleh guru.
Nilai Rata rata = Jumlah Nilai Anak X 100%
Jumlah Anak

DAFTAR PUSTAKA
Aswin Hadis, Fawzin (2003). Perkembangan Anak Dalam Prespektif Pendidikan Anak
Usia Dini. Buletin PADU Vol. 2 No. 01, April 2003, ISSN 1693-1947.
Cut Kamaril. (2007). Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan, Jakarta:Depdiknas.
Kurikulum TK dan RA (2004). Standar Kompetensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK
dan SD,Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Dapertemen Pendidikan
Nasional.
Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka
Cipta.

Oho Garha. (1983). Seni Rupa, Media Pengajaran dengan Kreativitas, Jakarta:Depdikbud.
Resjoyo. (1992). Pendidikan Seni Rupa, Jakarta:Erlangga.
Seri Ayah Bunda. (2001). Balita dan Masalah Perkembangannya, Jakarta: Gaya Favorit
Press.
Seri Ayah Bunda. (2002). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta:Gaya
Favorit Press.
Sides Suelyarto (1984). Bambu Sinar Pengetahuan. Jakarta.
Sumanto (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak. Jakarta.
Suwito (1994). Keterampilan Anyaman Rotan Kalimantan Timur.
Zainal Aqib (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,dan TK.CV YRAMA
WIDYA Bandung.
A. Kolase
Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komposisi artistik yang
dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar
(Depdiknas, 2001). Kolase juga merupakan karya seni rupa dua dimensi yang
menggunakan bahan yang bermacam- macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan
dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat
mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya, sehingga menjadi karya seni
rupa dua dimensi yang dirangkum, dapat digolongkan / dijadikan bahan kolase. Kolase
memiliki unsur- unsur seni rupa lain, yaitu unsur seni lukis dari bentuk dua dimensi yang
datar dan menggambarkan suatu bentuk tetapi diwakili oleh benda yang bermacammacam sebagi pengganti garis, warna dan bidangnya . Garis, warna dan bidang sebagai
unsur seni lukis yang kedudukannya diganti oleh barang- barang atau material sebagai
unsur kolase. Misalnya dalam ungkapan sebuah kendaraan motor, obat nyamuk bakar
menggambarkan roda, bollpoint bekas menggambarkan unsur kendaraanpada bagian sepak
bor, batu baterai untuk menggambarkan tanki motor, bola lampu senter sebagai gambaran
lampu sepeda motor dan lain- lain. Unsur seni kriya, kolase dalam pembuatannya
memerlukan kesabaran yang tinggi dan ketrampilan menyusun, menempel, merangki dan
lain sebagainya membutuhkan ketrampilan.
Unsur dekorasi kolase sangat sulit menggambarkan dengan gaya naturalis karna
materialnya terdiri dari bahan bahan yang beraneka dan berbentuk benda utuh, sehingga
untuk menggambarkan bentuk elastis naturlis sangat sulit.
Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut collage berasal dari kata coller dalam
bahasa Perancis yang berarti merekat. Selanjutnya kolase dipahami sebagai suatu teknik
seni menempel berbagai macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain

sebagainya kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya
(Susanto, M., 2002:630)

Beranda

ABOUT MY

MY FACEBOOK

LINK EXCHANGE

Tulisan Anda

Home

BERITA TERKINI

Definisi

DOWNLOAD MAKALAH

DOWNLOAD SKRIPSI

Pendidikan

Perangkat Pembelajaran

Sertifikasi Guru

Pengertian Kolase
Oleh : idham arvio Post : Sabtu, April 14, 2012
5
Dalam bidang seni barang bekas seperti majalah lama, Koran bekas, pakaian, kardus,
kaleng, plastik kemasan dan daun-daun kering dapat digunakan untuk menghasilkan
bermacam kreasi yang unik salah satunya melalui kolase. Menurut M. Saleh Kasim
(1981:10) kolase adalah menggambar dengan teknik tempelan. Menurut Muharam E
(1992:84) menyatakan bahwa kolase adalah teknik melukis dan mempergunakan warnawarna kepingan batu, kaca, marmer, keramik, kayu, yang ditempelkan. Kolase merupakan

bentuk gambar yang diwujudkan dengan menyusun kepingan berwarna yang diolesi lem
kemudian ditempelkan pada bidang gambar. Menurut Budiono MA (2005:15) mengartikan
kolase sebagai komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan yang ditempelkan pada
permukaan gambar. Menurut Sunaryo A. (2002:8-9) menyatakan keterampilan kolase
merupakan aktivitas yang penting dan kompleks. Menurut Susanto M. (2002:63)
menyatakan bahwa kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut collage berasal dari
kata coller dalam bahasa Perancis yang berarti merekat. Selanjutnya kolase dipahami
sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, seperti kertas, kain,
kaca, logam, kulit telur dan lain sebagainya kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat
(minyak) atau teknik lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan
bahwa kolase adalah kegiatan menempel ke dalam bentuk gambar yang telah ditentukan.
<small><a

Artikel Terkait :
Definisi

Pengertian Analisis Potensi Pasar

Pengeruh Budaya Jepang Terhadap Gaya Berpakaian Remaja Indonesia

Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pembelajaran Mengelompokkan Bentuk

Download 8 Standar Pendidikan Nasional

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi

Standar Proses

Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana

Standar Pengelolaan

Standar Pembiayaan Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan

Inteligensi dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Mengembangkan Kemampuan Berfikir Melalui Pelajaran Bahasa

Desain Metode Penelitian Tindakan Kelas PTK

Pengertian Permainan Berhitung di Taman Kanak-kanak

Pengertian Tentang Link Internal dan Link Eksternal Web Blog

Tujuan Sertifikasi Guru

Pengertian Sertifikasi Guru

Label: Definisi
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

idham. Diberdayakan oleh Blogger.

Info Terbaru

Kongres Guru Indonesia

Pelatihan Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 2013

Download Buku Pegangan Kurikulum 2013

Cara Mendaftar Di BSE

Struktur Kurikulum 2013 Untuk SMA/SMK

Populer

Calon Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

Download Silabus dan RPP Berkarakter Untuk SMK

Download Lengkap RPP dan Silabus Berkarakter SD/MI Sederajat

Download RPP dan Silabus Berkarakter Untuk SMA

Download daftar NUPTK lengkap tenaga pendidik dan kependidikan

Pengumuman Hasil UKG Online tahun 2012

Free Download Windows 8 Full Serial Number

Free Download RPP, Silabus Berkarakter Untuk SMP

Pengumuman Hasil PLPG Sertifikasi Guru Tahun 2012 Provinsi Sulawesi Tengah

Free Download RPP Berkarakter SD/MI

Forum untuk Diskusi dan segala hal yang berhubungan dengan Dunia Pendidikan.
Silahkan Bergabung Di Forum Ini, Ajak rekan Anda.
KLIK DISINI

Partner
<a href="http://educa

1.
2. 1. Blog Keperawatan
3. 2. Blog Pendidikan
4. 3. Vionetpalu.com
5. 4. BlogS Of Hariyanto
6. 5. Beritaku
7. 6. BioSanjaya.com
8. 7. ASR Search Engine
9. 8. Rizaldi Priantama Blog
10. 9. HiTAM PUTiH | Menurut saya

11. 10. Submit Sitemap


12. 11. Say No To Moho Blogs
13. 12. andax89.blogspot.com
14. 13. My Blogs|D'roni
15. 14. YEYEN SUJIANTO
16. 15. Hunter-Web
17. 16. Wawasan Dunia Bloger
18. 17. Penyuluh Perikanan
19. 18. BUDAYA
20. 19. Nakusan Computer
21. 20. Munir Ardi Blog
22. 21. KARAKTER PENDIDIKAN
23. 22. ants kaka
24. 23. NAKBALIBELOG
25. 24. BlooGong
26. 25. Ki-Pas-Abis
27. 26.Blog SletuB
28. 27. karga.gr web directory
29. 28. DirectoryFire
30. 29. Tutorial Blog dan Seo
31. 30. Rido Meivaldi
32. 31. Pustaka Askep
33. 33. Blog Info Pendidikan
34. 34. Anime Hits!!
35. 35. PORTAL INFORMASI ONLINE

36. 36.Add Your Web Site To ASR


37. 37.Odingk.com
38. 38.Dafik.com
39. 39.newzealandn'z
40. 40.Kumpulan Desain Grafis
41. 41.somuch
42. 42.Ranking Website Directory
43. 43.Seo friendly web directory
44. 44.Bangayii's Blog
45. 45.Humidors Wholesaler Humidor Store
46. 45.resourcehelp.com
47. 46.link directory
48. 47.Veteran Hitz
49. 48.SubmissionMonster.com

DLL

Label
Pendidikan Info Lainnya Definisi Sertifikasi Guru Kurikulum CPNS 2013 Download
Skripsi NUPTK RPP Silabus Berkarakter Buku Mata Pelajaran Tips Blog Kesehatan Soal
CPNS Internet Kota Palu skripsi BOS Soal UN Kisi-kisi UKA Materi Pembelajaran
SNMPTN Seo komputer windows 8 PTK Primbon MS. Office NISN Prota Promes KKM
Soal UTS SD iPhone 5 Gadget Impian Contes Dapodik Inpassing Resep Masakan Ujian
Nasional kalender Afilliate BSE Buku Referensi Download Makalah Indonesia LPMP PAS
SBMPTN Sofware Pendidikan TIK UKG kategori 2 AdRewa Bisnis Online Blog Pemula
Daftar Pustaka JMX Modif 2011 Kalimat Motivasi Media Pembelajaran Photoshop SKL
SMA Windows Blue islam soal US SD
Copyright 2011 Blog Pendidikan. All Rights Reserved.
My Blog Vionetpalu.com | Powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai