Tak terasa kita memasuki tahun 2018, setahun berlalu begitu cepat. Sama
seperti less renang di tempat kami,tak terasa beberapa siswa usia TK (taman
kanak-kanak) atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) telah menguasai
belajar renang dengan baik dan benar pada tahun 2017 yang lalu sampai saat
ini.
Baik, kali ini kami akan membahas tentang Renang untuk TK/Paud. Tidak
sedikit para orang tua/wali calon siswa maupun siswa renang kami
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan putra-putri mereka yang masih
berusia antara 4 tahun sampai dengan 5 tahun setara dengan usia TK/PAUD.
berikut 3 (tiga) pertanyaan yang sering diajukan:
1. Anak saya usia 4 tahun apakah sudah bisa belajar berenang?
2. Berapa lama menguasai untuk anak TK/PAUD?
3. Berapa durasi waktu latihan untuk TK/PAUD?
Sebelum kami menjawab pertanyaan di atas. Mungkin anda atau orang tua
yang memiliki anak usia TK/PAUD akan sangat membantu menuntaskan
kemampuan berenang usia dini.
catatan: Apabila anak takut pada air. Akan ada teknik tersendiri dalam
mengajar renang untuk TK/PAUD akan kami ulas pada artikel tersendiri.
PENTING!
1. Selalu awasi putra-putri kita saat berenang.
2. Kesabaran orang tua/ pelatih/ siswa akan membuahkan hasil pada siswa TK/PAUD
belajar renang dengan baik dan benar. Komunikasi yang baik dalam belajar renang
oleh ketiganya akan sangat mempengaruhi hasil berenang untuk TK/PAUD.
3. Percayakan kepada pelatih dan dukung putra-putri kita menguasai renang usia dini
dengan baik.
Semoga artikel di atas bermanfaat bagi para orang tua yang menginginkan
putra-putrinya dalam belajar renang sampai dengan menguasainya. Terima
kasih.
Setiap orang tua tentu ingin anaknya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Baik
itu fisiknya maupun psikisnya. Oleh karena itu berbagai cara biasanya dilakukan,
mulai dari memberikan asupan gizi yang menunjang pertumbuhannya hingga
memberikan kegiatan yang mampu menstimulus pertumbuhan dan perkembangannya.
Salah satu dari jenis kegiatan penunjang tersebut yakni olahraga. Nah ada banyak
sekali jenis olahraga yang bisa anda berikan kepada anak, baik itu di olahraga di darat
maupun olahraga di air. Salah satu contoh olahraga air yang bisa anda berikan kepada
anak yakni berenang. Karena berenang ini memiliki beberapa manfaat bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri. Beberapa diantara manfaat tersebut
antara lain:
1.Meningkatkan IQ Anak
Ketika berenang otomatis semua anggota tubuh anak bergerak, terutama tangan dan
kaki hal ini baik untuk melatih sistem motorik anak khususnya sistem motorik kasar.
3. Membantu pertumbuhan fisik
Ketika anak berenang maka otot tangan dan otot kakinya akan bergerak agar ia
mampu tetap terapung dalam air. Nah pertumbuhan otot yang baik akan menunjang
perkembangan fisik anak yang baik. Biasanya anak yang suka berenang secara teratur
akan lebih cepat tinggi dibanding dengan anak yang tidak berenang.
Anak-anak memang suka bermain air, terkadang sebagai orang tua kita takut karena
terlalu lama bermain di air anak bisa sakit. Nah anda tidak perlu khawatir karena jika
berenang dilakukan dengan benar maka anak akan memiliki daya tahan tubuh yang
tinggi. Hal ini disebabkan karena renang akan memperlancar sirkulasi darah dan kerja
organ-organ tubuhnya. Otot-otot tubuhnya akan menjadi lentur dan kuat sehingga
daya tahan tubuhnya menjadi tinggi.
5. Membentuk Kepribadian
Biasanya anak yang biasa berenang akan memiliki kepercyaan diri, keberanian,
kemandirian dan penyeseuaian diri yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang
tidak biasa berenang. Hal ini disebabkan ia sudah terbiasa mengatur cara bagaiamana
agar bisa bergerak di dalam air tanpa tenggalam ataupun menghirup air itu sendiri.
Jika anak brenang bersama temannya maka otomatis ia akan bersosialisasi dengan
temannya itu. Maka dengan demikian berenang mampu melatih kemampuan sosial
anak.
Anak tidak bisa dibiarkan berenang begitu saja tetapi harus diawasi oleh anda. Selain
mengawasi anda juga bisa melatih ia agar mahir berenang sekaligus mengajak ia
berenang bersama (bermain). Hal ini bisa mempererat hubungan anda dengan anak,
atau mungkin jika anda termasuk orang tua yang sibuk renang bisa mnejadi salah satu
quality time anda dengan anak.
Nah, setelah mengetahui manfaat berenang untuk anak anda. Tertarikah anda untuk
membiasakan anak berenang? Semoga uraian tentang manfaat renang ini menjadi
referensi pilihan anda dalam memilih kegiatan yang positif bagi anak.
Motorik Kasar
Motorik Halus
Motorik kasar disebut-sebut sebagai awal perkembangan fisik
motorik anak usia dini sebelum berkembang ke ranah motorik halus.
Hal ini dapat dipahami karena untuk melakukan gerakan motorik
halus diperlukan pengendalian terhadap otot-otot halus pada
tangan, terutama jari yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
seperti menggambar, menempel, menggunting dan lain sebagainya.
Teori Hurlock
Teori Magil
1. Tahap Imitasi
2. Tahap Manipulasi
3. Tahap Presisi
Adalah kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga
mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. Sebagai contoh:
anak dapat mengancingkan baju tepat dengan korelasi satu-satu.
4. Tahap Artikulasi
5. Tahap Naturalisasi
5. Anak akan memiliki konsep diri yang positif dengan segala kondisi
yang melekat pada dirinya.
Dalam penyelenggaraannya PAUD tidak terlepas dari peran
pendidik dalam membimbing dan membantu anak dalam
melaksanakan tugas perkembangan yang diembannya menurut
tingkat perkembangan dan kesiapan anak itu sendiri.Peran pendidik
dalam mengembangkan fisik-motorik anak usia dini adalah:
Masa usia dini adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan
seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar
biasa, baik dari segi fisik-motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial.
Periode ini merupakan masa yang sangat fundamental bagi kehidupan, dimana
pada masa ini proses perkembangan berjalan dengan pesat, terutama yang
paling menonjol adalah perkembangan aspek fisik-motoriknya.
Pada saat anak lahir hanya memiliki otak seberat 2,5 % dari berat otak
orang dewasa. Syaraf-syaraf yang ada di susunan syaraf pusat belum
berkembang dan berfungsi sesuai perkembangannya. Sejalan dengan
perkembangan fisik dan usia anak, syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol
gerakan motorik mengalami proses neurological maturation. Syaraf-syaraf
yang berfungsi mengontrol gerakan motorik mencapai kematangannya dan
menstimulasi berbagai kegiatan motorik yang dilakukan anak secara luas.
Otot besar yang mengontrol gerakan motorik kasar seperti berjalan,
berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat apabila
dibandingkan dengan otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus,
diantaranya menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang
gunting, atau memegang pensil. Pada waktu bersamaan persepsi visual
motorik anak ikut berkembang dengan pesat, seperti menuang air ke dalam
gelas, menggambar, mewarnai dengan tidak keluar garis. Di usia 5 tahun
anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks yaitu
kemampuan untuk mengkombinasikan gerakan motorik dengan seimbang,
seperti berlari sambil melompat, dan mengendarai sepeda.
Ketika anak mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka anak akan
termotivasi untuk bergerak kepada keterampilan motorik yang lebih luas
lagi. Aktifitas fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seakan-akan tidak
mau berhenti melakukan aktifitas fisik, baik yang melibatkan motorik
kasar maupun motorik halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat
secara aktif dalam aktifitas fisik yang ditandai dengan kesiapan dan
motivasi yang tinggi, dan seiring dengan hal tersebut, orangtua dan guru
perlu memberikan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat
meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal. Peluang-peluang
ini tidak saja berbentuk membiarkan anak melakukan kegiatan fisik, akan
tetapi perlu didukung juga dengan menyiapkan berbagai fasilitas yang
berguna bagi perkembangan keterampilan motorik kasar dan motorik halus
tersebut. Tinjauan Teori Perkembangan Fisik Motorik
2.1. Pengertian
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi.
Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai
sewaktu berenang.
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang.
Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya
punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah
perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan
maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat –
sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya. Latihan pengenalan air dapat dilakukan
dalam bentuk permainan atau yang lain, misalnya :
• Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan dalam
sikap mengembang dan meluncur. Atau bisa juga dilakukan dengan cara:
• Berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki satu yang lain ditekuk dengan telapak kaki
menempel pada dinding kolam.
Kedua tangan lurus dan bungkukkan badan ke depan, kemudian tolakkan kaki yang
menempel pada dinding sehingga badan terdorong ke dalam sikap mengapung dan
meluncur. Bagi orang yang masih takut, sebelum berlatih meluncur mereka terlebih
dahulu menggerakkan kaki sambil duduk di pinggir kolam atau dengan memegang
parit kolam dan menggerak – gerakkan kaki.
a. Sikap Permulaan
b. Gerakan
• Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kokan, sehingga mulut
mengambil nafas.
• Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat mengatur
irama pengambilan nafas.
Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tanmgan memegang dinding
kolam.
• Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke
depan sedikit.
• Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala ke
samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas permukaan air.
• Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan muka ke
dalam air dan buang nafas di dalam air.
Anak-anak usia dini biasanya senang sekali bermain. Mereka tidak pernak kenal lelah
dalam bermain. Hal itu dapat melatih kemampuan fisiknya. Perkembangan fisik pada
anak dapat diklasifikasikan menjadi dua aspek yaitu dapat ditinjau dari
perkembangan motoric kasar dan perkembangan motorik halus.
Menurut Beaty kemampuan motorik kasar seyogianya dimiliki oleh seorang anak
usia dini yang berada ada rentang usia 4-6 tahun, kompetensi tersebut terbagi
menjadi 4 aspek yaitu, (1) berjalan dengan indicator berjalan turun/naik tangga
dengan menggunakan kedua kaki, berjalan pada garis lurus dan berdiri dengan satu
kaki (2) berlari, dengan indicator menunjukkan kekuatan dan kecepatan berlari,
berbelok ke kanan/kiri tanpa kesulitan dan mampu berhenti dengan mudah (3)
melompat, dengan indikator mampu melompat ke depan, ke belakang dan ke
samping dan (4) memanjat, memanjat naik/turun tangga dan memanjat pohon.