Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODE PENGEMBANGAN

JASMANI AUD

Unsur Kesegaran Jasmani dan Program


Pembentukan Jasmani AUD

Oleh

Putri Disa Lestari


130103010
Vica Cornila Rifia M.Pd
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Sumatere Barat
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNya kami dapat menyusun makalah Ilmu Kealaman Dasar ini dengan baik.
Makalah ini disusun dengan bahasa yang lugas, sistematis, komperhensif dan
terpadu. Dengan pendekatan tersebut diharapkan pembaca makalah ini akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Makalah ini dapat dijadikan sebagai panduan
atau alat bantu yang tidak dapat bekerja sendiri tanpa usaha keras dari sumber daya
manusia baik. Makalah ini juga disusun apa adanya, tidak mengurangkan kata sedikitpun.
Kami menyadari bahwa kerja keras kami jauh dari memadai. Kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Solok,

Juni 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Usia dini pada umunya juga disebut sebagai usia emas (golden age) sehingga
merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar. Pada usia ini anak memiliki
kemampuan dan semangat untuk belajar yang luar biasa khususnya pada awal masa kanakkanak. Mengingat usia dini merupakan usia emas maka pada masa itu perkembangan anak
harus dioptimalkan. Perkembangan anak usia dini sifatnya holistik, yaitu dapat berkembang
optimal apabila sehat badannya, cukup gizinya dan dididik secara baik dan benar. Anak
berkembang dari berbagai aspek yaitu berkembang fisiknya, baik motorik kasar maupun
halus, berkembang aspek kognitif, aspek sosial dan emosional. Kemampuan melakukan
gerakan dan tindakan fisik untuk seorang anak terkait dengan rasa percaya diri dan
pembentukan konsep diri. Kemampuan gerakan dan tindakan fisik pada pendidikan usia
dini termasuk dalam aspek motorik kasar. Dalam memenuhi aspek motorik kasar pada
anak-anak maka disekolahan wajiblah memberikan pendidikan jasmani demi
mengoptimalkan kesehatan anak.
Pendidikan jasmani pada anak taman kanak-kanak merupakan awal dari upaya
pengarahan, pembinaan dan pengembangan potensi fisik serta karakter anak secara
sistematik dan teratur dalam upaya mewujudkan cita-cita membangun manusia yang sehat
dan kuat secara keseluruhan. Pengembangan dan pembinaan potensi fisik serta karakter
yang dilakukan sejak usia dini akan memberi landasan yang kuat bagi upaya membangun
manusia yang utuh dan berkualitas.
Perkembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang
lain untuk anak usia dini. Pengembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspekaspek perkembangan lainnya, karena ketidakmampuan anak melakukan kegiatan fisik akan
membuat anak kurang percaya diri, bahkan menimbulkan konsep diri negatif dalam
kegiatan fisik. Padahal jika anak dibantu oleh pendidik, besar peluangnya dapat mengatasi
ketidakmampuan tersebut dan menjadi lebih percaya diri.
Dengan memiliki kesehatan fisik yang optimal, maka optimal pula anak memiliki
rasa percaya diri sehingga dalam mengikuti kegiatanpun mendapatkan hasil yang
maksimal. Dengan hasil maksimal itu maka karakter anak bangsa akan tercipta sesuai
dengan tujuan pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Unsur-Unsur Kesegaran Jasmani
Suatu kenyataan bahwa pada umumnya kesegaran jasmani seseorang berhubungan
dengan kesehatannya. Anda sudah sering mendengar istilah kesegaran jasmani atau
physical fitness. Kesegaran jasmani telah bayak diutarakan oleh para ahli, salah satu
batasan yang dapat kita kemukakan adalah bahwa kesegaran jasmani mempunyai fungsi
penting bagi individu dalam menyelasaikan tugas-tugas hidupnya dengan hasil yang oftimal
tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani bagi orang tua ialah untuk
mempertahankan kondisi fisik terhadap serangan penyakit. Kesegaran jasmani bagi pelajar
dan mahasiswa untuk mempertinggi kemampuan belajar. Sedangkan bagi anak usia sekolah
dasar fungsi kesegaran jasmani sangat penting untuk menyediakan tugas-tugas belajar di
sekolah dengan baik. Di samping itu, kesegaran jasmani bagi anak-anak untuk menjamin
pertumbuhan dan perkembangan fisik yang baik.
Unsur-unsur kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh para ahli yang perlu
dipahami oleh para pendidik adalah sebagai berikut.
1. Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk membangkitkan tegangan(tension)
terhadap suatu tahanan (resisten). Derajat kekuatan otot tersebut pada umumnya berbeda
untuk setiap orang. Kekuatan otot dapat dikembangkan melalui latihan-latihan otot
melawan tahanan yang ditingkatkan sedikit demi sedikit. Latihan-latihan yang secara
langsung mendukung peningkatan kekuatan otot adalah latihan isometrik (seperti gerakan
menahan beban tubuh dengan merentangkan tangan ke dinding) dan latihan dengan
mengangkat beban.
Kekuatan merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mengangkat,
menjinjing, menahan, mendorong, menarik beban, menolak, dan melempar. Semakin besar
penampang lintang otot akan semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan dari kerja otot
tersebut. Sebaliknya semakin penampang lintangnya, akan semakin kecil pula kekuatan
yang dihasilkan.
2. Daya tahan
Daya tahan adalah kemampuan tubuh mensuplai oksigen yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan. Apabila sesorang melakukan kegiatan latihan khusus untuk
memperbaiki daya tahan tubuhnya maka akan terjadi peningkatan kapiler-kapiler jaringan

otot. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa orang yang terlatih dan yang memiliki
kemampuan daya tahan tubuh yang besar dapat bekerja dalam waktu yang lebih lama dan
efisien dalam waktu pola geraknya.
Daya tahan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk bertahan
melakukan suatu kegiatan daam waktu yang relatif lama. Daya tahan jantung adalah
kemampuan seseorang untuk mempertahankan suatu kegiatan yang membutuhkan
tahanan dalam waktu yang lama. Termasuk dalam hal ini adalah interkasi yang efisien dari
pembuluh-pembuluh darah jantung dan paru-paru.
Daya tahan tubuh diberikan dalam bentuk kegiatan lari perlahan-lahan atau jalan
cepat dengan jarak agak jauh, daya tahan otot dapat diberikan dengan latihan-latihan ,
seperti lompat tali, lari naik tangga, dorong-mendorong, tarik-menarik, yang dilakukan
dengan berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.
3.

Kecepatan

Dapat diberikan dengan kegiatan latihan yang serba cepat, seperti lari parak pendek
50 meter, 100 meter, 200 meter, dan shuttle run.
4.

Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat. Komponen


kelincahan adalah seperti berikut ini : (a) melakukan gerak perubahan arah secara cepat,
(b) berlari cepat, kemudian berhenti secara mendadak, (c) kecepatan berekasi. Menurut
Gobont , 1989 (dalam Mahendra), bahwa kecepaatan reaksi bergerak ditentukan faktorfaktor : (a) frekuensi rangsang, yang tergantung pada kemampuan, kebutuhan, tekad, serta
mobilitas syaraf, (b) kecepatan kontraksi otot, dan (c) tingkat tonasi otot, serta (d) keadaan
kualitas otot tertentu, misalnya kekuatan otot serta tenaga ledak otot. Latihan dapat
diberikan kegiatan dalam bentuk latihan dengan perubahan arah gerak, misalnya lari hilir
mudik.
5.

Kelentukan

Kelentukan adalah kualitas yang memungkinkan suatu segmen bergerak


semaksimal mungkin menurut kemungkinan tentang geraknya (range of muvement).
Fleksibilitas seseorang ditentukan oleh kemampuan gerak dari sendi-sendi. Makin luas
ruang gerak sendi-sendi semakin baik fleksibilitasnya seseorang. Suatu derajat fleksibilitas
yang tinggi diperlukan untuk menghasilkan suatu gerakkan yang effisien dan untuk
mencegah terjadinya cedera pada otot maupun persendian. Latihan yang mendukung secara
langsung peningkatan fleksibilitas adalah olahraga senam. Kegiatan dapat dilakukan
dengan latihan-latihan pelemasan sendi agar gerak sendi lebih luas.

6.

Koordinasi

Koordinasi gerak merupakan kemampuan yang mencakup dua atau lebih


kemampuan persetual pola-pola gerak. Termasuk kemampuan gerak koordinasi adalah
berikut ini.
a.

Koordinasi mata dengan tangan yang berhubungan dengan kemampuan memilih


suatu obyek dan mengkoordinasikannya (obyek yang dilihat dengan gerakan-gerakan
yang diatur). Contohnya adalah dalam permainan menangkap bola. Koordinasi mata
dan tangan menghendaki pengamatan yang tepat. Latihan dapat dilakukan pada anak
usia sekolah dasar adalah menagkap bola yang dilempar.

b.

Koordinasi mata dan kaki. Yang berhubungan dengan kemampuan melakukan


sesuatu gerakan berdasarkan pengliatan dan gerak anggota badan bagian bawa,
misalnya menendang bola.

7.

Ketepatan

Kegiatan ini dapat dilakukan pada anak usia sekolah dasar, misalnya melempar bola
kecil kesasaran tertentu atau memasukkan bola ke dalam keranjang.
8.

Keseimbangan

Keseimbangan bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu keseimbangan statik


dan keseimbangan dinamik. Keseimbangan statik adalah kemampuan mempertahankan
posisi tubuh tertentu untuk tidak bergoyang atau roboh, sedangkan keseimbangan dinamik
adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak jatuh pada saat sedang
melakukan gerakan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa keseimbangan statik adalah
keseimbangan pada saat tubuh diam, misalnya sedang berdiri pada satu kaki, sedangkan
keseimbangan dinamik adalah keseimbangan tubuh pada saat bergerak, misalnya pada saat
sedang berlari atau berjingkat.
Untuk melatih keseimbangan pada anak usia dini, misalnya meniti balok, membuat
keseimbangan dengan satu kaki, menumpu kaki yang lain lurus ke belakang, sedangkan
kedua tangan lurus ke samping dengan dibarengi mata dipejamkan dan gerakan menekuk
lutut dan kembali lurus lagi.

2. Program Pembentukan Kesegaran Jasmani Anak Usia Dini


Dalam mengajarkan dan melatih gerakan-gerakan yang berguna untuk pembentukan
kesegaran jasmani, guru perlu memperhatikan faktor usia, dan perkembangan anak usia
dini. Guru perlu menciptakan permainan yang bervariasi agar siswa dapat meningkatkan
kesegaran jasmani mereka sambil bermain.Berikut ini Program Pembentukan Kesegaran
Jasmani Anak Usia Dini.
1. Sikap Duduk
Duduk selonjor, duduk tegak
Gerakannya: Rengut-rengutkan badan ke depan berkali-kali, kedua tangan menyentuh
jari-jari kedua kaki atau memegang pergelangan kaki, usahakan sampai mencium lutut.
2. Sikap Permulaan
Duduk sikap lari gawang, kaki kiri lurus
Gerakannya : Badan diliuk-liukkan ke samping kiri ke depan berkali-kali, usahakan
sampai mencium lutut. Kaki yang selonjor ke depan bergantian kaki kiri dan kaki
kanan.
a. Pembentukan Kecepatan
Latihan reaksi dengan isyarat suara
Permainan hitam hijau
Sikap permulaan
Anak-anak dibagi dua kelompok yang seimbang susunan dalam bentuk barisan
jarak (baris 1 dan 2) sampai 2 meter. Di luar setiap barisan diberi tanda batas dengan
jarak lebih kurang 10 meter.
Baris kelompok I adalah kelompok hitam dan kelompok II adalah kelompok hijau.
Gerakannya: Bila guru mengatakan hijau maka kelompok hijau harus bergerak lari
sampai mencapai garis batas, sebaliknya bila guru mengatakan hitam maka
kelompok hitam lari dan kelompok hijau mengejarnya. Ada variasi dalam memberi
aba-aba, misalnya berikut ini.
-

Hilang !
Hidung ...!
Hitung ....!
Bata ....!

Dalam memberikan aba-aba, Anda dalam menyebutkan suku kata pertama dengan
waktu agak panjang agar anak dapat menebak kata mana yang akan diucapkan.

b. Pembentukan Keseimbangan
Berdiri pada satu kaki dengan tumit diangkat.
Sikap permulaan: Berdiri pada kaki kiri, kedua lengan bebas, kaki kanan bebas.
Gerakannya: Angkat tumit kaki kiri, jaga keseimbangan selama 10 detik gunakan
kaki secara bergantian.
Anda dapat memberi variasi latihan dengan:
1) Kaki terangkat lurus ke depan, ke samping, ke belakang, diletakkan pada lutut
bagian dalam pada mata kaki yang bertumpu.
2) Tangan keduanya direntangkan ke samping, kedua tangan di pinggang, kedua
tangan dilipat di depan dada.
Latihan ini dapat dipersulit dengan kedua mata dipejamkan.
Membuat sikap kapal terbang
Sikap permulaan: Berdiri tegak, kedua tangan di samping badan, pandangan lurus
ke depan.
Gerakannya: Lihatlah satu titik di depan Anda, pandangan tetap pada satu titik
tersebut, rentangkan kedua tangan ke samping agak serong ke atas dibarengi dengan
kaki kiri diangkat perlahan-lahan ke atas sampai pinggang melengkung ke
bawah/jurus membusur dada tetap. Setelah sikap benar, ditahan selama lebih kurang
3 detik dengan hitungan dua satu, dua dua, dua tiga. Kemudian diulang gerakan
tersebut dengan kaki yang diangkat bergantian.
c. Pembentukan kekuatan
Mendorong dinding sama dengan pembentukan gerakan lengan dan bahu.
Memanjat tali atau tiang
Gerakannya: Dengan memindahkan pegangan ke atas satu persatu sambil kaki
menjepit tali naik ke atas.
Anda dapat memberi variasi memanjat tali hanya dengan satu atau dua tangan,
sedangkan kedua kaki tetap menggantung ke bawah atau kedua kaki diangkat
kangkang lurus ke depan.
d. Menggantung dan mengangkat tubuh
Sikap permulaan: Berpasangan, satu anak telentang, yang lain berdiri kangkang
lebih kurang diatas perut. Kedua tangan saling berpegangan pada pergelangan
tangan sehingga anak yang telentang menggantung.
Gerakannya: Anak yang telentang angkat badan dengan menekuk kedua siku,
kemudian diluruskan kembali menggantung. Gerakan dilakukan 2x delapan
hitungan. Kemudian, bergantian yang berdiri ganti telentang.

e. Sit up / baring duduk


Sikap permulaan: Anak berbaring telentang di lantai, jari-jari kedua tangan
bersilang selip di belakang kepala sebagai alas kedua lengan merapat di lantai atau
terlipat di dada, kedua kaki terbuka lebih kurang 30 cm dan kedua lutut di tekuk
dengan sudut lebih kurang 90 derajat.
Pasangannya berlutut I di depan, memegang kedua kaki sambil berlutut, menjaga
agar kedua tumit tetap berhubungan dengan lantai.
Gerakannya: Setelah aba-aba ya ...! anak yang telentang berusaha duduk sambil
menyentuh kedua lutut dengan kedua sikunya, kemudian kembali ke sikap
permulaan. Gerakan diulang sebanyak mungkin selama 30 detik.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam mendapatkan pendidikan jasmani untuk anak sarat dampak positif yaitu :
pertumbuhan, keterampilan motorik, perkembangan intelektual dan perkembangan
emosional dan sosial. Secara umum pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk
dimulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang
ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak
mulia atau budi pekerti luhur. Pendidikan karakter pada anak usia dini di nilai sangat
penting karena anak-anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa di kemudian
hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak sekarang akan sangat menentukan karakter
bangsa di kemudian hari. Pada usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi
sebagai usia emas (golden age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam
mengembangkan potensinya.
Jika ditelaah dari fungsi pendidikan jasmani, dampak positif pendidikan jasmani
bagi anak dan pemahaman pendidikan karakter, maka pendidikan jasmani sangatlah penting
didapatkan oleh anak usia dini dalam pembentukan karakter. Pendidikan jasmani tidak
hanya bisa didapatkan melalui pendidikan formal namun juga bisa didapatkan dari
lingkungan sekitarnya khususnya didalam lingkungan keluarga
Saran
Pendidikan jasmani perlu didapatkan oleh setiap anak setiap harinya baik itu dalam
pendidikan formal maupun non formal guna anak dalam pembentukan karakternya yang
berguna bagi negara dan lingkungannya. Dengan mendapatkan pendidikan jasmani
diharapkan anak bisa menjalankan kegiatan yang baik sesuai kaidah dan tidak terpengaruh
kegiatan-kegiatan yang negatif.
Penulis menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan pada makalah ini dan penulis
dengan senang hati dan akan menerima saran serta kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Atas segala saran dan bantuan, penulis sampaikan terima kasih

DAFTAR PUSTAKA
Blog, 2012,Unsur Unsur Kesegaran Jasmani
http://marzuki49.blogspot.com/2012/02/unsur-unsur-kesegaran-jasmani.html
Blog, 2014,Peran Pendidikan Jasmani Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini
http://yudhaenisanew.blogspot.com/2014/11/peran-pendidikan-jasmani-dalam_7.html

Anda mungkin juga menyukai