Anda di halaman 1dari 15

1.

Pengertian perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk

menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai

sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk meciptakan karya yang

dihargai dalam suatu kebudayaan.

Secara singakat, kemampuan kognitif dapat didefinisikan sebagai kemamuan

anak untuk berfikir lebih kompleks serta melakukan penalaran dan pemecahan

masalah. Berkembangnya kemamuan kognitif ini akan mempermudah anak

menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga ia dapat berfungs secara

wajar didalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Kognitif dapat diartikan potensi intelektual yang terjadi dari tahapan:

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication),

analisis (synthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang

menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).

Kemampuan kognitif atau intelektual merupakan salah satu kemampuan yang

penting dalam kehidupan seseorang, baik sebagai model bagi pendidikan di jenjang

selanjutnya, maupun dalam memecahkan masalah-masalah kesehariannya. Kognitif

atau intelektual merupakan suatu proses berpikir berupa kemampuan atau daya untuk

menghubungkan suatu peristiwa lainnya serta kemampuan menilai dan

mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati, Pengembangan kemampuan kognitif

anak usia dini merupakan dasar bagi perkembanagan intelektualnya dimasa-masa

selanjutnya.

A. Pengertian Kebugaran Jasmani

Dalam melakukan rutinitas sehari-hari, kebugaran jasmani diperlukan oleh setiap

orang apapun kegiatan dan profesinya, dari usia muda sampai orang tua karena dengan
tingkat kebugaran jasmani, seseorang termasuk pelajar bisa melaksanakan aktifitasnya

dengan baik dan lancar pula. Untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi

kebugaran jasmani maupun rohani seseorang, diantaranya yaitu dengan melakukan

berbaga bentuk latihan fisik atau jasmani secara teratur dan sesuai aturan.

Kebugaran jasmani erat katannya dengan kegiata manusia dalam melakukan

pekerjaan dan bergerak. Terdapat berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani, antara lain

latihan kebugaran, latihan kelenturan, latian kesembangan, dan latihan daya tahan.

Kebugaran jasmani atau bisa juga disebut kesegaran jasmani menyangkut kemampuan

menyesuaikan tubuh seseorang terhadap perubahan faal tubuh yang disebabkan oleh kerja

tertentu, dan menggambarkan derajat sehat seseorang untuk berbagai tingkat kegiatan

fisik. Dengan demikian pada kebugaran jasmani ada 3 unsur pokok yaitu unsur sehat,

unsur sesuai bagian tubuh dan unsur kerja atau latiahn.

Sesuai bagian tubuh artinya sebaga kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri

atau mengadaptasi diri terhadap kerja, sehingga tidak lekas lelah dan dapat tetap giat

melaksanakan tugasnya masing-masing. Kerja atau latiahan pada hakekatnya merupakan

peningkatan dari proses-proses faal biokimia sebagai jawaban terhadap meningkatnya

tuntunan yang harus diberikan pada organ-organ tubuh dan seluruh sistem tubuh manusia.

Sehat dari faal adalah keadaan organ-organ tubuh dalam hubungannya dengan

derajat formal proses-proses dari faali. Kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat

penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaan

jasmani mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan kerja

bagi siapapun untuk bisa menjalankan rutinitas dan tugas-tugasnya secara optimal dan

mendapatkan hasil yang baik.

Berdasarkan hasil seminar kebugaran jasmani nasional yang pertama

diselenggarakan dijakarta pada tahun 1971, dipaparkan bahwa fungsi kebugaran jasmani
adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan dan kesanggupan daya kreasi serta

daya tahan dari setiap individu yang berguna dengan tujuan mempertinggi daya kerja

dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara. Berkenanan dengan pembinaan

kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, kita perlu mengenal beberapa unsur-

unsur kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsir kebugaran jasmani tersebut

antara lain, kekuatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak

(power) dan kelenturan. Unsur-unsur diatas dapat dilatih dengan berbagai bentuk,

diantaranya adalah interval training, circuit training, aerobik, jogging, dan kalestinik.

1. Karakteristik Keterampilan Gerak Pada Anak Usia Dini

Menurut Awi Muhadi Wijaya (2009:73) definisi keterampilan tersebut adalah

sebagai berikut: (1) keterampilan lokomotor meliputi gerak tubuh yang berpindah

tempat yaitu: berjalan, berlari, melompat, meluncur, berguling, mendekap, menjatuhkan

diri, dan bersepeda. Keterampilan lokomotor membantu mengembangkan kesadaran

anak akan tumbuhnya dalam ruang (spasial), konsep arah visual dan pendengaran.

Kesadaran ini akan terlihat dari usaha anak meniru gerakan anak lain dan gurunya.

(2) Keterampilan non lokomotor, yaitu menggerakkan anggata tubuh dengan posisi

tubuh diam di tempat seperti: berayun, mengangkat, bergoyang, merentang, memeluk,

melengkung, memutar, membungkuk, mendorong. Keterampilan ini sering di kaitkan

dengan keseimbangan atau kestabilan tubuh,yaitu gerakan yang membutuhkan

keseimbangan pada taraf tertentu; (3) Keterampilan manipulatif, meliputi penggunaan

serta pengontrolan gerakan otot-otot kecil yang terbatas, terutama yang berada di tangan

dan kaki.

Keterampilan gerakan manipulatif, antara lain meregang, memeras, menarik,

menggegam, memotong, meronce, membentuk, menggunting dan menulis. Keterampilan

memproyeksi, menangkap dan menerima. Keterampilan ini dapat dilihat pada waktu
anak menangkap bola, menggiring bola, melempar bola , menendang bola,

melambungkan bola, memukul dan menarik. Sesuai dengan tujuan pendidikan di TK

yang mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, maka yang dilakukan di taman

kanak-kanak adalah mengembangkan jasmani anak dan bukan mengajarkan olahraga.

Pengembangan jasmani pada anak TK menitik beratkan pada latihan gerak yang sifatnya

informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai gerakan-gerakan dasar yang sifatnya

informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai gerakan-gerakan dasar yang

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan diri selanjutnya. Mereka dilatih agar

mampu menggunakan ototototnya dengan baik agar anak-anak lebih tangkas di dalam

gerakan-gerakannya.

Menurut Toho Cholik Mutohir & Gustaf. (2004: 28) mengemukakan bahwa

gerakan yang diajarkan pada anak prasekolah selalu berkaitan dengan hal-hal berikut :

(1) Waktu, yang dimaksud dengan waktu berkaitan dengan cepat / lambat. Misalnya,

gerakan yang dilakukaan oleh seluruh atau sebagian tubuh dengan kecepatan yang

berbeda. Mulai dari yang cepat sampai yang lambat atau dari yang lambat sampai yang

cepat. Gerakan dapat dipercepat atau diperlambat dan gerakan dapat berirama; (2)

Beban, Gerakan dapat diberikan dalam bentuk gerakan yang berat, ringan, atau sedang;

(3) Ruang, Gerakan juga berkaitan dengan ruang, yaitu sejauh mana gerakan tubuh itu

menggunakan ruang dalam pelaksanaanya. Tubuh atau sebagian tubuh dapat digerakkan

ke berbagai arah. Misalnya maju kedepan, mundur kebelakang, melangkah kesamping

dan seterusnya. Bisa juga bergerak melalui jalur tertentu, seperti lurus langsung atau

memutar. Anak juga bergerak dalam level yang berbeda, misalnya dari ketinggian

tertentu; (4) Alur Gerakan adalah sesuatu yang berkesinammbungan yang mengalir dari

suatu gerak tertentu ke gerak lainnya. Gerakan juga merupakan suatu kesatuan yang

mempunyai alur yang indah yang m,eliputi gerakan seluruh tubuh, gerakan beberapa
bagian tubuh atau yang berkaitan dengan orang ataupun obyek lainnya. Aspek kualitatif

dari gerakan yang ditampilkan oleh anak, tetapi tergantung pada usaha, yaitu bagaimana

seseorang mengkombinansikan penggunaan berbagi unsur/faktor tersebut (waktu, beban,

ruang dan alur). Oleh karena itu, ide atau tema gerakan sangatlah esensial, artinya

didalam mengajarkan gerakan pada anak, seorang memunculkan (mempunyai ide atau

gagasan) berupa gerakan apa saja yang akan dimunculkan dan bagaimana caranya

misalkan atarian, senam atau melalui berbagai permainan yang disesuaikan dengan

karaktedristik anak didik. Gerakan-gerakan dasar atau keterampilan motorik kasar

tersebut harus dilatihkan pada anak TK sampai mereka benar-benar menguasai. Untuk

mencapai tujuan tersebut guru tidak dapat menyuruh anak melakukan sendiri tanpa diberi

contoh lebih dahulu. Artinya anak tidak bisa hanya diberi komando/ instruksi saja sedang

guru tidak berbuat apa-apa. Kektiga gerakan dasar perlu digabungkan ketika anak anak-

anak mulai akktif bermain. Anak-anak diberi kesempatan mengembangkan

gerakangerakan motoriknya agar anak-anak mampu mengenal dirinya sendiri, timbul

kepercayaan dirinya dan merasa diterima dilingkungannya.

2. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Fisik Motorik Dan Kognitif


Anak TK
Masa kanak-kanak awal disebut juga masa bermain. Pada masa ini, kegiatan

bermain merupakan kegiatan yang serius bahkan merupakan kegiatan pokok dalam masa

kanak-kanak. Pola bermain anak pada usia ini sudah tidak terlalu difokuskan lagi kepada

mainan, akan tetapi anak mulai menggunakan gerak dan ruang yang lebih luas

(Hurlock,1980). Selain itu, upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih dalam

kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk memperhatikan

kelangsungan hidup sekaligus meningkatkan kwalitas hidup anak agar mencapai tumbuh

kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi

majemuk sesuai dengan potensi genetiknya (Depkes RI, 2005). Masa balita adalah masa
emas dalam retang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, pertumbuhan fisik,

perkembangan kecerdasan, keterampilan motorik dan sosial emosi berjalan demikian

pesatnaya.

B. Faktor Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor

makanan dan gizi, faktor tidur dan istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, dan faktor

latihan olah raga atau latihan jasmani. Ketiga faktor kebugaran jasmani tersebut, masing-

masing dijelaskan sebagai berikut:

1. Makanan yang cukup dan bergizi

Makanan berfungsi bagi tubuh sebagai sumber tenaga, zat-zat untuk pembentukan

dan pembangun sel didalam tubuh, sebagai pertahanan tubuh, serta meningkatkan

kelancaran berbagai macam proses biologi yang terjadi didalam tubuh. Fungsi-fungsi

tersebut dapat terpengaruhi bila makanan yang kita komsumsi cukup dan bergizi.

Dengan demikian makanan yang bergizi sangat berpengaruh terhadap kebugaran

jasmani seseorang.

2. Kebiasaan hidup sehat

Kebiasaan hidup sehat yang teratur dan dikerjakan secara kontinyu akan dapat

mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang. Kebiasaan ini meliputi

makanan dan mandi yang teratur, cuci tangan sebelum makan, gosok gigi dan cuci

muka sebelum tidur, kebiasaan hidup bersih, tidak membuang sampah sembarangan,

dan masih banyak lagi. Termasuk juga dalam hal ini adalah menghindari kebiasaan

hidup yang dapat merusak tubuh seperti merokok, minum minuman keras, dan

mengkomsumsi narkoba.

3. Latihan olahraga atau latihan jasmani


Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah melalui latihan

jasmaniatau olahraga secara teratur dan kontinyu. Misalnya dengan melakukan lari

pagi (jogging), senam keseragaman jasmani, senam aerobik, dan aktivitas olahraga

lainnya. Kegiatan melakukan latihan olahraga tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh

kita terutama untuk mengatur pernapasan, mengatur gerakan otot, mengatur berat

badan, dan mengatur ketenangan berpikir.

C. Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran Jasmani

Setiap individu memerlukan kesejahteraan jasmani yang cukup untuk dapat

melaksanakan rutinitasnya yang lebih efektif dan efisien tanpa mengalami kendala dan

masalah kelelahan yang berarti. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya

adalah setelah seseorang melakukan kegiatan atau aktivitas, masih mempunyai cukup

semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-

keperluan lainnya yang mendadak. Latihan yang baik dan berhasil adalah yang

dilakukan secara teratur, seksama, sistematis, serta berkesinambungan, dengan

pembebanan latihan yang selalu meningat dan bertahap setiap tahunnya. Latihan

dilakukan secara insidential atau dilakukan beberapa bulan menjelang pertandingan saja

tidak ada artinya sama sekali. Hal tersebut dapat merusak perkembangan atlet

dikemudian hari.

Latihan adalah proses yang sistematis yang harus menganut prinsip-prinsip latihan

tertentu sehingga organisasi dan mekanisme neuro-physiological atlet akan bertambah

baik. Program latihan harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. prinsip over load

adalah suatu prinsip latihan dengan pembebanan dalam latihan harus melebihi

amabang rangsangan terhadap fungsi fisiologi yang dilatih.

2. prinsip konsistensi
adalah kemauan untuk melakukan latihan dalam waktu yang cukup lama.

Untuk mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan setidak-tidaknya

tiga kali seminggu.

3. prinsip spesifikasi

latihan yang spesifik akan meningkatkan efek biologis dan menimbulkan

adaptasi atau penyesuaian dalam tubuh. Konsep spesifikasi diperkuat dengan

fakta-fakta biomekanik dan tiap-tiap bentuk atau tipe latihan mempunyai

sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda-beda.

4. prinsip progresif

latihan secara progresif adalah suatu latihan pembebanan yang diberikan pada

seseorang atlet harus ditingkatkan secara berangsur-angsur disesuaikan dengan

kemajuan dan kemamuan atlet. Beban latihan yang ditingkatkan dalam waktu

singkat malah bisa mempersulit proses adaptasi fisiologis dan dapat

menyebabkan terjadinya kerusakan fisik.

5. prinsip individualitas

sebenarnya tidak ada program latihan yang langung cocok bagi semua atlet.

Tiap-tiap latihan harus dibuat yang cocok bagi individu karena tidak ada dua

orang yang persis sama, Untuk memberi hasil yang optimal dalam prinsip

individual.

6. prinsip tahap latihan

respon peserta terhadap latihan dipengaruhi oleh tahap latihan. Peserta permula

sebaiknya dimulai dengan dosis beban latihan sedang, semakin lama berlatih

dosisnya semakin meningkat. Pada tingkatan untuk mencapai kesegaran jasmai

yang baik perlu dosis yang cukup berat.

7. prinsip periodesasi
periodesasi adalah program jangka pendek dengan berjangka dan bertahap

(periode). Jangka waktu program jangka pendek harus dibuat bertahap

sepanjang tahun. Bentuk-bentuk latihan dan komponen-komponen yang

diberikan dalam latihan harus menurut tingkat dan jenjang yang bertahap dalam

program latihan.

8. prinsip kestabilan

pada saat awal tahun secara teratur dalam organisasi prestasi, prestasi dapat

meningkat cepat. Namun, setelah mencapai tingkatan prestasi tertentu, terasa

bahwa prestasi sulit meningkat lagi.

1. Fungsi Kebugaran Jasmani

Fungsi khusus dari kebugaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai

berikut:

1. Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan atau aktivitas

Misalnya kebugaran jasmani yang dilakukan seseorang atlit untuk meningkatkan dan

mempertahankan prestasi, kebugaran jasmani oleh pekerja kantoran untuk

meningkatkan produktivitasnya, dan kebugaran jasmani bagi siswa/pelajar untuk

meningkatkan kemampuan belajar.

2. Golongan kedua berdasarkan keadaan

Cotohnya adanya kebugaran jasmanibagi orang yang menderita cacat untuk

rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri

menghadapi kelahiran.

3. Golongan ketiga berdasarkan umur

Misalnya kegiatan yang dilakukan anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan tubuhnya, dan kebugaran jasmani yang dilakukan oleh para orang tua

atau lansia dengan tujuan meningkatkan daya tahan tubuhnya.


2. Arah Mata Angin Lengkap Beserta Cara-Cara Menentukan
Arah Mata Angin
Bagi seseorang yang serng menjelajah alam sudah pasti sering merasakan manfaat

arah mata angin. Mempelajari semua tentang arah mata angin tentu penting untuk semua

orang, terutama bagi yang suka berpetualang dialam lepas. Mempelajari arah mata angin

meliputi mengenal gambar mata angin, kompas mata angin, cara mengetahui arah mata

angin, dan arah mata angin dalam bahasa inggris. Oleh karena itu, mempelajari tentang

mata angin tentunya merupakan hal yang akan bermanfaat, selain menambah

pengetahuan kita, kita juga bisa memanfaatkan ketika kita membutuhkan. Pada artikel ini

akan membahas hal-hal septuar mata angin. Mari kita pelajari lebih jauh.

Mata angin adalah panduan yang dipakai untuk mengetahui dan menentukan suatu

arah. Biasanya kita bisa melihat pada peta, navigasi, dan alat untuk menentukan arah

yaitu kompas. Mata angin sangat membantu kita dalam kemana kita harus melangkah

untuk sampai tujuan yang dituju. Tentunya sangat membantu supaya tidak tersesat

didalam suatu tempat.

Mata angin memiliki arah pokok sebanyak empat, mata angin pokok inilah yang

digunakan dalam standar pembuatan alat bantu penunjuk arah. Seperti peta, kompas, dan

alat bantu lainnya. Empat nama arah mata angin pokok tersebut yaitu: Utara, Timur,

Selatan, Barat. Ke-4 arah mata angin tersebut merupakan mata angin pokok yang sudah

ditentukan dan dipakai di semua negara di dunia ini. Selain mata angin pokok, ada juga

mata angin tengah dan mata angin tambahan.

Mata angin tengah adalah arah mata angin diantara ke-4 arah mata angin pokok.

Contohnya di antara arah mata angin utara dan timur ada arah mata angin yang

dinamakan timur laut. Tentunya nama tersebut tidak asing di telinga kita. Namun,

banyak yang tidak tahu di arah mana nama arah timur laut. Maka dari itu penting juga

untuk mengenal dan memahami ata angin tengah. Berikut ini adalah nama ke-4 mata
angin tengah. Timur Laut (antara utara dan timur), Tenggara (antara timur dan selatan),

Barat Daya (antara selatan dan barat), Barat Laut (antara barat dan utara).Ke-4 nama

tersebut adalah nama-nama mata angin tengah. Jadi jika dijumlah dengan mata angin

pokok arah mata angin ada-8. Namun, masih ada-8 mata angin lagi, yaitu mata angin

tambahan.

Anda bisa mencoba mempraktekkan metode sederhana ini untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat di dalam hidup anda. Berikut ini adalah

caranya:

a. Ambil sebuah jarum atau silet, lalu gosokan jarum atau silet tersebut ke permukaan

yang kering. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan gaya magnetis dan gaya listrik.

b. Setelah itu tusukan jarum atau silet ke gabus. Gunakan gabus karena gabus memiliki

massa yang ringan, sehingga gaya yang diperlukan tidak terlalu banyak atau besar.

c. Jika sudah, selanjutnya letakan jarum atau silet yang sudah ditancapkan di gabus ke

permukaan air yang tenang. Bisa pada ember yang berisi air, atau bak mandi, intinya

pada permukaan air yang tenang.

3. Senam Arah Mata Angin

Senam arah mata angin dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak

karena selain anak dapat menggerakan anggota tubuhnya juga anak dapat

mengembangkan kognitif anak karena mereka dapat berfikir tentang arah mata angin

berikut adalah cara untuk melakukan gerakan senam:

a. Gerakan pertama hitungan 1 dikali 8 yaitu kaki diangkat bergantian sambil kedua

tangan menunjuk kedepan yang menandakan arah timur.

b. Gerakan kedua hitungan 1 dikali 8 yaitu kaki diangkat bergantian sambil kedua

tangan menunjuk kekiri yang menandakan arah utara.


c. Gerakan ketiga hitungan dikali 8 yaitu kaki diangkat berganitian sambil kedua

tangan mengarah kekanan dan menandakan arah selatan.

d. Gerakan keempat hitungan 1 dikali 8 yaitu kaki diangkat bergantian sambil kedua

tangan menunjuk kebelakang yang menandakan arah barat.

Penilaian terhadap kemampuan kognitif anak yang diperlihatkan melalui

permainan kotak sortasi, dievaluasi dengan mengacu pada pedoman pemberian

penilaian dalam satuan pendidikan TK, yakni dengan diberikan dalam bentuk simbol-

simbol seperti **** (4*) = BSB (anak memperoleh kemampuan kognitif dengan baik

dan lancar tanpa dibimbing guru); *** (3*) = BSH (memperoleh kemampuan tapi

masih dibimbing guru); ** (2*) = MB (memperoleh kemampuan dengan dibimbing

secara langsung oleh guru): * (1*) = BB (kemampuan anak belum menunjukkan

perkembangan), (Depdiknas, 2010: 11). Selanjutnya dilakukan penjumlahan kategori

di atas yang diperoleh setiap anak berdasarkan hasil evaluasi, lalu disesuaikan dengan

indikator keberhasilan yang digunakan. Sebagai indikator keberhasilan dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah jika hasil perhitungan indikator minimal 75%,

maka penelitian tindakan kelas ini tidak dilanjutkan pada siklus tindakan berikutnya.

Memperhatikan bagan tahapan atau prosedur penilaian tindakan kelas yang

disajikan di atas, terlihat bahwa aktivitas penilaian tindakan berlangsung dari satu

siklus ke siklus lainnya.

Dengan berpatokan pada refleksi awal dan kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan

siklus tersebut, maka dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas ini dengan prosedur

sebagai berikut:

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi:


a. Membuat skenario kegiatan belajar berupa RKH dalam setiap siklus.

b. Membuat lembar daftar pengamatan atau pedoman observasi untuk dijadikan acuan

pengamatan dalam mengetahui peningkatan kemampuansosial emosi anak melalui

permainan menyusun bangun baik untuk guru (untuk keperluan perbaikan tindakan

pada setiap siklus kegiatan pembelajaran) maupun untuk anak didik guna menilai

ketercapaian kemampuan sosial emosi dalam kegiatan belajarnya agar dapat

dengan cepat dan mudah memahami konsep-konsep pembelajaran.

c. Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu anak

dalam meningkatkan kemampuan sosial emosi anak.

d. Mendesain alat evaluasi untuk melihat hasil belajar anak didik.

2. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Adapun

pelaksanaan skenario :

a. Penelitian memberikan penjelasan kepada anak-anak tentang permainanmeyusun

bangun ruang. Pada kegiatan awal pembelajaran guru melakukan kegiatan berbagi dan

bertanya serta tanya jawab tentang benda-benda di sekitar anak, anak diberi tugas untuk

mengamati dan melihat media yang telah disediakan, kemudian anak diminta untuk

mencari bentuk-bentuk bangun ruang yang telah tersebar diseluruh ruangan kelas .

Dengan memberikan tugas-tugas diharapkan anak mampu mengenal bentuk-bentuk

bangun ruang.
b. Implikasi pembelajaran penelitian ditindak lanjuti oleh anak-anak dengan melakukan

permainan menyusun bangun.

c. Posisi anak diatur sedemikian rupa didalam kelas agar anak memiliki keleluasan dalam

menerima pelajaran.

d. Setelah posisi anak sesuai dengan yang diharapkan, guru memulai pembelajaran dengan

permainan menyusn bangun ruang.

3. Observasi dan evaluasi

Observasi dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat serta evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir siklus pelaksanaan tindakan.

Evaluasi tersebut ditujukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan sosial emosi

anak. Observasi dilakukan juga oleh peneliti untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan lembar pengamatan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM).

4. Refleksi

Hasil-hasil pengamatan dan pencatatan yang diperoleh pada tahap observasi dan

evaluasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui

hal-hal berupa kelebihan dan kekurangan yang terjadi dari tindakan yang dilakukan

pada setiap kegiatan pembelajaran dalam satu siklus. Setelah diketahui hal-hal yang

dimaksud maka diambil satu keputusan, apakah tindakan tersebut dapat dianggap

terselesaikan atau apakah dipandang masih perlu perbaikan-perbaikan sehingga siklus

tindakan selanjutnya masih harus dilakukan lagi.

G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yakni anak dinyatakan adalah yang

mendapat bintang 4 atau bintang 3, sedangkan anak yang dinyatakan masih kurang

mendapatkan bintang 2 dan yang belum tuntas bintang 1. Dalam hal ini peneliti

membatasi tingkat pencapaian dari seluruh anak yang berhasil minimal 75 %. Apabila

satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan

mutu), kegiatan riset Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan kognitif pada

Rencana Kegiatan Harian yang dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini khususnya

pada pembelajaran yang mengacu pada peningkatan kognitif anak didik. Tahapan

penilaian berada pada tahap siklus I dan II. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari

kegiatan hasil pengamatan yang bertujuan memperoleh gambaran secara objektif tentang

kondisi proses pembelajaran berlangsung, serta mengamati sikap anak didik selama

tindakan penelitian dilakukan. Data-data atau angka-angka yang menjadi alat ukur dalam

penilaian/evaluasi pada penelitian ini dilakukan dengan pemberian bobot terhadap nilai

simbol, sebagai berikut: Nilai BSB = **** bobotnya = 4 Nilai BSH = *** bobotnya =

3 Nilai MB = ** bobotnya = 2 Nilai BB = * bobotnya = 1 Setelah pemberian bobot

nilai, lalu dilakukan analisis perhitungan bobot

seluruh jumlah nilai perolehan anak dalam kegiatan evaluasi untuk memberikan nilai

akhir setiap anak didik. Analisis perhitungan untuk nilai akhir setiap anak dilakukan

dengan formulasi seperti berikut:

(Depdiknas, 2010: 9) Nilai akhir setiap anak ditentukan dalam bentuk nilai konversi,

adapun ketentuannya adalah sebagai berikut: BSB = 3.50 – 4.00 MB = 1.50 – 2.49 BSH

= 2.50 – 3.49 BB = 0.01 – 1.49 Untuk menentukan nilai akhir secara keseluruhan anak,

dilakukan dengan cara menghitung banyaknya anak yang memperoleh nilai BSB

(berkembang sangat baik) dan BSH (berkembang sesuai harapan).

Anda mungkin juga menyukai