Anda di halaman 1dari 40

Anak yang Bermasalah dengan

Rutinitas Harian
Pertemuan 5 Modul 9
Anak dengan masalah tidur
Pengertian
Maslah tidur adalah gangguan pada tidur yang
didalamnya terdapat masalah untuk memulai tidur
atau masalah untuk tetap dalam keadaan tertidur,
tertidur pada waktu yang tidak tepat, terlalu
banyak tidur, atau abnormalitas perilku saat tidur (
http://um.edu/health/medical/ency/articles/deep-di
sorders-overview
). Masalah tidur ini dialami 20%-30% anak usia 1-
5 tahun (Schoeder & Gordon, 2002).
1. Dyssomnias adalah kesulitan untuk 2. Paramsonias adalah gangguan
mulai tidur atau mempertahankan
yang melibatkan kegiatan fisik yang
perilaku tidurnya, atau sangat
mengantuk pada siang hari. tidak diinginkan saat tidur.

Jenis-jenis masalah tidur


a. Excessive Sleepiness (ngantuk
yang berlebihan.
b. Sleep-wake Schedule Disorders
(masalah jadwal tidur yang kacau
c. Intiating and Maintainig Sleep
(menolak untuk tidur dengan
berbagai alasan)

Jenis-jenis dyssomnias
a. Nigthmare (mimpi buruk)
b. Sleep terror
c. Sleep walking (berjalan saat tidur)
d. Sleep talking (berbicara saat tidur)

Jenis-jenis parasomnias
Narcolepsy
Masalah tidur ini
merupakan bawaan dari
orang tua (genetik). Disebabkan olehgangguan
neurologis yang diturunkan dari Penyebab
orang tua (Mindell & Dahl dalam
Schoeder & Gordon, 2002).

Tempramen anak,
gizi dan alergi
(Anders & Aiben
dalam Schoeder &
Gordon, 2002) Obstructive Sleep Apnea

Disebabkan oleh
membesarnya kelenjar
Perasaan takut amandel, kegemukan, atau
berpisah dengan abnormalitas pada bagian
orang tua (croewll et mulut serta muka (Ware et al
al dalam Schoeder dalam Schoeder & Gordon,
& Gordon, 2002). 2002).
Karena narcolepsy
disebabkan masalah
neurologis, maka
intervensinya berupa obat-
obatan. Selain itu, edukasi
juga diberikan kepada orang
tua dan guru agar mereka
paham apa yang terjadi
dengan anak tersebut.

Penanganan
Rangkuman

1. Menurut Wick-Nelson & Israel, 2013 masalah


tidur dapat memberikan dampak pada kesehatan
anak, meningkatkan kecemasan, depresi, dan
masalah secara akademis di sekolah.
2. Masalah tidur dibagi menjadi 2 jenis menurut The
International Classisfication of Sleep Disorder
(ICDS) yaitu dyssomnias dan parasomnias.
5. Penyebab dari masalah
3. Dyssomnias terbagi menjadi 3 tidur pada anak lebih banyak
jenis yaitu excessive sleepiness karena faktor keturunan
(yang didalamnya terdapat namun ada pula yang
narcolepcy dan obstructive sleep disebabkan oleh masalah
apnea), sleep-wake schedule fisik.
disorder, dan initiating and 6. Penanganan maslah tidur
maintaining sleep). pada anak berbeda-beda,
4. Parasomnias terbagi menjadi 4 tergantung dari apa yang
jenis yaitu, nightmare, sleep memicu munculnya masalah
terror, seleepwalkig, dan tersebut. Akan tetapi ada
sleeptalking. masalah-masalah tidur yang
tidak memerlukan intervensi.

Rangkuman
Anak dengan masalah makan
A. Menolak Makan
Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder
Pengertian

Menurut DSM 5, ada b. Tidak berhubungan dengan


a. Masalah makan atau ketiadaan/kekurangan
beberapa kriteria pemberian makan makanan atau larangan
makanan di budaya tertentu
yang membuat anak
masuk dalam
kategori masalah c. Tidak berhubungan dnegan d. Tidak berhubungan dengan
makan ini yaitu : anorexia atau bulimia nervosa kondisi medis atau mental lain.
Penyebab

Perilaku penolakan
makanan ini salah satunya
disebabkan oleh sensitivitas
dari organ-organ di dalam
mulut
(http://www.ucsfbenioffchildr
ens.org/education/picky_eat
ers/).
Penanganan

Ketika tidak ada masalah sensori yang


Apabila anak menolak makanan karena
menyertai oranng tua, maka perilaku
ada masalah sensori, maka ada baiknya
orang tua menjadi penting. Pada saat
anak diperiksakan lebih dulu ke dokter
kegiatan makan,sebaiknya orang tua
atau terapis sensori integrasi. Perlu
menyiapkan jenis makanan yang bergizi
penanganan yang khusus untuk
dan manampilkan bahwa makanan yang
penolakan makanan yang disebabkan
di atas meja tersebut terasa sangat
oleh masalah sensori.
enak.
B. Makan sesuatu yang tidak
seharusya dimakan
Pica
Pengertian

Pica adalah perilaku menetap dalam memakan benda


yang bukan makanan, yang sudah berlangsung lebih
dari 1 bulan (DSM 5). Benda yang dimakan tidak
memiliki nilai gizi bagi anak, bahkan akan berdampak
pada kesehatan atau meracuni tubuh. Benda tersebut
antara lain bedak, tembok, abu rokok, tanah, tisu, dll.
Penyebab

Penyebab dari Pica ini belum


diketahui secara pasti. Akan tetapi
kurangnya pengawasan dari orang
tua merupakan salah satu yang
diperkirakan menjadi penyebab
(Schoeder & Gordon, 2002).
Penanganan

Penanganan yang harus dilakukan adalah


pemberian edukasi kepada orang tua
mengenai nutrisi. Selain itu, orang tua juga
harus diberikan pemahaman mengenai
kandungan apa yang terdapat dalam bahan-
bahan yang dimakan anak dan bagaimana
dampaknya pada tubuh anak.
C. Keluarnya makanan dari
kerongkongan
Rumination Disorder
Pengertian

Anak dianggap memiliki


masalah makan
rumination disorder
apabila anak
mengeluarkan makanan
dari kerongkongan,
dilakukan berulang, paling
tidak selama 1 bulan.
Penyebab

Ruminasi ini sering ditampilkan oleh bayi dan anak


dengan keterbelakangan mental. Pada bayi,
ruminasi ini normal dan dianggap sebagai usaha
bayi menstimulasi diri. Untuk anak di atas usia 1
tahun, perilaku ini dianggap bermasalah. Ruminasi
yang dilakukan anak usia 1 tahun keatas dinyatakan
disebabkan oleh masalah sensori dan masalah
emosional (Wicks-Nelson & Israel,2013).
Penanganan
Karena masalah ruminasi ini juga dipengaruhi oleh masalah emosional, latihan pernafasan
diagfragma dapat disarankan (Chial, et.al, 2003).

Kegatan lain yang membuat anak tenang juga dapat dilakukan, seperti berjalan bersama atau
berolahraga.

Wagaman, et.al (1998) menyatakan bahwa ada beberapa intervensi yang terbukti efektif yaitu
menenangkan diri sebelum dan sesudah makan; memberikan saran dalam makan seperti menggigit
dalam jumlah kecil, mengunyah dengan seksama dan diet; olahraga, relaksasi saat makan,
mengurangi berat badan, manajemen stress; dan minum seteguk air antara gigitan makan.
Rangkuman
Masalah dalam makan tidak hanya mempengaruhi gizi anak namun juga interaksi antar anggota
keluarga.

Menurut DSM, masalah makan pada anak adalah menolah makan, makan sesuatu yang tidak
seharusnya dimakan, dan keluarnya makanan dari kerongkongan.

Penyebab dari anak menolak makan adalah adanya masalah sensoris di sekitar mulut dan bagaimana
orang tua memberikan makanan pada anak.

Hal yang dapat dilakukan orang tua yang anaknya sering menolak makanan adalah melakukan
pemeriksaan ke dokter atau terapis sensori integrasi untuk memastikan apakah ada masalah sensoris
atau tidak, menyajikan variasi makanan, dan mengatur waktu makan.
Rangkuman
Pica (memakan bahan yang bukan makanan) dapat disebabkan karena kurangnya pengawasan orang
tua.

Intervensi yang diberikan kepada orang tua dengan anak pica adalah memberikan edukasi tentang
pentingnya gizi bagi anak dan kandungan berbahaya apa yang terkandung pada bahan yang
dimakannya. Tetapi modifikasi perilaku juga dapat diberikan pada anak.
Masalah ruminisasi dapat terjadi pada bayi dan anak dengan keterbelakangan mental. Perilaku tersebut
dapat terjadi karena stimulasi diri, masalah sensori, atau masalah emosi. Mencari perhatian dari orang
lain juga dikatakan dapat membuat anak memiliki masalah ruminisasi.
Penanganan masalah ruminisasi lebih kepada membuat anak menjadi lebih tenang.
Anak dengan masalah pembuangan
yang tidak pada tempatnya
A. Enuresis
Pengertian

Enuresis adalah buang air kecil yang berulang


di tempat yang tidak semestinya, setelah anak
melewati usia dimana kebanyakan anak
belajar buang air kecil di WC/toilet.
Jenis-jenis
Dilihat dari waktu Berdasarkan kontiunitas
terjadinya: kejadian :

1. Nocturnal only
1. Primary
enuresis
2. Diurnal only

3. Nocturnal and
2. Secondary
Diurnal enuresis
Penyebab
b. Faktor infeksi
a. Faktor biologis Bakteri merupakan salah satu
Salah satu yang menjadi penyebab dari Urinary Tract
penyebabnya adalah faktor Infection (UTI) yang
genetik. mengakibatkan enuresis
(Haugaard, 2008).

d. Faktor belajar
Teori belajar menyatakan bahwa
c. Faktor emosi pengalaman belajar yang tidak
Faktor emosi ini masih menjadi adekuat/ reinforcement/penguatan
perdebatan mengenai atas perilaku yang tidak tepat
pengaruhnya terhadap enuresis. dapat membuat anak tidak
mampu dalam mengontrol reflex
dalam buang air kecil.
Strategi penanganan

a. Pemberian obat
Karena sering dikaitkan dengan masalah
fisik daripada masalah psikologis, maka
pemberian obat kepada anak dengan
enuresis dipandang efektif.
b. Intervensi perilaku

1. Mengajak anak ke
2. Membatasi jumlah
toilet pada waktu 3. Prosedur bell &
air yang diminum
tertentu di malam pad
anak sebelum tidur.
hari.
B. Encopresis
Pengertian

Encopresis adalah
membuang feses di
celana atau di
tempat yang tidak
tepat (bukan di
toilet).
Jenis-jenis

a. With constipation and


Menurut DSM 5, overflow incontinence
encopresis dibagi
menjadi 2 jenis yaitu

b. Without constipation and


overflow incontinence
Penyebab

a. Faktor b. Faktor
organis emosi

c. Faktor
belajar
Strategi penanganan

Apabila masalah encopresis disebabkan oleh masalah


fisik, maka perlu adanya penanganan secara medis,
yaitu menggunakan obat-obatan.

Selain intervensi medis, ada baiknya dilakukan


intervensi perilaku seperti belajar menggunakan toilet,
membuat jadwal buang air besar, memberikan
reinforcement/penguatan positif saat anak mampu
buang air besar di toilet.
Penutup dan Tugas Tutorial 3
Tutor meminta mahasiswa
untuk mempelajari modul
10 dan membuat
Tutor menyampaikan
permainan untuk
tugas tutorial 2
mengatasi anak dengan
gangguan attachment (1
kelompok 1 permainan)
Tugas 3

• Mahasiswa mempelajari modul 10 dan


membuat permainan untuk mengatasi anak
dengan gangguan attachment (1 mahasiswa
1 permainan)
• Tugas 3 ada pada bagian Sesi 7 dan
dikirimkan sebelum pelaksanaan tuweb ke
7
Link OER
• https://www.youtube.com/watch?v=xxIuhLfvPEE
• https://www.youtube.com/watch?v=hk7H1-8V6_Q
• https://www.youtube.com/watch?v=IPIbc4PV_II
• https://www.peacehealth.org/sites/default/files/pickyeater-webinar-final-slides.
pdf
• http://jualspreiwaterproof.net/wp-content/uploads/2016/03/Ide-Toilet-Training-
Menyenangkan1.jpg

Anda mungkin juga menyukai