Anda di halaman 1dari 11

MODUL 10

Kegiatan Belajar 1
Pengelolaan Kegiatan Sentra Bermain Peran di Kelompok Bermain dan Taman
Penitipan Anak

A. Pengertian Bermain Peran

Kegiatan bermain peran merupakan kegiatan bermain tahap selanjutnya setelah


bermain fungsional. Main peran melibatkan interaksi secara verbal atau bercakap –
cakap, dan interaksi dengan orang lain. Bermain peran adalah kegiatan bermain dimana
anak melakukan kegiatan meniru perilaku. Perilaku ini dapat berupa perilaku manusia,
hewan, tanaman, dan kejadian.

Bermain peran dikenal juga dengan sebutan main pura – pura, khayalan, fantasi,
make-believe, atau simbolik. Menurut Piaget awal main peran dapat menjadi bukti
perilaku anak. Ia menyatakan bahwa main peran ditandai oleh penerapan cerita pada
objek dan mengulang perilaku menyenangkan yang diingatnya.
B. Pentingnya Sentra Main Peran Bagi Anak Usia Dini
Pentingnya bermain peran pada anak yaitu sebagai berikut.
1. Mempelajari diri sendiri, keluarganya, dan lingkungan sekitarnya.
2. Belajar untuk menilai dan memilih berbagai informasi.
3. Belajar untuk saling berinteraksi dengan orang lain.
4. Belajar menjawab dan memberikan pertanyaan.
5. Belajar membangun kerja sama.
6. Membangun kemampuan berkonsentrasi.
7. Mempelajari keterampilan hidup (life skill)
8. Belajar untuk mengatasi rasa takut.
9. Mengembangkan berbagai macam aspek perkembangannya.

Adapun tujuan pengembangan main peran dari setiap aspek perkembangan adalah
sebagai berikut :

1. Tujuan perkembangan aspek social emosional meliputi hal-hal berikut:


a. Berinteraksi satu sama lain
b. Mengekspresikan berbagai kreatifitas
c. Melatih kerja sama dengan anak lain
d. Mengantisipasi bagaimana harus berperilaku dalam situasi baru dengan
mengembangkan kemampuan berimajinasi
e. Mengendalikan ketakutan dan kecemasan
f. Menunjukkan empati kepada yang lain.
2. Tujuan perkembangan aspek kognitif meliputi hal-hal berikut:
a. Menggunakan symbol untuk mewakili benda-benda dan situasi nyata
b. Mengidentifikasi dan merencanakan episode permainan dengan yang lain
c. Menampilkan informasi dan pengalaman masa lalu untuk memecahkan
masalah
d. Mengelompokkan perlengkapan menurut karakteristik umum
e. Menyusun benda-benda menurut ukurannya
f. Tekun dalam melakukan kegiatan bermain hingga tuntas
3. Tujuan perkembangan aspek fisik motorik meliputi hal-hal berikut:
a. Meningkatkan control otot kecil
b. Menggunakan koordinasi mata-tangan
c. Menggunakan keterampilan membedakan secara visual

C. Tahapan dan Jenis Main Peran Berdasarkan Pendekatan BBCT


1. Tahapan Main Peran
Terdapat tiga tahapan bermain peran, yaitu sebagai berikut:
a. Tahap I : permainan peran meniru
Tahap pemula, pada usia satu tahun, anak-anak mencoba untuk bertingkah
laku, berbicara, dan berpakaian seperti orang yang mereka kenal. Anak-
anak menggunakan benda-benda yang di temui sehari-hari sebagai
perlengkapan bermain
b. Tahap II : permainan khayalan
Pada tahap kedua, permainan anak-anak meluas dipengaruhi oleh
imajinasi anak. Anak mulai sedikit bergantung pada benda konkret untuk
bermain peran.
c. Tahap III : bermain sosio-drama
Tahap ini biasanya muncul pada usia tiga atau empat tahun. Pada tahap ini
anak mulai membangun hubungan dengan sesama.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bermain Peran
Tahap perkembangan anak berbeda pada setiap anak dan tidak selalu sejalan dengan
usia anak. Ada dua alasan yang membuat setiap anak berbeda dalam
perkembangannya. Pertama,anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda. Kedua,
banyak factor yang mempengaruhi permainan anak yaitu pengalaman hidup, pengaruh
orang tua dan pemahaman mengenai permainan.
3. Jenis Main Peran
Dalam pendekatan BCCT terdapat dua jenis bermain peran, yaitu :
a. Bermain peran makro
Bermain peran makro adalah kegiatan bermain peran di mana anak menggunakan diri
sendiri sebagai peran dan menggunakan alat sesuai benda aslinya seperti
sesungguhnya.
b. Bermain peran mikro
Bermain peran mikro adalah kegiatan bermain peran di mana seorang anak dapat
memainkan berbagai peran seperti dalang memainkan wayang.
D. Pijakan Sentra Main Peran Berdasarkan Pendekatan BBCT
1. Pijakan Lingkungan
Butir-butir pijakan lingkungan yang perlu dilaksanakan pendidik pada sentra bermain
peran:
a. Pengelola awal lingkungan main peran denganmenghitung tempat main.
b. Merencanakan pengalaman densitas dan intensitas main peran
c. Menggunakan berbagai alat-alat murah yang mendukung tahap perkembangan
anak yang terlibat dalam pengalaman main peran
d. Memilih bahan keaksaraan yang tersedia
e. Menata lingkungan main peran untuk mendukung keberhasilan hubungan social.
2. Pijakan pengalaman sebelum main peran
Pendidik perlu menggunakan butir-butir dalam memberi pijakan pengalaman sebelum
main peran
a. Membaca buku yang terkait dengan pengalaman atau mendatangkan narasumber.
b. Mengenalkan kosakata baru dan peran-peran
c. Menjelaskan urutan kegiatan main peran
d. Menjelaskan cara menggunakan alat
e. Mendiskusikan semua gagasan main
f. Menyediakan kesempatan bagi anak mencapai keberhasilan hubungan sosial
3. Pijakan pengalaman main peran setiap anak
Beberapa butir berikut dilakukan pendidik untuk memberikan pijakan pengalaman
main peran setiap anak
a. Memberikan waktu anak untuk:
1) Merumuskan gagasan mereka
2) Mengajak pemain lainnya
3) Menetapkan peran yang akan dimainkan
4) Menyetujui jalan cerita untuk dimainkan
5) Menetapkan objek main
b. Memperkuat dan memperluas Bahasa anak
c. Memberi contoh komunikasi yang tepat
d. Memberi pijakan hubungan sosial
4. Pijakan pengalaman sesudah main peran
Pendidik perlu melakukan butir-butir berikut untuk memberikan pijakan pengalaman
setelah main peran:
a. Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling
menceritakan pengalaman mainnya
b. Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui
pengelompokan, urutan, dan pengelola lingkungan main peran secara tepat.
E. Penataan Ruang dan Media Sentra Main Peran
1. Menata ruang untuk main peran
Ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam menata sentra main peran
yaitu sebagai berikut:
a. Batasi sentra main peran pada tiga sisi
b. Menetapkan sentra main peran di satu sudut ruangan, dua dinding lain berfungsi
sebagai pembagi/pembatas
c. Setra main peran lebih baik ditempatkan dekat area yang bising
d. Menciptakan penataran sentra main seperti rumah
e. Sentra main peran dapat dibagi ke dalam “ruangan” yang berbeda dengan
menggunakan furniture
f. Menggantung kain dekoratif di dinding akan memberikan kehangatan dan
keindahan pada sentra main peran
g. Jika tidak ada jendela di sentra main peran, jendela dapat diciptakan di dinding
dengan perekat dan tirai
2. Memilih alat dan bahan bermain
Dalam memilih alat dan bahan sebaiknya mempertimbangkan usia dan perkembangan
anak.
Furniture untuk sentra mai peran dapat berupa benda-benda seperti kompor, kulkas,
meja, dan kursi seukuran anak-anak, tempat tidur boneka, papan setrika dan setrikaan,
boneka, kursi, dan cermin anti pecah.
a. Perlengkapan dapur
b. Perlengkapan dasar
c. pakaian
3. Penataan dan penyimpanan
Berikut beberapa saran untuk menampilkan perlengkapan dan material
a. Gantungan dapat dipaku dibalik tembok atau rak, cocok untuk menggantung tas,
topi, pakaian.
b. Rak sepatu atau tas sepatu gantung, cocok untuk sepatu dan benda-benda kecil
lainnya.
c. Lemari dengan gantungan, dapat digunakan untuk menyimpan panci-panci dan
peralatan dapur.
d. Keranjang kawat yang digantun sangat bagus untuk menyimpan makanan plastic
e. Tempat penyimpanan plastic berguna untuk perhiasan dan makanan plastik
4. Memberikan label alat dan perlengkapan
Untuk anak TPA/KB label merupakan representasi visual dari bentuk ukuran benda
yang dapat digunakan untuk memberi tanda yang memudahkan anak menyimpan
benda.sebagai contoh, label untuk panci dapat dibuat untuk mencetak bentuk panci ke
bentuk kertas berwarna solid. Bentuk panci ini kemudian dipotong dan diletakkan pad
arak penyimpanan yang bersangkutan.
5. Efektifitas area
Pendidik perlu mengamati kegiatan anak di sentra bermian peran.pengamatan
membuat pendidik tahu kapan harus menambah peralatan, membuat penataan baru
atau menyediakan rangsangan baru untuk permainan anak .

F. Contoh Kegiatan Main Peran di TPA dan KB


1. Bekerja menjadi tukang cukur
2. Liburan di pantai
3. Dokter! Dokter!
4. Pompa bensin
Kegiatan Bermain 2
Pengelolaan Kegiatan Sentra Sains di Kelompok Bermain dan Taman
Penitipan anak

A. Pengertian Sentra Sains


Sentra Sains adalah tempat yang di rancang untuk mengundang rasa ingin tahu anak dan
tempat dimana anak dapat menemukan berbagai macam jawaban (discovery area).
B. Pentingnya Sentra Sains Bagi Anak Usia Dini
Sentra Sains dapat mengembangkan kepekaan dan kepeduliaan anak pada lingkungan
sekitar. Berikut ini adalah pentingya kegiatan dalam sentra sains dalam mengembangkan
perkembangan anak.
1. Pengaruh Sentra Pada Setiap Dimensi Perkembangan Anak
a. Perkembangan social emosional. Kegiatan ini dilakukan pada saat anak
melakukan eksplorasi, melakuka penemuan, berdiskusi.
b. Perkembangan fisik motorik. Kegiatan pada saat anak menggunakan pipet, pinset
dan menekan alat pompa minyak.
c. Perkembangan kognitif. Kegiatan pada saat anak observing dan mengajukan
pertanyaan tentang benda atau objek yang esdang diamati anak.
2. Anak Dapat Mempelajari Konsep Sains
a. Ilmu fisika (physical science). Anak mempelajari tentang berat, bentuk, ukuran,
warna dan suhu.
b. Ilmu kehidupan (life science). Anak mempelajari tentang proses tumbuh, merawat
diri sendiri dan menjaga kesehatan diri.
c. Bumi dan lingkungan (earth and environment). Anak mempelajari tentang
bagaimana kondisi air, tanah, tanaman, bebatuan, danau, sungai, gunung, pantai,
bintang, matahari, dan bulan.
3. Pengetahuan Lain Yang Dapat Dikembangkan Melalui kegiatan di Sentra Sains
a. Keaksaraan (literacy). Saat melakukan kegiatan di sentra sains anak diajak untuk
merangkai jawaban, menggambarkan dan menuliskan hasil kegiatan dan
membaca buku yang berhubungan dengan sains.
b. Matematika. Saat melakukan di sentra sains anak diajak mengukur, membuat
pola, mengelompokkan, membandingkan, mengenal geometri, mengumpulkan
hasil data pengamatan dan berhitung.
c. Pengetahuan sosial. Saat anak melakukan aktifitas di sentra sains secara
berkelompok anak belajar bekerja sama, berbagi, menunggu giliran dan
menghargai pendapat orang lain
d. Seni
Anak diajak melakukan percobaan warna dan meraba tekstur
e. Teknologi
Kegiatan disentra sains akan meningkatkan kepekaan terhadap teknologi
sederhana, operasi sederhana, konsep dasar teknologi, dan menggunakan alat.
C. Pijakan Sentra Sains
Dalam pendekatan BCCT ada empat pijakan yang perlu dilakukan oleh pendidik yaitu
Pijakan lingkungan, pijakan sebelum kegiatan, pijakan pada saat kegiatan dan pijakan
sesudah kegiatan.
D. Penataan Ruang dan Media Sentra Sains
1. Pemilihan tempat
a. Sentra sains sebaiknya dipilih dekat dengan luar ruang atau ruang yang terkena
sinar matahari
b. Sentra sains memiliki dua jenis area yaitu area basah dan kering
c. Sentra sains sebaiknya dekat dengan sumber air
2. Pemilihan Alat dan Bahan
a. Alat dan bahan dapat diubah dan ditambah dalam jangka waktu tertentu
b. Memilih dan melakukan pergantian alat dan bahan dapat dilakukan dengan
melakukan pengamatan.
c. Untuk memperkaya koleksi alat dan bahan dapat melibatkan anak dan orang tua.
3. Penataan Alat dan Bahan
a. Nampan penemuan (discovery trays)
1) Nampan berisi benda yang dapat ditiup angin
2) Nampan berisi magnet dan berbagai macam benda logam dan bukan
logam
3) Nampan berisi tanah yang dilengkapi dengan sekop kecil dan ayakan
4) Nampan yang berisi berbagai macam benda yang berputar
5) Nampan diisi dengan berbagai macam biji-bijian dan wadah kecil.
b. Meja Indra (sensory tables)
1) Wadah diisi potongan kertas koran yang dibawahnya diisi dengan
berbagai macam benda
2) Ublegh (campuran tepung kanji/tapioca dengan air dan pewana makanan)
3) Wadah diisi dengan kumpulan kelopak bunga
c. Kegiatan bongkar pasang (take part activities)
1) Telepon rusak, radio, video player, kamera, jam, dan berbagai macam
benda yang dapat dibongkar pasang
2) Kaca mata pelindung
3) Pinset
4) Obeng
5) Berbagai macam wadah untuk meletakkan benda-benda yang sudah
dibongkar agar tidak tercecer
6) Kertas dan alat tulis untuk anak menggambar kondisi isi alat yang sedang
dibongkar oleh anak.

E. Contoh Kegiatan Main Sentra Sains di TPA dan KB


1. Mencicipi rasa
2. Mengamati ulat
3. Melukis dengan air atau cat
4. Mencari kupu-kupu
5. Menanam bawang bombai
MODUL 11
Kegiatan Belajar 1
Sentra Balok

A. Pentingnya Balok Bagi Perkembangan Anak


Menurut pendapat Reifel(1984), Phelps dan Hanline (1999) mengenai keuntungan main
balok yaitu sebagai berikut :
1. Keterampilan berhubungan dengan teman sebaya
2. Kemampuan berkomunikasi
3. Kekuatan dan koordinasi motoric halus dan kasar
4. Konsep matematika dan geometri
5. Mengembangkan pemikiran simbolik
6. Pengetahuan pemetaan
7. Keterampilan membedakan penglihatan

B. Mengatur Lingkungan Belajar


1. Mengatur Ruang
a. Permainan balok membutuhkan area bermain yang luas
b. Membangun area balok pada tiga sisi
c. Menempatkan sudut/sentra balok dekat dengan kegiatan berisik lainnya
d. Penutup lantai sangat penting
e. Rencana kegiatan untuk hollow block
2. Memilih Balok dan Kelengkapannya
a. Memilih balok satuan (unit blocks). Balok satuan dibuat dalam bentuk yang
proporsional dan memungkinkan anak untuk belajar konsep matematika ketika
memainkannya.
b. Balok berongga (hollow blocks). Balok berongga terbuat dari kayu dan ukurannya
jauh lebih besar dari balok satuan.
c. Kelengkapan dan asesoris. Memasukkan kelengkapan dan asesoris adalah salah
satu cara yang efektif untuk mendorong anak mengembangkan permainan
baloknya menjadi bermain dramatis.
3. Memajang Balok dan Kelengkapannya
a. Pengaturan balok. Balok harus disimpan di rak setingkat pandangan anak-anak
dan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan bentuk.
b. Menamai rak balok.
4. Memelihara Balok
Balok kayu membutuhkan perawatan khusus apabila ingin digunakan untuk waktu
yang lama. Ampelas dapat digunakan untuk meratakan permukaan yang sudah tidak
rata lagi. Cat kayu dapat digunakan untuk melindungi balok kayu.
5. Menilai keefektifan Area
Menilai keefektifan sentra balok dapat dilakukan dengan observasi harian. Observasi
harian dapat membantu kita merencanakan perubahan apa yang perlu dilakukan dan
kegiatan apa yang kita rencanakan untuk mendukung sentra ini.

C. Mengamati dan Mempromosikan Belajar Anak


1. Bagaimana anak menggunakan balok
Tahap I : Membawa balok (bermain fungsional)
Tahap II : Menumpuk balok dan meletakkannya di lantai
Tahap III : Menghubungkan balok untuk membentuk bangunan
Tahap IV : Membuat bangunan yang jelas terlihat (bermain dramatik)
2. Mengobservasi anak secara individual
3. Mendorong semua anak bermain di sudut balok
Bermain balok tidak sama menariknya bagi semua anak. Beberapa anak langsung ke
sudut balok sementara lainnya tidak memilih permainan balok. Salah satu cara
dengan mengajak anak tersebut untuk bergabung bersama bermain balok.
4. Berinteraksi dengan anak-anak
5. Merapikan sudut/sentra balok
Beberapa saran yang perlu dilakukan pendidik yaitu
a. Memberikan waktu tambahan untuk membereskan
b. Memberikan peringatan 5 menit lagi sebelum waktu membereskan tiba
c. Mejadi fleksibel (tidak kaku)
d. Membantu anak memulai
e. Membuat waktu membereskan menjadi sebuah permainan
f. Biarkan balok yang sedang dipakai menyusun bangunan
D. Memperluas dan Memadukan Belajar Anak
1. Pertolongan dan dorongan
Pendidik dapat melakukan hal-hal dibawah ini:
a. Duduklah dilantai dengan anak-anak yang putus asa
b. Bantu anak memecahkan masalah
c. Berikan gambar bangunan untuk memberi inspirasi untuk anak
d. Tambahkan perlengkapan baru untuk menambah ide bangunan anak
e. Buatlah pertanyaan tentang tipe-tipe bangunan dan penghuni atau benda yang ada
didalamnya.
2. Memadukan balok dengan area kurikulum lainnya
a. Keterampilan memecahkan masalah. Proses membangun balok adalah suatu cara
yang alami bagi anak untuk belajar bagaimana memecahkan masalah.contoh anak
membuat jalan akan mempekirakan keluar jalur dam masuk jalur lainnya.
b. Memperoleh konsep matematika melalui permainan balok. Senta balok ideal
sesuai untuk mengajarkan konsep matematika kepada anak. Contoh anak
mengklasifikasikan balok sesuai dengan bentuknya.
c. Studi social. Balok digunakan untuk menciptakan kembali dunia di sekeliling
anak. Contoh anak mampu menerapkan kemampuan kreatifnya untuk
membangun garasi, lapangan dll

E. Langkah-Langkah Kegiatan Di Sentra Balok


Langkah-langkah di sudut pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Pendidik menyiapkan alas-alas yang akan dipergunakan, alat-alat penunjang dan
berbagai jenis lego yang akan dipergunakan
2. Anak-anak dating ke sudut pembangunan karunia allah dengan mengucapkan salam,
kemudian dipersilahkan untuk duduk di karpet.
3. Pendidik mengajak anak bernyanyi
4. Pendidik mengabsen anak dan menanyakan keadaan mereka serta memberitahu nama
kelompoknya
5. Pendidik dan anak menghitung murid yang hadir
6. Pendidik dan anak membahas tentang tema
7. Pendidik memberikan motivasi melalui cerita dan gambar-gambar
8. Pendidik mengenalkan balok dan alat penunjang atau permainan lain yang akan
digunakan
9. Pendidik dan anak membahas tentang tata tertib bermain di sudut pembangunan
10. Pendidik memanggil 2 atau 3 anak untuk bergotong royong mengambil alas
11. Anak mulai membangun dengan balok dan guru mengawasi anak
12. Selesai membangun balok, anak-anak memperbolehkan mengambil asesoris.
13. Selesai membangun balok dan asesoris kemudian anak bermain macro microplay
14. Dalam kegiatan macro dan microplay anak menceritakan hasil karyanya dan
menghitung jumlah balok yang digunakan
15. Pendidik boleh mengingatka waktu bermain tinggal 5-10 menit lagi
16. Selesai membangun balok anak mengembalikan balok tersebut di tempat semula
17. Pendidik dan anak berdiskusi tentang apa yang dilakukan
18. Pendidik bercerita kepada anak
19. Anak mulai diperbolehkan bermain berbagai jenis permainan
20. Pendidik memberitahukan anak waktu bermain telah selesai

Anda mungkin juga menyukai