Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR BOLA TERHADAP KEMAMPUAN

FISIK MOTORIK ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK HARAPAN BUNDA

A. Latar Belakang
Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
Pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta
kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi
lainnya. Proses pembelajaran ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian.1
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan eman tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan usia dini merupakan wahana
pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar
terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan,sika dan keterampilan
pada anak.2
Menurut permendiknas No. 58 Tahun 2009 dijelskan bahwa
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini Indonesia terbagi menjadi dua
kelompok yaitu formal dan nonformal. Penyelenggaraan PAUD jalur
pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK) atau raudhatul athfal
(RA) dan bentuk lain yang sederajat. 3 Anak-anak adalah generasi penerus
bangsa. Dipundak merekalah kelak kita menyerahkan peradaban yang telah
kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran arti penting generasi penerus
yang berkualitas mengharuskan kita serius membekali anak dengan
pendidikan yang baik agar dirinyaa menjadi manusia seutuhnya dan menjadi
generasi ang lebih baik dari pendahulunya. 4
Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah
mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk
1
Undang-Undang System Pendidikan Nasional, (SISDIKNAS No. 29 Tahun 2003, Jakarta Sinar
Grafika, 2009),4
2
Mursyid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2016), 4
3
Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),75
4
Mursyid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2016), 1

1
hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mementuk
anak Indonesia yang berkualitas, dimana anak akan tumbuh dan berkembang
sesuai tigkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan optimal dalam
memasuki pendidikan dasar, serta mengarungi kehidupannya di masa
dewasanya.5 Proses pendidikan pada anak usia dini hendaknya dilakukan
dengan tujuan memberikn konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan
bagi anak melalui pengalaman nyata yang memungkinkan anak untuk
menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tau seara optimal. 6
Anak usia dini ini berada pada masa keemasan yaitu masa dimana anak
mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Menurut
Hurlock pada tahun 1978 perkembangan motorik merupakan erakan
jasmaniyah yang melalui kegiatan pusat syaraf, dan otot ang terkoordinasi.
Secara umum ada tiga tahapan pekembangan keterampilan motorik anak usia
dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. 7
Perkembangan fisik motorik sangat berperanpenting bagi seorang
anak. Selain melatih kelincahan dan kecakapan, juga dapat memberikan
motivasi kepada anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya8. Stimulasi
yang bisa diberikan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik kasar anak
yaitu ketermpilan berolahraga menggunakan alat-alat olahraga dan gerakan-
gerakan permainan.9 Bermain adalah salah satu bentuk kegiatan yang
disenangi oleh semua kalangan, terlebih lagi anak usia dini. Dunia anak adalah
dunia bermin yaitu dunia yang penuh spontanitas dan menyenangkan. Sesuatu
akan dilakukan anak-anak dengan penuh semangat apabila trkait dengan
suasana yang menyenangkan. Bemain merupakan pendekatan dalam
melaksanakan pembelajaran pada nak usia dini. Sehingga tidak salah jika
dalam hal ini bermain adalah bertujuan untuk mengarahkan ungsi motorik
anak agar ampu dioptimalkan secara baik. 10

5
Mursyid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2016), 3
6
Yulia Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jkarta:PT.Indeks, 2009), 2
7
Bambang sujiono, metode pengembangan fisik, (tangerang: universitas Terbuka, 2010),14
8
Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 40
9
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016), 154
10
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016), 25

2
Pada saat kegiatan observasi yang dilakukan di TK Harapan Bunda,
ditemukan bahwa kegiatan pembelajaran motorik kasar kurang bervariasi,
kegiatan pembelajaran motorik kasar dilakukan dengan senam kemudian
biasanya dilanjutkan dengan kegiatan menari kadang kala juga melakukan
permainan di luar kelas. Kegiatan pembelajaran motorik kasar sebagaimana
yang biasa dilakukan tersebut dilakukan di area halaman sekolah berukuran
kecil.11 Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika ligkungan
tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas.
Berdasarkan hasil observasi tersebut ditemukan kesenjangan
pelaksanaan pembelajaran dengan keadaan yang seharusnya. Kegiatan seperti
ini membuat anak cenderung merasa kurang akti bergerak karena anak hanya
mengacu pada gerakan tentu dan sudah sering dilakukan oleh anak serta dalam
lingkup ruang yang terbatas, hal ini tidak sesuai dengan pernyataan bahwa
perkembangan mtorik anak akan lebih optimal jika anak dapat bergerak bebas
du ruang yan luas.
Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktivitas
olahraga bisa dipelajari dan dilatih di masa-masa awal perkembangan. Sangat
penting untuk mempelajari keteramilan ini dengan suasana yang
menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olahraga
dengan senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartispasi. Berman dapat
dilakukan dengan berbagai macam bentuk salah satunya adalah dengan
bermain melempar.dalam penigkatan motorik kasar anak usia dini
meggunakan media bermain yang sangat mudah didapat dan ditemui seperti
benda yang ringan dan tidak memberatkan anak. Media yang digunakan
sebagai alat bantu untuk membantu mengembangkan kemampuan motorik,
juga sebagai rangang agar anak tertarik.12 Oleh karena itu, pembelajaran
motorik kasar dengan berolahraga melalui permainan lempar bola degan alat
yang mudah didapat dan digunakan sepertinya dibutuhkan oleh anak.

11
Observasi, Menganti: 23 Mei 2022
12
Wijayanti, Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Bermain Lempar Tangkap
Bola Besar Kelompok B TK Al Hidayah Semawung Banjaroyo Kalibawang Kulonprogo,” Skripsi
(Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), 5

3
Permainan lempar bola biasana sangat disukai oleh anak-anak. Permainan ini
dapat melatih kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan koordinasi gerak. 13
Berdasarkan masalah yang ada dan sesuai konsep dari PAUD sendiri
yaitu belajar sambil bermain, maka peneliti mencoba membantu mengatasi
permasalahan yang ada yaitu melalui permainan lempar bola. Hal ini agar
ditujukan agar kemampuan motorik kasar anak dapat berkembang. Untuk itu
demi membantu mengatasi permasalahan yang ada maka peneliti akan
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Permainan Lempar Bola
Terhadap Kemampuan Motorik Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Harapan
Bunda”

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah


Adapun permasalahan yang perlu diidentifikasi dalam penelitian ini
adalah terkait dengan permainan lempar bola terhadap kemampuan motorik
kasar pada anak usia 4-5 tahun di TK Harapan Bunda. Untuk menghindari
kesalahahaman terkait penelitian ini, maka peneliti member pembatasan
masalah sebagai berikut.
1. Objek penelitian ini adalah anak usia dini yang berumur 4-5 tahun di TK
Harapan Bunda.
2. Kemampuan motorik kasar siswa sebelum dan sesudah penggunaan
metode permainan lempar bola pada siswa usia
Dari permasalahan tersebut peneliti membatasi penelitian ini dengan
hal-hal:
1. Penelitian ini dilakukan di TK Harapan Bunda.
2. Penelitian dilakukan pada anak usia dini yang berumur 4-5 tahun di
TK Harapan bunda.

C. Rumusan Masalah

13
Sunyo Adji Purnomo dan Renni Novianty, 50 Games for Fun Learning and Teaching,
(Bandung: Yrama Widya, 2013), 87

4
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan fisik motorik siswa sebelum penggunaan metode
permainan lempar bola?
2. Bagaimana kemampuan fisik motorik siswa sesudah penggunaan metode
permainan lempar bola?
3. Adakah perbedaan kemampuan fisik motorik siswa sebelum dan sesudah
penggunaan permainan lempar bola?

D. Tujuan Peneltian
Dari uraian permasalahan di atas, maka tujuan penelitian yang
dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan fisik motorik siswa sebelum penggunaan
metode permainan lempar bola.
2. Untuk mengetahui kemampuan fisik motorik siswa sesudah penggunaan
metode permainan lempar bola.
3. Untuk mengetahui kemampuan fisik motorik siswa sebelum dan sesudah
penggunaan metode permainan lempar bola.

E. Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mgetahui adakah peningkatan
berfikir kritis siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan metode permainan
lempar bola pada anak usia dini khususnya berusia 4-5 tahun sehingga termotivasi
untuk digunakan dalam proses belajar mengajar baik manfaat secara teoristis
maupun praktis.
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat
menjadi bahan untuk memperkaya kualitas pendidikan islam anak usia dini,
khususnya untuk meningkatka berfikir kritis siswa agar siswa dapat berfikir
moderen dan dapat bersaing dengan perubahan zaman.

5
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi penulis, untuk bahan informasi dan pengalaman penulis sebagai calon
pendidik guna untuk menambah dan memperluas wawasan serta
pemahaman berfikir.
b. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan tentang peningkatan cara berfikir
kritis anak melalui metode permainan lempar bola.
c. Bagi lembaga, penelitian ini dijadikan sebagai motivasi kepada TK Harapan
Bunda agar tetap konsisten menerapkan metode permainan lempar bola
pada pembelajaran mengingat perubahan zaman yang semakin modern.

F. Kerangka Teoritis
1. Permainan lempar bola
a. Definisi permainan lempar bola
Menurut Sudjiono mejelaskan mengenei efek penting dari
peningkatan kemampuan motorik kasar secara langsung pertumbuhan
motorik kasar anak menentukan keterampilannya dalam bergerak. Sementara
itu secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan kemampuan
motorik kasar anak mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan
orang lain.14
b. Karakteristik dalam permainan lempar bola
Karakteristik umum yang berkaitan dengan tingkatan melempar yang
sudah matang :
1. kedua kaki sedikit terbuka dengan kaki kiri dilangkahkan ke depan ( bila
tangan kanan yang melempar)
2. badan akan berputar ke sisi lempar dan berat badan dipindahk ke kaki
belakang
3. sudah ada putaran badan yang lebih nyata melalui pinggul ,pungung dan
bahu.

14
Sudjiono, Metode Pengembangan Fisik, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), 15

6
4. perpindahan berat badan dengan melangkahkan kaki ke depan sebelum
bola dilepaskan.
5. Ada pelurusan siku sebelum bola dilepaskan dan gerakan badan terus
berlanjut . 15
2. Fisik motorik
Menurut Agoes Dariyo mengemukakan bahwa yang paling menonjol dan
nampak dalam diri individu adalah terjadinya perubahan fisik. Hal ini terbukti
dengan adanya perubahan fisik individu yang terjadi sangat cepat yakni sejak
masa konsepsi hingga masa kelahirannya. Kemudian dilanjutkan masa bayi,
anak-anak, remaja dan dewasa16

G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu
keadaan segala sesuatu denga napa adanya pada saat penelitian dilakukan.
Penelitian deskriptif menggambarkan apa adanya tentang suatu variable,
gejala atau keadaan. Pendekatan yang dipilih adalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Kuantitatif dipilih peneliti karena data yang terkumpul
berupa angka dan diakumulasi dengan menggunakan rumus statistik.
Penelitian Deskriptif Kuantitatif adalah untuk membuat gambaran
mengenai situasi atau kejadian sehingga penelitian ini berkehendak
mengadakan akumulasi data dasar, dengan tujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena17.

15
Erlinda, “Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan “Melempar Dan
Menangkap Bola” Skripsi (FKIP Universitas Bengkulu,2014).8
16
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2007).43
17
Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indo, 2019), 54-55

7
Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis adalah data tentang
kemampuan berfikir kritis anak sebelum dan sesudah penggunaan metode
permainan lempar bola.
2. Populasi dan Sample Penelitian
a. Populasi
Menurut Sugiyono memberikan pengertian bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya18. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
siswa TK Harapan Bunda kelompok usia 4-5 tahun dengan jumlah 14 siswa.
b. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa sampel adalah bagian
dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian
adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili
seluruh populasi19. Dalam penelitian ini, peneliti memilih sample jenis
kelompok yakni mengambil sample dari seluruh jumlah siswa yang berusia 4-5
tahun.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa di dalam pengertian
psikologik, observasi atau disebut pula dengan pegamatan, meliputi kehiatan
pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui pengelihatan, penciuman,
pendengaran, peraba dan pengecap. 20Dalam penelitian observasi yang dilakukan
peneliti adalah dengan mengamatri langsung pada siswa sebelum dan sesudah
dilakukanya pembelaajaran dengan metode permainan lempar bola.
b. Tes

18
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2004), 57
19
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka utama, 2006), 174
20
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 199

8
Tes adalah serentetan pertanyaan atau Latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individua tau kelompok 21
. Adapun tes yang
digunakan berupa tes subjektif, yang pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes
bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang
bersifat pembahasan atau uraian . 22
Tes ini digunakan untuk memperoleh data
tentang peningkatan hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode permainan
lempar bola dan sesudah menggunakan metode permainan lempar bola, yang
kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban atau permasaalahan dan untuk
menguji hipotesis yang diajukan.
c. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon
sesuai dengan permintaan pengguna. Dalam penelitian ini angket yang akan
digunakan merupakan angket tertutup, yaitu angket disaajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (V) pada
kolom atau tempat yang sesuai.

4. Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar Obsevasi

Lembar Observarsi permainan lempar bola terhadap fisik motorik anak

NO Indikator Aspek yang diamati BB MB BSH BSB

21
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 193
22
Suharsimi Arikanto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Salatiga: PT. Bumi Aksara, 2009) 162

9
1. Perasaan 1. Anak mampu melakukan
senang anak permainan lempar bola
dalam dengan baik
permainan 2. Anak berantusias ketika
lempar bola melakukan permainan lempar
bola

2. Kemandirian 3. Anak mampu melakukan


anak dalam permainan bola tanpa bantuan
melakukan dari guru
permainan 4. Anak mampumem berikan
lempar bola contoh cara melempar bola
kepada temannya
3. Perhatian 5. anak mampu memperhatikn
saat saat guru mencontohkan.
permainan
lempar bola
Petunjuk pengisian lampiran observasi diatas yaitu dengan memberikan tanda (V)
pada kolom yang sesuai dengan pencapaian asper perkembangan anak, dengan
keterangan berikut:

BB: Belum berkembang


MB: Masih berkembang
BSH: Berkembang Sesuai Harapan
BSB: Berkembang Sangat Baik

5. Teknik Analisis Data

a. Uji Validasi

10
Pengujian validitas internal instrument pengaruh metode perminan lempar
bola terhaadap kemampuan fisik motorik anak ini dilakukan dengan
melakukan pengujian validitas instrument metode permainan lempar bola
untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik anak ini menggunakan
pengujian validitas empiric. Instrumen dikatakan valid apabila hasilnya
sesuai dengan kriteria atau dapat mengukur secara tepat. Unyuk
mengetahui ke validan instrument, maka digunakan SPSS.

b. Uji Stastistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk


menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang sudah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Uji ini digunakan untuk
menganalisis data tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa saat
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan lempar bola.

c. Uji Statistic T (Test T)

Uji T (Test T) adalah satu test statistic yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwaa diantara dua
buah mean sample yang diambil secara random dari populasi yang sama,
tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

H. . Sistematika Pembahasan

Penulisan kajian ini dibagi menjadi lima bab yang dijabarkan dalam
garis besarnyasebagai berikut :

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan dalam bab ini peneliti


akan mendeskripsikan secara umum dan menyeluruh tentang apa yang akan
dibahas dalamproposal ini, yang dimulai dari Latar Belakang, Identifikasi
dan Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan
Penelitian, Kerangka Teoritis, Metode Penelitian, dan Sistematika
Pembahasan.

11
Bab kedua, merupakan bab landasan teoritis yang membahas tentang
definisi dari metode permainan lempar bola, kemampuan berfikir kritis pada
anak usia dini.

Bab ketiga, merupakan bab laporan hasil penelitian meliputi :


gambaran umum objek penelitian, penyajian data variable X dan Y serta
analisis hubungan antar variable pembahasan.

Bab kelima, merupakan bab penutup. Dalam bab ini dibahas


kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi atau saran yang selanjutnya
diikuti daaftar Pustaka serta lampiran-lampiran yang dibutuhkan dalam
penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama, Bandung:
PT. Refika Aditama, 2007.
Bambang sujiono, metode pengembangan fisik. tangerang: universitas Terbuka,
2010.

12
Erlinda, “Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan
“Melempar Dan Menangkap Bola” Skripsi FKIP Universitas
Bengkulu,2014.
Faridotul Diah, Observasi, Menganti: 23 Mei 2022

Mursyid, Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT.Remaja


Rosdakarya. 2016.
Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2014.
Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indo, 2019.
Sunyo Adji Purnomo dan Renni Novianty, 50 Games for Fun Learning and
Teaching, Bandung: Yrama Widya, 2013.
Sudjiono, Metode Pengembangan Fisik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta, 2004.
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka utama, 2006.
Suharsimi Arikanto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Salatiga: PT. Bumi
Aksara, 2009.
Undang-Undang System Pendidikan Nasional.SISDIKNAS No. 29 Tahun 2003,
Jakarta Sinar Grafika, 2009.
Wijayanti, Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Bermain
Lempar Tangkap Bola Besar Kelompok B TK Al Hidayah Semawung
Banjaroyo Kalibawang Kulonprogo,”Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta, 2014.
Yulia Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta:PT.Indeks, 2009.

13

Anda mungkin juga menyukai