Anda di halaman 1dari 26

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA BOLA MELALUI KEGIATAN


LEMPAR TANGKAP BOLA PADA ANAK USIA
4-5 TAHUN DI TK AL-MADINAH
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

MUTHI AHD ASKARINA AMALIAH


NIM : 837306337
muthiahd97@gmail.com
Abstrak
Pada kegiatan pembelajara di Taman Kanak-kanak (TK) Islam Al-Madinah
Balikpapan ditemukan adanya masalah kurangnya kemampuan motoric kasar pada
kegiatan melempar dan menangkap bola. Oleh karena itu diadakan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan dalam 2 siklus dengan prosedur umum meliputi 4
tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi.
Instrument pengambilan ata yang digunakan adalah lembar observasi dan
teknik pengumpulan data yang digunakan melalui pengamatan yang digunakan untuk
membangdingkan keberhasilan di Siklus I dan Siklus II.
Berdasarkan analisis yang diperoleh, kegiatan perbaikan pembelajaran pada
Siklus I pada kegiatan melempar dan menangkap bola diperoleh capaian
perkembangan pada tahap berkembang sangat baik hanya mencapai 0%, namun
pada Siklus II capaian perkembangan pada tahap berkembang sangat baik sudah
meningkat menjadi 72,7%.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa dengan permainan bola besar dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan motoric kasar anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan
melempar dan menangkap bola di TK Islam Al-Madinah Balikpapan.

Kata Kunci : kemampuan motoric, melempar, menangkap, media bola


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan
proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan
motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan
permainan yang dapat mereka lakukan. Oleh sebab itu, peningkatan keterampilan
fisik anak juga berhubungan erat dengan kegiatan bermain yang merupakan
aktivitas utama anak usia TK.
Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot, tangan, kaki dan seluruh
tubuh anak. Gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Berbagai
gerakan motorik kasar yang dicapai anak tentu sangat berguna bagi kehidupannya
kelak. Hurlock (1978: 151) berbagai kegiatan motorik yang menggunakan tangan,
pergelangan tangan dan jari tangan merupakan perkembangan yang dapat
diprediksikan. Melalui bermain tersebut diharapkan anak dapat lebih fokus dalam
kemampuan ketangkasan seperti melempar, menangkap di mana tangan akan
sangat digunakan pada saat bermain. Salah satunya cara meningkatkan
kemampuan anak secara optimal yaitu melalui bermain pada pembelajaran di
Taman Kanak-kanak.
Bermain dapat dilakukan dengan berbagai macam bentuk salah satunya
adalah dengan bermain melempar dan menangkap. Dalam peningkatan motorik
kasar anak usia dini akan menggunakan media bermain yang sangat mudah
didapatkan dan ditemui dilapangan seperti benda-benda ringan yang tidak
memberatkan anak. Media yang digunakan digunakan sebagai alat bantu untuk
membantu mengembangkan agar anak memiliki kemampuan motorik, media juga
berfungsi sebagai rangsang agar anak tertarik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti menjadikannya
sebuah judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Dengan
Menggunakan Media Bola Melalui Kegiatan Melempar dan Menangkap pada
Anak Usia 4-5 Tahun di TK Islam Al-Madinah Balikpapan Tahun Pelajaran
2021/2022.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
diangkat adalah “Bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik kasar dengan
menggunakan media bola melalui kegiatan lempar tangkap bola pada anak usia
4-5 tahun di TK Al-Madinah?”.
C. Tujuan Perbaikan
Tujuan perbaikan terkait dengan tujuan penelitian dari mata kuliah PKP ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dengan menggunakan
media bola melalui kegiatan lempar tangkap bola pada anak usia 4-5 tahun di TK
Al-Madinah.
D. Manfaat Perbaikan
Sehubungan dengan tercapainya tujuan penelitian ini, diharapkan perbaikan
ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi anak, dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar melalui kegiatan
lempar tangkap dan memberikan pengalaman bagi anak.
2. Bagi guru, sebagai sarana evaluasi untuk memberikan stimulus kepada anak
didik dalam bidang kemampuan motorik kasar melalui kegiatan yang sesuai
dengan tahapan perkembangan anak.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk dapat memberikan
sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar anak didik.

3
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Kemampuan
Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan
hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat pada
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yang
diperoleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi,2003:24).
Sedangkan menurut Stephen P. Robins (2006,46) Kemampuan (ability)
adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan
tertentu. seluruh kemampuan seorang individu pada hakikatnya tersusun dari dua
perangkat factor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan phisik.
Jadi pengertian kemampuan adalah minat bakat yang terdapat dalam diri
seseorang sejak lahir untuk melakukan suatu kegiatan dan mempelajari tugas-tugas
tertentu yang dapat dikembangkan agar dapat berkembang lebih optimal.
B. Hakikat Motorik Kasar
Gerakan motorik adalah suatu kemampuan yang membutuhkan koordinasi
tubuh anak, hal itu memerlukan tenaga dikarenakan dilakukan berhubungan
dengan otot-otot besar pada anak. Gerakan motorik kasar melibatkan seluruh
tubuh anak seperti aktivitas otot tangan dan kaki. Gerakan tersebut mengandalakan
kematangan dalam koordinasi (Bambang Sujiono, 2008: 1.13).
Pengembangan motorik kasar bagi anak usia dini memiliki tujuan yakni
memperkenalkan gerakan kasar, melatih gerakan kasar, meningkatkan
kemampuan mengelola, mengontrol gerakan dan koordinasi, serta meningkatkan
keterampilan dan cara hidup sehat (Samsudin, 2008). Manfaat pengembangan
fisik motorik kasar bagi anak usia dini adalah untuk meningkatkan kemampuan
mengelola, mengontrol gerakan dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan
dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani anak yang
kuat dan terampil (Sujiono, 2010).
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik motorik pada
anak usia dini, diantaranya faktor makanan, faktor pemberian stimulus, kesiapan
fisik, jenis kelamin dan faktor budaya (Wiyani, 2014). Jenis kelamin dapat

4
mempengaruhi perkembangan motorik, anak laki-laki lebih cepat dalam
mempelajari keterampilan kontrol dan anak perempuan lebih menguasai
keterampilan lokomotor (Bardida, 2016).
C. HAKIKAT MEDIA
Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi dalam proses
belajar mengajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau
penerima pesan (Mahnun, 2012).
Media pembelajaran menurut (Surayya, 2012) yaitu alat yang mampu
membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna
pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.
Jadi media adalah alat atau sarana perantara yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau maksud guna merangsang perkembangan anak.
Penggunaan media ini biasanya disesuaikan dengan topik atau materi
pembelajaran yang akan ada pada RPP guru. Terdapat 3 jenis media yang dapat
digunakan yaitu media visual, media audio dan media audio-visual.
D. HAKIKAT LEMPAR TANGKAP
1. Melempar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, melempar adalah membuang
jauh-jauh. Sedangkan menurut Mochamad Djumidar A. Widya (2004 : 121)
lempar adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda yang
menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke depan/ ke
atas.
Menurut Tomoliyus dan Rumpis (1996 : 20) tujuan pokok dalam melempar
adalah memindahkan /meneruskan momentum dari tubuh ke bola.
2. Menangkap
Menurut Sumantri (2005:89) menangkap adalah gerakan tangan untuk
menghentikan suatu benda yang menggulir di lantai dan benda yang ada
didekatnya. Pada anak kecil yang bermain-main bola akan berusaha menangkap
bola yang menggulir didekatnya.

5
Menurut Janice (2013:206) menangkap bola adalah kemampuan seorang
anak menggunakan penglihatan untuk mengikuti arah dan jalannya bola (tracking)
dan kemudia mengontrol dengan cepat dan efisien dengan menggunakan bagian
dari tubuhnya, biasanya tangan atau kakinya (trapping). Tuntutan aspek
perkembangan motorik kasar pada anak tentunya sangat banyak, setiap tahunnya
anak harus melewati tahapan perkembangan fisik motorik yang selalu meningkat
sejalan dengan kondisi tubuh semakin besar. Anak membutuhkan latihan-latihan
khusus agar mampu mencapai tahap perkembangan. Disini peneliti mengambil
melalui bermain lempar tangkap bola untuk meneliti peningkatan motorik kasar
anak usia taman kanak-kanak.
E. HAKIKAT BERMAIN
Soegeng Santoso (2002) menyatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan
tingkah laku yang dilakukan anak secara sendirian atau berkelompok dengan
menggunakan alat atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu. Sofia Hartati
(2005:85) bermain merupakan sarana yang dapat mengembangkan anak secara
optimal karena memiliki pengaruh terhadap perkembangan.
Dworetzy (Sofia Hartati 2005:85) mengemukakan bahwa ada beberapa
kriteria bermain yaitu:
1) Motivasi instrinsik, bermain dimotivasi dari dalam diri anak sendiri,
dilakukan oleh anak sendiri dan tidak ada tuntutan masyarakat atau fungsi
tubuh.
2) Pengaruh positif, bermain memberikan pengaruh tingkah laku yang
menyenangkan untuk dilakukan.
3) Bukan dikerjakan sambil lalu, bermain lebih bersifat pura-pura atau
menirukan tidak perlu mengikuti urutan yang sebenarnya.
4) Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya, anak lebih tertarik pada
tingkah laku suatu hal daripada hasil akhir yang dikeluarkan.
5) Kelenturan, bermain merupakan sebuah perilaku yang lentur yang sengaja
ditunjukkan baik dalam bentuk maupun hubungan dan berlaku dalam setiap
situasi.

6
F. HAKIKAT ANAK USIA DINI
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Salah
satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode keemasan.
Usia Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan masa dalam kehidupan
manusia yang berentang dari usia empat tahun sampai enam tahun. Usia 4-5 tahun
biasanya anak pada TK kelompok A dan usia 5-6 tahun pada kelompok B. Masa
tersebut ada pada bagian tengah masa dan akhir masa kanak-kanak awal.
G. KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI
Setiap manusia memiliki karakter masing-masing. Karakter manusia adalah
yang membuat ciri dari dirinya sendiri. Karakter dapat dilihat secara langsung
seperti dari gaya berbicara, gara berpenampilan, cara berfikir dan mengatasi
masalah dan lain-lain.
Anak usia 4 – 5 tahun memiliki karakteristik antara lain :
1) Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai
kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun
besar.
2) Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami
pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-
batas tertentu.
3) Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin
tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dari
seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat.
4) Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial.
Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.

7
III. RENCANA PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Islam Al-Madinah Balikpapan pada
semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 2 Siklus (Siklus I dan
Siklus II) dengan tema diriku, subtema anggota tubuh. Kelompok penelitian ini
adalah anak TK Islam Al-Madinah dengan jumlah 11 anak.
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penlitian mengacu
pad amodel Suharsimi Arikunto. Adapun desain penelitian yang dilakukan
merupakan desain penelitian tindakan kelas. Model atau desain penelitian
Suharsimi Arikunto (2010:16) berupa bagan yang digambarkan sebagai berikut:

Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

SELESAI

Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas


(Sumber : Arikunto Suharsimi, 2010 )
1. Siklus I
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti ini merencanakan perbaikan pembelajaran
berdasarkan perencanaan berikut ini yaitu menentukan tema pembelajaran,

8
membuat scenario pembelajaran, melakukan identifikasi permasalahan,
membuat RPPH siklus I, membuat rencana kegiatan siklus I, mempersiapkan
instrument penilaian dan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam kegiatan pelaksanaan siklus I adalah sebagai
berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
Memberi salam, bertanya kabar, berdo’a sebelum belajar, mengabsen anak,
bernyanyi/gerak dan lagu, melakukan apersepsi.
2) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tema yang akan dibahas, guru memberikan contoh cara
melempar dan menangkap bola, guru mengajak anak memperagakan
kembali gerakan yang dicontohkan.
3) Kegiatan Penutup
Mereview kembali kegiatan yang telah dilakukan, bernyanyi bersama,
bertanya perasaan anak setelah melakukan kegiatan, berdo’a selesai belajar,
guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, penelitian perbaikan pembelajaran ini akan
dilakukan observasi partisipatif oleh guru dan observasi hasil belajar anak
selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
lembar observasi.

Format Obsevasi Guru Siklus I


Keterangan
N
Aspek Yang Di Nilai Tidak
o Ada
Ada
1. Pembukaan
Salam
Berdo’a bersama
Berdiskusi sesuai tema
Menunjukkan alat peraga sesuai tema

9
Menjelaskan aturan dan kegiatan inti yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti
Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi
Mengoptimalkan interaksi antar anak
Membimbing anak dalam kegiatan pengamatan
Membimbing anak pada saat kegiatan berlangsung
Menjadi fasilitator dalam pembelajaran
Menciptakan suasana yang mengaktifkan siswa
3. Penutup
Membimbing anak untuk menyimpulkan/recalling
Menanyakan perasaan hari ini
Berdo’a
Salam

Nilai Presentase Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I


NO ASPEK YANG DI NILAI PRESENTASE NILAI
1 Kegiatan Pendahuluan
2 Kegiatan Inti
3 Kegiatan Penutup

Lembar Check List Motorik Kasar Siklus I

MOTORIK KASAR
MELEMPAR DAN MENANGKAP
Dapat Melempar dan
N Dapat Melempar Dapat Menangkap Menangkap dengan
NAMA
O jarak yang ditentukan
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
Afiqah
Alleisha
Aisyah
Azkaira
Shofa
Ayyash
Fauzi
Rahim
Omar
Dzahin
Usamah

10
Rubrik Penilaian Melempar Bola
Kriteria Deskripsi
Belum Berkembang Anak tidak mau melempar bola
Mulai Berkembang Anak belum dapat melakukan gerakan
melempar dengan leluasa
Berkembang Sesuai Harapan Anak mulai dapat melakukan gerakan
melempar namun belum leluasa
Berkembang Sangat Baik Anak dapat melakukan gerakan melempar
dengan benar
Rubrik Penilaian Menangkap Bola
Kriteria Deskripsi
Belum Berkembang Anak tidak mau dan menangkap bola
Mulai Berkembang Anak belum dapat melakukan gerakan
menangkap dengan leluasa
Berkembang Sesuai Harapan Anak mulai dapat melakukan gerakan
menangkap namun belum leluasa
Berkembang Sangat Baik Anak sudah dapat melakukan gerakan
menangkap bola dengan benar
Rubrik Penilaian Melempar da Menangkap Bola dengan Jarak yang Ditentukan
Kriteria Deskripsi
Belum Berkembang Anak tidak mau melempar dan menangkap bola
Mulai Berkembang Anak tidak dapat melempar dan menangkap
bola sesuai sasaran (dibawah 1 meter)
Berkembang Sesuai Harapan Anak melempar dan menangkap bola kurang
tepat dengan sasaran (2 meter)
Berkembang Sangat Baik Anak dapat melempar dan menangkap bola
sesuai sasaran (3 meter)

d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan untuk
menentukan sudah sejauh mana pengembangan permainan lempar tangkap
yang sedang diterapkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila
belum berhasil, fokus apa saja yang menjadi penghambat kekurangan
keberhasilan tersebut. Data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan
siklus I, kemudian dianalisis dilihat kelebihan dan kekurangannya yang ada
selama proes pembelajaran, apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau
tidak. Hasil analisis dijadikan acuan untuk perbaikan di siklus II.

11
2. Siklus II
a. Perencanaan
Siklus II dirancang untuk melanjutkan siklus sebelumnya yaitu siklus I
karena hasil dari siklus I belum tercapai seluruhnya. Rencana perbaikan pada
siklus II dilaksanakan sebagai berikut yaitu menentukan tema pembelajaran,
melakukan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran, menyusun
RPPH, menyiapkan rencana kegiatan siklus II, mempersiapkan instrumen
penelitian, menyiapkan media, alat dan bahan pelajaran.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam kegiatan pelaksanaan siklus II adalah sebagai
berikut:

1) Kegiatan Pendahuluan
Memberi salam, bertanya kabar, berdo’a sebelum belajar, mengabsen anak,
bernyanyi/gerak dan lagu, melakukan apersepsi.
2) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tema yang akan dibahas, guru memberikan contoh cara
melempar dan menangkap bola, guru mengajak anak memperagakan
kembali gerakan yang dicontohkan.
3) Kegiatan Penutup
Mereview kembali kegiatan yang telah dilakukan, bernyanyi bersama,
bertanya perasaan anak setelah melakukan kegiatan, berdo’a selesai belajar,
guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, penelitian perbaikan pembelajaran ini akan
dilakukan observasi partisipatif oleh guru dan observasi hasil belajar anak
selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
lembar observasi.

12
Format Obsevasi Guru Siklus II
Keterangan
No Aspek Yang Di Nilai
Ada Tidak Ada
1. Pembukaan
- Salam
- Berdo’a bersama
- Berdiskusi sesuai tema
- Menunjukkan alat peraga sesuai tema
- Menjelaskan aturan dan kegiatan inti
yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti
- Menggunakan media pembelajaran
yang bervariasi
- Mengoptimalkan interaksi antar anak
- Membimbing anak dalam kegiatan
pengamatan
- Membimbing anak pada saat kegiatan
berlangsung
- Menjadi fasilitator dalam
pembelajaran
- Menciptakan suasana yang
mengaktifkan siswa
3. Penutup
- Membimbing anak untuk
menyimpulkan/recalling
- Menanyakan perasaan hari ini
- Berdo’a
- Salam

Nilai Presentase Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus II


NO ASPEK YANG DI NILAI PRESENTASE NILAI
1 Kegiatan Pendahuluan
2 Kegiatan Inti
3 Kegiatan Penutup

13
Lembar Check List Motorik Kasar Siklus II

MOTORIK KASAR
MELEMPAR DAN MENANGKAP
Dapat Melempar dan
N Dapat Melempar Dapat Menangkap Menangkap dengan
NAMA
O jarak yang ditentukan
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
Afiqah
Alleisha
Aisyah
Azkaira
Shofa
Ayyash
Fauzi
Rahim
Omar
Dzahin
Usamah

Rubrik Penilaian Melempar Bola


Kriteria Deskripsi
Belum Berkembang Anak tidak mau melempar bola
Mulai Berkembang Anak belum dapat melakukan gerakan
melempar dengan leluasa
Berkembang Sesuai Harapan Anak mulai dapat melakukan gerakan
melempar namun belum leluasa
Berkembang Sangat Baik Anak dapat melakukan gerakan melempar
dengan benar

Rubrik Penilaian Menangkap Bola


Kriteria Deskripsi
Belum Berkembang Anak tidak mau dan menangkap bola
Mulai Berkembang Anak belum dapat melakukan gerakan
menangkap dengan leluasa
Berkembang Sesuai Harapan Anak mulai dapat melakukan gerakan
menangkap namun belum leluasa
Berkembang Sangat Baik Anak sudah dapat melakukan gerakan
menangkap bola dengan benar

14
Rubrik Penilaian Melempar da Menangkap Bola dengan Jarak yang Ditentukan
Kriteria Deskripsi
Belum Berkembang Anak tidak mau melempar dan menangkap bola
Mulai Berkembang Anak tidak dapat melempar dan menangkap
bola sesuai sasaran (dibawah 1 meter)
Berkembang Sesuai Harapan Anak melempar dan menangkap bola kurang
tepat dengan sasaran (2 meter)
Berkembang Sangat Baik Anak dapat melempar dan menangkap bola
sesuai sasaran (3 meter)

d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada pengamatan/observasi terhadap keaktifan guru dan
hasil belajar anak didik pada siklus II, maka peneliti melakukan refleksi dengan
format instrument yang akan digunakan untuk menentukan apa saja kelemahan
dan kelebihan yang ditemukan dalam melakukan simulasi perbaikan pembelajaran
pada siklus II. Refleksi pembelajaran siklus II dilakukan dengan menggunakan
lembar refleksi sehingga peneliti dapat menyimpulkan hasil simulasi perbaikan
pembelajaran yang telah dilakukan apakah hasil belajar meningkat dan/atau
dilanjutkan ke siklus berikutnya.

15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang secara rinci sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Tahapan perencanaan dalam siklus I meliputi kegiatan membuat
scenario pembelajaran untuk siklus I dan menentukan tema pembelajaran. Tema
pembelajaran pada siklus I yaitu Diri Sendiri dengan sub tema Anggota Tubuh.
Kemudian peneliti membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang
ditentukan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). Kemudian peneliti
mempersiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini berupa lembar observasi yang akan digunakan untuk mencatat peningkatan
kemampuan motorik kasar melalui bermain lempar tangkap. Sebelum penelitian
dilaksanakan, peneliti menyiapkan media yang akan digunakan dan
mempersiapkan alat untuk mendokumentasikkan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan serta mempersiapkan lembar refleksi untuk peneliti merefleksi
kekurangan dan kelebian dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada
hari Jum’at, 6 Agustus 2021 sesuai dengan RKH yang dibuat. Pada pertemuan ini,
tema yang disampaikan adalah Diriku dengan subtema Anggota Tubuh. Jumlah
anak yang mengikuti pembelajaran pada siklus I sebanyak 11 anak. Guru
mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dan memberikan penjelasan
kepada anak apa yang perlu di kerjakan nanti. Guru membuka kegiatan dengan
salam, bertanya kabar kemudian mengabsen kehadiran anak. Guru menjelaskan
materi sesuai dengan tema dan aturan pada saat kegiatan.

16
Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru mengenalkan kegiatan yang
akan dilakukan dan berdiskusi tentang aturan bermain. Setelah kegiatan inti
berakhir, anak membantu guru membereskan peralatan yang digunakan dan
kembali kedalam kelas untuk beristirahat sebentar, anak diperbolehkan untuk
meminum air yang telah dibawa anak dari rumah. Setelah anak selesai beristirahat
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan recalling dan penutup oleh guru.
c. Pengamatan (Observasi)
Hasil pengamatan pada aktivitas guru adalah sebagai berikut:
Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I
Keterangan
No Aspek Yang Di Nilai Tidak
Ada
Ada
1. Pembukaan
Salam √
Berdo’a bersama √
Berdiskusi sesuai tema √
Menunjukkan alat peraga sesuai tema √
Menjelaskan aturan dan kegiatan inti yang akan √
dilakukan
2. Kegiatan Inti
Menggunakan media pembelajaran yang sesuai √
Mengoptimalkan interaksi antar anak √
Membimbing anak dalam kegiatan pengamatan √
Membimbing anak dalam kegiatan diskusi √
Menjadi fasilitator dalam pembelajaran √
Menciptakan suasana yang mengaktifkan siswa √
3. Penutup
Membimbing anak untuk menyimpulkan/recalling √
Menanyakan perasaan hari ini √
Berdo’a √
Salam √

Nilai Presentase Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I


NO ASPEK YANG DIAMATI PRESENTASE NILAI
1 Kegiatan Pembukaan 20%
2 Kegiatan Inti 40%
3 Kegiatan Penutup 18%
Total Nilai 78%

17
Dalam table presentase hasil pengamatan aktivitas guru dikatakan baik
apabila mencapai rentang 80% - 90%, dikatakan cukup apabila mencapai rentang
70% - 79% dan dikatakan kurang apabila rentang 60% - 69%. Dari hasil observasi
diatas, dalam simulasi perbaikan pembelajaran pada siklus I hasil pengamatan
aktivitas guru hanya mencapai 78% sehingga pada siklus I guru hanya mencapai
kategori cukup. Selanjutnya, pengamatan terhadap aktivitas anak sebagai berikut:

Rekapitulasi Kegiatan Melempar Bola Siklus I


No Kriteria Skor yang diperoleh Persentase
1 BSB 4 36,4%
2 BSH 4 36,4%
3 MB 2 18,2%
4 BB 1 9%
Skor Ideal = 11 100%

Rekapitulasi Kegiatan Menangkap Bola Siklus I


No Kriteria Skor yang diperoleh Persentase
1 BSB 2 18,2%
2 BSH 4 36,4%
3 MB 5 45,4%
4 BB 0
Skor Ideal = 11 100%

Rekapitulasi Kegiatan Melempar dan Menangkap Bola sesuai Jarak yang


Ditentukan Siklus I
No Kriteria Skor yang diperoleh Persentase
1 BSB 5 45,4%
2 BSH 4 36,4%
3 MB 2 18,2%
4 BB 0
Skor Ideal = 11 100%

Dari data di atas dapat terlihat bahwa pada kegiatan melempar bola
sebanyak 4 anak (36,4%) sudah berkembang sangat baik, 4 anak (36,4%)
berkembang sesuai harapan, 2 anak (18,2%) mulai berkembang dan 1 anak (9%)
belum berkembang. Pada kegiatan menangkap bola sebanyak 2 anak (18,2%)

18
sudah berkembang sangat baik, 4 anak (36,4%) berkembang sesuai harapan, dan 5
anak (45,4%) mulai berkembang. Pada kegiatan melempar dan menangkap bola
sesuai jarak yang ditentukan terdapat 5 anak (45,4%) sudah berkembang sangat
baik, 4 anak (36,4%) berkembang sesuai harapan, dan 2 anak (18,2%) mulai
berkembang.

d. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan pada siklus I, maka guru menyimpulkan hal-hal yang masih
kurang dalam siklus I atau kendala yang perlu adanya perbaikan pada simulasi
pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan kesimpulan hasil refleksi pada siklus I
guru memutuskan melakukan perbaikan pada siklus II berdasarkan kekurangan-
kekurangan pada siklus I.

Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang secara rinci sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Tahapan perencanaan dalam siklus II meliputi kegiatan membuat
scenario pembelajaran untuk siklus II dan menentukan tema pembelajaran. Tema
pembelajaran pada siklus I yaitu Diri Sendiri dengan sub tema Anggota Tubuh.
Kemudian peneliti membuat RPPH hari ke lima untuk Siklus II agar perbaikan
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Selanjutnya peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar
observasi yang akan digunakan untuk mencatat peningkatan kemampuan motorik
kasar melalui bermain lempar tangkap. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
menyiapkan media yang akan digunakan dan mempersiapkan alat untuk
mendokumentasikkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan serta
mempersiapkan lembar refleksi untuk peneliti merefleksi kekurangan dan
kelebian dalam pembelajaran.

19
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada
hari Jum’at, 13 Agustus 2021 sesuai dengan RPPH yang dibuat. Pada pertemuan
ini, tema yang disampaikan adalah Diriku dengan subtema Anggota Tubuh.
Jumlah anak yang mengikuti pembelajaran pada siklus II sebanyak 11 anak. Guru
mempersiapkan peralatan yang akan digunakan. Guru memberikan penjelasan
kepada anak apa yang perlu di kerjakan nanti. Guru membuka kegiatan dengan
salam, bertanya kabar kemudia mengabsen kehadiran anak. Guru menjelaskan
materi sesuai dengan tema dan aturan pada saat kegiatan. Dalam kegiatan inti
pembelajaran, guru mengenalkan kegiatan yang akan dilakukan dan berdiskusi
tentang aturan bermain. Pada siklus II ini, guru menambahkan kegiatan
memantulkan bola sebagai variasi kegiatan pada kegiatan simulasi perbaikan.
Setelah kegiatan inti berakhir, anak membantu guru membereskan
peralatan yang digunakan dan kembali kedalam kelas untuk beristirahat sebentar,
Setelah anak selesai beristirahat kemudian dilanjutkan dengan kegiatan recalling
dan penutup oleh guru.
c. Pengamatan (Observasi)
Hasil pengamatan pada aktivitas guru adalah sebagai berikut:
Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II
Keterangan
No Aspek Yang Di Nilai Tidak
Ada
Ada
1. Pembukaan
Salam √
Berdo’a bersama √
Berdiskusi sesuai tema √
Menunjukkan alat peraga sesuai tema √
Menjelaskan aturan dan kegiatan inti yang akan √
dilakukan
2. Kegiatan Inti
Menggunakan media pembelajaran yang sesuai √
Mengoptimalkan interaksi antar anak √
Membimbing anak dalam kegiatan pengamatan √
Membimbing anak dalam kegiatan diskusi √

20
Menjadi fasilitator dalam pembelajaran √
Menciptakan suasana yang mengaktifkan siswa √
3. Penutup
Membimbing anak untuk menyimpulkan/recalling √
Menanyakan perasaan hari ini √
Berdo’a √
Salam √

Nilai Presentase Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus II


NO ASPEK YANG DIAMATI PRESENTASE NILAI
1 Kegiatan Pembukaan 23%
2 Kegiatan Inti 45%
3 Kegiatan Penutup 21%
Total Nilai 89%

Dalam table presentase hasil pengamatan aktivitas guru dikatakan baik


apabila mencapai rentang 80% - 90%, dikatakan cukup apabila mencapai rentang
70% - 79% dan dikatakan kurang apabila rentang 60% - 69%. Dari hasil observasi
diatas, dalam simulasi perbaikan pembelajaran pada siklus II hasil pengamatan
aktivitas guru hanya mencapai 89% sehingga pada siklus II guru telah mencapai
kategori baik.

Rekapitulasi Kegiatan Melempar Bola Siklus II


No Kriteria Skor yang diperoleh Persentase
1 BSB 9 81,8%
2 BSH 2 18,2%
3 MB 0
4 BB 0
Skor Ideal = 11 100%

Rekapitulasi Kegiatan Menangkap Bola Siklus II


No Kriteria Skor yang diperoleh Persentase
1 BSB 8 72,7%
2 BSH 3 27,3%
3 MB 0
4 BB 0
Skor Ideal = 11 100%

21
Rekapitulasi Kegiatan Melempar dan Menangkap Bola sesuai Jarak yang
Ditentukan Siklus II
No Kriteria Skor yang diperoleh Persentase
1 BSB 8 72,7%
2 BSH 3 27,3%
3 MB 0
4 BB
Skor Ideal = 11 100%

Dari data di atas dapat terlihat bahwa pada kegiatan melempar bola,
sebanyak 9 anak (81,8%) sudah berkembang sangat baik, dan 2 anak (18,2%)
berkembang sesuai harapan. Pada kegiatan menangkap bola, sebanyak 8 anak
(72,7%) sudah berkembang sangat baik, dan 3 anak (27,3%) berkembang
sesuai harapan. Pada kegiatan melempar dan menangkap bola sesuai jarak
yang ditentukan terdapat 8 anak (72,7%) sudah berkembang sangat baik, dan
3 anak (27,3%) berkembang sesuai harapan.
Tindakan yang dilakukan pada siklus II menunjukkan peningkatan.
Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek
penilaian yang mengalami peningkatan.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi simulasi perbaikan pembelajaran pada siklus II,
peneliti menemukan beberapa kelebihan yang menjadi perbaikan
pembelajaran pada siklus I. berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka
perbaikan yang ditemukan menjadi dasar bahwa simulasi perbaikan
pembelajaran siklus II tidak perlu dilanjutkan.
B. PEMBAHASAN SETIAP SIKLUS
1. Siklus I
Pencapaian presentase perkembangan anak dalam melakukan kegiatan
melempar dan menangkap bola pada siklus I adalah sebagai berikut:
 Pada kegiatan melempar bola, capaian presentasenya yaitu pada tahap
berkembang sangat baik 36,4%). Sedangkan pada tahap berkembang sesuai

22
harapan mencapai 36,4%. Pada tahap mulai berkembang mencapai 18,2%.
Dan pada tahap belum berkembang mencapai (9%).
 Pada kegiatan menangkap bola, capaian presentasenya yaitu pada tahap
berkembang sangat baik 18,2%. Sedangkan pada tahap berkembang sesuai
harapan mencapai 36,4%. Pada tahap mulai berkembang mencapai 45,4%.
 Pada kegiatan melempar dan menangkap bola sesai dengan jarak yang
ditentukan, capaian presentasenya yaitu pada tahap berkembang sangat baik
45,4%). Pada tahap berkembang sesuai harapan mencapai 36,4%. Dan pada
tahap mulai berkembang mencapai 18,2%.
2. Siklus II
Pencapaian presentase perkembangan anak dalam melakukan kegiatan
melempar dan menangkap bola pada siklus II adalah sebagai berikut:
 Pada kegiatan melempar bola, capaian presentasenya yaitu pada tahap
berkembang sangat baik 81,8%). Pada tahap berkembang sesuai harapan
mencapai 18,2%. Sedangkan pada tahap mulai berkembang dan belum
berkembang adalah 0%.
 Pada kegiatan menangkap bola, capaian presentasenya yaitu pada tahap
berkembang sangat baik 72,7%. Pada tahap berkembang sesuai harapan
mencapai 27,3%. Sedangkan pada tahap mulai berkembang dan belum
berkembang adalah 0%.
 Pada kegiatan melempar dan menangkap bola sesuai dengan jarak yang
ditentukan, capaian presentasenya yaitu pada tahap berkembang sangat baik
72,7%). Pada tahap berkembang sesuai harapan mencapai 27,3%. Sedangkan
pada tahap mulai berkembang dan belum berkembang adalah 0%.
Perbandingan Ketercapaian Kemampuan Motorik Kasar Anak

No Indikator Siklus I Siklus II


1 Anak dapat melakukan kegiatan melempar bola (36,4%) (81,8%)
2 Anak dapat melakukan kegiatan menangkap bola (18,2%) (72,7%)
3 Anak dapat melakukan kegiatan melempar dan
(45,4%) (72,7%)
menangkap bola sesuai dengan jarak yang ditentukan

23
Dari tabel peningkatan motorik kasar anak dari masing-masing siklus
tersebut dapat disajikan pada grafik sebagai berikut:
Grafik Perbandingan Kemampuan Motorik Kasar Anak
90.00%
80.00%
Melempar Bola
70.00%
60.00%
50.00% Menangkap Bola
40.00%
30.00%
20.00% Melempar dan
10.00% Menangkap Bola Sesuai
Jarak yang Ditentukan
0.00%
Siklus I Siklus II

Tabel Checklist Keseluruhan pada Siklus I dan Siklus II

MOTORIK KASAR
MELEMPAR DAN MENANGKAP
Anak dapat Anak dapat Anak dapat melempar dan
melempar bola menangkap bola menangkap bola sesai
No Nama
jarak yang ditentukan
I II I II I II
1 Afiqah BSH BSB BSH BSB MB BSH
2 Alleisha BSH BSB BSH BSB BSH BSB
3 Aisyah BB MB BSH BSB BSB BSB
4 Azkaira MB BSH MB BSH BSH BSB
5 Shofa BSB BSB MB BSH MB BSH
6 Ayyash BSB BSB BSH BSB BSB BSB
7 Fauzi BSB BSB BSH BSB BSB BSB
8 Rahim BSH BSB BSH BSB BSB BSB
9 Omar MB BSB BSB BSB MB BSH
10 Dzahin BSH BSB MB BSH BSH BSB
11 Usamah BSB BSB BSB BSB BSB BSB

Hasil penelitian diatas memperlihatkan peningkatan keaktifan guru


dalam melaksanakan simulasi pebaikan pembelajaran, serta memperlihatkan
peningkatan hasil belajar anak pada siklus II.

24
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis dan pembahasan tentang penelitian yang telah
dilakukan yaitu kegiatan bermain lempar tangkap bola dapat meningkatkan
kemampuan motorik kasar anak di TK Al-Madinah Balikpapan. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan presentase keaktifan guru dan keberhasilan belajar
anak didik. Pada siklus I guru memperoleh nilai 78% sedangkan pada siklus II
memperoleh peningkatan yaitu 89%. Untuk hasil belajar anak didik, indikator
anak dapat melempar bola pada siklus I memperoleh nilai 36,4% sedangkan pada
siklus II 81,8%. Indikator anak dapat menangkap bola, pada siklus I memperoleh
nilai 18,2% sedangkan pada siklus II 72,7%. Dan pada indikator anak dapat
melempar dan menangkap bola sesuai dengan jarak yang ditentukan, pada siklus I
memperoleh nilai 45,4% sedangkan pada siklus II 72,7%. Keberhasilan tindakan
dicapai dengan melakukan berbagai macam media dalam kegiatan menjadikan
anak lebih kreatif dan mempunyai motivasi untuk melakukan tindakan sehingga
kegiatan pembelajaran motorik dikatakan berhasil karena sudah mencapai
indikator keberhasilan yang ingin dicapai.
A. SARAN
1. Bagi Anak
Melalui bermain lempar tangkap bola yang diterapkan pada kegiatan
pembelajaran mampu membantu dalam meningkatkan kemampuan motorik
kasar anak, sehingga kemampuan motorik kasar pada anak berkembang.
2. Bagi Guru
Guru mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang diterapkna
pada saat pembelajaran menjadi lebih kreatif dan inovatif melalui bermain
lempar tangkap bola untuk meningkatkan motorik kasar.
3. Bagi Sekolah
Penelitian merupakan acuan bagi sekolah agar dapat meningkatkan
mutu pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini melalui kegiatan
pengembangan yang kreatif dan inovatif yaitu kegiatan lempar tangkap bola.

25
DAFTAR PUSTAKA

Bardida. F. (2016. The Effectiveness of a Community-Based Fundamental


Motor Skill Intervention in Children Aged 3-8 Years: Result of the
“Multimove for Kids” project.
Drs. MS. Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampila Motorik
Anak Usia Dini. Jakarta: depdiknas, Dirjen Dikti.
Samsudin. (2008) Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Prenada media grup.
Seri Ayah Bunda. (2002). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak.
Jakarta: Gaya Favorit Press.
Soegeng Santoso & Anne Lies Ranti. (2005). Kesehatan dan Gizi. Jakarta:
Depdikbud.
Sofia Hartati. (2005). Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta:
Depdikbud.
Sujiono. B. (2010). Metode Pengembangan Keterampilan Motorik Anak
Usia Dini. Jakarta: Depdiknas
Sujiono Bambang. (2019). Metode Pengembangan Fisik. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
Wardhani IGAK, Wihardit Kuswaya. Penelitian Tindakan Kelas. Banten :
Universitas Terbuka.
Wiyani. A. (2014). Psikologi Perkembangan AUD. Yogyakarta: Gava
Media.
Yudha M Saputra. (2005). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan
Keterampilan Motorik Anak TK. Jakarta: Depdiknas.

26

Anda mungkin juga menyukai