Anda di halaman 1dari 11

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DAN RELEVANSINYA

TERHADAP TUGAS MENGAJAR DI KELAS

Jossapat Hendra Prijanto


Universitas Pelita Harapan
Gedung B Lt.6 FIP, Lippo Village, Tangerang Banten
15811 Jossapat.hendra@uph.edu

Abstrak
Pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru. Hubungan yang berkualitas antara
guru dengan siswa secara psikologis merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kepribadian dan karakter guru yang matang dan kokoh dapat menjadi tauladan serta sumber inspirasi bagi
peserta didik. Kepribadian tersebut merupakan kualitas dari keseluruhan sikap dan perilaku sebagai syarat utama
bagi terlaksananya proses belajar mengajar yang optimal. Dalam hal ini seorang guru sebagai pengajar dan
pendidik memegang peran penting dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan, sehingga kompetensi
kepribadian seorang guru sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar di kelas. Siswa
tidak hanya tertarik dengan materi maupun teori saja yang sekedar diajarkan, namun guru juga mampu
menjelaskan materi pembelajaran tersebut dalam kehidupan nyata. Cermin kepribadian seorang guru yang
dewasa, menjadi teladan bagi peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif
yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Dan penelitian ini merupakan metode yang digunakan untuk
membedah suatu fenomena di lapangan. Peranan guru tidak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain
seperti televisi, radio, komputer dan lain sebagainya. Sebab peserta didik adalah organisme yang sedang
berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan dari orang dewasa. Dalam proses pembelajaran, guru
tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran. Dengan demikian efektifitas proses pembelajaran terletak di pundak guru. Dan kompetensi
kepribadian Guru sangat relevan terhadap tugas mengajar di kelas.

Kata Kunci : kompetensi, kepribadian guru, tugas mengajar

Abstract

Quality education is highly dependent on the presence of the teacher. A quality relationship between
teachers and students psychologically an important factor in the learning process in schools. Personality and
character of teachers are mature and solid can be a role model and source of inspiration for students. The
personality is the quality of the overall attitudes and behaviors as a key condition for the implementation of an
optimal learning process. In this case the teacher as teachers and educators play an important role in improving
the quality of education, so the personality of a teacher competence influence success in teaching and learning
in the classroom. Students are not only interested in the material and theories are just taught, but teachers are
also able to explain the learning material in real life. Mirrors the personality of a teacher who is mature,
become role models for students. This research method using descriptive qualitative research that is part of the
qualitative research. And this research is the method used to dissect a phenomenon in the field. The teacher's
role may not be replaced by other devices such as televisions, radios, computers and so forth. Because learners
are developing organism that needs guidance and support from adults. In the process of learning, the teacher
does not only serve as a model or example for the students they teach but also as managers of learning. Thus the
effectiveness of the learning process lies on the shoulders of teachers. Teacher personality and competencies are
highly relevant to the task of teaching in the classroom.

Keywords: competence, personality teacher, teaching duties

PENDAHULUAN Karena itu, guru harus memiliki kompetensi yang


sesuai dengan standar nasional pendidikan agar
Peran guru sangat penting dalam proses dapat menjalankan tugas dan perannya dengan
belajar mengajar, serta dalam memajukan dunia standar kompetensi yang baik. Pembelajaran
pendidikan. Kualitas siswa atau anak didik dan hakikatnya adalah proses interaksi antara anak
dunia pendidikan sangat tergantung pada mutu guru. dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak
dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran akan
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

bermakna bagi anak jika dilakukan dalam dinilai dan diakui oleh pemakai lulusan serta
lingkungan nyaman dan aman. Dengan demikian masyarakat umum. (Rusyan, 1990: 6). Oleh karena
penting bagi guru menambah wawasan pembelajaran itu dalam kompetensi kepribadian seorang guru
(Iif KA dan Sofan A, 2014:1). menjadi mutlak dalam pekerjaannya di kelas.
Guru memiliki posisi strategis dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencanangan guru
sebagai profesi oleh Presiden Republik Indonesia METODOLOGI PENELITIAN
pada tanggal 4 Desember 2004, memperkuat peran
guru dalam pelaksanaan pendidikan (Dirjen GTK, Metode penelitian ini menggunakan
Kemdikbud RI). Kompetensi kepribadian penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan
guru memiliki arti penting bagi guru dalam proses bagian dari penelitian kualitatif. Dan penelitian ini
pembelajaran di kelas. Pelaksanakan proses merupakan metode yang digunakan untuk
pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa akan membedah suatu fenomena di lapangan. Penelitian
banyak ditentukan oleh karakteristik kepribadian deskriptif kualitatif adalah metode yang
guru yang bersangkutan. Memiliki kepribadian yang menggambarkan dan menjabarkan temuan di
sehat dan utuh, dalam rumusan kompetensi lapangan. Metode deskriftif kualitatif hanyalah
kepribadian di atas dapat dipandang sebagai titik memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian
tolak bagi seseorang untuk menjadi guru yang dengan metode ini tidak mencari atau menjelaskan
sukses. hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
Guru adalah pendidik profesional yang prediksi.
bertugas untuk mengembangkan kepribadian siswa Penelitian deskriptif ditujukan untuk
atau lebih dikenal dengan karakter siswa. mengumpulkan informasi secara aktual dan
Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat
dari seorang guru akan sangat membantu upaya perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa
pengembangan karakter siswa. Dengan yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
menampilkan sosok yang bisa di-gugu (dipercaya) masalah yang sama dan belajar dari pengalaman
dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan
merasa yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan pada waktu yang akan dating (Bagong Suyanto dan
gurunya. Misalkan, ketika guru hendak Sutinah, 2006 ).
membelajarkan tentang kasih sayang kepada
siswanya, tetapi di sisi lain secara disadari atau
biasanya tanpa disadari, guru sendiri malah HASIL DAN PEMBAHASAN
cenderung bersikap tidak senonoh, mudah marah
dan sering bertindak kasar, maka yang akan melekat Proses pembelajaran yang terkait dengan
pada siswanya bukanlah sikap kasih sayang, kompetensi kepribadian guru, maka guru hendaklah
melainkan sikap tidak senonoh itulah yang lebih memiliki kualifikasi spiritual, mental, social dan
berkesan dan tertanam dalam sistem pikiran dan fisik yang merupakan kualifikasi penting untuk
keyakinan siswanya. menunjukkan kepribadiannya. Pembelajaran disini
Di masyarakat, kepribadian guru masih adalah proses interaksi peserta didik dengan
dianggap hal sensitif dibandingkan dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
kompetensi pedagogik atau profesional. Apabila ada belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
seorang guru melakukan tindakan tercela, atau proses untuk membantu peserta didik agar dapat
pelanggaran norma-norma yang berlaku di belajar dengan baik, dan untuk membuat peserta
masyarakat, pada umumnya masyarakat cenderung didik belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah
akan cepat mereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat laku pada diri peserta didik yang belajar, dimana
terhadap merosotnya wibawa guru yang perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan
bersangkutan dan kepercayaan masyarakat terhadap baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama
institusi sekolah, tempat guru tersebut bekerja, dan karena adanya usaha (Sinolungan, 1997). Dan
dikarenakan peran guru dalam dimensi nilai sangat perubahan perubahan tingkah laku pada diri peserta
besar terutama dalam mempraktekkan nilai didik yang belajar tersebut sangat terkait dengan
kepribadiannya ketika proses belajar mengajar kompetensi kepribadian guru tersebut. Dan Guru
berlangsung di kelas (Sapriya, 2009: 55). Jelaslah hendaklah memerankan kepribadian yang bijaksana,
bahwa jabatan professional seorang guru harus sabar, simpati, memahami kebutuhan orang lain,
melalui jenjang pendidikan yang mempersiapkan tegas, dan fleksibel (G. R. Knight, 2005:266).
para guru tersebut dengan bekal pengetahuan, nilai-
nilai, sikap serta keterampilan yang sesuai dengan Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
bidang profesionalnya. Dari keterangan di atas Guru didalam proses pembelajaran
membawa implikasi yang mendasar pada program memegang peranan yang sangat penting, karena
tenaga kependidikan. Salah satu diantaranya yang peranannya tidak mungkin dapat digantikan oleh
berkaitan dengan accountability program perangkat lain seperti televisi, radio, komputer dan
pendidikan. Artinya, kompetensi lulusan tidak hanya lain sebagainya. Sebab peserta didik adalah
ditentukan oleh program studi itu sendiri, tetapi
organisme yang sedang berkembang

50 | Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56]


Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

yang memerlukan cinta kasihnya mendidiknya. Guru pelajaran untuk


bimbingan dan baik kepada yang sukses mendidik, dipelajari secara
bantuan dari orang murid, rekan memiliki mendalam. Seorang
dewasa. Dalam sejawat maupun kemungkinan guru dituntut untuk
proses kepada melahirkan peserta dapat mengelola
pembelajaran, masyarakat, dan didik yang berprestasi, (manajemen) kelas,
guru tidak hanya hal tersebut karena itu peran pihak menggunakan
berperan sebagai ditunjukkan dalam kepala sekolah juga berbagai metode
model atau teladan praktik belajar perlu memperhatikan mengajar, membuat
bagi siswa yang mengajarnya. mutu dan kualitas strategi mengajar,
diajarnya tetapi Karakter semacam guru yang menjadi maupun sikap dan
juga sebagai itu sangat pengajar di sekolah karakteristik guru
pengelola mempengaruhi yang dipimpinnyanya. selaku pendidik dalam
pembelajaran kehidupan para Hal ini penting mengelola proses
(manager of siswa daripada didahulukan karena belajar mengajar yang
learning). Dengan materi yang keberadaan guru yang efektif,
demikian sekedar diajarkan. profesional dan mengembangkan
efektifitas proses Namun gurupun berkualitas akan bahan pengajaran
pembelajaran memiliki sangat menentukan dengan baik, dan
terletak di pundak kelemahan, dan muncul atau tidaknya meningkatkan
guru. Oleh juga karakter nilai prestasi peserta kemampuan peserta
karenanya, kepribadiannya didik. Eksistensi didik untuk menyimak
keberhasilan suatu yang sering seorang guru tidak pelajaran dan
proses menjadi batu hanya dituntut untuk menguasai tujuan
pembelajaran sandungan buat memberikan pendidikan yang harus
sangat ditentukan orang lain pengajaran sesuai mereka capai.
oleh kualitas atau maupun para bidang yang menjadi Namun begitu
kemampuan guru siswa. Sebaliknya keahliannya, namun, ada hal lain juga yang
tersebut. guru perlu melihat selain itu kehadiran bisa kita jadikan
Karena bahwa mereka seorang guru juga ukuran untuk menilai
kebanyakan senantiasa selalu dituntut menjadi suri mutu serta kualitas
prilaku manusia belajar tauladan yang baik seorang guru, yaitu
terbentuk melalui merendahkan diri, bagi para peserta dengan melihat sepak
proses belajar, terbuka untuk didiknya. Barometer terjang kepribadian,
penelitian atau mau dikoreksi dan yang digunakan untuk perilaku, watak,
prinsip-prinsip bijaksana saat mengukur kualitas karakter maupun
belajar akan membuat seorang guru salah sikap-sikapnya. Dalam
membantu guru keputusan- satunya dengan proses pendidikan
tersebut, keputusan dalam melihat tingkat memang tidak terpaku
memahami setiap proses keahlian yang hanya pada
mengapa harus belajar dimilikinya, yang kita penyampaian dan
berprilaku seperti mengajarnya sebut dengan tersampaikannya
yang guru tersebut (Harro Van profesionalsme. materi saja kepada
lakukan sekarang Brummelen, Sebuah bidang mata peserta didik, namun
(Hergenhahn, 2006:52-53). pelajaran seharusnya yang tidak kalah
2008:12). Sebab dipegang oleh mereka penting adalah
guru memiliki Pentingnya yang memang bagaimana guru dapat
pengaruh yang Kompetensi memiliki keahlian di menularkan sikap-
berkembang Guru bidangnya. Hal ini sikap dan perilaku
terhadap para Guru atau akan memberikan yang baik kepada para
murid, khususnya pendidik adalah peluang bagi peserta didiknya.
dengan menjadi salah satu faktor terselenggarakannya Bagaimanapun kita
teladan. Para eksternal proses belajar tidak bisa berharap
siswa biasanya mengajar yang efektif banyak akan terjadi
mengingat para sosial. dan kondusif, selain proses pembelajaran
guru yang telah Keberhasilan itu juga memberi yang efektif dan
memengaruhi seorang peserta peluang bagi kondusif serta dapat
mereka secara didik dalam tuntasnya menghasilkan peserta
pribadi. Yaitu para meraih didik yang berprestasi
guru yang peduli, prestasinya tidak jika para gurunya
memberi inspirasi terlepas dari adalah orang- orang
bahkan keberhasilan guru yang yang tidak
menunjukkan yang profesional dalam
Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56] | 51
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

mengajar, kehidupan yang sedang dipikirkan belajar.


kepribadiannya bermasyarakat dan dirasakan orang Karakteristik-
tidak etis dan jauh dengan sebuah lain), karakteristik kepribadian
dari suri tauladan karakter yang guru akan termanifestasikan
yang dapat digugu membawa cinta terbuka, dalam bentuk sikapnya
dan ditiru peserta kasih kepada berwibawa,bertanggung dalam berinteraksi dengan
didik atau siswa- sesama, telah jawab. siswa dikelas. Adapun guru-
siswinya. Hal ini dipersiapkan Seorang Guru guru yang baik dan efektif
dikarenakan secara matang yang memiliki akan memperlihatkan
keberhasilan (George K Night, kompetensi kepribadian, sikapnya terhadap siswa
pendidikan sangat 2005:256). didasarkan atas UU no. sebagaimana dijelaskan
dipengaruhi oleh Kepribadia 14/2005, diartikan (Burns, 1990: 394) berikut
kualitas dan n seseorang itu sebagai “kemampuan ini:
profesionalisme erat kaitannya kepribadian yang a. Kesediaan untuk menjadi
guru ataupun dengan kinerja dan mantap, berakhlak lebih fleksibel
pendidiknya. keterampilan mulia, arif,dan b. Kemampuan
Namun mereka dalam berwibawa serta menjadi berempatik, peka
seorang guru juga melakukan suatu teladan peserta terhadap kebutuhan-
perlu memiliki pekerjaan, didik.”Kemampuan kebutuhan siswanya.
sikap sebagai agen “Temuan pribadi guru berkaitan c. Kemampuan untuk
rekonsiliasi. Guru penelitian dengan karakter, mempersonalisasikan
adalah para menunjukkan kepribadian dan karakter pengajaran mereka.
individu yang bahwa pengalaman guru sebagai pendidik, d. Sikap menguatkan yang
keluar untuk yang dilakukan berpengaruh terhadap apresiatif.
mencari dan untuk keberhasilan e. Gaya mengajar yang
menyelamatkan pengembangan sumber hangat dan
yang hilang. melakukan suatu daya manusia. menyenangkan bagi
Mereka adalah Kepribadian guru siswanya.
orang yang mau pekerjaan merupakan factor f. Mampu menata dan
bekerja dalam (mengajar),bukanl penentu keberhasilan mengelola emosinya.
semangat ah penentu utama belajar siswa.
ketulusan, supaya bagi keefektifan Kepribadian turut Guru-guru yang
murid-murid dapat dalam bekerja.” menentukan apakah dinilai sebagai guru yang
dibawa ke dalam Akan tetapi guru seorang pendidik baik adalah karena mereka
harmoni dengan kualitas dan pembina yang baik mampu melihat diri mereka
sang Pencipta dan kepribadian bagi siswanya atau sendiri sebagai:
memiliki seseorang akan tidak.(Izzan dkk, 2012: a. Beridentifikasi dengan
kepribadian siswa mempengaruhi xi). orang lain.
yang utuh. hasil kinerja Studi-studi yang b. Mampu menyelesaikan
Mengajar tidak seorang guru di dilakukan oleh masalah siswa di kelas.
sekedar lapangan. (Surya, Hart,Bousfield, dan c. Dapat diandalkan dan
memberikan 2013: 62). Witty (dalam Burns, dipercayai.
informasi dan Kepribadian 1993: 392- d. Disenangi kehadirannya
mengisi kepala (personality) 393) menyatakan bahwa dan diinginkan oleh
para murid dengan merupakan ciri-ciri pada semua tingkatan siswa.
pengetahuan. khas seseorang pengajaran, ada e. Bersikap konsekuen,
Namun mengajar yang hubungan antara gaya berwibawa dan berharga.
adalah menolong dimanifestasikan pribadi guru dengan cara
para siswa melalui pola mereka Dari keterangan di
memiliki tingkah laku atau mengkomunikasikan atas dapat dipahami bahwa
pengetahuan cara diamerespon materi pelajaran kepada karakteristik kepribadian
secara akademik yang konsisten siswa, dan respons dari guru yang baik,yang
sekaligus memiliki dalam situasi- siswa yang sedang membedakan mereka
karakter yang situasi termasuk belajar, dalam dengan guru yang tidak
mumpuni juga. relasinya dengan pencapaian tujuan efektif di mata siswanya di
Sehingga fungsi lingkungan. pembelajaran. Konsep kelas. Untuk itu para guru
guru Tingkah laku atau diri siswa cenderung seharusnya meningkatkan
mempersiapkan sikap ini akan lebih positif dalam kesadaran tentang diri
para siswa dalam lebih kelihatan ruang kelas dimana mereka dan orang-orang
gurunya bersikap lainnya, karena
dalam cara-cara Seperti menampilkan
“integratif
mereka berinteraksi sikap simpati, empati
secarasosial”, dan
dengan orang lain (merupakan sikap untuk
mendukung siswa untuk
(peserta didik). dapat memahami apa
52 | Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56]
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

mengajar pendidikan, negatif terhadap kelas saja sebagai


adalah suatu terutama dalam dirinya, maka guru yang
pekerjaan proses akan terlihat mempunyai
berbagi pembelajaran dalam perilaku kepercayaan diri,
pengalaman siswa di kelas mengajarnya. tidak cemas,
dengan (Burns, 1993: Biasanya pembimbing yang
siswa. 395). mereka ini dihormati untuk
Karena itu, Pada kurang percaya memberikan
sikap-sikap dasarnya bahwa diri, minder, pelajaran tetapi juga
guru semua guru suka marah penampilan murid
terhadap diri dalam hatinya marah, dan yang berkembang
sendiri dan menginginkan kurang sabar dalam segala hal,
orang lain, untuk dapat menghadapi ketika mereka
akan melaksanakan peserta berinteraksi dengan
menjadi tugasnya dengan didiknya. guru yang
lebih penting baik. Mereka Sebaliknya guru memproyeksikan
dalam juga ingin yang kepercayaan dan
mempengaru memberikan berpandangan keyakinan dalam
hi gaya hasil yang positif terhadap kapasitas mereka
mengajar positif dan dirinya dan serta kepribadian
yang lebih terbaik kepada siswa- siswa, ia yang
disenangi peserta akan menyenangkan,
siswa-siswa didiknya, menunjukkan sehingga dapat
di kelas. mereka juga sikap dan meningkatkan
Untuk itu berharap dapat perilaku yang pandangan siswa
kualitas meningkatkan positif pula, tentang dirinya
hubungan kemampuan selalu tampil sebagai seorang
yang peserta didik ke prima, penuh yang berharga.
dibangun arah yang lebih rasa percaya (Burns,1993: 396).
oleh guru positif dan baik diri, menghargai Dalam kaitan antara
dengan para melalui proses siswanya, kepribadian guru
siswanya pembelajaran. mampu dan kinerjanya
merupakan Untuk mencapai mengelola kelas dalam proses
hal yang tujuan tersebut dengan baik pembelajaran siswa
penting, dan tentu guru harus dalam proses saling berhubungan.
kondisi ini memiliki pembelajaran, (Surya, 2013:249)
dapat kepribadian untuk mencapai mengemukakan
tercapai jika yang baik, dan tujuan bahwa penampilan
dibarengi memiliki konsep pendidikan yang seorang pendidik
dengan diri yang positif. ditetapkan harus terwujud
kepribadian Konsep diri (Izzan dkk, secara efektif
guru yang positif adalah 2012: 34). Jadi sehingga dapat
baik. Jadi sikap dan konsep diri guru menunjang dinamika
kelihatannya pandangan guru yang positif dan dan keefektivan
bahwa terhadap seluruh kepribadian pendidikan. Kinerja
pemahaman keadaan dirinya mereka yang penampilan pendidik
diri dan secara positif. baik, dapat didukung sejumlah
kepribadian Konsep diri memindahkan kompetensi tertentu
guru, dalam positif ini akan bukan hanya yang berlandaskan
hubungan mempengaruhi penampilan di kualitas kepribadian.
dengan sikap dan Pengembangan simpati, empati
orang lain tingkah laku Kepribadian Guru. (merupakan sikap
adalah guru sehari-hari Tingkah laku untuk dapat
begitu dalam seorang guru akan memahami apa yang
krusial berinteraksi lebih kelihatan dalam sedang dipikirkan dan
sebagai dengan para cara-cara mereka dirasakan orang lain),
bagian dari siswanya dan berinteraksi dengan terbuka, berwibawa,
kehidupan akan tercermin orang lain (peserta bertanggung jawab,
seseorang dalam perilaku didik) atau rekan dan mampu membuat
dalam mengajarnya. sejawat, maupun penilaian terhadap diri
melaksanaka Jika guru pimpinan yang ada di sendiri. Semua sikap
n program- memiliki sekolah. Seperti tersebut seharusnya
program pandangan yang menampilkan sikap dapat dikembangkan
Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56] | 53
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

oleh guru dalam yang terjadi di social dan dapat


bekerja dan dalam lingkungan k. Filsafat hidup yang menimbulkan
kehidupannya, baru. mantap perobahan perilaku
agar dapat f. Ulet, dan l. Kebahagiaan yang positif dalam
memiliki tekun bekerja pembelajaran. Namun
kepribadian yang tanpa Kepribadian jika titik tumpu ini
sehat. Kepribadian mengenal guru merupakan titik lemah, yaitu dalam
yang sehat, akan lelah atau tumpu sebagai keadaan kepribadian
dapat bosan. penyeimbang antara guru tidak banyak
menghasilkan g. Mampu pengetahuan membantu, maka
kepribadian bergaul dan mengenai pendidikan pengetahuan dan
produktif. berpartisipasi dan keterampilan keterampilan guru
Kepribadian dalam melaksanakan profesi tidak akan efektif
produktif kegiatan jenis sebagai pendidik digunakan, bahkan
sebagaimana lain. terutama dalam bidang dapat merusak
dikemukakan oleh pembelajaran. Jika keseluruhan proses
M.D. Dahlan Jadi titik tumpu ini kuat, dan hasil pendidikan.
(Kartadinata, kepribadian yang maka pengetahuan dan (Sruya, 2013:254)
2011: sehat itu, keahlian bekerja
40) menyangkut secara seimbang Menjaga Harga Diri
mengemukakan masalah tanggung
Harga diri
bahwa jawab, kesadaran
merupakan salah satu
kepribadian moral dan etika,
unsur kepribadian dan
produktif akan kemasyarakatan
akan mempengaruhi
terwujud untuk: maupun diri
wujud penampilan
a. Mampu sendiri.
seseorang dalam
bekerja keras Selanjutnya
lingkungan
dan sungguh- masalah tanggung
kehidupannya.
sungguh serta jawab sebagai
Penampilan seseorang
berusaha dimensi
dalam kehidupan pada
memperoleh kepribadian sehat
dasarnya dilandasi
hasil karya diungkapkan pula
oleh kualitas harga
yang sebaik- secara eksplisit
dirinya. Harga diri
baiknya. oleh Hurlock
terbentuk berdasarkan
b. Mampu (Kartadinata,2011
konsep diri masing-
bekerja secara : 41), bahwa
masing individu, baik
teratur dan kepribadian sehat
yang bersifat ideal
tertib menurut secara umum
maupun yang aktual.
urutan tertentu. adalah:
Dalam kehidupan guru
c. Mampu a. Penilaian diri
sebagai profesi dalam
bekerja sendiri yang realistic
dunia pendidikan,
secara kreatif, b. Penilaian
masalah harga diri ini
tanpa situasi-situasi
merupakan salah satu
menunggu yang realistic
aspek yang sangat
perintah c. Penilaian hasil
berperan dalam
sehingga yang dicapai
mewujudkan kinerja
mampu secara realistic
professional guru.
mengambil d. Menerima
Harga diri seorang
keputusan kenyataan
guru akan menjadi
sendiri. e. Menerima
landasan bagi
d. Mampu tanggung
penampilannya
bekerja sama jawab
sebagai guru secara
secara f. Berdiri sendiri
tepat dan pada
bersahabat (otonom)
gilirannya akan
dengan orang g. Mampu
berpengaruh terhadap
lain tanpa mengendalika
seluruh siswa yang
merugikan n emosi
menjadi peserta
dirinya h. Berorientasi
didiknya. Guru harus
ataupun orang pada tujuan
mampu mengenal dan
lain. i. Berorientasi
mengembangkan
e. Tanggap ke luar (outer
orientation) harga diri secara sehat,
terhadap dan mampu
perubahan j. Penerimaan
mempertahankannya
54 | Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56]
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

secara sehat pula. kemudian dan sekaligus cara e. Sikap peduli yang
Ada beberapa cara dapat mengajarnya. matang
untuk menumbuhkan (Cruickshank dkk, Para Guru dan para staf
mengembangkan harga diri penerjemah Gisella Tani di sekolah tersebut harus
harga diri antara secara tepat. Pratiwi, 2014:6). mengembangkan
lain adalah sebagai d. Pemahaman Adapun kompetensi atmosfer kepedulian.
(Surya, 2013:260) diri secara kepribadian tersebut Tuntutan mereka kepada
berikut: tepat. Ketidak harus ditunjang dengan para siswa tidak dilihat
a. Peningkatan mampuan iklim sekolah yang sebagai sesuatu yang
kualitas mengenal diri efektif dan sangat terkait kejam dan menghakimi,
keimanan dan sendiri dapat dengan pembelajaran namun sesuatu yang adil
ketakwaan membawa pada siswa. Dan sekolah dan peduli (Richard I
kepada Tuhan situasi tersebut harus Arens, 2008:153).
Yang Maha kekurang mengedepankan :
Esa, dengan mampuan a. Tujuan akademik Refleksi Tentang
kualitas dalam dan perilaku social Pembelajaran Siswa di
spiritual yang menetapkan yang jelas. Prestasi Kelas yang Beragam
matang, guru harga dirinya. akademik ditekankan Sebagai guru yang
akan mampu Untuk secara konstan oleh berkepribadian, harus
memberikan memiliki harga guru, orang tua, serta bertanggung jawab dalam
harga dirinya diri secara siswa yang memiliki memberikan respons positif
secara tepat tepat nilai-nilai dan efektif terhadap
dan mampu diperlukan pemahaman yang keanekaragaman budaya,
mewujudkan adanya sama tentang tujuan jenis kelamin, bahasa dan
harga dirinya pemahaman pencapaian/prestasi sosial ekonomi terhadap
dengan cara diri melalui yang ditetapkan siswa dengan kebutuhannya.
yang sejalan berbagai cara. sekolah. Refleksi tersebut antara
dengan e. Pengembangan b. Tata tertib dan lain :
tuntunan kompetensi kedisiplinan a. Saya memiliki
masing-masing diri, yaitu Peraturan dasar pemahaman tentang
agamanya. kemampuan tentang prilaku telah berbagai budaya yang
b. Pendidikan untuk disepakati di seluruh terdapat di kelas saya
harus dilandasi mengembangk sekolah, dan guru b. Saya menyadari tentang
dengan kasih an strategi merasa bertanggung berbagai gaya belajar
sayang dan pribadi secara jawab untuk yang berbasis budaya
keteladanan tepat dalam menegakkan norma- c. Saya memiliki
sehingga dapat mempertahank norma perilaku baik ekspektasi tinggi, untuk
membantu an harga diri di kelasnya maupun semua siswa apapun latar
siswa dalam dengan cara: diseluruh sekolah. belakang budayanya
pengenalan dan (1) mengubah d. Saya melakukan upaya
c. Ekspektasi tinggi
pengembangan konsep diri sadar untuk melibatkan
Guru dan staf
konsep dirinya, ideal yang seluruh siswa dalam
lainnya menetapkan
baik konsep lebih realistis berbagai kegiatan belajar
standar yang tinggi
diri ideal disesuaikan e. Saya melakukan upaya
terhadap siswa.
maupun aktual. dengan kondisi sadar untuk memberikan
Mereka
c. Pergaulan yang yang nyata, perhatian dan dorongan
menunjukkan sikap
sehat dan (2)memperbaik yang ekuivalen kepada
“saya peduli” dan
harmonis i konsep diri seluruh siswa
“saya mampu”
melalui aktual sesuai
kepada siswa dan
kontak–kontak dengan
menuntut setiap
sosial yang kenyataan yang
siswa untuk
tepat. Dari situ ada, (3)
mencapai
individu dapat mengembangk
keunggulan.
belajar an pola-pola
mengenal diri kompensasi d. Efikasi guru
dan orang lain, yang sehat. Guru juga memiliki
ekspektasi tinggi
Dukungan Iklim terhadap pengajaran untuk dirinya sendiri
Sekolah Dalam yang dilakukan di ruang dan memiliki
Menunjang kelas. Secara alami keyakinan yang kuat
Kepribadian Guru kepribadian guru akan bahwa mereka dapat
Bagaimanapu mempengaruhi semua mengajari setiap
n kepribadian guru hal yang dilakukannya, anak
akan mempengaruhi termasuk kepuasan batin
Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56] | 55
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

f. Saya di kelas saya dengan para hasil


telah j. Saya tahu siswa dan pekerjaannya
mengikut cara menjelaskan (baik kepada
i menggunaka mengapa instansi, guru,
berbagai n berbagai aktifitas maupun kepada
program macam belajar itu kelas secara
agar tugas, sangat keseluruhan,
dapat ukuran dan penting baik secara
membant maeri dalam b. Memberi perhatian individu atau
u orang- mengakses kepada para siswa dengan rekan
orang kompetensi Memberi sejawat).
untuk siswa untuk perhatian d. Membangun pusat
lebih menghindari kepada para pembelajaran
memaha bias akibat siswa dan Para siswa dapat
mi asesmen ikut bekerja secara
keanekar yang kurang merasakan individu maupun
agaman cermat ketika kelompok dalam
g. Saya mereka tidak proyek yang
terbuka Memaha menyukai berbeda, antara
untuk mi siswa dan tugas yang lain dalam
mengide tata cara mereka harus bidang studi seni,
ntifikasi belajar dengan dikerjakan IPS, atau
bias keberagaman computer dimana
c. Mengelola kelas
rasial dan yang nampak siswa dapat
dengan efektif
kultural merupakan memilih aktifitas
Memberikan
dalam tantangan yang yang mereka
kesempatan
diri saya paling penting inginkan
kepada para
sendiri, dalam menyatu dalam
siswa untuk
dalam pengajaran kelompok yang
membuat
diri para (Richard . I saling
pilihan-
siswa Arens, 2008:40- membangun.
pilihan
serta 41). Hal tersebut
pribadi. e. Menciptakan
materi harus dimiliki
Memilih kelompok yang
ajar saya oleh guru yang
topik dan antusias belajar
h. Saya berkepribadian
menulisnya Membagi serta
tahu cara dalam
dalam mengatur para
menggun mendukung
bentuk siswa dalam
akan profesionalitas
laporan, kelompok serta
metodolo pekerjaannya.
membuat memberi
gi yang
penilaian, kesempatan
menduku Membangun
mengadakan mereka
ng Suasana Kelas
proyek- mengerjakan
inklusi Yang
proyek proyek yang
(misalny Menyenangkan
penelitian, disukainya (John
a, Dalam
serta W Santrock,
pembelaj strategi
melaporkan 1998:419).
aran mengajar
kooperati seorang guru Menolong Para guru yang
f) yang Siswa Yang berkompeten pada
i. Pengajar berkepribadian Mengalami mata pelajaran
an dan hendaklah Keterlambatan yang
metode membangun Peningkatan Prestasi diampunya,
saya suasana kelas Bagaimana menunjukkan
tidak yang memberi dorongan antusias dalam
akan mencakup : kepada para siswa mengajar, serta
bertentan a. Meluangkan yang mengalami menunjukkan
gan waktu keterlambatan belajar. model dari dirinya
dengan berinteraksi Beberapa strategi sendiri sebagai
keyakina dengan antara lain : bentuk motivasi
n kultural siswa. 1. Guru harus yang berasal dari
siswa Meluangkan memiliki dalam
yang waktu untuk kompetensi dan 2. Guru menciptakan
manapun berbagi motivasi. Menjadi hubungan

56 | Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56]


Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

pembelajaran Guru didalam hubungan antara gaya


yang terkait proses pembelajaran pribadi guru dengan
dengan KESIMPULA memegang peranan cara mereka
kehidupan N yang sangat penting, mengkomunikasikan
sehari-hari karena peranannya materi pelajaran
Hal tersebut tidak mungkin dapat kepada siswa, dan
Kepribadia
merupakan digantikan oleh respons dari siswa
n seseorang Guru perangkat lain seperti
sebuah yang sedang belajar,
erat kaitannya
tantangan, televisi, radio, dalam pencapaian
dengan kinerja komputer dan lain
sehingga tujuan pembelajaran.
dan keterampilan
menjadikan sebagainya. Sebab Konsep diri siswa
mereka dalam peserta didik adalah
siswa dapat cenderung lebih positif
melakukan suatu
memahami organisme yang dalam ruang kelas
pekerjaan, sedang berkembang
materi ajarnya, dimana gurunya
“Temuan
seiring yang memerlukan bersikap “integratif
penelitian bimbingan dan
prestasinya secarasosial”, dan
menunjukkan
yang makin bantuan dari orang mendukung siswa
bahwa dewasa. Pada semua
meningkat untuk belajar.
pengalaman yang
3. Meningkatkan tingkatan pengajaran, Karakteristik-
dilakukan untuk ada
rasa percaya karakteristik
diri melakukan suatu kepribadian guru akan
Memberikan termanifestasikan
support kepada pekerjaan dalam bentuk sikapnya
para siswa (mengajar),bukanl dalam berinteraksi
baik secara ah penentu utama dengan siswa dikelas.
emosi maupun bagi keefektifan Oleh karena itu
instruksi dalam bekerja.” diperlukan peranan
dalam Akan tetapi guru dalam proses
pembelajaran kualitas belajar mengajar,
dengan rasa kepribadian selain itu pentingnya
percaya seseorang akan mengembangkan
dirinya dan mempengaruhi kompetensi
meminimalisir hasil kinerja pedagogiknya,
kegelisahanny seorang guru di pengembangan
a dalam lapangan. kepribadian, menjaga
prosses belajar Kepribadian harga diri sebagai
mengajarnyap (personality) profesi yang akan
(John W merupakan ciri- mengubah para siswa
Santrock, ciri khas baik secara akademik
1998:420). seseorang yang maupun karakter, hal
Oleh dimanifestasikan itu harus terwujud
karena itu seorang melalui pola dalam membangun
guru ketika tingkah laku atau suasana kelas yang
memasuki kelas caranya merespon menyenangkan ketika
harus mulai yang konsisten proses belajar
memahami dalam situasi- mengajar dan tidak
kondisi apa yang situasi termasuk melupakan tanggung
mereka lihat relasinya dengan jawabnya dalam
dikelas. Dan jika lingkungan. menolong para siswa
guru tidak Tingkah laku atau yang mengalami
melibatkan sikap ini akan keterlambatan
pemahamannya di lebih kelihatan peningkatan prestasi.
awal pasti mereka dalam cara-cara Hal ini akan benar-
akan gagal dalam mereka benar terwujud apabila
memahami berinteraksi ada dukungan iklim
kondisi kelasnya, dengan peserta sekolah dalam
karena hal tersebut didik. Seperti menunjang
sangat menampilkan kepribadian guru
berpengaruh sikap simpati, tersebut.
kepada aktifitas empati, terbuka,
proses belajar berwibawa, dan
mengajar. bertanggung DAFTAR
jawab.
Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56] | 57
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

PUSTAKA Jenkins, berkarakter. Humaniora.


D.B & Bandung:
Ahmadi. IK dan Metcalf,
K.K. Iah solikhah, (2011). Nursyamsi, (2014),
Amri,S. Kompetensi
(2014). The Pengembangan kepribadian
(2014).
act of Guru sangat guru. diunduh
Mengemba
ngkan teaching. berpengaruh tanggal 28 September
pembelajar (penerjema terhadap 2015
an IPS h Gisella perkembangan darihttp://download.p
Terpadu. Tani
proses dan hasil ortalgaruda.org/articl
Jakarta:Pres Pratiwi).
Jakarta: belajar peserta e.p hp?
tasi Pustaka
Salemba didik pada article=164250&val=
Arends, RI.
(2008). Learning Humanika. sebuah lembaga 5952&title=Pengem
to teach (belajar Hadis, A & pendidik. bangan
untuk mengajar) Nurhayati. Diunduh 28 %20Kepribadian
(2012).
Buku Dua. September 2015. %20Guru
Manajemen
Jakarta:Pustaka Rusyan, A.T. (1990).
mutu
Pelajar Arends, RI. https://iahsolikha Profesionalisme
pendidikan.
2008. Learning to
Bandung: h.wordpress.com/ tenaga kependidikan.
teach (belajar
Alfabeta. 2011/12/0 Bandung: Yayasa
untuk mengajar)
Harro Van, B. 1/pengaruh- Karya Sarjana
Buku Satu.
(2006).
Jakarta:Pustaka kompetensi- Mandiri.
Berjalan
Pelajar Akhmad guru-terhadap- Surya, M. (2003). Psikologi
dengan
Sudrajat. (2012). pembelajaran/ Guru konsep dan
Tuhan di
Arti penting Knight G.R. (2009). aplikasi Guru untuk
dalam
kompetensi
kelas Filsafat dan Guru. Bandung:
kepribadian guru.
(pendekata pendidikan Alfabeta.
n Kristiani (sebuah
tanggal
untuk
28 September pendahuluan
pembelajar
2015 dari perspektif
an).
dari Kristen).
Tangerang :
https://akh Tangerang:UPH
UPH
madsudraja
Hammond L.D Kartadinata, S. (2011).
t.wordpress
and Menguak tabir
.com/2012/
Bransford bimbingan dan
10/22/kom
J. (2005).
petensi- konseling
Preparing
kepribadia sebagai upaya
teachers
n-guru/ pedagogis.
for
Burns, R.B. Bandung: UPI
changing
(1993).
world. San Press.
konsep diri
Francisco: Mustolih, (2012).
teori
Jopssey- Faktor-faktor
pengukuran
Bass
, yang
Hergenhahn. B.R
perkemban mempengaruhi
and Olson
gan dan keberhasilan
M.H.
perilaku.
(2009). belajar
Jakarta:
Theories of mengajar,
Arcan
learning. diunduh 28
Bagong Suyanto
Jakarta: September
dan
Kencana
Sutinah. dari
Prenada
(2006). http://mustolihtan
Media
Metode sasa.blogspot.co.i
Group
penelitian
Izzan, A. dkk. d/2013/06
sosial.
Jakarta : (2012). /faktor-faktor-
Kencana Membangu yang-
Cruickshank, D.R, n Guru mempengaruhi.html
58 | Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56]
Kompetensi Kepribadian Guru dan Relevansinya terhadap Tugas Mengajar di Kelas

Santrock menyelesaikan Agnes Surabaya


J.W. Pendidikan S-2 (2008-20013),
2006) Program Studi Guru SMA Kr.
. Pendidikan IPS IPH Surabaya
Educ di Universitas (2009-2014),
ation Negeri Surabaya Guru SMA
al pada tahun 2013 Anak Bangsa
psych dengan Surabaya (2014-
ology yudisium 2015), Dosen
(seco cumlaude. Sejak Luar Biasa di
nd bulan Juli 2015 STAK Anak
editio aktif mengajar Bangsa
n. sebagai Dosen Surabaya (2013-
New di Universitas 2015).
York: Pelita Harapan
Mc Tangerang,
Graw Bekasi pada
-Hill Fakultas Ilmu
Sapriya. Pendidikan/Teac
(2009 her College.
). Penulis
Pendi sebelumnya
dikan pernah menjadi
IPS seorang guru
(kons yang diawalinya
ep pada tahun 1997
dan di SMA Kr.
pemb Petra 1
elajar Surabaya (1997-
an). 2000),
Band Marketing di
ung: Distributor
PT Metanoia
Rema Surabaya (2000-
ja 2004),
Rosd Supervisor di
a SMA Kr. Petra
Karya Kediri (2004-
2005), Guru
TK/SD di Elyon
Biodata Christian
Penulis/Pemakal School Surabaya
ah (2005-2008),
Jossa Trainer dalam
pat Hendra lembaga
Prijanto, pelatihan Quiver
menyelesaik (Equiping
an S-1 di Achiever) yang
IKIP bergerak dalam
Surabaya pengembangan
Jurusan SDM dan
Pendidikan berpusat di kota
Sejarah pada Surabaya (2008-
tahun 1997. 2013). Guru
Selanjutnya SMA K Santa

Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 5, No. 2, Nov 2015 : [49-56] | 59

Anda mungkin juga menyukai