Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR PERGEMBAGAN FISIK MOTORIK

PADA ANAK USIA DINI

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Uma Lutfia Thaher (2203106033)


2. Roza naltri (2203106009)
3.

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG


2022

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan berjudul “Konsep Dasar Pengembagan Fisik Motorik Pada
Anak Usia Dini” dapat selesai tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Mata kuliah Aspek Aspek Pengembagan
Anak Usia Dini dari Ibu Mustakimah, M.Pd pada bidang studi PIAUD. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Konsep
Dasar Pengembagan Fisik Motorik Pada Anak Usia Dini.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Mustakimah, M.Pd selaku guru mata
kuliah Aspek Aspek Pengembagan Anak Usia Dini. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Semarang, 27 September 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II
PEMBAHASAN

3.1 1. Pengembangan Motorik AUD


a. Pengertian Motorik

Dalam buku Anak Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan oleh seluruh
tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan
da pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat
motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh
sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi,
otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur 2 dan mengontrol semua
aktivitas fisik dan mental seseorang. Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak. Secara simultan dan
berkesinambungan, otak teru mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama
jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf pusat yang mencakup lima pusat kontrol, akan
mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik anak,
perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak
merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab itu, perkembangan
kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan
yang dapat mereka lakukan. Jika anak banyak bergerak maka akan semakin banyak manfaat yang
dapat diperoleh anak ketika ia makin terampil menguasai gerakan motoriknya. Selain kondisi badan
juga semakin sehat karena anak banyak bergerak, ia juga menjadi lebih percaya diri dan mandiri.
Anak menjadi semakin yakin dalam mengerjakan segala kegiatan karena ia tahu akan kemampuan
fisiknya. Anak-anak yang baik perkembangan motoriknya, biasanya juga mempunyai keterampilan
sosial positif. Mereka akan senang bermain bersama teman-temannya karena dapat mengimbangi
gerak temanteman sebayanya, seperti melompat-lompat dan berlari-larian.
3.2 Jenis Perkembangan Fisik Motorik AUD
Berdasarkan STPPA perkembangan fisik motorik anak dalam keseharian terbagi
kepada dua yaitu perkembangan motorik kasar dan motorik halus
.
a) Perkembangan motorik kasar (Large Motor Development) menurut Beaty kemampuan
motorik kasar seyogyanya dimiliki oleh seorang anak usia dini yang berada pada
rentang usia 4-6 tahun, kompetensi tersebut terbagi menjadi 4 aspek yaitu: berjalan
(walking), dengan indicator berjalan naik/turun tangga dengan menggunakan kedua
kaki, berjalan pada garis lurus, dan berdiri dengan satu kaki. Berlari (running) dengan
indicator menunjukkan kekuatan atau kecepatan berlari, melompat (jumping) dengan
indicator mampu melompat ke depan, ke belakang dan ke samping, memanjat
(climbing), memanjat naik/turun tangga dan memanjat pohon.
b) Perkembangan Motorik Halus (Small Motor Development) menurut Beaty (dalam Uyu
wahyudin) perkembangan motorik halus pada anak mencakup kemampuan anak
dalam menunjukkan atau menguasai gerakan-gerakan otot indah dalam bentuk
koordinasi, ketangkasan dan kecekatan dalam menggunakan tangan dan jari jemari.9
Bermain adalah wujud dari perkembangan motorik kasar pada anak usia dini.
Dapat dipandang sebagai sebuah aktivitas atau kegiatan yang, spontan, terfokus ada proses,
memberi ganjaran, serta fleksibel terhadap pergerakan tubuh anak. Motorik kasar
merupakan kemampuan gerak tubuh dalam menggunakan otot-otot besar, sebagian atau
seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar seseorang dapat duduk, memegang,
berlari, menendang, memanjat pohon, menaiki tangga, dan sebagainya.
Suyadi menegaskan anak yang cerdas-tumbuh akan mempunyai kelenturan
badan yang tinggi, elastisitas gerak motorik yang memadai, kepiawaian mengoordinasikan
anggota badan yang serasi, kerapian dalam pekerjaan, keluwesan bertindak yang sangat
sempurna. Lebih dari itu, dengan keterampilan motorik yang memadai, urat sarafnya akan
bekerja mengoordinasikan seluruh gerak tubuh dan mengikut ritme tertentu, sehingga anak
akan menjadi pribadi yang lincah, terampil dan cekatan.
3.3 Tahapan perkembangan ketrampilan anak usia dini
Ada 3 tahap p

3.4 Prinsip Perkembangan Fisik - Motorik AUD


Menurut Didith Pramunditya, perkembangan individu berlangsung sepanjang
hayat,dimulai sejak masa pertemuan sel ayah dan ibu (priode prenatal) dan
berakhir pada saat kematiannya. Perkembangan individu bersifat
dinamis,perubahannya kadang-kadang lambat tetapi bisa juga cepat, berkenaan
dengan salah satu aspek atau beberapa aspek perkembangan.Perkembangan tiap
individu juga tidak selalu seragam. Dalam perkembangan individu dikenal
prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut:
a) Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek
b) Setiap anak memiliki kecepatan tempo dan kualitas perkembangan yang
berbeda.
c) Perkembangan secara relatif, beraturan mengikuti pola-pola tertentu
d) Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur.
e) Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju
khusus.11
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut :
 Nol Sampai usia dua tahun,
anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar
berbicara\
 pada usia tiga sampai enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial
(belajar bergaul dengan orang lain)

3.5 Indikator pencapaian tahap perkembangan fisik motorik


3.6 Ketrampilan motoric kasar

3.7 Ketrambilan motoric halus

3.8 Tujuan perkembangan fisik motoric


Menurut Yudha M Saputra dan Rudyanto (2005: 115) tujuan
dari pengembangan motorik kasar pada anak usia dini yaitu mampu
meningkatkan ketrampilan gerak, mampu memelihara dan
meningkatkan kebugaran jasmani, mampu menanamkan sikap percaya
diri, mampu bekerjasama dan mampu berprilaku disiplin, jujur, dan
sportif.
Menurut Samsudin (2008: 11) Penguasaan ketrampilan harus
tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas motorik tertentu,Upaya Meningkatkan
Kemampuan sejauh mana anak tersebut mampu menyelesaikan tugas motorik yang
diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu.
Menurut Depdiknas (2003: 34) tujuan pengembangan
ketrampilan motorik kasar anak adalah untuk pertumbuhan dan kesehatannya melalui
berolah tubuh. Pembelajaran tercapai jika anak
mengalami pertumbuhan dan kesehatan menjadi lebih baik.
3.9 Fungsi ketrampilan anak usia dini
BAB III
PENUTUP

3.10 Kesimpulan

3.11 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai