Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ARIEF RAHMAN HAKIM, M.A


ANAK

PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK ANAK USIA 4-6


TAHUN

OLEH
KELOMPOK 4 :

KHAIRUNNISA : 220101010002
MUHAMMAD SYARIFULLAH : 220101010370

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
TAHUN 2023 M / 1445 H

1
BAB
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia 4-6 tahun termasuk dalam usia golden age, karena pada
usia 4-6 tahun tersebut anak akan mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan optimal. Anak usia 4-6 tahun tersebut berada pada masa aktif untuk
mengeksplore sesuatu yang ingin dia ketahui. Banyak sekali perkembangan
yang terjadi pada anak. Perkembangan yang terjadi pada anak mencakup
perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan bahasa serta lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perkembangan fisik dan perkembangan motorik ?
2. Apa saja tujuan dan fngsi perkembangan motorik pada anak ?
3. Bagaimana perkembangan fisik anak usia 4-6 tahun ?
4. Bagaimana perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun ?
5. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik dan
perkembangan motorik pada anak usia 4-6 tahun ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan fisik dan motorik.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi perkembangan motorik pada anak.
3. Untuk mengetahui apa saja perkembangan fisik pada anak usia 4-6 tahun.
4. Untuk mengetahui apa saja perkembangan motorik pada anak usia 4-6
tahun.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
dan perkembangan motorik.

1
BAB
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Fisik dan Perkembangan Motorik


Secara sederhana, istilah dari kata perkembangan menurut Seiferr &
Hoffnung (1994) yaitu “long-term changes in a person’s growth, feelings,
patterns of thinking, social relationships, and motor skills”,1 yang artinya
perubahan jangka panjang dalam pertumbuhan seseorang mulai dari perasaan,
pola berpikir, hubungan sosial, dan keterampilan motorik. Jadi perkembangan
itu merupakan perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang menuju kearah
kedewasaan dan dalam waktu jangka panjang. Sedangkan menurut F. J
Monks, dkk (2001) kata perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses
kearah yang lebih sempurna dan tidak akan pernah bisa diulang kembali. 2
Maka dari itu perkembangan merupakan sesuatu perubahan yang tetap atau
kekal pada diri seseorang menuju kearah kedewasaan atau kearah yang lebih
baik lagi.
Kata fisik mengandung pengertian yaitu bagian tubuh yang meliputi
tubuh dan organ-organ tubuh. Anggota tubuh terdiri dari kepala, badan,
tangan, kaki, dan lain sebagainya. Sedangkan anggota dalam bagian tubuh
terdiri dari jantung, ginjal, hati, otak, sistem saraf dan lain sebagainya. 3 Dari
istilah kata fisik tersebut, maka pengertian perkembangan fisik yaitu
perkembangan yang terjadi pada tubuh manusia baik dari segi ukuran maupun
fungsinya.
Motorik menurut Zulkifli (1995), merupakan segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. 4 Maka dari itu perkembangan
motorik adalah perkembangan pengendalian dari gerakan tubuh melalui suatu

1
Rinda Fauzian, Pengantar Psikologi Perkembangan, (Jawa Barat : Tim CV Jejak,
2020), hlm. 33
2
Rinda Fauzian, Pengantar Psikologi Perkembangan, (Jawa Barat : Tim CV Jejak,
2020), hlm. 34
3
Masganti, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana, 2017), Hlm.
103
4
Siri Makhmudah, Fina Surya Anggraini, dan Ainna Amalia, Perkembangan motorik
AUD, (Nganjuk : Guipedis, 2020), Hlm. 24

2
3

kegiatan yang telah terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal
cord. Keterampilan motorik ini menurut beberapa penelitian menunjukkan
adanya perbedaan kemampuan motorik anak laki-laki dan anak perempuan.
Anak laki-laki memiliki kemampuan motorik yang lebih unggul di dalam
keterampialan yang berkaitan dengan throwing dan stiking, sedangkan anak
perempuan lebih unggul pada keterampilan yang berkaitan dengan skipping,
galloping, dan hopping.5 Keterampilan motorik ini dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1. Keterampilan motorik kasar (Gross Motor Skills)
Keterampilan motorik kasar ini adalah keterampilan motorik yang
menggunakan otot-otot besar. Contohnya seperti berjongkok, berjalan,
melompat, dan lain-lain.6
2. Keterampilan motorik halus (Fine Motor Skills)
Keteramplan motorik harus ini adalah kererampilan motorik yang
melibatkan gerakan tangan yang diatur secara halus. Contohnya seperti
menggenggam mainan, mengancing baju, menulis, dan lain-lain.7

B. Tujuan dan Fungsi Perkembangan Motorik Pada Anak


Perkembangan fisik adalah salah satu perkembangan yang sangat
penting dalam tahap anak usia dini. Dimana seharusnya orang tua ataupun
guru harus menstimulus anak dengan berbagai permainan yang
menyenangkan dan menumbuhkan rasa senang terhadap anak, agar anak
tertarik untuk memainkannya, dan yang paling penting dengan melakukan
permainan tersebut, tanpa disadari anak akan mengembangkan motoriknya.
Dalam hal ini, latihan-latihan diperlukan agar saraf anak menjadi makin
matang dan agar dapat selalu optimal pada saat melakukan gerakan yang ia
sukai. Saat anak tumbuh makin besar atau dewasa, maka pertumbuhan fisik

5
Christiana Hari Soerjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan
Kanak-Kanan Akhir,(Jakarta : Kencana, 2018 ), Hlm. 136
6
Christiana Hari Soerjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan
Kanak-Kanan Akhir,(Jakarta : Kencana, 2018 ), Hlm. 89
7
Christiana Hari Soerjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan
Kanak-Kanan Akhir,(Jakarta : Kencana, 2018 ), Hlm. 91
4

maupun motoriknya telah berkembang sesuai yang diharapkan. 8 Ada banyak


cara yang dapat dilakukan untuk menstimulus anak untuk mengoptimalkan
perkembangan pada fisik dan motorik anak, yaitu sebagai berikut :
1. Melatih anak dengan berbagai permainan yang melibatkan aktivitas
motorik halus dan motorik kasar. Contohnya, yaitu :
a. Menggelindingkan dan memantulkan bola-bola kecil.
b. Melempar dan memasukkan bola kedalam keranjang.
c. Bermain lompat-lompatan dengan tali karet.
d. Berjalan dengan meniti pada titian balok.
e. Melakukan permainan perosotan dan berlatih menaiki tangga.
2. Menyediakan lingkungan bermain yang memungkinkan anak untuk
melatih keterampilan motoriknya. Contohnya seperti membawa anak
ketaman bermain, menyekolahkan anak di sekolah khusus anak usia dini,
ataupun dirumah, yang penting harus dengan pengawasan orang yang
lebih dewasa.
3. Memperkenalkan dan melatih anak melakukan berbagai jenis permainan
sebanyak-banyaknya. Contohnya seperti bermain sepak bola, bermain
kejar-kejaran dan lain-lain.
4. Ttidak memneda-bedakan perlakuan antara anak laki-laki dengan aak
perempuan pada saat melakukan kegiatan permainan. 9
Tujuan dari perkembangan motorik adalah untuk penguasaan
keterampilan yang tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas
motorik tertentu. Sumantri membagi tujuan pengembangan keterampilan
motorik anak usia dini menjadi dua, yaitu:"
1. Program pengembangan keterampilan motorik kasar, yaitu agar anak
mampu:
a. Meningkatkan keterampilan gerak.
b. Memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani.

8
Khadijah dan Nurul Amelia, Perkembangan fissik Motorik Anak Usia Dini,( Jakarta
:Kencana , 2020), hlm. 17-18
9
Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini,(Yogyakarta:Gava
Media, 2014)hlm. 55-57
5

c. Menanamkan sikap percaya diri.


d. Bekerja sama dengan baik.
e. Berperilaku disiplin, jujur, dan sportif .
2. Program pengembangan keterampilan motorik halus, yaitu agar anak
mampu:
a. Memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari-jari tangan.
b. Mengoordinasikan kecepatan tangan dengan mata; dan
c. Mengendalikan emosi.
Fungsi dari keterampilan motorik anak usia dini menurut Hurlock,
antara lain:
1. Keterampilan untuk bantu diri sendiri (self-help), keterampilan motorik
harus dipelajari agar mendukung anak supaya mandiri atau mampu
melakukan sesuatu untuk diri sendiri sehingga anak menjadi lebih
percaya diri untuk bermain.
2. Keterampilan bermain harus dipelajari dan dikuasai agar anak dapat
bermain dengan teman sebaya sehingga anak dapat diterima oleh teman-
temannya atau untuk menghibur diri di luar teman sebaya.
3. Keterampilan untuk membantu sosial (social-help), anak juga harus
memiliki suatu keterampilan agar dapat diterima di dalam keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Keterampilan motorik dibutuhkan untuk
membantu pekerjaan rumah di dalam keluarga, membantu pekerjaan
sekolah ketika di lingkungan sekolah, maupun di masyarakat.
4. Keterampilan sekolah, pada awal memasuki dunia sekolah, anak banyak
diberikan kegiatan yang melibatkan keterampilan motorik, seperti
melukis, menulis, menggambar, dan menari. Semakin banyak dan
semakin baik keterampilan yang dimiliki, semakin baik pula penyesuaian
sosial yang dilakukan dan semakin baik prestasi sekolahnya, baik dalam
prestasi akademis maupun nonakademis. 10

10
Khadijah dan Nurul Amelia, Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini, (Jakarta :
Kencana, 2020) hlm. 18-19
6

C. Perkembangan Fisik Anak Pada Usia 4-6 Tahun


Berikut perkembangan dan ciri-ciri fisik yang ada pada anak usia 4-6
tahun, sebagai berikut :
1. Usia 4 tahun
a. Berat badan anak pada usia 4 tahun akan bertambah kira-kira 1,8-
2,3Kg, dan rata-rata berat badannya adalah 14,5-18,2 Kg.
b. Tinggi badan anak pada usia 4 tahun akan bertambah kira-kira 5-
6,4Cm, dan rata-rata tinggi badannya sekitar 101,6-114 Cm.
c. Kecepatan denyut nadi anak pada usia 4 tahun kira-kira sekitar 90-
110 kali per menit.
d. Kecepatan pernapasan anak pada usia 4 tahun berkisar antara 20-30,
akan tetapi itu tergantung dari aktivitas dan keadaan emosi dari si
anak.
e. Suhu tubuh anak pada usia 4 tahun berkisar antara 36,6 0C-37,40C.
f. Lingkar kepala anak pada usia 4 tahun biasanya tidak diukur lagi
setelah umur 3 tahun.
g. Anak usia 4 tahun membutuhkan sekitar 1700 kalori dalam sehari.
h. Ketajaman pendengaran anak usia 4 tahun dapat diukur dari
penggunaan suara dan bahasa yang tepat serta respon yang cepat dari
anak terhadap pertanyaan ataupun instruksi yang diberikan oleh
orang tua untuk anak.
i. Ketajaman penglihatan anak usia 4 tahun 20/30 seperti yang diukur
dari tabel mata Snellen. 11
2. Usia 5 tahun
a. Berat badan anak pada usia 5 tahun akan bertambah sekitar 1,8-
2,3Kg, dan rata-rata berat badannya sekitar 17,3-20,5 Kg.
b. Tinggi badan anak pada usia 5 tahun akan betambah kira-kira sekitar
5,1-6,4 Cm, dan rata-rata tinggi badannya sekitar 106,7-116,6 Cm.

11
K. Eileen Allen dan Lynn R. Marotz, Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun, (Jakarta Barat : PT Indeks Permata, 2018), Hlm. 139
7

c. Rata-rata denyut nadi anak pada usia 5 tahun adalah sekitar 90-110
kali per menit.
d. Suhu tubuh anak pada usia 5 tahun stabil pada 36,6 0C-37,40C.
e. Kecapatan pernapasan anak pada usia 5 tahun berkisar pada 20-30,
akan tetapi tergantung pada aktivitas dan keadaan emosi si anak.
f. Ukuran kepala anak usia 5 tahun kira-kira hampir sama dengan
orang dewasa.
g. Anak usia 5 tahun sudah mulai tanggal gigi susunya.
h. Anak usia 5 tahun membutuhkan 1800 kalori setiap hari.
i. Ketajaman penglihatan anak usia 5 tahun 20/20 dengan
menggunakan tabel mata Snellen.12
3. Usia 6 tahun
a. Pada anak usia 6 tahun pertumbuhan berjalan lambat akan tetapi
stabil.
b. Tinggi badan pada anak usia 6 tahun akan meningkat sekitar 5-7,5
Cm. Untuk anak perempuan rata-rata tingginya sekitar 105-115 Cm
dan untuk anak laki-laki rata-rata tingginya sekitar 110-117,5 Cm.
c. Berat badan anak usia 6 tahun akan bertambah sekitar 2,3-3 Kg.
d. Bertambahnya berat badan pada anak usia 6 tahun juga menunjukkan
bertambahnya massa otot secara signifikan.
e. Kecepatan denyut nadi pada anak usia 6 tahun sekitar 80 kali per
menit.
f. Tubuh pada anak usia 6 tahun akan terlihat tinggi ramping karena
tulang panjang pada tangan dan kaki mulai pada fase tumbuh dengan
cepat.
g. Gigi mulai tanggal dan berganti dengan gigi permanen.
h. Wajahnya mulai berkembang seperti orang dewasa.
i. Anak usia 6 tahun akan membutuhkan 1600 – 1700 setiap hari. 13

12
K. Eileen Allen dan Lynn R. Marotz, Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun, (Jakarta Barat : PT Indeks Permata, 2018), Hlm. 149
13
K. Eileen Allen dan Lynn R. Marotz, Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun, (Jakarta Barat : PT Indeks Permata, 2018), Hlm. 164
8

D. Perkembangan Motorik Anak Pada Usia 4-6 Tahun


Berikut perkembangan motorik yang ada pada anak usia 4-6 tahun,
sebagai berikut :
1. Usia 4 tahun
a. Berjalan pada garis lurus.
b. Anak usia 4 tahun sudah mulai bisa melompat dengan 1 kaki.
c. Mulai belajar mengayuh dan mengendari mainan beroda, seperti
sepeda roda 4 atau mobil-mobilan.
d. Mulain bisa menaiki tangga dengan perlahan.
e. Melompat setinggi kira=kira 15 cm dan mendarat dengan 2 kaki.
f. Anak usia 4 tahun juga sudah mulai bisa berlaRI.
g. Sudah mulai meniru untuk membuat gambaran ataupun tulisan.
h. Merangkai manik-manik kayu dengan menggunakan benang.
i. Mewarnai dan menggambar sesuatu meskipun belum begitu jelas. 14
2. Usia 5 tahun
a. Berjalan mundur, melangkah dari tumit ke jari kaki.
b. Berjalan naik-turun taangga tanpa di bantu, dan menggunakan kaki
yang melangkah secara bergantian.
c. Belajar berjungkir balik.
d. Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut nya.
e. Sydah mulai lihay mengenderai mainan roda tiga seperti sepeda
dengan cepatn dan terampil dalam menyetir.
f. Berdiri dengan satu kaki selama 10 detik.
g. Menunjukkan pengendalian dengan cukup baik pada pensil, dan
sudah mulai bisa mewarnai di dalam garis.
h. Bisa menggunting garis pada kertas walaupun masih tidak
sempurna.15

14
K. Eileen Allen dan Lynn R. Marotz, Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun, (Jakarta Barat : PT Indeks Permata, 2018), Hlm. 140
15
K. Eileen Allen dan Lynn R. Marotz, Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun, (Jakarta Barat : PT Indeks Permata, 2018), Hlm. 150
9

3. Usia 6 tahun
a. Kekuatan ototnya akan bertambah, terutama pada anak laki-laki.
b. Pengendalian keteramplan motorik kasar dan halus sudah semakin
baik. Gerakan nya sudah mulai hampir sempurna walaupun
kadang-kadang ada sedikit kecerobohan.
c. Menyukai kegiatan fisik, seperti melompat, berlari, memanjat dan
melempar.
d. Sangat aktif dan ingin terus bergerak atau bermain, bahkan saat
mencoba untuk diam.
e. Menyukai untuk membuat karya seni, seperti suka mewarna,
mengecat, menggambar, membuat sesuatu, dan lain-lain.
f. Menggambar denganmenjiplak tangan ataupun menggunakan
benda lain.
g. Melipat dan menggunting kertas menjadi bentuk yang sederhana.
h. Bisa mengikat tali sepatunya sendiri.16

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik dan


Perkembangan Motorik
Perkembangan fisik dan motorik pada anak juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
fisik dan motorik anak, yaitu :
1. Hereditas ( Keturunan)
Faktor hereditas sangat memberikan pengaruh terhadap
perkembangan dan pertumbuhan untuk anak. Misalnyaberat badan dan
tinggi badan, yang mana itu secara genetik di turunkan dari orang tuanya.
Maka dari itu rata-rata tinggi badan anak dalam suatu bangsa ataupun
komunitas kelihatan hampir sama. Untuk di negara Indonesia rata-rata
tinngi badan untuk anak sekitar 87-105 cm, kecuali untuk anak yang

16
K. Eileen Allen dan Lynn R. Marotz, Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun, (Jakarta Barat : PT Indeks Permata, 2018), Hlm. 164-
165
10

mengalami kekurangan nutrisi ataupun mereka yang dilahirkan dari


orang tua yang tingginya tidak normal.
2. Nutrisi
Nutrisi juga merupakan bagian penting dalam suatu proses
perkembangan. Banyak sekali anak yang mengalami suatu perlambatan
perkembangan fisik dan motorik karena kekurangan nutrisi atau gizi.
Misalnya, anak yang mengalami kekurangan vitamin A, maka anak
tersebut akan mengalami masalah dalam kesehatan mata dan juga apabila
anak kekurangan zat besi, maka anak tersebut pasti akan mengalami
masalah dengan pertumbuhan tulang, yang mana akan memberlambat
suatu proses perkembangan.

3. Penyakit
Ternyata penyakit juga dapat mempengaruhi suatu poses
pertumbuhan dan perkembangan pada fisik dan motorik anak. Anak-anak
yang mengidap atau memiliki penyakit asma, polio, TBC, dan epilepsi
akan mengalami keterlambatan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki
penyakit. Mereka akan mengalami hambatan dalam perkembangan
syaraf-syaraf otak, kemampuan motorik kasar, dan kemampuan motorik
halus.
4. Kondisi Emosional
Kondisi emosional anak juga dapat mempengaruhi suatu
perkembangan fisik dan motorik anak. Anak-anak yang mengalami
gangguan emosional juga akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada fisik. Misalnya seperti anak yang kurang
mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, anak-anak jalanan yang
terlantar, atau anak yang tidak diinginkan hadir didunia oleh orang
tuanya akan mengalami hambatan perkembangan fisik. Contoh yang
akan diderita oleh anak yang memiliki kondisi emosional kurang stabil
11

adalah akan terlambat berjalan, selalu sakit-sakitan, dan lain


sebagainya.17

17
Masganti, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta :Kencana, 2017),
hlm.124-125
BAB
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan merupakan perubahan yang terjadi di dalam diri
seseorang menuju kearah kedewasaan dan dalam waktu jangka panjang dan
merupakan sesuatu perubahan yang tetap atau kekal pada diri seseorang
menuju kearah kedewasaan atau kearah yang lebih baik lagi. Perkembangan
fisik yaitu perkembangan yang terjadi pada tubuh manusia baik dari segi
ukuran maupun fungsinya. Sedangkan perkembangan motorik adalah
perkembangan pengendalian dari gerakan tubuh melalui suatu kegiatan yang
telah terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Tujuan dari perkembangan motorik adalah untuk penguasaan
keterampilan yang tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas
motorik tertentu. Fungsi dari keterampilan motorik anak usia dini, yaitu :
untuk bantu diri sendiri (self-help), sosial, dll.
Untuk tahapan perkembangan anak usia 4-6 tahun banyak sekali
perkembangan yang terjadi, salah satu nya bertambahnya berat dan tinggi
badan.
Sedangkan untuk perkembangan motorik anak usia 4-6 tahu juga baya
sekali, salah satunya adalah mulai belajar berjalan dan melompat.
Perkembangan fisik dan motorik pada anak juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu : hereditas ( Keturunan), nutrisi, penyakit, dan kondisi
emosional.

B. Saran
Diharapkan untuk semua orang tua selalu memperhatikan
perkembangan fisik dan motorik anak. Hal itu bermaksud untuk agar
mengetahui ketika anak ada mengalami perlambatan perkembangan fisik dan
motorik. Orang tua juga di harapkan untuk selalu menstimulus perkembangan
fisik dan motorik anak dengan berbagai kegiatan ataupun permainan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Allen, E. d. (2018). Profil Perkembangan Anak Prakelahiran hingga Usia 12

Tahun. Jakarta Barat: PT Indeks Permata.

Fauzian, R. (2020). Pengantar Psikologi Perkembangan. Jawa Barat: Tim CV

Jejak.

Khadijah dan Amelia, N. (2020). Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini.

Jakarta: Kencana.

Makhmudah, S. (2020). Perkembangan Motori AUD. Nganjuk: Guepedis.

Masganti. (2017). Psikologi Perkembangan anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Soejiningsih, C. H. (2020). Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai

Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana.

Wiyani, N. A. (2014). Psikologi Perkembangan Anak usia Dini. Yogyakarta:

Gava Media.

13

Anda mungkin juga menyukai