Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK PADA MASA

PRENATAL, BAYI DAN KANAK-KANAK

OLEH :
ANGGER WIDOROTAMA
0602521082

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan rangkaian kata yang selalu digunakan


secara bersamaan,tetapi memiliki makna yang berbeda. Pertumbuhan adalah proses peningkatan
yang terjadi pada diri seseorang secara kuantitatif atau peningkatan dalam hal ukuran. Misalnya,
mengenai pertumbuhan fisik, terdapat peningkatan pada ukuran tinggi atau berat badan.
Peningkatan tersebut akan diikuti oleh bertambahnya lebar bahu, panggul, dan ketebalan dada.
Sementara itu, perkembangan adalah suatu proses perubahan pada kapasitas fungsional
atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang semakin terorganisasi dan
terspesialisasi. Makin terorganisasi artinya komponen-komponen dari organ tubuh tersebut
semakin dapat dikendalikan sesuai dengan kemauan, sedangkan terspesialisasi artinya organ-
organ tubuh semakin dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perkembangan ini
akan teraktualisasi dalam bentuk gerakan-gerakan tubuh, baik yang bersifat sangat sederhana
maupun yang sangat kompleks. Oleh karena itu, perkembangan yang berkaitan dengan gerak
tubuh ini disebut dengan motorik.
Seiring dengan bertambahnya usia, perkembangan kemampuan gerak anak akan
meningkat secara bertahap dan berkesinambungan, yaitu dari keadaan sederhana, tidak
terorganisasi, dan kurang terampil menuju penampilan gerak yang lebih rumit dan terorganisasi
secara lebih baik.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik pada Masa Prenatal
Masa pranatal merupakan masa (waktu) dimana manusia mengalami perkembangan
untuk pertama kalinya atau biasa disebut dengan awal perkembangan. Masa ini terjadi selama
dalam rahim seorang ibu, yaitu berkisar sekitar 9 bulan lebih 10 hari, ini merupakan perkiraan
rata-rata yang sering dialami oleh sebagian besar perkembangan manusia di dalam rahim
meskipun terkadang sering juga ditemukan usia janin yang kurang dari usia tersebut yang
biasa disebut dalam ilmu kedokteran sebagai janin prematur (waktu yang semestinya bayi
belum bisa dilahirkan).
Masa pranatal ini juga merupakan masa yang sangat penting karena, dimasa ini
manusia memulai proses pembentukan dan beberapa aspek perkembangn seperti :
terbentuknya kecerdasan, kepribadian, kemampuan, bakat dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, banyak orang tua yang sangat memberikan perhatian lebih terhadap calon buah hatinya
untuk kebaikan si calon bayi secara sempurna dan matang. Biasannya para ibu hamil
mempersiapkan bekal untuk proses perkembangan si calon bayi mulai dari asupan makanan
yang nantinya akan mempengaruhi gizi bayi seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan nutrisi
penting lainnya. Bukan hanya itu saja yang harus dipersiapkan, kondisi mental seorang ibu
yang sedang hamil juga nantinya akan memiliki pengaruhi besar terhadap perkembangan si
calon bayi, oleh dari itu banyak ibu hamil yang harus sering mengontrol emosinya yang
sangat tidak stabil ketika mengandung.
Dari beberapa faktor diatas bisa ditarik garis besar bahwa begitu pentingnya masa
awal perkembangan bayi yang nantinya akan berpengaruh hingga dia menjadi manusia yang
sempurna.

a. Pertumbuhan Motorik Pada Masa Prenatal


Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi,
namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Permulaan kehidupan manusia dapat
ditinjau secara psikologis dan biologis
 Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin mulai bereaksi terhadap
rangsang-rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai sangat
awal.
 Secara biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan,
yakni bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki
(spermatozoa: tunggal, spermatozoon: jamak)

Kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh dan berkembang dalam organ reproduksi
wanita (rahim). Masa pranatal adalah masa kehidupan janin di dalam kandungan.
Masa ini dibagi menjadi dua periode, yaitu masa embrio dan masa fetus. Masa embrio
adalah masa sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu, sedangkan masa fetus
adalah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran.

b. Perkembangan Motorik Pada Masa Prenatal


1.1 Perkembangan
Pada masa ini terjadi beberapa tahap perkembangan yaitu :
 Tahap Germinal, yaitu proses 2 minggu pertama setelah pembuhan.
 Tahap Embrio, kecepatan dalam proses pembedaan sel semakin intensif, sistem
pendukung pada sel mulai terbentuk, dan organ tubuh mulai terlihat. Proses ini
terjadi sekitar 2 sampai 8 minggu setelah pembuahan.
 Tahap Janin, embrio sudah memiliki organ-organ internal dan eksternal secara
lengkap. Proses ini berlangsung sekitar 9 minggu hingga lahir.
Tahap-tahap perkembangan tersebut dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya faktor
genetik, kondisi fisik ibu, makanan dan minuman, serta informasi mengenai kehamilan
yang diperoleh ibu.

1.2 Perkembangan Motorik


Menurut Suhartini (2007), perkembangan motorik adalah proses tumbuh
kembang kemampuan gerak yang dikoordinasi oleh sarafpusat, saraf, dan otot.
Perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu, perkembangan motorik kasar dan
perkembangan motorik halus.
Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motor yang melibatkan
keterampilan otot-otot besar. Kemampuan menggunakan otot-otot besat bagi anak
merupakan kemampuan gerak dasar.kemampuan gerak dasar dibagi menjadi empat
kategori yaitu lokomotor, nonlokomotor, manipulatif, dan koordinasi. Adapun pada
masa prenatal, kemampuan lokomotor yang terjadi yaitu kemampuan menggerakan
tubuh di dalam kandungan, contohnya ketika janin menendang sehinga gerakannya
terasa oleh sang ibu. Kemampuan nonlokomotor adalah gerak berpijak tetap atau
dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, gerak nonlokomotor
seperti menekuk, meregang, meliuk, bergoyang, mengeper, mengulur dan masih
banyak yang lain. Kemampuan manipulatif adalah kemampuan gerak menggunakan
alat sebagai obyek kemampuan gerak ini dikembangkan ketika anak sedang
menguasai beberapa obyek ( Yudha, 2005). Contoh gerak manipulatif antara lain
menendang, melempar, menangkap, memukul dll, dalam kemampuan gerak
manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, akan tetapi bagian lain dari
tubuh juga dapat digunakan, dan gerakan manipulatif terjadi pada tahun pertama usia
anak.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Pada Masa Bayi


Awal pertumbuhan dan perkembangan anak di tahun pertama sangat menakjubkan,
yakni dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir, akan memiliki sejumlah kepandaian
dan perubahan-perubahan yang sangat cepat. Pada awal gerak bayi yang kecil memang hanya
mampu menggerakkan kepala, tangan, dan kakinya saja, saat itu reflek tubuhnya yang bekerja
sempurna. Reflef merupakan gerak awal yang ada pada bayi sebelum dan sesudah dilahirkan
yaitu gerakan-gerakan yang terjadi secara tanpa disadari. Proses motoris terjadi atas kerja
beberapa bagian tubuh, syaraf dan otak dan juga otot sehingga terjadi gerakan baik gerak
reflek atau gerak tak disadari maupun yang disadari. Saraf motoris atau dikenal dengan saraf
eferen dengan dendrite akan menuju ke otot. Jika impuls listrik sampai ke otot , maka ujung
akson mengeluarkan zat kimia, sehingga otot berkontraksi dan terjadi proses motoris. Proses
perkembangan motorik anak harus melalui tahap-tahap yang sesuai dengan umur.

a. Pertumbuhan Motorik Pada Bayi


Tahap-tahap motorik merupakan dasar kemampuan motorik selanjutnya yang
lebih kompek. Jika keterampilan motorik dasar matang , maka motorik lain yang lebih
rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak. Dampak apabila tahapan motorik dasar tidak
terlalui, anak tidak mempunyai konsepsi motorik yang dasar, sehingga tidak bisa
menyadari gerak yang seharusnya. Tahap perkembangan adalah tahap-tahap yang harus
dilalui bayi dalam proses perkembangan motorik sesuai dengan umur dan harus melalui
prinsip perkembangan motorik yang benar. Sedangkan perkembangan motorik yang
dimaksud dengan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan
gerak seorang anak yang dikoordinasi oleh saraf, pusat saraf dan otot. Secara umum
perkembangan motorik dibagi enjadi dua yaitu motor kasar dan motor halus. Motor kasar
adalah bagian dari aktivitas motor yag melibatkan keterampilan otot-otot besar atau kasar.
Kemampuan menggunakan otot-otot besat bagi anak merupakan kemampuan gerak
dasar.kemampuan gerak dasar dibagi menjadi empat kategori yaitu lokomotor,
nonlokomotor, manipulatif, dan koordinasi. Kemampuan lokomotor adalah kemampuan
yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain, contoh gerakan
antara lain adalah lompat, loncat, berjalan, berlari, skiping. Kemampuan nonlokomotor
adalah gerak berpijak tetap atau dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai,
gerak nonlokomotor seperti menekuk, meregang, meliuk, bergoyang, mengeper, mengulur
dan masih banyak yang lain. Kemampuan manipulatif adalah kemampuan gerak
menggunakan alat sebagai obyek kemampuan gerak ini dikembangkan ketika anak sedang
menguasai beberapa obyek ( H. Yudha M. 2005 ). Contoh gerak manipulatif antara lain
menendang, melempar, menangkap, memukul dll, dalam kemampuan gerak manipulatif
lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, akan tetapi bagian lain dari tubuh juga dpat
digunakan, dan gerakan manipulatif terjadi pada tahun pertama usia anak. Motorik halus
merupakan aktivitas keterampilan yang melibatkan gerakan otototot kecil, seperti
menggambar,menulis, meronce manik-manik , menyulam ,makan dll. Kemampuan motorik
halus berkembang setelah kemampuan motorik kasar si kecil berkembang secara optimal.
Perkembangan motorik anak pada tahun pertama sangat menakjubkan dari bayi yang tak
berdaya ketika lahir akam memliki sejumlah kepandaian yang mempesonakan. Awal
perkembangan tubuh bayi yang sangat mungil hanya mampu menggerakkan kepala, tangan
dan kakinya. Pada saat ini reflek tubuhnya yang bekerja sempurna.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Pada Masa Kanak-Kanak
a. Pertumbuhan Motorik Pada Masa Kanak-Kanak
Perkembangan fisik anak yang sering dibicarakan adalah pertumbuhan dan perkembangan
anak secara normal bagi anak pada usia tertentu, bahwa perubahan pertumbuhan tubuh
anak berlangsung sangat cepat pada tahun pertama setelah kelahirannya.
1. Pertumbuhan Mempunyai Arah
Secara umum perubahan tubuh berlangsung dari tubuh bagian atas ke tubuh bagian
bawah/membujur (cephalocaudal) dan menyamping/atau dari tengah tubuh ke bagian
luar tubuh (proximodistal).
2. Pertumbuhan Bergerak dari Umum ke Khusus
Prinsip ini menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan fisik bergerak maju dari
yang bersifat umum menuju ke khusus. Gerakan bayi berlangsung dari gerakan motorik
kasar menuju ke gerakan yang motorik halus.
3. Pertumbuhan Terjadi Secara Bcragam dan Terpadu
Beragam di sini dimaksudkan bahwa pertumbuhan berhubungan dengan proses
kesiapan dan kematangan yang terjadi dalam diri setiap individu dan setiap individu
berkembang sesuai dengan dirinya sendiri, tidak sama antara anak yang satu dengan
anak yang lainnya. Selain itu, setiap bagian tubuh memiliki tempo dan kecepatan serta
irama pertumbuhan masing-masing. Sedangkan terpadu maksudnya bahwa setiap satu
kemampuan atau keterampilan yang dicapai anak tidak hanya ditentukan oleh satu
organ tubuh saja melainkan melibatkan banyak organ dan otot-otot tubuh. Setiap organ
atau otot yang terlibat mempunyai kontribusi, saling mempengaruhi dan saling
tergantung serta terkait antara satu dengan lainnya. Demikian juga pertumbuhan seorang
anak tidak hanya ditentukan oleh anak itu sendiri, namun juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain di luar tubuh anak itu sendiri.
4. Pertumbuhan Berlangsung Secara Bervariasi
Kecepatan pertumbuhan setiap anak berbeda dan perbedaan ini dapat dilihat dari dua
cara, yaitu setiap kecepatan pertumbuhan antara satu anak berbeda dengan anak lainnya
dan dalam diri seorang anak terdapat pula perbedaan kecepatan dalam pertumbuhan
masing-masing organ tubuh.
5. Pertumbuhan Memiliki Kecenderungan Optimal
Setiap individu akan berusaha untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangannya
secara optimal dan setiap organ tubuh akan tumbuh dan berkembang ke arah yang
optimal pula. Anak akan berusaha pula untuk berkembang ke arah yang sesuai dengan
tingkatan usia dan tingkat kemampuannya (normal).
6. Pertumbuhan Berlangsung dalam Urutan yang Teratur
Pertumbuhan terjadi secara urut dan teratur dengan arah yang relatif dapat diprediksi
atau diramalkan. Pola urutan dalam pertumbuhan dapat ditunjukkan atau terjadi pada
hampir semua keterampilan fisik. Urutan pertumbuhan juga merupakan suatu proses
perkembangan yang bersifat alamiah. Walaupun demikian, dalam beberapa
perkembangan/kemampuan menunjukkan bahwa faktor lingkungan anak, faktor
keturunan dan kematangan menjadi dasar dalam perkembangan tertentu.
7. Pertumbuhan Mengandung Bahaya yang Potensial
Meskipun pola perkembangan bergerak normal, namun kadang kala pada setiap usia
terdapat bahaya pada beberapa bidang perkembangan yang mengganggu pola yang
normal ini. Erikson mengemukakan bahwa perjuangan yang tidak terelakkan yang
menandai seluruh pertumbuhan dapat menimbulkan bakat yang benar-benar dapat
diandalkan atau masalah yang tidak dapat dijajaki. Beberapa bahaya berasal dari
Iingkungan sekitar anak, namun ada pula yang berasal dari dalam diri sendiri. Bahaya
ini dapat mempengaruhi upaya penyesuaian baik fisik, psikologis maupun sosial yang
dilakukan anak. Akibatnya, dapat mengubah pola perkembangan sehingga akan
dihasilkan suatu daerah yang mendatar yang tidak menghasilkan suatu kemajuan atau
menyebabkan kemunduran ke tahap yang lebih rendah. Bila hal ini terjadi maka anak
akan menghadapi masalah penyesuaian yang dapat disebut “penyesuaian yang buruk”
atau “tidak matang”.
8. Pertumbuhan Mengalami Periode Kritis
Pertumbuhan seorang anak pada saat-saat tertentu merupakan periode yang kritis untuk
perkembangan tertentu. Periode kritis adalah waktu ketika suatu perkembangan atau
kemampuan atau keterampilan sangat baik untuk berkembang. Periode ini sering pula
disebut dengan “masa peka” Perbedaan individual menjadi sangat penting sehingga
seorang pendidik sebaiknya menghindari untuk menentukan harapan atau target secara
kaku untuk kemunculan suatu kemampuan fisik dan pertumbuhan tubuh anak.
Pertumbuhan setiap anak berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada bangun tubuh,
ukuran dan bentuk tubuh, warna rambut, warna mata, warna kulit, kemampuan fisik,
dan pada tingkat kematangan fisiknya.
Gen sangat menentukan perbedaan ukuran tubuh, bangun tubuh, karakteristik
wajah, warna rambut dan sebagainya. Bagaimanapun faktor keturunan menentukan
hanya potensi dari perkembangan seorang anak, sedangkan proses pertumbuhan serta
kematangan tetap harus mempertimbangkan faktor lingkungan termasuk intervensi yang
diberikan pada seorang individu semenjak masih dalam kandungan.

b. Perkembangan Motorik Pada Masa Kanak-Kanak


Patmonodewo (2000) menulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa
pesatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat
dilakukan oleh seluruh tubuh. Sementara itu, perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap
gerakan paling sederhana pun yang dilakukan anak sebenarnya merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak.
Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan
mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
A. Peranan Motorik Bagi Perkembangan Anak
 Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Fisiologis Anak
Amini (2012) mengatakan menanamkan kebiasaan anak untuk senang
bergerak atau berolahraga akan semakin baik dilakukan saat anak masih kecil,
misalnya saat anak usia dini. Biasanya, kegiatan olahraga yang dilakukan oleh
anak berawal dari kegiatan motorik kasar yang sering dilakukan anak sehingga
menjadi pola gerakan yang berulang-ulang dan menjadi aktivitas rutin yang
dilakukan anak. Jika anak terbiasa berolahraga dari kecil, hal itu akan membantu
mengoptimalkan pertumbuhan anak. Kegiatan berolahraga atau bergerak akan
membuat tulang dan otot anak bertambah kuat. Banyaknya aktivitas gerak juga
dapat mengontrol berat badan anak yang gemuk karena kurangnya aktivitas yang
dilakukan anak dibandingkan anak yang memiliki berat badan ideal.

 Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak


Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai
rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan lebih
menerima anak yang memiliki kemampuan motorik yang baik dibandingkan anak
yang kemampuan motoriknya kurang. Penerimaan teman-teman dan
lingkungannya akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik.
Contohnya, seorang anak yang sejak kecil sudah belajar berlari atau menggambar,
kemudian ia menyenanginya dan mempunyai kemampuan lari atau menggambar
yang lebih baik daripada teman-temannya yang lain, ia akan diterima dengan baik
oleh teman-teman sebayanya. Ia akan mempunyai banyak teman dan kegiatannya
pun akan semakin banyak karena ia akan diajak mengikuti berbagai kegiatan
lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya saat anak-anak kecil, mereka dapat mulai
mempelajari berbagai jenis kegiatan fisik/motorik secara bebas sesuai dengan
kemampuan mereka sendiri dan tanpa dibanding bandingkan dengan anak lainnya.
Hal itu membuat anak mau melakukan berbagai kegiatan dengan senang hati,
tanpa rasa takut dan malu.

 Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak


Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan
menumbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan bagian dari
perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula para ahli menekankan
bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan
kemampuan intelektual anak. Gerakan yang mereka lakukan saat bermain
bermanfaat untuk membuat fungsi belahan otak kanan dan otak kiri anak
seimbang. Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikir logis dan rasional,
menganalisis, bicara, serta berorientasi pada waktu dan hal-hal teperinci;
sedangkan belahan otak kanan mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari,
dan kreativitas. Berbagai permainan yang dilakukan anak akan membuat otak kiri
dan otak kanan anak berfungsi dengan baik. Begitu juga dengan pengembangan
kemampuan motorik kasar dan halus anak yang baik akan membuat ia lebih dapat
mengembangkan kognitif dalam hal kreativitas dan imajinasinya.
DAFTAR PUSTAKA
H. Yudha.M .(2005 ). Perkembangan Gerak. Jakarta
Jannah, W., & Mirta, L. (2018). Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal Dan Post
Natal. Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal Dan Post Natal, 1-7.
Suhartini, B. (2007). Tahap Perkembangan Motorik Bayi. Yogyakarta: FKIKUniversitas
Negeri Yogyakarta.
Amini, Mukti dkk (2012). Hakikat Perkembangan Motorik dan Tahapannya.

Anda mungkin juga menyukai