A. Kompetensi Inti
4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ 4.1.1 Menuliskan tujuan bahan/ alat, langkah, dan
alat, langkah, dan hasil dalam hasil dalam laporan percobaan yang
laporan percobaan yang didengar didengar.
4.1.2 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat,
langkah, dan hasil dalam laporan percobaan
yang didengar
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah proses belajar mengajar berlangsung diharapkan :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dari teks laporan percobaan yang
didengar dengan benar.
2. Peserta didik mampu menentukan isi informasi dari teks laporan percobaan yang
didengar dengan percaya diri.
Pertemuan kedua
Peserta didik mampu menuliskan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan
percobaan yang didengar dengan penuh tanggung jawab.
Pertemuan ketiga
Peserta didik mampu menyimpulkan tujuan, bahan/alat, langkah, dan hasil dalam laporan
percobaan yang didengar dengan percaya diri.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(a) Fakta
Teks laporan percobaan
- Ekosistem Kolam Sekolah
- Teks percobaan Kandungan Listrik dalam Buah
(b) Konsep
a. Isi informasi teks laporan percobaan
b. Simpulan teks laporan percobaan
c. Tanggapan atas isi teks laporan percobaan
(c) Prosedur
Cara menyimpulkan isi teks laporan percobaan
E. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran Berbasis Teks
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
2. Bahan
LCD
G. Sumber Belajar
1. Buku Paket
2. KBBI
3. Internet
Trianto, Agus, dkk. 2018. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/M.Ts.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 9—19.
-------------. 2018. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/M.Ts. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 36—42.
Kamus Daring
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1 Pertemuan pertama: 3 JP
a. Kegiatan Pendahuluan (8 menit)
1) Peserta didik merespons salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar
tempat duduk, dan kerapian meja kursi.
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
dengan melakukan tanya jawab.
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu mengidentifikasi teks
laporan yang dilihat dan didengar.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
2. Pertemuan kedua: 3 JP
3. Pertemuan ketiga: 3 JP
a. Kegiatan pendahuluan (8 menit)
1) Peserta didik merespons salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan
sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi.
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya
dengan melakukan tanya jawab.
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu menyimpulkan
teks laporan.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu keterampilan.
Jurnal Sikap:
Bacalah teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal yang mengikutinya!
Langkah-langkah
1. Potong aluminium dengan bentuk persegi panjang sebanyak 10 buah, dengan ukuran 0,5
X 10 cm
2. Cm.
3. Potong kawat tembaga sebanyak 10 buah dengan panjang sekitar 10 cm.
4. Potong sabun menjadi 10 buah dengan pisau.
5. Tancapkan potongan Aluminium dan kawat tembaga tadi pada potongan sabun
berhadapan tanpa saling bersentuhan.
6. Hubungkan potongan kawat tembaga dengan potongan Aluminium sampai semua
potongan tadi saling terhubung, ujung susunan 10 sabun tadi diawali dengan kawat
tembaga dan diakhiri potongan aluminium.
7. Beri 1 atau 2 tetes air pada potongan sabun yang telah terpasang logam tembaga dan
aluminium.
8. Kabel listrik lalu dihubungkan dengan kaki lampu LED. Apabila tidak menyala kabel
tersebut ditukarkan posisinya pada kaki LED tersebut.
9. Lampu LED akan menyala selama sabun dalam keadaan basah, Apabila mati tinggal
meneteskan 1, 2 tetes air pada potongan sabun.
Hasil
Ketika proses pembuatan sudah selesai maka kamu sudah mempunyai energi alternatif. Bisa juga
kamu mengembangkan kreasi ini sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Kesimpulan
Kita bisa memanfaatkan bahan disekitar kita untuk membuat energi, misalnya dengan
menggunakan bahan wortel, kentang, jeruk nipis, dan lainnya. Bahan bisa digunakan untuk
membuat baterai asalkan kandungan pH diatas 7.
Sumber: http://www.yuksinau.id/5-contoh-singkat-teks-rekaman-percobaan/ diakses 21 Juli 2018 pukul 11.15 WIB
Kunci jawaban :
1. kebijakan guru
2. kebijakan guru
Rubrik penilaian
NO SOAL JAWABAN SKOR
Kisi-kisi
Tugas Praktik :
Instrumen :
Bacalah teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal yang mengikutinya !
Dalam suatu ekosistem terdapat berbagai macam komponen, yang tersusun atas
komponen biotic dan abiotik. Dalam ekosistem kolam yang kami amati, kami mendapat
data seperti pada tabel di atas. Sehingga, kami beranggapan bahwa :
1. Tuliskan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang
didengar.
2. Simpulkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang
didengar
a. Rubrik Penilaian
No. Soal Ukuran Jawaban Skor
1 Mencantumkan 5-6 isi sesuai dengan teks laporan 25
percobaan
Mencantumkan 3-4 isi sesuai dengan teks laporan 15
percobaan
Mencantumkan 1-2 isi sesuai dengan teks laporan 5
percobaan
2 Menuliskan 7-10 data yang sesuai dengan isi teks 25
laporan percobaan
Menuliskan 4-6 data yang sesuai dengan isi teks 15
laporan percobaan
Menuliskan 1-3 data yang sesuai dengan isi teks 5
laporan percobaan
3 Menuliskan 3 hasil yang sesuai dengan isi teks 25
laporan percobaan
Menuliskan 2 hasil yang sesuai dengan isi teks 15
laporan percobaan
Menuliskan 1 hasil yang sesuai dengan isi teks 5
laporan percobaan
4 Menuliskan 3 kesimpulan yang sesuai dengan isi 25
teks laporan percobaan
Menuliskan 2 kesimpulan yang sesuai dengan isi 15
teks laporan percobaan
Menuliskan 1 kesimpulan yang sesuai dengan isi 5
teks laporan percobaan
Jumlah 100
Mengetahui
Kepala SMP Islam Al-Irsyad Cilacap Guru Mata Pelajaran,
MATERI PEMBELAJARAN
G. Pembahasan
Dalam suatu ekosistem terdapat berbagai macam komponen, yang tersusun atas
komponen biotic dan abiotik. Dalam ekosistem kolam yang kami amati, kami mendapat
data seperti pada tabel di atas. Sehingga, kami beranggapan bahwa :
3. Yang termasuk ke dalam komponen Biotik :
d. Lumut dan Zooplankton, sebagai salah satu komponen biotic yang dapat
menghasilkan makanan atau nutrisi untuk makhluk hidup lain, sehingga tergolong
sebagai produsen.
e. Bunga teratai dan enceng gondok, juga sebagai komponen biotik dari dalam kolam
yang kami amati.
f. Katak, konsumen tingkat II yang memakan
4. Yang termasuk ke dalam komponen Abiotik :
e. Air, sebagai tempat hidup dari berbagai jenis ikan, maupun binatang di dalam
kolam.
f. Udara, di sini udara merupakan oksigen yang terlarut dalam air.
g. Cahaya matahari, salah satu komponen abiotik
h. Tanah/Lumpur, di sini tanah/lumpur sebagai tempat tinggal juga.
H. Kesimpulan
Ekosistem kolam memiliki kekhasan tersendiri, sebab unit biosistem yang ada di dalamnya
berbeda dengan yang ada di ekosistem lainnya. Secara umum komponen ekosistem kolam
juga tersusun atas komponen Abiotik dan Biotik.
Komponen Biotik dari dalam kolam :
3. Produsen
Dalam ekosistem kolam yang kita amati, terdapat beberapa Produsen untuk membuat
nutrisi makanan. Misalnya saja : Lumut dan Zooplankton
2. Konsumen
Dalam ekosistem kolam yang kita amati, terdapat bermacam-macam konsumen dari
tingkat I, II, III hingga konsumen tingkat IV ( hingga manusia )
Komponen Abiotik yang terdapat dalam kolam, di antaranya terdapat cahaya matahari,
udara, air, dan tanah.
Selain itu, kita juga dapat mengambil kesimpulan bahwa komponen-komponen tersebut
saling berpengaruh
Sumber : tiechashare.blogspot.com-ekosistem kolam/diakses 3 Agustus 2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Nomor 02)
A. Kompetensi Inti
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan 3.2.1 Menyebutkan struktur (bagian-bagian) teks
dari teks laporan percobaan yang laporan percobaan yang didengar/dibaca
didengar atau dibaca (percobaan 3.2.2 Menuliskan ciri-ciri bahasa (ejaan dan tanda
sederhana untuk mendeteksi zat baca, pilihan kata, kalimat efektif, koherensi
berbahaya pada makanan, adanya dan kohesi) teks laporan percobaan
vitamin pada makanan, dll)
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, 4.2.1 Menyusun peta konsep (kerangka) teks
langkah, dan hasil dalam laporan laporan percobaan sederhana dengan benar.
percobaan secara tulis dan lisan 4.2.2 Menyusun teks laporan percobaan sederhana
dengan memperhatikan dengan memperhatikan data, struktur, dan
kelengkapan data, struktur, aspek aspek kebahasaan.
kebahasaan, dan aspek lisan 4.2.3Menyajikan teks laporan percobaan
sederhana dengan memperhatikan kejelasan
lafal, ketepatan intonasi, dan artikulasi yang
benar.
Nilai Karakter: Jujur, Tanggung Jawab, dan Percaya Diri, Santun
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Pertamuan kedua
Pertemuan ketiga
Pertemuan keempat
Pertemuan kelima
D. Materi Pembelajaran
c. Prosedur
Menulis teks laporan percobaan sederhana
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Teks
Pembelajaran aktif
1. Media
a. Contoh beberapa laporan percobaan
b. Video tentang percobaan “Pembuatan Pot Cantik dari Botol Bekas”
c. Internet
2. Bahan
a. Kertas post it
b. Kertas plano
c. Lem/double tapes
d. Gunting, spidol
G. Sumber Belajar
Harsiati, Titik. 2016. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/M.Ts. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 20—32.
-------------. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/M.Ts. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. —38.
Kamus Daring
Permendikbud No 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. 30
November 2015.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Guru merespon salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat duduk,
dan kerapian meja kursi.
2) Guru menugasi peserta didik menyaksikan kegiatan praktikum di laboratorium
melalui tayangan video.
3) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
melakukan Tanya jawab.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai, yaitu menelaah struktur teks laporan.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
6) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
1) Peserta didik mencermati contoh teks laporan percobaan sederhana melalui tayangan
video.
2) Peserta didik dengan difasilitasi guru membahas struktur teks laporan.
3) Peserta didik mencari dan menemukan struktur teks laporan percobaan sederhana.
4) Peserta didik dengan difasilitasi guru membahas, mencari, menemukan kata baku,
ejaan dan tanda baca, kalimat efektif, kohesi dan koherensi teks laporan percobaan
sederhana.
1) Guru merespon salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat duduk,
dan kerapian meja kursi.
2) Guru menugasi Peserta didik menyaksikan kegiatan praktikum di laboratorium melalui
tayangan video.
3) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
melakukan Tanya jawab.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai, yaitu menelaah kebahasaan teks
laporan.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
6) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
1) Peserta didik mencermati contoh teks laporan percobaan sederhana melalui tayangan
video.
2) Peserta didik dengan difasilitasi guru membahas ciri kebahasaan teks laporan.
3) Peserta didik mencari dan menemukan ciri kebahasaan teks laporan percobaan
sederhana.
4) Peserta didik dengan difasilitasi guru membahas, mencari, menemukan kata baku,
ejaan dan tanda baca, kalimat efektif, kohesi dan koherensi teks laporan percobaan
sederhana.
1) Guru merespon salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat duduk,
dan kerapian meja kursi.
2) Guru menugasi peserta didik menyaksikan kegiatan praktikum di laboratorium melalui
tayangan video.
3) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
melakukan Tanya jawab.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai, yaitu membuat peta konsep teks
laporan percobaan sederhana.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
6) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
1) Peserta didik dibagi menjadi tujuh kelompok dengan cara berhitung; masing-masing
kelompok terdiri atas lima orang
2) Dengan difasilitasi guru, peserta didik dalam kelompok menyusun peta konsep
dan /kerangka teks laporan sederhana.
3) Peserta didik secara berkelompok menyusun peta konsep teks laporan percobaan
sederhana.
4) Peserta didik secara berkelompok bergantian menyajikan peta konsep teks laporan
percobaan yang telah dibuat.
5) Peserta didik memberikan tanggapan hasil sajian atau presentasi kelompok.
1) Guru merespon salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat duduk,
dan kerapian meja kursi.
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
melakukan Tanya jawab.
3) Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai, yaitu menyusun teks laporan
percobaan secara tertulis dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek
kebahasaan.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu keterampilan
1) Guru merespon salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat duduk,
dan kerapian meja kursi.
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
melakukan Tanya jawab.
3) Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai, yaitu menyajikan tujuan, bahan/ alat,
langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dengan memperhatikan
kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu keterampilan.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Kisi-kisi
Tujuan
Agar kita menjadi lebih kreatif dan bisa berinovasi dalam hal kreativitas. Slime ini cara
membuatnya sangat mudah sekali sehingga sangat menghemat uang Anda.
Alat dan Bahan :
Lem povinal secukupnya
Deterjen bubuk secukupnya
Pembersih lantai secukupnya
Alat pengaduk (bisa dengan mixer, sendok, atau tangan)
Air secukupnya
Deterjen cair secukupnya
Wadah tempat slime (berupa baskom atau lainnya)
Langkah-Langkah :
1. Campurkan terlebih dahulu lem povinal, pembersih lantai, deterjen cair, deterjen bubuk,
dan air secukupnya saja ke dalam wadah slime, campuran ini biasa disebut dengan
activator.
2. Berikutnya aduklah campuran tersebut sampai tercampur rata.
3. Tambahkan lem povinal di tempat campuran aktivator.
4. Kemudian aduk lagi sehingga struktur atau bentuknya akan menggumpal.
5. Masukkan ke dalam freezer lima sampai sepuluh menit.
6. Kemudian keluarkan setelah lima sampai sepuluh menit.
7. Aduklah lagi sampai kira-kira bisa untuk dimainkan.
8. Slime siap untuk kamu gunakan.
Hasil :
Kini kamu memiliki slime yang aman untuk dimainkan tanpa menggunakan boraks. Slime ini
sangat populer di kalangan anak-anak pada saat ini.
Kesimpulan :
Dengan membuat slime sendiri, pengetahuan dan kreativitas kamu akan bertambah. Disisi lain
juga dapat menghemat uang
Soal:
1. Tuliskan struktur bagian-bagian teks laporan yang telah kamu baca!
2. Tuliskan dua kata tidak baku yang terdapat dalam teks laporan yang telah kamu
baca!
3. Tuliskan dua kesalahan penggunaan tanda baca pada teks laporan!
4. Tuliskan dua kalimat tidak efektif yang terdapat dalam teks laporan yang telah kamu
baca!
5. Tuliskan dua kalimat tidak kohesi/koherensi yang terdapat dalam teks laporan yang
telah kamu baca
Kriteria Penilaian
No. ASPEK YANG DINILAI SKOR
2. Tuliskan dua kata tidak baku yang terdapat dalam teks laporan
yang telah kamu baca! 20
a. semua jawaban benar 10
b. hanya satu jawaban yang benar
Jumlah skor 50 -
1
0
0
Tugas Praktik
Instrumen:
1. Susun peta konsep (kerangka) teks laporan percobaan sederhana dengan benar.
2. Susun teks laporan percobaan sederhana dengan memperhatikan data, struktur, dan
aspek kebahasaan.
3. Sajikan teks laporan percobaan sederhana dengan memperhatikan kejelasan lafal,
ketepatan intonasi, dan artikulasi yang benar.
Rubrik Penilaian: Menyusun peta konsep dan menyusun teks laporan percobaan
Aspek Penilaian Skor
Kelengkapan struktur 0 – 20
logis
Penggunaan bahasa
kurang tepat
Penggunaan bahasa
tidak tepat
3 Sangat tepat
Intonasi dan
Tepat
artikulasi
Tidak tepat
4. Sangat lantang
Volume suara/
Lantang
vokal
Tidak lantang
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Setelah membaca contoh teks pidato Peserta didik dapat mengidentifikasi informasi secara
tepat.
2. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat menentukan informasi pidato persuasif
secara tepat.
3. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat membuat data ungkapan yang meyakinkan
berdasarkan etika, emosi, dan logika dalam teks pidato persuasif
Pertemuan kedua
1. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat mengidentifikasi isi/informasi teks pidato
persuasif secara tepat.
2. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat menyimpulkan hasil identifikasi teks pidato
persuasif.
Pertemuan ketiga
1. Melalui kegiatan menonton video pidato persuasif Peserta didik dapat mengidentifikasi
informasi video secara tepat.
2. Memalui persentasi Peserta didik dapat menyimpulkan materi pada pertemuan pertama
dan kedua secara tepat.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Fakta
Contoh teks pidato persuasif
(b) Konsep
d. Pengertian teks pidato persuasif
e. Cara-cara mersuasif
f. Unsur-unsur menyimpulkan teks pidato persuasif.
(c) Prosedur
Menyimpulkan teks pidato persuasif
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
Membuat simpulan teks pidato persuasif yang dibaca dan didengar.
3. Materi Pembelajaran Remedial
Penugasan menalaah cara-cara mersuasif secara individu
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Teks
Pembelajaran aktif
G. Sumber Belajar
Triyanto,Agus. 2016. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas IX. Jakarta:
Kemendikbud. Halaman 34 – 39.
Kemdikbud. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia edisi 4. Badan Jakarta:
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Bebicara: Sebagai Ketrampilan Berbahasa.Bandung :
Angkasa. Halaman
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP)
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Guru mengucapkan salam
2) Guru meminta seorang Peserta didik memimpin doa sebelum belajar
3) Guru melakukan kontrak belajar
4) Guru menanyakan ketidakhadiran Peserta didik.
5) Guru melakukan ice breaking
6) Guru melakukan tanya jawab materi sebelumnya
7) Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Pengamatan
Bentuk Insturmen: Lembar Jurnal
Jurnal Sikap:
Kisi-kisi
3.3.3 Mengidentifikasi
Meng Peserta didik mampu Identifikasi ungkapan
ungkapan yang mengidentifikasi yang meyakinkan
meyakinkan ungkapan yang berdasarkan etika, 30
berdasarkan meyakinkan emosi, dan logika
etika, emosi, dan berdasarkan etika, dalam teks pidato
logika dalam emosi, dan logika persuasif yang
teks pidato dalam teks pidato didengar/dibaca
persuasif yang persuasif yang
didengar/dibaca didengar/dibaca
Soal: Bacalah teks pidato berikut, kemudian jawablah pertanyaan dengan tepat
Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat, Kepala SMP Negeri 19 Jakarta, yang saya hormati Bapak Ibu guru dan
karyawan SMP Negeri 19 Jakarta, dan teman – teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah
kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya kita dapat berkumpul pada siang hari ini dalam rangka memperingati Hari
Lingkungan. Perkenankanlah saya menyampaikan sedikit ulasan mengenai pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan sekolah.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting guna menjaga kesehatan diri
sendiri dan lingkungan sekitar. Lingkungan yang sehat akan meminimalisir penyebaran penyakit
dan akan memberikan kenyamanan saat berada di lingkungan tersebut.
Oleh karena itu lingkungan juga merupakan faktor pendorong keberhasilan proses belajar
mengajar di kelas. Peserta didik dan guru akan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
efektif karena didukung oleh keadaan lingkungan yang nyaman.
Marilah kita sebagai warga sekolah dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah
dimulai dari diri sendiri, seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak meninggalkan
barang-barang di laci karena dapat menjadi sarang nyamuk. Dengan demikian, menjaga
kebersihan lingkungan menjadi sangat penting guna menciptakan lingkungan yang sehat dan
nyaman.
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua dapat menjadi partisipan
aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Terimakasih atas perhatian yang hadirin berikan,
apabila ada salah kata ataupun hal-hal kurang berkenan saya mohon maaf.
Wassalamualaikum wr.wb
Soal:
1. Identifikasi informasi dalam teks pidato persuasif yang didengar/dibaca
2. Tentukan informasi dalam teks pidato persuasif yang didengar/dibaca
3. Identifikasi ungkapan yang meyakinkan berdasarkan etika, emosi, dan logika dalam
teks pidato persuasif yang didengar/dibaca
Tugas Praktik
Instrumen:
1. Identifikasi isi teks pidato persuasif yang didengar/dibaca
2. Simpulkan isi pidato yang didengar/dibaca.
Rubrik Penilaian
Tidak tepat
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan 1. Menentukan struktur teks pidato
pidato persuasif tentang permasalahan persuasif
aktual yang didengar dan dibaca 2. Menentukan ciri kebahasaan teks
pidato persuasif
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Setelah pembelajaran selesai diharapkan Peserta didik dapat
1. Menentukan struktur teks pidato persuasif dengan percaya diri
2. Menentukan ciri kebahasaan teks pidato persuasive dengan tepat
Pertemuan kedua
Setelah pembelajaran selesai diharapkan Peserta didik dapat menyusun teks pidato persuasif
dengan baik.
Pertemuan ketiga
Setelah pembelajaran selesai diharapkan Peserta didik dapat menyajikan pidato persuasif
secara menarik.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Fakta
Contoh teks pidato teks persuasif
(b) Konsep
Menulis teks pidato persuasif
Menyajikan teks pidato persuasif secara menarik
(c) Prosedur
Langkah-langkah dalam menyusun teks pidato persuasif
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Teks
Pembelajaran aktif
Penugasan
G. Sumber Belajar
http://eposlima.blogspot.co.id/2013/02/puisi-alam.html. Angin Laut karya Kuntowijoyo.
Diundah 12 Agustus 2016.
https://puisikompas.wordpress.com/2016/07/14/puisi-asep-zamzam-noor/#more-625.
Pelabuhan Ampenan Asep Zamzam Noor. Diunduh 12 Agustus 2016.
Trianto, Agus, Titik Harsiati, E. Kosasih. 2018. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia
Kelas IX SMP/M.Ts. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan – Edisi
Revisi.
-------------.Trianto, Agus, Titik Harsiati, E. Kosasih. 2018. Buku Guru Bahasa Indonesia
Kelas IX SMP/M.Ts. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan – Edisi
Revisi.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP)
Kegiatan Pendahuluan (8 menit)
1. Peserta didik berdoa dipimpin oleh ketua kelas
2. Guru mengondisikan kelas agar Peserta didik siap belajar
3. Guru menyampaikani kompetensi dasar, indikator pencapaian kmpetensi yang ingin
dicapai, dan menginformasikan manfaat Peserta didik mempelajarinya.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dicapai serta kegiatan yang
akan dilakukan.
5. Guru menyampaikan tentang lingkup penilaian dan teknik yang digunakan.
I. Penilaian
2. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Pengamatan
Bentuk Insturmen: Lembar Jurnal
Jurnal Sikap:
Soal: Bacalah teks pidato berikut, kemudian jawablah pertanyaan dengan tepat
Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat, Kepala SMP Negeri 19 Jakarta, yang saya hormati Bapak Ibu guru dan
karyawan SMP Negeri 19 Jakarta, dan teman – teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
kita dapat berkumpul pada siang hari ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan. Perkenankanlah
saya menyampaikan sedikit ulasan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting guna menjaga kesehatan diri sendiri
dan lingkungan sekitar. Lingkungan yang sehat akan meminimalisir penyebaran penyakit dan akan
memberikan kenyamanan saat berada di lingkungan tersebut.
Oleh karena itu lingkungan juga merupakan faktor pendorong keberhasilan proses belajar
mengajar di kelas. Peserta didik dan guru akan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif karena
didukung oleh keadaan lingkungan yang nyaman.
Marilah kita sebagai warga sekolah dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dimulai dari
diri sendiri, seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak meninggalkan barang-barang di laci
karena dapat menjadi sarang nyamuk. Dengan demikian, menjaga kebersihan lingkungan menjadi sangat
penting guna menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua dapat menjadi partisipan aktif
dalam menjaga kebersihan lingkungan. Terimakasih atas perhatian yang hadirin berikan, apabila ada
salah kata ataupun hal-hal kurang berkenan saya mohon maaf.
Wassalamualaikum wr.wb
Soal:
1. Tentukan struktur teks pidato persuasif tersebut dengan tepat
2. Tentukan unsur kebahasaan dari teks pidato persuasif tersebut dengan tepat
tidak sesuai
2. Sangat tepat
Isi pidato Tepat
Tidak tepat
3. Sangat tepat
Penggunaan Ejaan Tepat
Tidak tepat
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Nilai Karakter: Jujur, Rasa ingin tahu, Tanggung jawab, Disiplin , Kerja sama
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat menentukan unsur 5 W + 1 H yang
terdapat dalam cerita pendek yang dibaca/didengar dengan rasa ingin tahu.
2. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat mendata unsur pembangun karya sastra
dalam teks cerita pendek yang dibaca dan didengar dengan jujur.
Pertemuan kedua
1. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat menentukan unsur pembangun karya
sastra dengan bukti yang mendukung dari teks cerita pendek dengan bekerja sama.
2. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat menjelaskan unsur pembangun karya
sastra dengan bukti yang mendukung dari teks cerita pendek dengan bekerja sama
Pertemuan ketiga
1. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat menyimpulkan unsur-unsur pembangun
karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks cerita pendek yang dibaca/didengar.
2. Melalui diskusi kelompok Peserta didik dapat menyimpulkan isi cerita pendek / menulis
sinopsis dari cerita pendek yang dibaca/didengar.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Fakta
Contoh teks cerita cerita pendek
(b) Konsep
1) Fungsi sosial teks cerita pendek
2) Struktur teks cerita pendek
3) Komponen detail bagian pada struktur teks cerita pendek
4) Variasi pola pengembangan teks cerita pendek
5) Unsur kebahasaan teks pendek
6) Kaidah ejaan bahasa Indonesia.
(c) Prosedur
Menyimpulkan teks cerita pendek
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
Menentukan unsur pembangun cerita pendek disertai bukti secara berkelompok.
3. Materi Pembelajaran Remedial
1. Penugasan berlatih menentukan unsur pembangun teks cerita pendek yang berbeda
2. Menulis unsur pembangun cerita pendek secara detail
3. Menulis simpulan isi cerita pendek
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Teks
Pembelajaran aktif
G. Sumber Belajar
Trianto, Agus dkk. 2018. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia kelas IX
SMP/MTs.Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Hlm.5 2 - 6 2
Kamus Daring/internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP)
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik merespon salam, doa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat
duduk, dan kerapian meja kursi.
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang kompetensi yang sudah dipelajari.
3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dipelajari yaitu tentang mengidentifikasi
teks cerita pendek.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5. Guru menyampaikan lingkup penilian yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Kegiatan Inti
1. Dengan difasilitasi guru Peserta didik membentuk kelompok 4-5 orang per kelompok.
2. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang unsur-unsur pembangun karya sastra
(cerpen).
3. Secara berkelompok Peserta didik membaca kutipan cerita pendek yang disediakan
guru.
4. Secara berkelompok Peserta didik mendiskusikan unsur 5 W + 1 H yang terdapat
dalam cerita pendek yang dibaca.
5. Secara berkelompok Peserta didik mendata unsur-unsur pembangun cerita pendek
yang dibaca.
6. Setelah berdiskusi Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Kegiatan Penutup
1. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Guru bersama-sama Peserta didik melakukan refleksi tentang kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran.
3. Guru memberi umpan balik Peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan
cara memberi kesempatan Peserta didik untuk menyebutkan kembali tentang unsur-
unsur pembangun cerita pendek.
4. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu berupa
membaca teks cerita pendek pada buku Peserta didik.
5. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya, yaitu mendata unsur pembangun cerita pendek disertai bukti.
Kegiatan Inti
Pemodelan
1. Bersama kelompok, Peserta didik membaca kembali cerita pendek yang disediakan
guru.
2. Bersama kelompok, Peserta didik mengamati contoh unsur pembangun cerita pendek
disertai bukti.
3. Secara berkelompok, Peserta didik menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek
yang telah dibaca disertai bukti.
4. Setelah berdiskusi, Peserta didik menjelaskan unsur-unsur pembangun cerita pendek
pada cerita pendek yang dibaca disertai bukti.
5. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang tampil.
6. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan dituliskan pada kertas folio berwarna
yang telah disiapkan guru.
7. Peserta didik memajang hasil diskusi tentang unsur pembangun cerita pendek yang
dibaca.
8. Masing-masing kelompok saling kunjung karya sastra.
9. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang tampil.
Kegiatan Penutup
1. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Guru bersama-sama Peserta didik melakukan refleksi tentang kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran.
3. Guru guru memberi umpan balik Peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara memberi kesempatan Peserta didik untuk menyebutkan kembali tentang
mengidentifikasi unsur pembangun cerita pendek.
4. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu berupa
membaca teks cerita pendek pada buku Peserta didik.
5. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya, yaitu menyimpulkan isi cerita pendek.
Kegiatan Inti
1. Bersama kelompok Peserta didik membaca kutipan teks cerita pendek yang disediakan
guru.
2. Bersama kelompok Peserta didik menyimpulkan isi / sinopsis cerita pendek yang dibaca.
3. Bersama kelompok Peserta didik mendata latar yang terdapat dalam cerita pendek yang
dibaca.
4. Bersama kelompok Peserta didik menuliskan kembali alur / rangkaian cerita yang terdapat
dalam cerita pendek yang dibaca.
5. Setelah berdiskusi Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
6. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang tampil; guru memberikan reward
bagi kelompok penampil terbaik
Kegiatan Penutup
1. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Guru bersama-sama Peserta didik melakukan refleksi tentang kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran.
3. Guru guru memberi umpan balik Peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara memberi kesempatan Peserta didik untuk menyimpulkan unsur-unsur
pembangun cerita pendek.
4. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu berupa membaca
teks cerita pendek pada buku Peserta didik.
5. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Pengamatan
Bentuk Insturmen: Lembar Jurnal
Jurnal Sikap:
Kisi-kisi
Soal: Bacalah teks cerpen berikut, kemudian jawablah pertanyaan dengan tepat
Persahabatan
Hari ini hujan deras datang seharian lamanya. Aku melihat keluar jendela dan menyaksikan genangan
air mulai terbentuk dengan cukup tinggi. Kulihat Ayah dan Ibu sudah mulai membereskan barang-baran
dan mengangkatnya satu sama lain dengan posisi menumpuk. Hal ini sudah biasa terjadi di lingkungan
tempat tinggalku. Setiap hujan datang, kami sudah tahu untuk mempersiapkan diri dari datangnya banjir.
Sesekali Ayah juga ikut memeriksa ketinggian air di luar rumah melalui jendela. Kemudian ayah
berkata “Bahaya ini. Jika hujan masih terus deras seperti ini, sebentar lagi pasti air masuk ke dalam
rumah." Aku melihat wajah Ayah yang lebih khawatir dari biasanya. Perasaanku
menjadi tidak tenang. Aku memutuskan untuk ikut membantu Ibu membereskan barang-barang untuk
menghindari resiko terendam banjir.
Setengah jam kemudian, aku mulai merasakan air mulau menggenang di lantai rumah. “Air sudah
masuk, Bu" ucapku pada Ibu. Ibu memandangku dengan sorot mata yang sama khawatirnya. Sepertinya
banjir kali ini akan lebih parah dari biasanya. Tentu alasannya tidak lepas dari kebiasaan buruk
membuang sampah sembarang ke kali dekat rumah yang masih dilakukan oleh banyak warga.
Ibu pun memanggil Ayah karena air yang masuk ke dalam rumah sudah semakin tinggi dan telah
mencapai setinggi lututku. “Ayah airnya semakin cepat masuk. Lebih baik kita segera mengungsi," saran
Ibu. Kemudian Ayah pun mengangguk setuju, “Iya Bu, lebih baik kita segera mengungsi dan membawa
beberapa barang penting terlebih dahulu."
Ayah, Ibu, dan aku pun kembali bersiap-siap memilih beberapa barang penting untuk di bawa ke
tempat pengungsian yang biasanya sudah disediakan di musim-musim banjir seperti ini. Kami pun
akhirnya meninggalkan rumah kami yang semakin lama terus semakin tinggi air masuk ke dalamnya.
Sesampainya di pengungsian, ternyata sudah banyak keluarga lain yang juga memutuskan meninggalkan
rumahnya karena banjir kali ini sepertinya akan lebih parah ketinggian airnya dibandingkan sebelumnya.
Selama di pengungsian hujan pun tidak kunjung berhenti. Aku pun diminta meliburkan diri dari
sekolah oleh Ayah dan Ibu karena sebagian besar buku dan pakaian seragam pun tidak ada yang kami
bawa ke pengungsian. Tidak ada yang menyangka hujan deras terus mengguyur daerah rumah kami
hingga 3 hari setelahnya.
Hari keempat setelah hujan berhenti, kami kembali ke rumah. Kondisi rumah sudah sangat berantakan
dan banyak dari barang-barang kami yang rusak serta hanyut terbawa air. Ayah memandang ke arah aku
dan Ibu lalu mengatakan “Hujan sudah berhenti, sekarang saatnya kita kembali membersihkan rumah
kita. Kalian mau membantu Ayah bersih-bersih kan?" Aku dan Ibu serentak menjawab dengan anggukan.
Saat kami sedang bersih-bersih terdengar salam dari luar rumah “Assalamualaikum." Aku pergi ke
depan rumah dan menemukan sahabat-sahabatku di sekolah. Ternyata mereka datang untuk menanyakan
kenapa aku tidak masuk sekolah selama 3 hari terakhir. Aku pun menjelaskan mengenai banjir mendadak
yang melanda lingkungan tempat tinggalku.
Melihat aku, Ibu, dan Ayah yang sedang bersih-bersih mereka pun menawarkan diri untuk membantu
kami. Teman-teman sekolahku membantu hingga rumah kembali bersih dan kemudian menghabiskan
waktu bersamaku untuk menginformasikan pelajaran-pelajaran yang aku lewatkan selama tidak masuk.
Aku sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka. Sahabat yang ada di kala aku susah dan tidak
ragu mengulurkan bantuan di masa sulitku.
(sumber: https://luthfan.com/contoh-cerpen-singkat)
Pertaanyaan:
1. Tentukan unsur 5 W + 1 H yang terdapat dalam kutipan cerita pendek tersebut (pertanyaan
dan jawaban)
2. Datalah unsur pembangun karya sastra dalam cerita pendek yang dibaca (unsur intrinsik)
3. Tentukan unsur pembangun karya sastra dalam cerita pendek tersebut disertai bukti
Rubrik Penilaian
Instrumen/ Aspek Skala Skor
No Penilaian Kriteria Nilai
3 2 1
1 Simpulan unsur Sesuai dengan tema dan
pembangun cerpen ejaan Perolehan
kurang sesuai score
Score max
tidak sesuai x 100
2 Sangat tepat
Simpulan unsur
kebahasaan dalam Tepat
cerpen
Tidak tepat
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Setelah proses belajar mengajar selesai diharapkan Peserta didik dapat menentukan
bagian-bagian struktur teks cerpen secara tepat.
Pertemuan kedua
Setelah proses belajar mengajar selesai diharapkan Peserta didik dapat menentukan
aspek kebahasaan teks cerpen dengan rasa tanggung jawab .
Pertemuan ketiga
Setelah proses belajar mengajar selesai diharapkan Peserta didik dapat :
1. Menyusun kerangka cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan tepat.
2. Menyusun cerita pendek berdasarkan kerangka dengan memperhatikan struktur
teks dan kebahasaan dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Fakta
Contoh teks Cerpen
(b) Konsep
Struktur teks narasi (cerpen)
Ciri-ciri kebahasaan teks narasi: kata/kalimat deskriptif, kata ekspresif, majas.
Model teks narasi cerpen.
(c) Prosedur
Menulis teks Cerpen
2. Materi Pembelajaran Remedial
Menyusun cerpen berdasarkan pengalaman pribadi.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
a. Menggunakan kalimat majas dalam penulisan cerpen
b. Mempublikasikan cerpen yang dibuat dalam mading/surat kabar
E. Metode Pembelajaran
1. Penugasan
2. Diskusi
3. Pembelajaran Berbasis Teks
4. Pembelajaran aktif
2. Bahan
a. Kertas folio
b. Lap top / infokus
G. Sumber Belajar
Trianto, Agus dkk. 2018. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia kelas IX
SMP/MTs.Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Hlm.5 2 - 6 2
Antologi Cerpen
H. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Penilaian
2. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Pengamatan
Bentuk Insturmen: Lembar Jurnal
Jurnal Sikap:
Kisi-kisi
Soal: Bacalah teks cerpen berikut, kemudian jawablah pertanyaan dengan tepat
Ketika engkau sudah bisa membaca nasehat ini, anakku, tentu keadaan dunia telah banyak
berubah. Mungkin engkau pada saat itu telah menjadi salah seorang calon penerbang ruang angkasa, dan
tambang emas telah digali orang di Lampung, dan di dusun-dusun telah berkilauan lampu-lampu listrik
daripada neon, dan Irian Barat telah menjadi hak milik Indonesia. Pada waktu engkau membaca
nasehatku ini, anakku, mungkin engkau tidak lagi perlu menunggu bis sampai tiga jam di Salemba, jalan
di mana ayahmu dulu pernah menanti bis sampai tiga jam lebih dii hujan dan di panas.
Waktu itu ayahmu sangat lapar sekali, dan hari telah jam dua siang. Pagi harinya ayahmu belum
sarapan, sebab keuangan tidak mengizinkan untuk makan tiga kali satu hari dan harga beras waktu itu dua
puluh lima rupiah satu kilo. Kaubayangkan, anakku, bis pertama muncul dalam keadaan penuh sesak, bis
kedua yang datang sejam kemudian juga penuh sesak sehingga orang-orang di dalam di dalam bis itu
seperti ikan pepesan layaknya. Bis ketiga datang, yang terlambat setengah jam dari semestinya karena
lalu lintas terganggu karena kecelakaan yang berhimpit kecelakaan. Menurut kabar ada seorang anak
sekolah rakyat ditabrak sebuah truk. Kemudian lalu lintas yang terganggu itu terganggu lagi oleh
beberapa buah oto pemadam kebakaran lewat yang bunyinya meratap-ratap di jalan raya. dan karena
ratapannya itu, bis-bis, becak-becak yang ditarik manusia dan mobil-mobil pembesarpun diharuskan
berhenti lebih dahulu.
Ayah maafkan hal itu, sebab pada waktu itu tiap-tiap orang haruslah memiliki kesabaran dan
maaf atas segala kejadian yang menimpa atau tidak menimpa dirinya namun menimpa kepala orang lain.
Tentu pada masa engkau membaca nasehatku ini, anakku, jalan-jalan sudah tak sempit lagi, bis-bis rakyat
tentu sudah banyak, dan becak-becak pun Ayah kirasudah tak ditarik oleh manusia lagi. Dan mungkin
pula, tiap-tiap orang tidak perlu lagi naik becak atau naik bis, tiap-tiap keluarga sudah punya mobil
sendiri sebab tambang emas dan tambang-tambang lainnya sudah membikin makmur bangsamu.
Pada hari ini, anakku, yaitu pada waktu ayahmu membikin nasehat ini, adalah suatu hari yang
mulia buat diriku, karena pada hari inilah Ayah sempat merayakan ulang tahun yang kedua puluh lima.
Kebetulan pada hari ini, redaktur pata tempat Ayahmengirimkan karangan sangat baik hati. Dengan tanda
tangannyadi secarik kertas Ayah bisa pergi ke kantor majalah dan meminta uang honorarium karangan
yang berjumlah dua ratus rupiah. Biarpun nilai sebuah cerita pendek di masa Ayah membikin nasehat ini
Cuma berharga beras delapan kilo, namun ayahmu tetap bergembira. Ayah bawa seorang teman ke
subuah warung kopi dan kami minum-minum di sana.
“Selamat ulah tahunmu,”kata teman Ayah.
“Terima kasih,”jawabku.
“Kita anggap saja kitasekarang ini sedang pesta. Pesanlah makanan dan minuman apa saja yang enak-
enak, asal jangan melebihi dua ratus rupiah,”kataku.
Teman Ayah tersenyum-senyum, tetapi sebenarnya dia kelaparan. Dia pengarang juga, tetapi ia
benar-benar pengarang yang menggantungkan leher dan perutnya serta kakinya yang dua itu kepada uang
hasil karangan. Karena itu engkau jangan heran jika Ayah katakan kepadamu, bahwa temanku ini pernah
dan sudah biasa tidak makan satu minggu. Untunglah dia belum beristeri, belum berkekasih, dan beranak.
Untunglah semua keluarganya membenci dia karena dia jadi pengarang itu, karena keluarganya memang
orang-orang realis yang mengganggap para pengarang adalah pemburu-pemburu yang menembak rusa di
satu lembah kelaparan. tetapi temanku ini tetap tampak gembira, anakku, karena dengan sikap
keluarganya itu, ia merasa tidak ada ikatan dengan satu orang pun di dunia ini. Pada waktu itu Ayah kira
dia adalah orang yang paling merdeka di dunia ini, biarpun kemerdekaan itu Cuma angan-angannya saja.
Tetapi waktu itu Ayah berpikir demikian: Yang penting adalah manusia, dan kemerdekaan hanya
sebahagian saja dari manusia. Orang menyebut kemerdekaan sebagai lambang rasa hormat pada diri
sendiri, suatu kepuasaan duniawi yang menghauskan hatinya sampai mati. Aku sedih melihat manusia
sekarang, kata Ayah dalam hati waktu itu, dan Ayah sambung pula dalam hati: karena itu aku bertambah
mengasihi manusia.
“Kapan bukumu terbit ?”kata temanku itu.
Ayah kaget dan cepat-cepat sadar, sebab waktu zaman itu manusia-manusia sezaman ayah harus lekas-
lekas memutuskan sesuatu, sehingga antara kaget dan sadar hanya seperdua ratus detik saja beda
waktunya.
“Bukuku? Bulan Desember barangkali,”jawabku.
“Apa rencanamu?” sambungnya.
“Aku mau beli sebuah arloji,”jawabku.
“Arloji? Untuk apa arloji?”
“Dengan arloji sebenarnya orang bisa menghitung waktu.”
“Kenapa harus menghitung waktu?”tanyanya.
“Dengan menghitung waktu, orang tahu berapa jam lagi hari malam. Berapa jam lagi hari siang. Lama-
lama ia pun tahu, berapa lama lagi ia akan bisa mempertahankan hidup,”kataku.
Teman ayahku itu segera menuduhku telah gila. Tetapi dia tanya lagi.
“Apalagi yang kau beli?”
“Sebuah buku harian,”jawabku.
“Sebuah buku harian?”
“Ya, sebuah buku harian. Sebuah buku harian lebih tinggi nilainya daripada arloji tadi. Dalam buku
harian itu aku bisa menulis apa saja yang bisa kutulis. Apa saja bisa kutulis, dan aku takkan bisa didakwa
atau ditangkap oleh tulisan itu. Aku bisa memaki langit, gedung-gedung, mobil-mobil, orang-orang dari
tingkat dan pangkat apapun juga. Dengan buku harian itu aku kehilangan rasa cemas dan takut, aku
merasa jauh lebih merdeka daripada kau, biarpun kemerdekaan itu kumiliki untuk diriku sendirii
saja,”kataku.
“Apa lagi?”
“Jangan memotong dulu,”kataku, “masih perlu disambung. Dalam buku harian itu juga bisa kucatat
hutang dan piutangku, yaitu neraca ekonomi. Kalau tiap-tiap orang bisa mengatur perekonomian dirinya
sendiri, itu berarti ia telah ikut menyumbang perekonomian negaranya, biarpun sumbangan itu Cuma
sepersembilan puluh juta,”kataku.
“Kau tentu bisa menjadi menteri perekonomia,”katanya.
“Aku tentu tak bisa menjabat jabatan itu. Kalau aku jabat juga, maka ukurannya nanti disesuaikan dengan
perekonomian diriku sendiri dan tidak untuk perekonomian semua orang. Tentu aku akan membeli
sembilan puluh juta buku harian dan sembilan puluh juta pinsil atau pulpen. Aku tak mau jabat itu,
biarpun ditawarkan, karena aku merasa malu menjabat tugas yang aku sendiri sadar bahwa diriku amat
bodoh untuk tugas itu,”
Kawanku diam terpaku seperti disihir tukang sulap.
Kemudian dia bertanya:
“Apa lagi yang akan kau beli?”
“Kalau bisa masuk akal, akan kubeli salah satu planit yang ada di angkasa itu,”jawabku.
Ia tertawa terkekeh-kekeh dan orang-orang sekeliling warungitu menontoni ketawanya. Ia
seharusnya berhenti ketawa, tetapi ia ketawa terus. Ia ketawa seperti orang betul-betul ketawa. Ayahmu
waktu itu yakin, bahwa sebenarnya ia bukan ketawa. Pada masa zaman Ayah membikin nasehat ini,
anakku, banyak orang ketawa seperti temanku itu, berjuta-juta banyaknya.
Pada jam delapan tadi, malam hari ulang tahun Ayahmu, ayah menerima kabar dari seseorang,
bahwa teman ayah itu telah memotong nadinya dengan pisau silet. Hal itu amat memalukan sekali, sebab
ada sepotong suratnya yang berbunyi: “Aku sudah malu padaMu, Tuhan, karena aku tidak menjalankan
hidupku sebagai manusia yang wajar dan baik seperti yan Kamu firmankan.”
Besok pagi ayahmu bermaksud ikut menggali kubur untuk membenamkan mayat kawanku ke dalam
bumi ini. Buatku sendiri, kematiannya tak begitu menyedihkan, karena sudah lazim terjadi yang demikian
di zamanku.
Sebenarnya nasehat ini, anakku, belum tentu ada, jika temanku itu tidak bunuh diri.
Bunuh diri adalah sifat yang paling pengecut dan memalukan, anakku. Sekiranya engkau jadi penerbang
ruang angkasa, sekiranya, dan penerbanganmu itu gagal sehingga kau dilontarkan kembali ke bumi
dalamkeadaan selamat, janganlah engkau malu. Sekiranya engkau jadi sopir truk dan karena sesuatu hal
kau melanggar seseorang hingga mati, jangan kau lari atau bunuh diri, anakku. Sekiranya kau insinyur
kelak, dan kau bangunkan sebuah gedung yang miring, kau jangan tumbukkan kepalamu ke dinding
gedung itu hingga kepalamu hancur.
Ayahmu yakin, pada waktu kau membaca nasehatku ini kau bisa jadi dan bisa kerja apa saja
anakku. Tetapi, janganlah kau bercita-cita jadi seorang pengarang macam aku ini.
Mungkin sekali engkau pergi ke perpustakaan dan melihat cerita pendek di mana tertulis nam ayahmu,
dan tergerak hatimu ingin berbuat yang sama.
Aku mempunyai banyak alasan melarangmu, anakku. Tetapi hanya beberapa alasan yang bisa
kusebutkan. Seorang pengarang yang baik selalu berusaha mencari kebenaran. Ide sebuah cerita yang
ditulisnya haruslah berdasarkan kebenaran. Tetapi kadang-kadang kebenaran dikalahkan oleh kenyataan,
dan pada saat itulah para pengarang diuji. Suatu kenyataan mungkin tidak benar, anakku. Karena itu, ia
harus berani disalib atau digantung untuk suatu kebenaran.
Ayahmu merasa ganjil, karena sebagai pengarang, ia cuma membutuhkan dua macam benda yang akan
dibelinya pada saat ini, yaitu sebuah arloji dan sebuah buku harian. Tetapi ayahmu merasa bangga, sebab
dengan dua buah benda itu dia dapat membuktikan kebenaran itu. Kebenaran yang dianutnya.
“Aku mau tahu, di mana arloji itu sekarang. Itu benda bersejarah buatku, aku ingin
mendapatkannya,”katamu.
“Sayang, anakku,”jawab ayahmu.
“Kenapa?”tanyamu.
“Arloji itu telah kugadaikan untuk membeli buku harian yang baru, sebab buku harian yang lama-lama
sudah penuh semuanya.”
“Tentu sudah tidak bisa diambil lagi,”katamu.
“Ya, ya. Tentu sudah daluwarsa. Tapi kalau kau punya uang kau bisamembelinya di toko-toko,”kataku.
“Dan buku harian itu? Apakah isinya?”
“Macam-macam, diantaranya: kebenaran. Tetapi buku harianku itu tidak bisa digadaikan, dan yang kau
baca ini adalah kutipan dari salah sebuah dari lembaran-lembaran buku harian itu, yang bertanggal dua
puluh satu November, tepat pada hari ulang tahunku kedua puluh lima.”
Anakku yang tercinta. kalau kuakhiri nasehat-nasehatku ini, pada waktu itu engkau belum ada.
Tambang emas itu pun belum dibuka. Tetapi aku punya usul: Bagaimana kalau kau berusaha untuk jadi
insinyur pertambangan saja? Tetapi jangan marah, anakku, itu Cuma usul saja. Engkau memilih pilihan
hidup ini sesuai dengan kemampuan pikiran dan tenagamu, asal saja pilihan itu adalah pilihan yang benar:
tidak merugikan masa depanmu dan masa depan banyak manusia.
Tugas Praktik
Instrumen:
3. Susunlah kerangka teks cerpen yang dibaca/didengar.
4. Tulislah sebuah teks cerpen sesuai kerangka yang telah dibuat dengan berdasarkan
pengalaman sehari-hari. Perhatikan penggunaan ejaan dalam penulisan.
Rubrik Penilaian
No Instrumen/ Aspek Kriteria Skala Skor Nilai
Penilaian 3 2 1
1 Kerangka teks cerpen Sesuai dengan tema dan
ejaan Perolehan score
kurang sesuai Score max x 100
tidak sesuai
2 Sangat tepat
Menulis teks cerpen Tepat
Tidak tepat
Mengetahui
Kepala SMP Islam Al-Irsyad Cilacap Guru Mata Pelajaran