Anda di halaman 1dari 9

HALAMAN SAMPUL

HUKUM DAN PRINSIP PERKEMBANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Syamsu A. Kamaruddin, M.Pd.
Dra. Sitti Habibah, M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok 2

Annisa Friya Ardini 200403501031


Fitri Ramadhani 200403501034
Ashar 200403501014

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah
dan inayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Hukum dan Prinsip Perkembangan”. Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah yang di berikan.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
yang tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Prof. Dr. H. Syamsu Kamaruddin, M.Pd dan Ibu Dra. Sitti Habibah,
M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun agar dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya..

Makassar, 27 Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Hukum-Hukum Perkembangan .............................................................. 3
B. Prinsip-Prinsip Perkembangan ............................................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 6
A. Kesimpulan............................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

iii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dalam kedudukannya sebagai peserta didik haruslah ditempah
sebagai pribadi yang utuh, yakni manusia sebagai kesatuan sifat makhluk hidup
individu dan sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani dan sebagai makhluk
Tuhan yang harus menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan menuju
akhirat.
Pendidikan adalah upaya membentuk suatu lingkungan untuk anak yang
dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yag dimilikiya dan akan
membawa perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan sikapnya. Jadi, peserta
didik tersebut akan dibantu oleh guru, orangtua dan orang dewasa lainya untuk
memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkannya.
Dalam mencapai kematangan perkembangan peserta didik, ternyata ada
banyak hukum dan prinsip yang ada dalam proses perkembangan tersebut.
Prinsip tersebut harus dipahami oleh setiap pendidik ataupun pemimpin dalam
pendidikan agar memudahkan pembentukan/pematangan perkembangan yang
dialami oleh peserta didik dan memudahkan pendidik atau pemimpin
pendidikan dalam membuat kurikulum atau program pendidikan yang nantinya
sesuai dengan peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hukum-hukum perkembangan ?
2. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hukum-hukum perkembangan
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan

1
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Hukum-Hukum Perkembangan
1. Hukum Cephalocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa
pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada
kepala tumbuh lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah
terlihat pada pertumbuhan pranatal, yaitu pada janin. Seorang bayi yang
baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian dan alat-alat pada kepala yang
lebih “matang” daripada bagian-bagian tubuh lainnya. Bayi bisa
menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota badan
lainnya. Baik pada masa perkembangan pranatal, neonatal, maupun anak-
anak, proporsi bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya mula-mula
kecil dan makin lama perbandingan ini makin besar.
2. Hukum Proximodistal
Hukum Proximodistal adalah hukum yang berlaku pada
pertumbuhan fisik, dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada
sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang terdapat di pusat, seperti
jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada
anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alat-alat tubuh yang
terdapat pada daerah pusat itu lebih vital daripada misalnya anggota gerak
seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila
terjadi kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila terjadi
kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.
3. Perkembangan Terjadi dari Umum ke Khusus
Hukum ini menyatakan bahwa pada setiap aspek terjadi proses
perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum, kemudian secara
sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang khusus. Sejak bayi
dilahirkan, ia telah mempunyai “gambaran total atau gambaran lengkap”
tentang dunia ini, hanya saja gambaran tersebut masih kabur dan samar-
samar. Terbawa oleh perkembangannya, gambaran total yang samar-samar
tadi berangsur-angsur menjadi terang dan bagian-bagiannya bertambah
nyata, jelas dan strukturnya semakin lengkap. Timbullah kemudian
kompleks dan unsur-unsur, umpamanya unsur gerak, jarak, struktur, warna
dan lain-lain. Namun semuanya merupakan bagian dari satu totalitas atau
keseluruhan dan mengandung sifat-sifat totalitas tersebut.
4. Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan
Dalam perkembangan terjadi penahapan yang terbagi-bagi ke dalam
masa-masa perkembangan. Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-
ciri perkembangan yang berbeda antara ciri-ciri yang ada pada suatu masa

3
perkembangan dengan ciri-ciri yang ada pada masa perkembangan yang
lain. Ada aspek-aspek tertentu yang tidak berkembang dan tidak meningkat
lagi, yang hal ini disebut fiksasi. Aspek intelek pada anak-anak tertentu yang
memang secara konstitusional terbatas, pada suatu saat akan relatif berhenti,
tidak bisa atau sulit berkembang dan dikembangkan.
Contoh penahapan dalam perkembangan manusia itu antara lain
meliputi: masa pra-lahir, masa jabang bayi (0 – 2 minggu), masa bayi (2
minggu – 1 tahun), masa anak pra-sekolah (1 – 5 tahun), masa sekolah (6 –
12 tahun), masa remaja (13 – 21 tahun), masa dewasa (21 – 65 tahun), dan
masa tua (65 tahun ke atas).
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus
menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa
berlaku umum. Cepat atau lambatnya suatu perkembangan dilalui dan
seluruh perkembangan dicapai, selain berbeda antara perkembangan
filogenetik dan ortogenetik, juga menunjukkan perbedaan secara
perorangan meskipun tingkat perbedaannya tidak terlalu besar. Ritme/irama
perkembangan akan semakin jelas tampak pada saat kematangan fungsi.

B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
1. Perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah dan fungsi-fungsi rohaniah
berlangsung dalam proses satu kesatuan yang menyeluruh (integral).
Prinsip ini sering disebut sebagai hukum kesatuan organis
(fungsional). Prinsip ini berarti bahwa organ-organ atau fungsi-fungsi itu
proses perkembangannya bukan secara sendiri-sendiri, terpisah satu sama
lain. Melainkan satu dengan yang lain saling berhubungan dan bahkan
saling ketergantungan. Perkembangan fungsi pikir misalnya, adalah tidak
terpisahkan dengan perkembangan fungsi ingatan, fungsi fantasi, fungsi
motivasi dan sebagainya, bahkan tidak terpisah dengan organ-organ
jasmaniah.
2. Setiap individu mempunyai kecepatan sendiri-sendiri dalam
perkembangannya.
Prinsip ini mengandung maksud bahwa perkembangan antara
sejumlah anak tidaklah sama,belum tentu sama pula tingkat perkembangan
yang dicapainya pada suatu saat tertentu, baik pola perkembangan
seluruhnya, maupun dalam aspek tertentu dari perkembangan itu. Dengan
kata lain senantiasa terdapat perbedaanperbedaan individual dalam proses
perkembangan anak-anak.
3. Perkembangan seorang individu, baik keseluruhan maupun setiap aspeknya,
kelangsungannya tidak konstan melaikan berirama.
Ini berarti bahwa proses perkemangan itu kadang-kadang cepat,
kadang-kadang lambat, atau mungkin berhenti untuk beberapa waktu.

4
Perkembangan kemampuan berbicara sebagai suatu bentuk pekembangan
misalnya, padasuatu saat cepat memperooleh kata-kata baru beserta
pengertiannya dalam waktu jangka singkat, pada saat yang lain sebaliknya,
dalam waktu yang lebih lama hanya mendapat penambahan sedikit ataupun
tidak mendapatkan kosa kata yang lain lagi.
4. Proses perkembangan itu megikuti pola tertentu
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap aspek perkembangan
kelangsungan mengikuti aturan yang relatif tetap, sesuai dengan
perkembangan itu sendiri. Misalnya, perkembangan kecakapan berjalan,
dimulai dengan berdiri sambil berpegangan selanjutnya erdiri tanpa
berpegangan, melangkah sambil jatuh sampai melangkah dan berjalan
seperti biasa.
5. Proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan
Dengan prinsip ini berarti apa yang sudah dicapai pada saat-saat
yang lalu merupakan bagian tak terpisahkan dengan bagian-bagian
sebelumya. Oleh karena itu, adanya periode-periode perkembangan yang
diadakan adalah sekedar untuk memahami perkembangan, karena
sebenarnya tidak ada perubahan yang mendadak.
6. Antara aspek perkembangan dengan aspek perkembangan yang lain saling
berkaitan atau saling berkolerasi secara bermakna.
Dengan prinsip ini dapat dicontohkan, bahwa perkembangan
kesanggupan berjalan akan berkolerasi dengan perkembangan dan
pertumbuhan otot-otot, syaraf-syaraf, tulang-tulang kaki dan sebagainya.
7. Perkembangan berlangsung dari pola-pola yang bersifat umum menuju
pola-pola yang bersifat khusus
Prinsip ini pada dasarnya menyatakan, bahwa perkembangan
bermula dari “globalitas” yang dengan melalui proses berangsur-angsur
semakin muncul “perincian-perincian” yang semakin beraneka ragam.
Dengan kata lain perkembangan ini disebut menuju diferensiasi.

5
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep perkembangan mengandung arti adanya perubahan-perubahan
yang progresif yang terjadi sebagai hasil kematangan dan pengalaman.
Perubahan itu menyangkut seluruh yang ada pada manusia dan perubahan ini
merupakan suatu proses yang kompleks yang mengintegrasikan seluruh struktur
tersebut. Artinya perubahan ini menyangkut struktur fisik dan neurologik,
tingkah laku dan sifat-sifat (traits) yang berjalan secara teratur dan terus
menerus. Dikatakan progresif, oleh karena pada 20 tahun pertama kehidupan,
perubahan-perubahan itu biasanya menghasilkan cara-cara bereaksi yang lebih
baik/maju, yaitu dalam bentuk tingkah laku yang lebih sehat, lebih
terorganisasi, lebih kompleks, stabil dan efisien.

6
DAFTAR PUSTAKA

Astrisuhartinianggitaputri. 2017. Macam-Macam Hukum perkembangan. Diakses


pada 27 Februari 2017, dari
http://astrisuhartinianggitaputri.blogspot.com/2017/01/macam-macam-hukum-
perkembangan.html

Shoran. 2012. Hukum-Hukum Perkembangan. Diakses pada 27 Februari 2021, dari


http://shaoran1401.blogspot.com/2012/11/hukum-hukum-perkembangan.html

Mukhlis. 2018. PRINSIP-PRINSIP/HUKUM PERKEMBANGAN PESERTA


DIDIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN. Diakses pada 27
Februari 2021, dari
https://www.researchgate.net/publication/337080881_PRINSIP-
PRINSIPHUKUM_PERKEMBANGAN_PESERTA_DIDIK_DAN_IMPLIKASI
NYA_TERHADAP_PENDIDIKAN

11

Anda mungkin juga menyukai