DISUSUN OLEH:
NAMA: NURUL FADILAH
NIM: 220902502008
NO HP: 082157365909
PRODI: PENDIDIKAN AKUNTANSI
1. Judul : Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Sekolah Dasar dalam Proses Pembelajaran (Studi Kasus di SD
Muhammadiyah Karangbendo Yogyakarta)
3. Volume : Vol.11
4. Issue : No.2
6. Halaman : 14
B. RINGKASAN JURNAL
1. Latar Belakang
Anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun, dimana pada usia ini memperoleh dasar pengetahuan
dan keterampilan untuk keberhasilan penyeseuaian diri anak pada kehidupan dewasanya. Sekolah menjadi
pengalaman inti pada anak, karena dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan
dengan orang tua, teman sebaya, dan orang lainnya.
Perilaku anak yang baik dapat tercipta jika anak mempu melakukan tugas tumbuh kembang anak sesuai
usianya. Pada pertumbuhan yang dilihat adalah pembentukan secara fisik diantarannya adalah tinggi badan, berat
badan sesuai usia, kerentangan terhadap penyakit, dan status kesehatan yang ada.
Pada anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang berpeluang untuk memiliki konsep diri maladaptif,
dimana individu cenderung memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak mempu berbuat apa-apa, menarik
diri, bahkan cenderung bersikap peimistik, serta menyalahkan diri sendiri dan orang lain, hal ini dapat berdampak
pada timbulnya perilaku kenakalan anak.
2. Tinjauan Pustaka
Pembahasan pada jurnal ini dimulai dengan penjelasan perkembangan fisik motorik anak usia sekolah SD.
Manusia terdiri dari fisik dan psikis, fisik merupakan tempat berkembangnya berbagai perkembangan dalam diri
manusia, di dalam fisik selalu terjadi perkembangan kognitif, sosial, moral, agama, dan bahasa. Agoes Dariyo
mengatakan bahwa suatu perubahan menonjol dan nampak di dalam diri individu adalah terjadinya perubahan fisik.
Secara garis besarnya, pertumbuhan dan perkembangan fisik peserta didik dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap
setelah lahir hingga usia 3 tahun. Perkembangan fisik menurut Kuhle dan Thompos, dalam Syamsul Yusuf LN,
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu anak ada 4 aspek yaitu sistem syaraf, otot-otot, kelenjar
endokrin dan struktur fisik/tubuh.
Pada usia sekolah perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna, dan terkoordinasi dengan baik,
seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. Anak-anak sudah mampu mengontrol dan
mengoordinsikan gerakan anggota tubuhnya seperti menggerakkan tangan dan kaki dengan baik. Otot-otot tangan
dan kakinya sudah mulai kuat, sehingga berbagai aktivitas fisik seperti menendang, melompat, melempar,
menangkap, dan berlari dapat dilakukan secara lebih akurat dan cepat.
Tahap perkembangan tingkah laku belajar siswa sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh aspek dari dalam
dirinya dan lingkungan yang ada disekitarnya. Anak pada usia sekolah dasar (7-11 tahun) berada pada tahapan
operasional konkret. Pada rentang usia ini tingkah laku anak akan tampak yaitu anak mulai memandang dunia secara
objektif, bergeser dari satu situasi lain kemudian anak juga berpikir secara operasioanal yang dibuktikan dengan
anak tersebut mampu mengklarifikasikan benda-benda disekitarnya.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskritif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil-hasil
penelitian yang sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan sebagai solusi untuk menjawab
permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan
descriptive research yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena atau kejadian yang ada di lapangan.