Anda di halaman 1dari 8

MEMOTIVASI SISWA BERLATIH

Untuk memenuhi mata kuliah pembelajaran Pedagogik


Dosen Pengampuh: Ravinda Aris Munandar,mp.d

Kelompok 6
1. Riski Anggara
2. Sendi
3. Ihza
4. Atdhar

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG


TAHUN 2023/2024

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat allah swt, sang penguasa segala, karena dengan
rahmat dan hidayahnya pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Demikian pula
shalawat serta salam teruntuk junjungan besar nabi muhammad saw. Beserta para
sahabatnya, yang telah membuka tabir jahiliyah kezaman kebeneran yang terang seperti saat
ini.
Pada kesempatan ini pemakalah mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Pedagogik yang telah memberikan tugas ini yang bberjudul”MEMOTIVASI SISWA
BERLATIH”
Pemakalah jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan pemakalah, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa di harapkan semoga makalah ini dapat berguna
bagi pemakalah sebagai penulis dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Pangkal pinang,8 NOVEMBER 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. i

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. ii

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 1


1.2 Rumus Masalah…………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………... 3

1. Bagaimana cara memotivasi siswa berlatih olahraga …………………. 4

2.Tujuan memotivasi siswa berlatih


olahraga…………………………………………………… 5

3.Contoh-contoh cara memotivasi siswa berlatih


olahraga……………………………………………………………... 6

4.Mengapa memotivasi penting dalam berlatih olahraga

BAB III PENUTUP………………………………………………………………… 8

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 10

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan pada hakekatnya adalah proses untuk meningkatkan


kualitas hidup.Melalui proses tersebut diharapkan seseorang
mengerti arti hakekat hidup dan Menjalankan kehidupan karena itu
pendidikan ditujukan untuk membentuk Kepribadian seseorang
dengan proses pematangan kualitas logika, hati, akhlak, Dan
keimanan. Puncak pendidikan adalah tercapainya titik
kesempurnaan kualitas Hidup (Mulyasa, 2012).Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada hakekatnya adalah Proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
membugarkan dan Menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, Mental, serta emosional.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut guru harus
Memiliki strategi atau gaya mengajar yang interaktif,
menyenangkan, menantang Dan memotivasi peserta didik
(Hartono, dkk, 2013). Dalam hal ini guru Dihadapkan pada suatu
kondisi yang rumit dalam menentukan model Pembelajaran
dikarenakan guru harus menghadapi siswa dengan berbagai
macam Karakter dan lebih khusus kondisi belajar saat
pandemic.Pendidikan jasmani berkewajiban meningkatkan jiwa
dan raga yang Mempengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari
seseorang atau keseluruhan Pribadi seseorang. Pendidikan jasmani
menggunakan pendekatan keseluruhan Yang mencakup semua
kawasan baik kognitif, afektif, psikomotor.

A. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara memotivasi siswa berlatih olahraga?

2.Tujuan memotivasi siswa berlatih olahraga?

3.Contoh-contoh cara memotivasi siswa berlatih olahraga?

4.Mengapa memotivasi penting dalam berlatih olahraga ?

B. TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran Pedagogik


2. Untuk memahami bagaimana cara memotivasi siswa berlatih olahraga
3. Untuk memahami tujuan memotivasi siswa berlatih olahraga
4. Untuk memahami contoh-contoh cara memotivasi siswa berlatih olahraga
5. Untuk memahami mengapa memotivasi penting dalam berlatih olahraga
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAGAIMANA CARA MEMOTIVASI SISWA BERLATIH OLAHRAGA


1. Tetapkan tujuan yang masuk akal

Tujuan akhir dari olahraga, misalnya “berat badan turun 10 kg”, mungkin terasa mustahil untuk
sekarang, terutama ketika kita masih baru dalam melakukan olahraga.“Pemula biasanya
menginginkan hasil maksimal, tetapi mereka cenderung kewalahan”, kata Gerald Endress, seorang
psikolog olahraga di Duke Center for Living di Carolina Utara.

2. Pantau kemajuan

Buatlah catatan olahraga yang kamu lakukan, bisa dalam jurnal online maupun
dalam sebuah buku catatan. Kita bisa juga menggunakan berbagai aplikasi yang
dapat diunduh gratis.

Melihat kemajuan seperti berlari lebih cepat, melakukan pengulangan lebih banyak,
ataupun peningkatan intensitas dalam olahraga dapat membuat kita semakin ingin
melanjutkannya.

3.Hilangkan rasa bersalah


Realistislah. Kamu pasti akan melewatkan beberapa kali jadwal berolahraga. Jika
mengetahui bahwa kita pasti akan “bolos” berolahraga 1-2 kali, membuat mental
akan lebih siap menerimanya, dan bukannya malah menjadikannya alasan untuk
menyerah.

4.Fokus pada diri sendiri

Akan selalu ada seseorang yang lebih bugar, lebih cepat, atau lebih kuat
dibanding kamu. Jangan bandingkan diri dengan mereka, kata Endress. Lupakan
mereka. Jangan biarkan mereka menghalangi kita dari tujuan yang ingin kita capai.
Waktu olahragamu adalah untuk kamu dan tentang kamu.
5.Gunakan grup penyemangat
Carilah orang-orang, baik teman, keluarga, pasangan, rekan kerja, atau tetangga,
yang akan menyemangati untuk terus maju. Minta mereka untuk terus melakukan itu.
“Orang tersebut harus bersikap suportif, bukan merendahkan dengan kata-kata
seperti, ‘kenapa kamu nggak bisa? Itu kan sangat gampang”, kata Carla Sottovia dari
Cooper Aerobics di Dallas. Ketika motivasi yang berubah menjadi kritik, peringatkan
teman itu bahwa kita tidak membutuhkan omelan.
6.Cari hal yang menyenangkan
Apabila kamu tidak termotivasi, mungkin kamu memilih jenis olahraga yang
salah. Atau mungkin dulu kamu menyukainya tetapi sekarang menjadi
membosankan.
7. Mulai dari 7 menit
Paksa diri untuk melakukan suatu olahraga hanya selama 7 menit saja. Setelah
selesai, tanya pada diri sendiri, apakah masih mau lanjut? Jika tidak, kamu dapat
melakukan beberapa sesi kecil sepanjang hari, dibandingkan satu kali latihan
berdurasi panjang.

8. Fleksibel dengan waktu


Ketika terlalu sibuk, jangan habiskan 30 menit untuk bermacet-macet di jalan
menuju gym. Gunakan video latihan di YouTube dari rumah saja.
9. Lupakan masa lalu Mungkin kamu bukanlah anak yang paling atletis di sekolah,
dan selalu jadi bahan tertawaan di pelajaran olahraga. Hal itu sudah lama berlalu.
Tujuanmu sekarang bukan untuk mendapat nilai rapor bagus atau untuk menarik
perhatian gebetan di kelas. Kamu berolahraga agar tetap sehat sehingga dapat
menikmati hidup.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bahwa belajar gerak dipengaruhi oleh faktor pribadi, proses belajar,


situasional, lingkungan, dan instruman. Faktor pribadi meliputi kondisi fisik dan
kesehatan, kecerdasan, kemampuan, motorik,kepribadian, jenis kelamin, dan usia.
Faktor proses belajar meliputi metode pengajaran yang efektif dan teori-teori belajar
yang diyakini kebenarannya serta dipilih berdasarkan nilai manfaatnya. Faktor
situasional meliputi lingkungan belajar, alat dan bahan yang digunakan, dan kondisi
psikologis. Faktor lingkungan meliputi keluarga,teman sebaya,sekolah dan
masyarakat. Faktor instrumen meliputi alat dan bahan yang digunakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar keterampilan motorik yaitu umpan
balik, distribusi latihan, serta stress dan kelelahan. fase pembelajaran motorik adalah
suatu fase yang menggambarkan keadaan penguasaan keterampilan mototrik
seseorang dalam melaksanakan gerakan-gerakan olahraga.ada 3 dalam fase belajar
gerak yaitu: fase kognitif, fase asosiatif, fase otonom
DAFTAR PUSTAKA

Asmawi, M. (2006). Dimensi Pembelajaran Keterampilan Gerak Dalam Pendidikan Jasmani. Jurnal
Olahrag, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta, 133.

Bahridah, P., & Neviyarni. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Motorik Dalam
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Tematik, 2(1), 13–19.

Anda mungkin juga menyukai