Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Di susun oleh :

Nama : Melvin kristina lombu


Nim : 210520054
Mata kuliah : Dasar-dasar pendidikan jasmani
Dosen pengampu : Andre lubis S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah dasar-dasar pendidikan jasmani. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan
jasmani ini sangat berarti sebagai bekal ilmu yang akan digunakan untuk meningkatkan
kualitas kelulusan, baik dalam kualitas pribadi, moral dan sosial.
Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
dasar-dasar pendidikan jasmani . Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa
menaikan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Oleh
sebab itu, kritik, serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andre lubis
S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar pendidikan jasmani yang selalu
memberikan dukungan dan arahan dalam menyelesaikan makalh ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membaca makalah ini hingga
akhir. Atas perhatian serta waktunya, saya ucapkan terimakasih

Medan, september 2023


Penulis

Melvin kristina lombu


DAFTAR ISI
Kata pengantar .....................................................................................................
Daftar isi ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan masalah .................................................................................
1.3 Tujuan ...................................................................................................
1.4 Manfaat .................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani ............................................................
2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani....................................................................
2.3 Peran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ........................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam proses
pendidikan. Artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau omamen yang
titempel dalam program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi
pendidikan jasmani adalah bagian yang terpenting dalam pendidikan. Melalui
pendidikan jasmani diarahkan dengan baik anak-anak akan mengembangkan
ketrampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktifas
yang konduksif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial,
dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya meskipun pendidikan
jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk
mengatakan penjas diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan
bersenang-senang.

Jadi pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui


aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiaanya adalah mendidik anak. Yang
membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah
gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar oleh gurunya dan diberikan
dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan
anak didik.

Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk


mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi
anak baik dalam aspek fisik, mental,sosil, emosional dan moral. Singkatnya
pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan potensi setiap anak setingi-
tingginya yaitu meliputi ranah kognitif, Psikomotor, dan afaktef. Jadi tidak salah
jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling
tepat untuk "membentuk manusia seutuhnya" karena pada dasarnya hasil riset
telah menunjukan adanya hasil psikologis yang positif dan keuntungan sosial dari
keterlibatan anak muda dalam aktifitas jasmani Bukti terkuat adalah dalam
lingkup self esteem, dan self concept dikalangan adolens. Selain itu juga ada bukti
mengenai hubungan positif anatara aktifitas jasmani dan kemampuan kognitif.

Temuan juga menunjukan hubungan negative antara aktifitas jasmani dan


sejumlah simtom psiko-somatik yang berarti menunjukan bahwa anak-anak muda
yang lebih aktif dalam olahraga dan aktivitas jasmani memiliki kemampuan yang
lebih tinggi mengatasi stress. Temuan juga serupa untuk gejala kenakalan dan
penyimpangan perilaku remaja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pendidikan jasmani?

2. Apa tujuan dari pendidikan jasmani?


3. Apa peran pendidikan jasmani di sekolah dasar?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian dari pendidikan jasmani

2. Memahami tujuan dari pendidikan jasmani

3. Memahami peran pendidikan jasmani di sekolah dasar


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani


Bucher (1983) Daur & Pangrazi (1989), dan Siedentop (1980) menyatakan
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara
keseluruhan, yang merupakan bidang usaha yang memiliki tujuan pengembangan
penampilan melalui aktivitas fisik yang telah diseleksi dengan cermat untuk
memperoleh hasil secara nyata, yang akan memberi kemungkinan kepada individu
untuk hidup lebih efektif dan lebih sempurna. Ateng (1993:22) dan Ahmad
(1989:3) menyatakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan
mengembangkan individu secara organik, neuro muskuler, intelektual dan
emosional. Dan Rijsdorp (1975) menyatakan pendidikan jasmani adalah usaha
bantuan kepada anak dan menuju arah kedewasaan. Intensitas paedagogis dalam
pendidikan jasmani dirangkum dalam empat pokok pikiran yaitu: (1)
pembentukan gerak, (2) pembentukan prestasi, (3) pembentukan sosial, dan (4)
pembentukan badan.

Dari beberapa pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani di atas dapat


ditarik kesimpulan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani (fisik)
sebagai media untuk mencapai tujuan. Pengertian ini perlu dipahami guru
pendidikan jasmani, karena hal ini akan membawa implikasi penting dalam
memilih kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran. Berdasarkan tujuan itulah titik
tolak pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan

2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani

Menurut pendapat Voltmer et al (1979), Bucher (1970) Bucher (1983),


Larson (1970), Singer (1976), dan Andrews (1979), tujuan pendidikan jasmani
adalah pendidikan anak secara keseluruhan, untuk mengembangkan individu anak
secara maksimal yang meliputi perubahan fisik, mental, moral, sosial, estetika,
emosional, intelektual, dan kesehatan.

Secara khusus Vannier dan Foster (1966), dan Daughtrey & Lewis (1979)
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan jasmani yang diajarkan oleh guru
dilingkungan sekolah adalah (1) membantu perkembangan fisik setiap siswa, (2)
meningkatkan kemampuan fisik anak, mengembangkan kepandaian yang
beraneka ragam, penyesuaian diri, memanfaatkan tenaga yang dimiliki guna
menghadapi tugas-tugas yang ada dengan situasi yang bervariasi, (3)
memungkinkan tiap-tiap anak terus melakukan aktivitas fisik untuk memperoleh
pengalaman gerak, (4) membantu anak-anak dalam memperoleh pengalaman yang
menyenangkan dengan temannya, (5) membantu anak-anak bagaimana bekerja
sama satu dengan yang lain dan bekerja dengan sukses sebagai anggota kelompok,
(6) latihan dengan menggunakan proses belajar secara alamiah melalui penelitian
dan penemuan, melalui kreativitas dan imajinasi aktivitas fisik, (7)
mengembangkan koordinasi fisik dan mental, kontrol diri, serta kepercayaan diri,
dan (8) memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman seluasluasnya
dalam semua model gerakan dan aktivitas, keduanya dengan peralatan dan tanpa
peralatan dengan cara yang berbeda sepanjang memungkinkan.

Tujuan utama program pendidikan jasmani di sekolah lanjutan menurut


Lawson dan Placek (1981) adalah sebagai berikut (1) memberi kesempatan siswa
untuk belajar bagaimana bergerak secara terampil dan cekatan, (2) memberi
kesempatan siswa untuk memahami berbagai pengaruh dan akibat keterlibatan
mereka dalam kegiatan jasmani yang menggembirakan, (3) membantu siswa
untuk memadukan keterampilan baru yang dibutuhkan dengan pengetahuan yang
telah dipelajari sebelumnya, (4) meningkatkan kemampuan siswa untuk
menggunakan pengetahuandanketerampilan mereka secara rasional.

Annarino (1980) menyusun taksonomi tujuan pendidikan jasmani yang


terdiri dari (1) kawasan fisik terdiri dari; kekuatan, daya tahan, dan kelentukan, (2)
kawasan psikomotor yang terdiri dari: kemampuan perseptual-motorik
(keseimbangan, kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditory, koordinasi
visual-motorik, sensitivity tactile, keterampilan gerak fundamental) (keterampilan
memanipulasi tubuh, memanipulasi objek, dan keterampilan berolahraga), (3)
kawasan kognitif atau perkembangan intelektual yang terdiri dari: pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan intelektual, dan (4) kawasan afektif yang
menyangkut perkembangan personal, sosial dan emosional yang terdiri dari
respon kesehatan untuk aktivitas fisik, aktualisasi diri, dan penghargaan diri.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan


jasmani adalah mengembangkan anak secara keseluruhan melalui kegiatan
jasmani, bukan hanya mengembangkan fisik saja, melainkan juga
mengembangkan mental, sosial, emosional, intelektual dan kesehatan secara
keseluruhan.

2.3 Peran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

Salah satu peran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah


dasar adalah peningkatan kesegaran jasmani anak didik. Kesegaran jasmani yang
baik diharapkan anak didik dapat mencapai perkembangan gerak yang optimal
sehingga dapat mengikuti atau melakukan aktivitas pembelajaran lainnya dengan
lebih baik. Hal ini dapat kita pahami, karena kesegaran jasmani merupakan
kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan dalam waktu yang cukup lama
tanpa mengalami kelelahan yang berarti serta mampu melakukan pekerjaan lainya
dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan aktivitas sebelumnya.

Pendidikan Jasmani melalui aktivitas jasmani secara langsung dapat


meningkatkan kualitas kesegaran jasmani anak didik. Kesegaran jasmani tidak
berpengaruh bagi berkembangan berpikir, tetapi dapat memberikan suplai bagi
bahan-bahan yang dibutuhkan oleh otak. Pertumbuhan otak yang baik, akan
tercipta pula kemungkinan lahirnya kemampuan berpikir yang cemerlang.
Kesegaran jasmani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (1) kesegaran jasmani
yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness), terdiri atas daya
tahan jantung dan paru, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh dan (2)
kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness),
terdiri atas keseimbangan, daya ledak, koordinasi dan kelincahan. Pendidikan
Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan harus ditekankan pada olahraga
kesehatan dan latihan jasmani untuk meningkatkan derajat sehat dinamis dan
kemampuan motorik dan koordinasi yang lebih baik. Agar para siswa selama
masa belajar memiliki kualitas hidup yang lebih baik, serta dapat diharapkan
dapat berprestasi di bidang akademik dan olahraga sehingga menjadi sumber daya
manusia yang bermutu di masa depan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara


keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani (fisik) sebagai media untuk
mencapai tujuan. Pengertian ini perlu dipahami guru pendidikan jasmani, karena
hal ini akan membawa implikasi penting dalam memilih kegiatan-kegiatan dalam
pembelajaran. Berdasarkan tujuan itulah titik tolak pembelajaran pendidikan
jasmani dilaksanakan. Tujuan pendidikan jasmani adalah mengembangkan anak
secara keseluruhan melalui kegiatan jasmani, bukan hanya mengembangkan fisik
saja, melainkan juga mengembangkan mental, sosial, emosional, intelektual dan
kesehatan secara keseluruhan.

3.2 Saran

Dengan ditulisnya makalah ini, Penulis menyadari bahwa makalah diatas


banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Arma Abdullah, 1994, Dasar-dasar Pendidikan jasmani. Departemen
kependidikan dan kebudayaan
Arikunto, (2006). Prosedur penelitian, Jakarta: Rineke cipta

Paturusui ahmad, 2012, Manajemen Pendidikan jasmani dan olahraga, Jakarta


rineka cipta

Anda mungkin juga menyukai