Anda di halaman 1dari 13

AKTIVITAS RITMIK OUTBOUND BALAP KATA

MAKALAH

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Dona Sandy Yudaswara, S.Pd, M.Or

Disusun Oleh:
Cahyo Nugroho Sigit 180611636506
Erma Erawati 180611636548
Muhammad Nufaldo , M. 180611636530
Rima Nurdiana Qur’anisa 180611636616
Triyuda Febrianto 180611636536

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Aktivitas Ritmik Outbound Balap Kata ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dona
Sandy Yudaswara, S.Pd, M.Or, pada bidang studi/mata kuliah Outbound
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kebutuhan gerak pada
ranah Outbound, khususya bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dona Sandy Yudaswara, S.Pd, M.Or selaku dosen bidang studi/mata Outbound yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami pelajari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami
kerjakan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 3 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Aktivitas Outbound dan Hubunganya Terhadap Komponen Kebugaran Jasmani..............................6
2.2 Konsep Pemecahan Masalah..............................................................................................................7
2.3 Pelaksanaan Kegiatan Kursi Kaget....................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................................................12
RUJUKAN...............................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjas merupakan suatu proses pendidikan yang berhubungan dengan aktifitas atau kegiatan fisik
melalui berbagai pengalaman gerak untuk meningkatkan dan mengembangkan kepribadian anak secara
menyeluruh, penjas sangat diperlukan oleh semua, yang bertujuan untuk meningkatkan perubahan
kepribadian individu secara utuh. Keterkaitan antara pendidikan jasmani adalah pada hakikatnya anak
usia dini belajar sambil bermain, oleh karena itu konsep pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya
adalah bermain. Atas dasar konsep tersebut pada dasarnya Outbound anak adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh anak-anak yang berumur berkisar antara umur 5 tahun keatas sampai umur 15 tahun.
Biasanya outbound anak bertujuan mengembangkan kepencayaan diri , keberanian dan daya kretifitas.
Kegiatan olahraga yang dilakukan di luar kelas atau di alam terbuka sering disebut dengan kegiatan
outbound yang saat ini sedang berkembang pesat di kalangan masyarakat Indonesia, yang bertujuan untuk
memperoleh kesenangan mental atau jiwa, meningkatkan kemampuan untuk saling bekerja sama dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Selain itu juga bertujuan untuk pembinaan karakter bangsa oleh karena
itu aktivitas menyenangkan seperti aktivitas ritmik dipilih untuk memenuhi aktivitas yang memuat
tentang keterampilan gerak dasar yang ada pada perserta didik didalamnya mencakup gerak lokomotor
yaitu gerakan yang mengandung perpindahan titik tumpu, non lokomotor yaitu gerakan yang tidak
mengandung perpindahan titik tumpu, dan manipulatif adalah kemampuan gerak yang dilakukan dengan
menggunakan objek. Pemecahan masalah dipilih guna melatih pengembangan diri pada anak, khususnya
pada bidang kognitif yang bertujuan mengembangkan kepencayaan diri , keberanian dan daya kretifitas.
Kecepatan reaksi merupakan salah satu komponen kebugaran jasmani yang didalamnya menuntut
kecepatan dalam berreaksi terhadap respon informasi yang diperoleh, dalam waktu yang sangat singkat.
waktu reaksi (reaction time) adalah waktu antara pemberian rangsang (stimulus) dengan gerak pertama
atau respon. Dalam program aktivitas outbound ini diharapkan anak dapat mengembangkan potensi diri
terkait kepercayaan diri, keberanian, dan kecepatan dalam berfikir, harapannya dalam pemberian tugas
gerak tersebut melalui aktivitas outbound anak-anak dapat menerapkan salah-satu komponen kebugaran
jasmani diantaranya kecepatan reaksi, sehingga kelak dalam perkembangan proses pembelajaran anak
dapat berfikir cepat terhadap stimulus yang di dapat.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang disebut dengan aktivitas outbound ?
1.2.2. Bagaimana bentuk dari aktivitas ritmik outbound yang mengandung konsep pemecahan masalah ?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang disebut dengan aktivitas outbound ?
1.3.2. Untuk mengetahui Bagaimana bentuk dari aktivitas ritmik outbound yang mengandung konsep
pemecahan masalah ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aktivitas Outbound dan Hubunganya Terhadap Komponen Kebugaran Jasmani


Menurut Rochmah (2012: 174) Outbound adalah suatu program pembelajaran di alam terbuka
yang berdasarkan pada prinsip experiential learning yang merupakan belajar melalui pengalaman
langsung, kemudian disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi dan petualangan sebagai media
penyampaian materi. Sedangkan menurut Rismayanthi (2011:4) Outbound merupakan perpaduan antara
permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olahraga, serta di isi dengan petualangan-
petualangan, hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan. Sesuai dengan
karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai ekplorasi terhadap
lingkungannya, maka aktivitas bermain merupakan bagian dari proses pembelajaran, melalui aktivitas
alam terbuka, anak juga akan mampu mengembangkan potensi diri, baik secara individu yaitu
konsentrasi, kepercayaan diri, disiplin, motivasi, dan pengembangan karakter, maupun dalam kelompok
yaitu kemampuan kerjasama, teamwork, team building, komunikasi, kepemimpinan, negosiasi.
Kebugaran jasmani adalah serangkaian karakteristik fisik yang dimiliki atau dicapai seseorang
yang berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik, Kebugaran jasmani menurut
Nurhasan (2011:12) Kebugaran jasmani adalah suatu kemampuan dan daya tahan fisik atau tubuh
seseorang untuk melakukan berbagai macam aktivitas kehidupan sehari - hari, tanpa mengalami
kelelahan yang berarti, seseorang yang bugar dalam aktivitas fisik diartikan sebagai orang yang mampu
menjalankan kehidupan sehari-hari tanpa melampaui batas daya tahan stress pada tubuh dan memiliki
tubuh yang sehat serta tidak beresiko mengalami penyakit yang disebabkan rendahnya tingkat kebugaran
atau kurangnya aktivitas fisik Menurut Palar (2015:319) Komponen-komponen kebugaran yang
berhubungan dengan kesehatan, yaitu :
a) Daya tahan jantung paru
Merupakan kesanggupan dari sistem jantung, paruparu, dan pembuluh darah untuk bekerja secara
optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan
berarti.
b) Kekuatan otot
Kekuatan Otot dapat diartikan kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melakukan kerja
seperti menggerakan anggota tubuh saat berlari, berjalan, dan mengangkat. Kekuatan otot ini
dipengaruhi oleh faktor latihan yang teratur dan terencana secara sistematis.
c) Fleksibilitas

6
Fleksibilitas atau kelenturan ialah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa
dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan.
d) Komposisi
Komposisi tubuh ialah perbandingan jumlah lemak yang terkandung didalam tubuh dengan berat
badan seseorang.
Sedangkan komponen kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan, yaitu:
a) Kecekatan
Kecekatan ialah kemampuan untuk mengubah arah gerak tubuh secara cepat dan tepat.
b) Kelincahan
Kelincahan ialah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu, dari depan ke
belakang, dari kiri ke kanan, atau dari samping ke depan.
c) Keseimbangan
Keseimbangan ialah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ saraf otot.
d) Koordinasi
Koordinasi ialah hubungan harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan.
e) Daya ledak otot
Daya ledak otot ialah kemampuan maksimal otot yang dapat dihasilkan dalam waktu singkat.
f) Reaksi
Reaksi ialah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya.
g) Kecepatan
Kecepatan ialah kapasitas gerak dari anggota tubuh untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
Aktivitas bermain yang direncanakan secara sistematik guna merangsang pertumbuhan dan
perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, sosial, dan moral.
Keterkaitan antara outbound dengan komponen kebugaran jasmani adalah pada hakikatnya anak usia dini
belajar sambil bermain, oleh karena itu dalam permainan tersebut diselipkan komponen kebugaran
jasmani yang berhubungan dengan keterampilan yaitu pada ranah kecepatan reaksi terhadap stimulus
yang diperoleh individu. Harapannya dalam pemberian komponen kebugaran jasmani pada ranah
kecepatan reaksi, agar kelak dalam perkembangan proses pembelajaran anak dapat berfikir cepat terhadap
stimulus yang di dapat.

2.2 Konsep Pemecahan Masalah


Problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan segala masalah dan mengambil keputusan
yang sulit. Menurut Matlin dalam Patnani (2013:133) Pemecahan masalah diperlukan ketika seorang

7
individu mempunyai keinginan untuk meraih sebuah tujuan tertentu dan tujuan itu belum tercapai.
Problem solving sendiri merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh setiap individu guna
pemecahan masalah yang sangat berguna bagi proses perkembangan belajar individu tersebut.
Kemampuan problem solving sendiri sangat berkaitan dengan kemampuan lain yang melibatkan
kemampuan menganalisa, mengeluarkan ide, mendengar, pengambilan keputusan, komunikasi, hingga
kerja sama tim. Menurut Bransford dan Stein Patnani (2013:134) menjelaskan bahwa strategi umum
dalam memecahkan masalah terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Identifikasi masalah
Langkah pertama dalam upaya memecahkan masalah ini kelihatannya adalah hal yang
sederhana, namun pada kenyataannya, memahami sebuah masalah adalah hal yang cukup
menantang mengingat untuk dapat memahami masalah diperlukan suatu daya kreativitas,
ketahanan dan kemauan untuk tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah.
2. Representasi masalah
Representasi masalah ini akan membantu individu untuk memberikan makna pada masalah
tersebut, yang pada akhirnya akan membantu individu untuk memahami masalah dengan benar.
3. Pemilihan strategi pemecahan masalah
Membagi masalah ke dalam sub tujuan dan memecahkannya satu demi satu. Dengan membagi
masalah ke dalam sub yang lebih kecil, akan lebih memungkinkan untuk mencapai pemecahan
masalah karena permasalahan yang harus diselesaikan menjadi lebih kecil lingkupnya dan
menjadi lebih sederhana.
4. Implementasi strategi pemecahan masalah
Jika ada kesalahan, maka individu tersebut perlu mulai lagi dari awal untuk mengidentifikasi
dan memahami masalah dengan benar, kemudian mencoba lagi strategi pemecahan masalah yang
sesuai.
5. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berarti evaluasi realitas, apakah strategi pemecahan masalah yang diterapkan
benar-benar sudah mengatasi masalah yang dihadapi.
Kecepatan reaksi merupakan salah satu komponen kebugaran jasmani yang didalamnya menuntut
kecepatan dalam berreaksi terhadap respon informasi yang diperoleh, oleh karena itu individu dituntut
untuk menyelesaikan tugas gerak yang diberikan dalam waktu yang sangat singkat. waktu reaksi
(reaction time) adalah waktu antara pemberian rangsang (stimulus) dengan gerak pertama atau respon.
Dalam program aktivitas outbound ini diharapkan anak dapat mengembangkan potensi diri terkait
kepercayaan diri, keberanian, komponen kebugaran jasmani seperti kecepatan dalam berfikir, kecekatan,

8
dan keseimbangan, harapannya dalam pemberian tugas gerak tersebut melalui aktivitas outbound anak-
anak dapat menerapkan salah-satu komponen kebugaran jasmani tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 Pelaksanaan Kegiatan Balap Kata


Aktivitas yang tepat digunakan untuk percaya diri di sekolah dasar adalah aktivitas ritmik, Menurut
Febrianta (2019:285) Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang di lakukan dalam ikatan pola
irama, di sesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti
iringan musik atau ketukan di luar musik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri
pada anak, menurut Dariyo (2011:206) mengemukakan bahwa percaya diri ( self confidence)
merupakan kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat
dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya. Dapat disimpulkan
bahwa aktivitas ritmik adalah bentuk-bentuk gerakan yang berkesinambungan antara gerakan yang satu
dengan lainnya sesuai dengan irama yang mengiringinya dan dapat digunakan untuk memperbaiki
motoric serta perkembangan psikologi peserta didik.
Salah satu manfaat aktivitas ritmik yaitu untuk menanamkan mental atau sikap percaya diri. Ketika
mengikuti aktivitas ritmik, peserta didik harus di tuntut untuk berfikir mandiri dan secara cepat tentang
pengembangan keterampilannya. Untuk itu anak harus mampu menggunakan kemampuan berfikirnya
secara kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak yang sedang di hadapinya, adapun program
aktivitas gerak yang kami buat, didalamnya mermuat tentang aktivitas ritmik serta menanamkan mental
atau sikap percaya diri dan pembelajaran untuk berfikir cepat, adapun program yang kami buat kami beri
nama balap kata, permainan Outbound aktivitas ritmik dengan nama balap kata ini, bertujuan
untuk melatih gerak motoril kasar, motorik halus, gerak lokomotor, reflek, dan pemecahan
masalah untuk mencapai keberhasilan dan kemenangan masing masing kelompok.

9
a) Gambaran Aktivitas :
b) Sasaran : Kelas 4 SD
c) KD :
KD 3 : Memahami prosedur variasi pola gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/
olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional.
KD 4 : Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar dengan kontrol
yang baik melalui permainan dan atau olahraga tradisional
d) Peralatan :
1. Karton keras ber ukuran 10 x 10 cm bertuliskan huruf alphabet
2. Bola kasti sejumlah 3 buah
3. Peluit untuk wasit
4. Dan sound untuk aktivitas ritmik

1) Gambaran Lapangan

2 3

5 Meter
2) Kotak Teka Teki Silang di garis akhir ( Contoh kotak tts berjumlah anggota 8 0rang ) :

II K
K U D A
A N
N G
G
R U S A
R
U L A R
10
e) Tata Cara Pelaksanaan:
1. Kelompok dibagi menjadi 2- 4 kelompok dengan anggota kelompok sebanyak 8 anak. Jumlah
kotak pada Tts berjumlah 20 huruf, panitia dapat menyusun nama-nama hewan yang sesuai
dengan 20 kotak
2. Kemudian setiap anak dalam anggota regu tersebut diberikan karton yang bertuliskan alphabet
yang dibutuhkan dalam kolom tts, agar tidak terbawa angin panitia menyediakan batu sebagai
pemberat kertas.
3. Musik akan diputar sembari perserta outbound membaca clue yang di dapat. Cotoh : soal untuk
kotak pada tts mendatar 4 kotak
Contoh : Hewan pemakan rumput memiliki tanduk, menghasilkan susu, dan bersuara “ Mooo….”
4. Pada saat music diputar perserta outbound harus bergerak mengikuti irama lagu selama 30 detik.
5. pada saat music berhenti, Perserta boleh berdiskusi dalam waktu 15 detik.
6. Pada saat music diputar untuk ke 2 kalinya perserta outbound harus bergerak mengikuti irama
lagu selama 20 detik
7. pada saat music berhenti 2 perserta outbound dengan huruf yang akan disusun menjadi kata,
harus secara cepat masuk ke garis tts dengan jalan cepat .
8. Setelah selesai berlari kembali ke base dengan berlari secepatnya dan memulai huruf untuk kata
selanjutnya
9. Pada pertengahan permainan wasit akan meneriakkan kata kelinci, kemudian anggota klompok
yang ditunjuk sebagai kelinci harus melompat sampai ke garis tts dengan karton huruf selanjutnya
10. Pelempar bola menghitung sampai hitungan ke 3 kemudian baru boleh mematikan pelompat
dengan lemparan datar bola kasti ke garis tts.
11. Kemudian wasit menentukan apakah pelompat sah masuk garis arau tidak, apabila tidak sah
pelompat harus kembali ke base
12. Pemenang adalah yang terlebih dahulu menyelesaikan dan dengan jawaban yang benar.
13. Pada akhir game secara tidak langsung, perserta didik diajarkan untuk bertanggung jawab
terhadap sampah yang tertinggal di lintasan permainan

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang di lakukan dalam ikatan pola irama, di sesuaikan
dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau
ketukan di luar music, peserta didik harus di tuntut untuk berfikir mandiri dan secara cepat tentang
pengembangan keterampilannya. Untuk itu anak harus mampu menggunakan kemampuan berfikirnya
secara kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak yang sedang di hadapinya, Dapat disimpulkan
bahwa aktivitas ritmik adalah bentuk-bentuk gerakan yang berkesinambungan antara gerakan yang satu
dengan lainnya sesuai dengan irama yang mengiringinya dan dapat digunakan untuk memperbaiki
motoric serta perkembangan psikologi peserta didik.
Dikarenakan individu dituntut untuk menyelesaikan tugas gerak yang diberikan dalam waktu yang
sangat singkat. waktu reaksi (reaction time) adalah waktu antara pemberian rangsang (stimulus) dengan
gerak pertama atau respon. Dalam program aktivitas outbound ini diharapkan anak dapat
mengembangkan potensi diri terkait kepercayaan diri, keberanian, dan kecepatan dalam berfikir,
harapannya dalam pemberian tugas gerak tersebut melalui aktivitas outbound anak-anak dapat
menerapkan salah-satu komponen kebugaran jasmani tersebut dalam proses pembelajaran sehari-hari.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam proses pelaksanaan kegiatan, perlu diperhatikan tingkat keselamatan dan keamanan
dari perserta didik, terkait penyampaian aturan permainan sebaiknya dilakukan secara perlahan dan jelas,
guna mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam permainan tersebut.

12
RUJUKAN

Dariyo, A. ( 2011 ). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama.

Febrianta, Y. (2019). Alternatif menanamkan karakter percaya diri melalui Pembelajaran akTivitas
ritmik. Proceeding of The URECOL, 281-289.

Nurhasan. (2011). Tips Praktis Menjaga Kebugaran Jasmani. Gresik Jawa Timur: Abil Pustaka.

Palar, C. M., Wongkar, D., & Ticoalu, S. H. (2015). Manfaat latihan olahraga aerobik terhadap kebugaran
fisik manusia. eBiomedik, 3(1).

Patnani, M. (2013). Upaya meningkatkan kemampuan problem solving pada mahasiswa. Jurnal


Psikogenesis, 1(2), 130-142.

Rocmah, L. I. (2012). Model Pembelajaran Outbound Untuk Anak Usia Dini. PEDAGOGIA: Jurnal
Pendidikan, 1(2), 173-188.

13

Anda mungkin juga menyukai