Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN KOGNITIF

Penyusun
Kelompok 1 : 1. Ani Saputri 2113054031
2. Crieo Rachmadhani 2113054064
3. Fioren Tina 2113054008
4. Hening Raudya 2113054032
5. Kafita Nima Taurina 2153054002
6. Putri Nova Liani 2113054034
P.S. : Ilmu Pendidikan / Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini

Mata Kuliah : Pengembangan Kognitif AUD


Dosen : Ari Sofia, S.Psi., M.A.,Psi.
Asih Budi Kurniawati, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
23 FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena hanya dengan izin
rahmat dan kuasa-Nya lah saya masih diberikan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah “Konsep Perkembagan Peserta Didik”.
Pada kesempatan ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata Kuliah
Pengembangan Kognitif. Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah
pengetahuan tentang pengembangan kognitif bagi peserta didik yang terdapat di
lembaga PAUD.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita khususnya mengenai materi tentang cara mengatur
peserta didik di PAUD. Kami berharap kritik, saran dan usulan yang membangun demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Bandar Lampung, 23 Februari 2023

Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 5
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................. 6
2.1. Konsep Perkembangan Kognitif......................................................................... 6
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif ............................ 6
2.3. Proses Perkembangan Kognitif Bagi Peserta Didik ........................................... 7
2.4. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik ......................................... 8
2.5. Pentingnya Perkembangan Kognitif Bagi Peserta Didik.................................... 9
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan intelektual pada dasarnya berkaitan dengan konsep-konsep
yang dimiliki dan tindakan kognitif seseorang, oleh karena itu perkembangan kognitif
seringkali menjadi persamaan dengan perkembangan intelektual. Dalam proses
pembelajaran seringkali anak dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut
adanya pemecahan kegiatan yang mungkin dilakukan anak secara fisik, seperti
mengamati penampilan objek yang berupa wujud atau karakteristik dari objek tersebut.
Tetapi pada hal ini anak dituntut untuk menanggapinya secara mental melalui
kemampuan berpikir, khususnya mengenai konsep kaidah atau prinsip atas objek
masalah dan pemecahannya. Ini berarti aktivitas dalam belajar tidak hanya menyangkut
masalah fisik semata, tetapi yang lebih penting adalah keterlibatannya secara mental
yaitu aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual.
Perkembangan kognitif menjadi sangat penting apabila anak akan dihadapkan
kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan berpikir. Masalah ini sering
menjadi pertimbangan mendasar di dalam pembelajaran mereka, spesifik yang
menyangkut isi atau kurikulum yang akan dipelajarinya. Berkaitan dengan hal itu akan
diungkapkan secara berturut-turut mengenai pengertian-pengertian serta konsep
perkembangan kognitif, faktor-faktor yang mempengaruhi kognitif, proses yang terjadi
pada perkembangan kognitif, karakteristik perkembangan kognitif, dan pentingnya
perkembangan kognitif bagi peserta didik.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini
dipaparkan rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana konsep mengenai perkembangan kognitif?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif?
3. Bagaimana proses perkembangan kognitif peserta didik?
4. Apa saja karakteristik perkembangan kognitif peserta didik?
5. Mengapa perkembangan kognitif penting bagi peserta didik?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan dibuatnya
makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui konsep mengenai perkembangan kognitif peserta didik.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan kognitif
3. Mengetahui proses perkembangan kognitif peserta didik.
4. Mengetahui karakteristik perkembangan kognitif peserta didik.
5. Mengetahui pentingnya perkembangan kognitif bagi peserta didik.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Perkembangan Kognitif


Piaget berpendapat tentang bagaimana struktur kognitif anak mengembangkan
pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka (Loward b. Friedman dan Miriam.
W. Schustack. 2006 : 59). Teori Piaget sering disebut sebagai epistemologi genetik
(epistemology genetika), karena teori itu mencoba menelusuri perkembangan
kemampuan intelektual, bahwa genetika mengacu pada pertumbuhan perkembangan,
bukan warisan biologis (Piala) (Istiqomah & Maemonah, 2021)
Teori perkembangan kognitif Piaget memberikan banyak konsep utama dalam
psikologi perkembangan dan mempengaruhi perkembangan konsep kecerdasan.
Singkatnya, teori Piaget menjelaskan bahwa selama perkembangan, seseorang
mengalami perubahan struktur pemikiran, yang semakin terorganisir, dan struktur
pemikiran yang dicapai selalu dibangun di atas struktur tahap sebelumnya
(Khiyarusoleh U, 2016). Perkembangan melalui tahapan ini disebabkan oleh empat
faktor yaitu kematangan fisik, pengalaman dengan objek fisik, pengalaman sosial, dan
keseimbangan. Pokok-pokok teori perkembangan kognitif Piaget mensyaratkan adanya
dua kecenderungan dasar pada setiap organisme hidup, yaitu kecenderungan
penyesuaian dan kecenderungan organisasi.

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif


Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
(Nurani Sujiono, n.d.) antara lain sebagai berikut :
1. Keturunan
Teori hereditas atau keturunan ini pertama kali dipelopori oleh seorang ahli
filsafat bernama Schopenhauer. Dia berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa
potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
2. Lingkungan
Teori lingkungan atau empirisme dipelopori oleh John Locke. Menurut John
Locke, perkembangan tingkat kecerdasan sangat bergantung pada pengalaman dan
pengetahuan yang diterima dari lingkungannya.
3. Kedewasaan
Ketika masing-masing setiap organ fisik maupun psikis sudah memperoleh
kemampuan untuk menjalankan fungsinya masing-masing, maka dapat dikatakan telah
matang. Kedewasaan sangat erat kaitannya dengan usia kronologis (chronological age).
4. Pembentukan
Pembentukan adalah semua kegiatan eksternal yang mempengaruhi
perkembangan kognitif. Pembentukan dapat dibagi menjadi pembentukan yang
disengaja seperti sekolah akademik, dan pembentukan tidak disengaja yang biasanya
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
5. Minat dan Bakat
Minat mengacu pada tindakan untul menuju tujuan dan merupakan kekuatan
pendorong agar melakukan suatu tindakan, agar memicu orang untuk bertindak lebih
aktif dan lebih baik. Sementara bakat di sisi lain didefinisikan sebagai kemampuan
bawaan yang mungkin membutuhkan pengembangan dan pelatihan untuk
mewujudkannya. Bakat seseorang dapat mempengaruhi tingkat kecerdasannya.

2.3. Proses Perkembangan Kognitif Bagi Peserta Didik


Dalam proses perkembangan Piaget meyakini bahwa proses-proses
perkembangan meliputi skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, keseimbangan, dan
penyeimbangan.
1. Skema
Piaget (1954) mengatakan bahwa ketika seorang anak mulai membangun
pemahaman tentang dunia, otak yang berkembang pun membentuk skema. Hal ini
merupakan tindakan-tindakan atau representasi representasi mental yang
mengorganisasikan pengetahuan. Skema skema bayi disusun oleh tindakan-tindakan
sederhana yang diterapkan pada objek-objek tertentu, contohnya tindakan menyusu,
melihat, dan menggenggam.
2. Asimilasi dan Akomodasi
Asimilasi terjadi ketika anak anak memasukkan informasi baru ke dalam skema
skema yang ada. Kemudian akomodasi terjadi ketika anak-anak menyesuaikan skema-
skema mereka dengan informasi dan pengalaman-pengalaman baru.
3. Organisasi
Dalam teori Piaget, organisasi adalah pengelompokan perilaku-perilaku dan
pemikiran-pemikiran yang terisolasi ke dalam sistem yang lebih teratur dan lebih
tinggi. Perbaikan organisasi ini secara terus-menerus merupakan bagian tak
terpisahkan dari perkembangannya. Agar dapat memahami dunia lingkungan mereka,
anak-anak secara sadar mengorganisasikan pengalaman-pengalaman mereka.
4. Keseimbangan dan Penyeimbangan
Tahapan-tahapan perkembangan penyeimbangan (equilibration) merupakan
suatu mekanisme yang diajukan piaget untuk menjelaskan bagaimana anak-anak
berpindah dari satu tahapan pemikiran ke tahapan pemikiran berikutnya. Perpindahan
ini terjadi karena anak mengalami konflik kognitif atau disequilibrum dalam usahanya
memahami dunia. Pada akhirnya mereka akan menyelesaikan konflik tersebut dan
mencapai suatu keseimbangan pemikiran. Piaget meyakini adanya pergerakan besar
antara berbagai tahapan keseimbangan dan ketidakseimbangan kognitif ketika proses
asimilasi dan akomodasi berlangsung bersama-sama untuk menghasilkan perubahan
kognitif.

2.4. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik


Proses perkembangan kognitif pada anak ini dimulai sejak lahir. Namun
intervensi pada sel otak dimulai saat bayi berusia 5 bulan, saat kemampuan sensoriknya
benar-benar muncul. Piaget menyimpulkan bahwa ada 4 tahap perkembangan kognitif
pada anak, yaitu :
1. Tahap sensori motor, terjadi pada usia 0-2 tahun.
2. Tahap pra-operasional, terjadi pada usia 2-7 tahun.
3. Tahap konkrit operasional, terjadi pada usia 7-11 tahun.
4. Tahap formal operasional, terjadi pada usia 11-15 tahun.
Gerakan grasp reflex dan rooting reflex terjadi pada usia 0-5 bulan serta belum
memerlukan ranah kognitif sebab sel-sel otaknya belum berfungsi matang sebagai alat
pengendali. Tahap sensorimotor, yang terjadi antara usia 0-2 tahun, merupakan bagian
dari perkembangan kognitif yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk aktivitas
motorik sebagai respons terhadap rangsangan sensorik. Anak berusia 2-7 tahun
sebelum periode mengalami perkembangan kognitif, yaitu usia ketika penguasaan
penuh atas objek permanen sudah ada. Anak mulai memahami suatu situasi masalah
setelah berpikir sejenak kemudian menemukan reaksi pemahaman atau inspirasi
spontan untuk menyelesaikan masalah versi anak. Namun, seorang anak tidak bisa
mengerti ketika ada ketidaksepakatan dengan orang lain. (Rahman, 2009)
2.5. Pentingnya Perkembangan Kognitif Bagi Peserta Didik
Kemampuan kognitif pada usia anak usia dini sangat diperlukan bagi
perkembangannya. Perkembangan kognitif ini sangat penting bagi anak guna
mengembangkan pengetahuannya untuk mengetahui apa yang mereka lihat, dengar,
rasakan, sentuhan, maupun penciuman melalui pancaindra yang dimilikinya. Pada
dasarnya, perkembangan kognitif dirancang untuk membantu anak menjelajahi dunia
di sekitar mereka dengan panca indera mereka. Semua pengetahuan yang diperoleh
secara langsung memungkinkan anak untuk menjalani kehidupannya sendiri dan
menjadi manusia seutuhnya. Hal ini sesuai dengan kodrat ciptaan Tuhan, yang mana
manusia harus menggunakan apa yang ada di dunia untuk kepentingan dirinya sendiri
dan berguna bagi orang lain. (Nurani Sujiono, n.d.)
Proses kognitif mencakup berbagai aspek seperti persepsi, memori, berpikir,
simbol, penalaran, dan pemecahan masalah. Menurut pendapat Piaget, guru memiliki
peran penting untuk mengembangkan kemampuan kognitif pada anak sebagai berikut
:
1. Mengembangkan keterampilan perseptual berdasarkan apa yang dilihat,
didengar, dan dirasakan anak sehingga memiliki pemahaman yang utuh dan
menyeluruh.
2. Anak dapat melatih ingatan akan segala informasi, peristiwa, dan kejadian yang
dialami langsung oleh anak.
3. Membantu anak mengembangkan pemikirannya sendiri dan sehingga mampu
menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
4. Membantu anak untuk memahami berbagai simbol yang tersebar di sekitarnya.
5. Membantu anak berpikir nalar dengan baik tentang hal-hal yang terjadi melalui
proses alami (spontan) atau proses ilmiah (percobaan).
6. Mampu memecahkan permasalahan hidup agar anak akhirnya menjadi individu
yang mandiri dan dapat membantu dirinya sendiri.
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perkembangan kognitif seringkali disamakan dengan perkembangan
intelektual, yang mana dalam perkembangan kognitif anak dituntut untuk mampu
memecahkan masalahnya sendiri. Menurut piaget, selama perkembangan seseorang
akan mengalami perubahan pemikiran yang semakin terorganisir dan bersifat
membangun. untuk mengajarkan materi pada aud harus dipertimbangkan dan
disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak seperti mengajarkan hal hal yang
konkret menuju ke abstrak. Perkembangan melalui tahapan ini disebabkan oleh empat
faktor yaitu kematangan fisik, pengalaman dengan objek fisik, pengalaman sosial, dan
keseimbangan.
Perkembangan kognitif ini akan memberikan dampak yang baik dan bisa juga
memberikan dampak buruk, karena pada usia anak sangat rentan terpengaruh oleh
lingkungan sosial. Jika lingkungan sosial nya memberikan inovasi maka bisa
dipastikan perkembangan kognitif nya akan berkembang dengan baik, sekolah
memberikan stimulasi akademik. Selain itu minat dan bakat anak juga bisa
mempengaruhi perkembangan kognitif nya. Seiringnya waktu dan bertambahnya usia
atau dikatakan usia kematangan, maka seseorang akan bisa mulai berfikir abstrak. Jadi,
perkembangan kognitif adalah perkembangan yang berkenaan dengan pemikiran
seseorang atau intelektual nya, bagaimana seseorang bisa memecahkan masalahnya
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Istiqomah, N., & Maemonah, M. (2021). KONSEP DASAR TEORI


PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI MENURUT JEAN
PIAGET. Khazanah Pendidikan, 15(2), 151.
https://doi.org/10.30595/jkp.v15i2.10974
Khiyarusoleh U. (2016). KONSEP DASAR PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA
ANAK MENURUT JEAN PIAGET. JURNAL DIALEKTIKA JURUSAN PGSD,
5(1), 1–10.
Nurani Sujiono, Y. (n.d.). Hakikat Pengembangan Kognitif.
Rahman, U. (2009). KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI. In
JUNI (Vol. 12, Issue 1).
JOHN W. SANTROCK (2007). PERKEMBANGAN ANAK. Edisi Kesebelas Jilid 1.

Anda mungkin juga menyukai