Anda di halaman 1dari 16

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani SD

Dosen : Abdul Hakim, M.Pd.

Oleh

Rina Faujiah

23844069

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL BAHASA DAN SASTRA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Makalah yang ditulis
penulis ini mengenai Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
pembaca pada saat ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau
kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Garut, 28 Oktober 2023

Penulis,

Rina Faujiah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I ............................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II ............................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3

2.1 Konsep Pendidikan Jasmani dan Olahraga ................................................................. 3

2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga .................................................................. 8

2.3 Nilai-Nilai Yang Tekandung dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga ..................... 8

2.4 Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga ..................................................... 10

BAB III .......................................................................................................................... 12

PENUTUP ..................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12

3.2 Saran......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah


disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran
pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran
pendidikan jasmanicenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani
tidak harus terpusat pada dosen tetapi bisa juga pada mahasiswa. Orientasi
pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak didik, isi dan urusan
materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan
menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan
keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep
dasar pendidikan jasmani perlu dipahami oleh komponen-komponen yang terkait
olehpendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain.
Konsep. Itu menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan
yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building),
kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan
pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan
pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang
sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan
tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan
itu tidakmengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik
secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum
(general education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar
dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana Konsep pendidikan jasmani dan olahraga?
2. Apakah Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga?
3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani?
4. Bagaimana Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Konsep pendidikan jasmani dan olahraga
2. Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga
3. Nilai-nilai yang tekandung dalam pendidikan jasmani
4. Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan
melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkanketerampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara
seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah,
jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap mahasiswa.
Pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari physical education. Jasmani
berarti jasad sedangkan pendidikan jasmani adalah upaya pendidikan dengan jalan
menggunakan tubuhmanusia sebagi sasaran
Sedangkan Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh
terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu
untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau
pertandingan/ perlombaan.
Olahraga atau sport berasal dari bahasa latin yaitu disportore artinya dis
adalah terpisah, portore adalah membawa. Jadi pengertiannya membawa dirinya
terpisah dari gangguan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
olahraga adalah latihan gerak badan, Olah berarti laku atau perbuatan dan raga
berarti badan. Pada hakekatnya Olahraga adalah aktivitas otot besar yang
menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup.

3
Menurut Rahayu dalam Sudirjo (2019) adapun beberapa fungsi dari
pendidikan jasmani sebagai berikut:
1. Aspek Organik
a) Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat
memenuhituntutan lingkungannya untuk pengembangan keterampilan.
b) Meningkatkan kekuatan yaitu jumlah kekuatan maksimum yang dikeluarkan
oleh otot atau kelompok otot dalam menahan beban semaksimal mungkin.
c) Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk
menahankerja dalam waktu yang lama.
d) Meningkatkan daya tahan kardiovascular, kapasitas individu untukmelakukan
aktivitasyang berat secara terus menerus dalam waktu relatif lama baik itu.
e) Meningkatkan fleksibilitas, yaitu rentang gerak dalam persendian yang
diperlukanuntuk menghasilkan gerakan yang efesien dan mengurangi cedera.

2. Aspek Neuromuskular
a) Meningkatkan keharmonisan antara fungsi syaraf dan otot.
b) Mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti berjalan, berlari, melompat,
meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, mencongklang, bergulir, dan
menarik.
c) Mengembangkan keterampilan non lokomotor seperti mengayun, melengok,
meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok.
d) Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif seperti memukul, menendang,
menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir,
memvoli. Pada keterampilan ini, setiap yang dilihat anak (sensorik) dapat
mudah masuk ke otak sehingga akan timbul stimulus untuk meniru sesuai
dengan hasil sensorik dan perintah dariotak serta respon yang timbul sebuah
pola gerak yang ditirunya.
e) Mengembangkan faktor-faktor gerak seperti ketepatan, irama, rasagerak, power,
waktu reaksi, kelincahan, kecepatan, daya tahan, kesetimbangan, reaksi,
kelentukan danstamina.
f) Mengembangkan keterampilan olahraga seperti sepak bola, softball, bola voli,
bola basket, baseball, siswaik, tenis, beladiri dan sebagainya.

4
g) Mengembangkan keterampilan reaksi, seperti menjelajah, mendaki, berkemah,
berenang, outdoor education, sehingga anak tidaak akan ragu, takut ketika
melakukansuatu aktivitas diluar rumah atau kelas.

3. Aspek Perseptual
a) Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat.
b) Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau
ruang. Yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan, belakang,
bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri dari dirinya.
c) Mengembangkan koordinasi gerak visual yaitu kemampuan mengkoordinasikan
pandangan dengan keterampilan gerak yangmelibatkan tangan, tubuh, dan otot
kaki.
d) Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis) yaitu kemampuan
mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis.
e) Mengembangkan dominasi (dominancy) yaitu konsistensi dalammenggunakan
tangan atau kaki kanan/ kiri dalam melempar atau menendang.
f) Mengembangkan literasi (literality) yaitu kemampuan membedakan antara sisi
kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya
sendiri.
g) Mengembangkan image tubuh (body image) yaitu kesadaran bagian tubuh atau
seluruhtubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.
4. Aspek Kognitif
Pada aspek ini terdapat beberapa hal yang menjadi fungsi pendidikan jasmani
terhadap fungsi kognitif yaitu meliputi memperhatikan, berkonsentrasi,
memecahkan masalah, berfikir, membuat keputusan dengan cepat dan
tepat,serta beberapa domain pada aspek kognitif sebagai berikut;
a. Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami,
memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan.
b. Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan dan etika.
c. Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat
dalam aktivitas yang terorganisasi.
d. Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya
dengan aktivitas jasmani.
e. Menghargai kinerja tubuh penggunaan pertimbangan yang berhubungan
5
dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan
dalammengimplementasikan aktivitas dari dirinya.
f. Mengingkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem
pengembangan melalui gerakan.

5. Aspek Sosial
Aspek ini diarahkan agar mudah berbaur dengan teman sebaya, tetangga,
masyarakat luasdi sekitar rumah. Kesadaran sosial sangat penting bagi anak yang
berkaitan dengan interaksi antara anak dengan individu serta kelompok lain yang
ditemui oleh anak, sehingga akanmenciptakan suasana yang harmonis dengan jalan
berkomunikasi secara berkelanjutan. Beberapa ranah dalam aspek sosial sebagai
berikut;
a) Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimanapun berada.
b) Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam
situasi kelompok.
c) Belajar berkomunikasi dengan orang lain.
d) Mengembangkan kemampuan bertukan pikiran dan mengevaluasi ide dalam
kelompok.
e) Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat sebagaian anggota
masyarakat.

6. Aspek Emosional

Aspek ini lebih mengutamakan tanggungjawab serta emosional anak dalam rasa
empati terhadap suatu keadaan, ketika bayi menangis maka setiap bayi yang
lainnya mendengar maka akan ikut menangis juga karena secara empati anak
mewakili jiwa senasib sepenangguhan, dengan demikian anak tidak akan terjadi
perpecahan, perkelahian di lingkungan mereka. Adapun yang harus
dipertimbangkan mengenai ranah emosional tertera dibawah ini;
a) Mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani.
b) Mengembangkan reaksi positif sebagai penonton.
c) Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat.
d) Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.
e) Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan(hlm. 32).

6
Salah satu mata pelajaran yang banyak dilakukan di luar ruangan adalah
pendidikan jasmani. Mata pelajaran yang digemari hampir seluruh peserta didik
disekolah karena pembelajarannya yang menyenangkan, bebas berekspresi dan
bisa menunjukan bakat kemudian diasah dalam kegiatan ekstrakurikuler. Namun
meskipun demikian ada saja sebagian peserta didik yang tidak menyukai mata
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dengan berbagai alasan
seperti kepanasan, kecapean danketakutan.
Menurut Pratiwi (2013) “pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan
bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis,
stabilitas emosional, dan lainya” (hlm. 1). Adapun tujuan pendidikan jasmani,
olahragadan kesehatan antara lain menurut Bucher (dalam Dartija, 2014), yaitu:
a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upayapengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitasjasmani dan olahraga yang terpilih.
b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik

c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai


yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga yang bersih sebagai informasi
untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebufaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Maka dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani tidak
hanya mengasah kemampuan fisik tetapi juga melatih stabilitas emosional,
menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani serta tujuannya yaitu perubahan
kualitas dari segi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

7
2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan jasmani memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya, tujuan-
tujuan tersebut adalah:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitasjasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehatdan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
8. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap
sosial dan toleransi dalam konteks kemjemukan budaya, etnis dan agama.
9. Mampu mengisi waktu luang dengan

Tujuan akhir dari pendidikan jasmani terletak dalam peranannya sebagai wadah
untuk penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan
membentukkepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia; hanya
orang-orang yang memiliki kebajikan moral seperti inilah yang menjadi warga
masyarakat yang berguna.

2.3 Nilai-Nilai Yang Tekandung dalam Pendidikan Jasmani dan


Olahraga
Secara umum pendidikan jasmani dan olahraga mengandung nilai-nilai yang
memiliki manfaat posistif bagi mahasisawa UPI, dan diharapkan agar nilai-nilai
tersebut dapat bermanfaat bagi mahasiswa saat telah terjun ke masyatakat. Nilai
nilai yang dimaksud yaitu:

8
a. Excellence (keunggulan)
Excellence (keunggulan) menggambarkan kualitas usaha untuk mencapai
prestasi. Hal ini juga mengandung harapan bahwa atlet harus mandiri, seperti
yang tersurat dalam moto Olimpade yaitu Citius, Altius, Fortius(Faster, Higher,
Stronger) atau lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat. Nilai keunggulan mengacu
pada perjuangan untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan,
sebagai individu dan sebagai kelompok kerja menuju tujuan bersama. Dalam
mengejar dan mengukur keunggulan, atlet secara alami akan membandingkan
upaya mereka untuk orang lain. Tapi barometer utama keunggulan adalah
pencapaian tujuan pribadi seseorang.
b. Friendship (persahabatan)
Friendship (persahabatan) Nilai persahabatan penting dalam tradisi Olimpiade
kuno dan merujuk untuk membangun dunia yang damai dan lebih baik melalui
olahraga. Paraatlet mengungkapkan nilai ini dengan membentuk ikatan seumur
hidup dengan rekan tim mereka, serta lawan-lawan mereka. Nilai persahabatan
bersifat humanistik yang bertujuan memberikan bantuan kemanusiaan,
mengembangkan program budaya dan pendidikan, dan mendorong dialog
terbuka pada olahraga dan perdamaian.
c. Respect (saling menghormati)
Respect (saling menghormati) adalah moral yang mendasari olahraga dan
prinsip etika yang harus menginspirasi semua orang yang berpartisipasi. Nilai
universal hormat mengacu menghormati untuk diri kita sendiri, satu sama lain,
untuk aturan, untuk fair play dan bagi lingkungan.
d. Responsibility (tanggung jawab)
Responsibility (Tanggung jawab) adalah kemampuan untuk memberikan
respons, tanggapan, atau reaksi secara cakap. Tanggung jawab dicirikan antara
lain dengan melakukan apa yang telah disepakati dengan sungguh-sungguh;
mengakui kesalahan yang dilakukan tanpa alasan; memberikan yang terbaik
atas apa yang dilakukan.

9
a. Fair (adil)
Fair (peduli) adalah bersikap adil dalam melakukan dan memperlakukan sesuatu.
Sikapfair antara lain ditandai dengan menegakkan hak sesama termasuk dirinya;
mau menerima kesalahan dan menanggung resikonya; menolak berprasangka.
b. Care (peduli)
Care (peduli) adalah kesediaan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang
kepada sesama. Peduli antara lain ditandai dengan memperlakukan orang lain,
diri, dan sesuatudengan kasih sayang; memperhatikan dan mendengarkan orang
lain secara seksama; menangani sesuatu dengan hati-hati.
c. Truthful (jujur)
Truthful (Jujur) adalah suatu sikap terbuka, dapat dipercaya, dan apa adanya.
Sikap jujurantara lain ditandai dengan mengatakan apa adanya; menepati janji;
mengakui kesalahan; menolak berbohong, menipu, dan mencuri.
d. Civilized (beradab)
Civilized (Beradab) adalah sikap dasar yang diperlukan dalam bermasyarakat
yang berintikan pada kesopanan, keteraturan, dan kebaikan. Beradab antara lain
dicirikan dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya; mengapresiasi
terhadap keteraturan.
Dari penjelasan di atas nyata bahwa nilai-nilai olahraga bersifat universal
sehingga harus dimiliki oleh semua pelaku olahraga baik atlet, ofisial, maupun
semua stake holders yang terlibat dalam kegiatan olahraga. Begitu pentingnya nilai-
nilai ini di mata dunia namun dalam kenyataan masih banyak pelaku olahraga yang
belum memilikinya. Oleh karena itu mahasiswa UPI diharapkan memiliki nilai-nilai
yang terkandung dalampendidikan jasmani dan olahraga dengan adanya mata kuliah
pendidikan jasmani dan olahraga.

2.4 Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga


Ruang lingkup pendidikan Jasmani dan kesehatan meliputi beberapa aspek
didalamnya, yaitu :
1. Permainan dan Olahraga, meliputi : Olahraga tradisional, eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif, atletik, permainan
kecil (kasti, roundres, kippers), permainan bola besar (sepak bola, bola voli, dan
bola basket), permainan bola kecil (tenis meja, bulu tangkis dan tenis lapangan),

10
renang, dan beladiri.
2. Aktivitas Pengembangan sikap tubuh, meliputi : Mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh.
3. Aktivitas Senam, meliputi :Ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai.
4. Aktivitas Gerak Ritmis, meliputi :Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobik.
5. Aktivitas Air, meliputi :Permaian di air (polo air sederhana), keselamatan di air,
keterampilan bergerak di air dan keterampilan renang.
6. Pendidikan Luar Kelas, meliputi : Piknik/karya wisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, penjelajahan, dan mendaki gunung.
7. Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan, meliputi : Penanaman budaya hidup
sehat, perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat dan menjaga lingkungan yang
sehat,pengaturan waktu istirahat, berperan dalam kegiatan P3K dan UKS.
8. Pendidikan Karakter, meliputi : Disiplin (Discipline), Tekun (Diligence),
Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerja sama
(Cooperation), Toleransi (Tolerance), Percaya diri (Confidence), Keberanian
(Bravery).

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.

Pendidikan jasmani memiliki tujuan untuk penyempurnaan watak, dan


sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak
yang baik dan sifat yangmulia. Nilai-nilai yang berkembang dari pendidikan
jasmani antara lain, keunggulan, persahabatan, respek, adil, jujur, tanggung jawab,
peduli, beradab.

3.2 Saran
Penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan nilai-nilai yang terdapat
pada pendidikan jasmani, dan seharusnya dapat di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Nilai-nilai yang terdapat pada pendidikan jasmani dapat menjadi bekal
bagi mahasiswasaat terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat, meski tidak
berpengaruh besar pada tingkat produktivitas mahasiswa sebagai calon ahli dalam
bidang komputasi. Selain itu,dengan berolahraga dengan teratur dapat membuat
tubuh sehat dan bugar sepanjang hari, sehingga dapat tetap beraktifitas dengan
baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/05/konsep-pendidikan-jasmani
http://penjaskespendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/11/pengertian-
definisi-pendidikan-jasmani.html
http://musranaceh.blogspot.com/2013/04/pendidikan-jasmani-danpendidikan.html

13

Anda mungkin juga menyukai