Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMBELAJARAN PENJAS
Topik
“Unsur Penting Dalam Pembelajaran Penjas”

Dosen Pengampu :
Jepri Naldi, M. Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Nelpia Indriati (21050022)


Yesi Virdinia (21050003)
Zahratul Romadani (21050010)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2023 M/1444 H

1
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan anugerah dan kasih
sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah "Olahraga". Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna kemajuan
ilmu pengetahuan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai jenis-jenis olahraga. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Pendidikan Jasmani....................................................................................... 2
B. Tujuan Pendidikan Jasmani............................................................................................. 3
C. Modifikasi Dalam Pendidikan Jasmani........................................................................... 4
D. Unsur Penting Pendidikan Jasmani ................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani adalah bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan.
Pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan
tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk
mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani.

Pengertian yang sempit terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan tujuan


pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi pembelajaran
harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara
penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran
ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi perkembangan
pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan
jasmani yang efektif perlu dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.

Pengertian pendidikan jasmani sering disamakan dengan konsep lain, dimana


pendidikan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada
pengembangan organ-organ tubuh manusia, kesegaran jasmani, kegiatan fisik, dan
pengembangan keterampilan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani?
2. Apa saja tujuan pendidikan jasmani?
3. Apa modifikasi dalam pendidikan jasmani?
4. Apa saja unsur penting pendidikan jasmani?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud pendidikan jasmani
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan pendidikan jasmani
3. Untuk mengetahui modifikasi dalam pendidikan jasmani
4. Untuk mengetahui apa saja unsur penting pendidikan jasmani.

1
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani secara umum dapat diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas
jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Suherman (2009) dan Budi, et al. (2019) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani
adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap,
tindak dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan
cita-cita kemanusiaan.
Pendidikan Jasmani dapat didefinsikan sebagai ”pendidikan tentang dan melalui gerak
insani ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk:
olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin
dicapai…individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai
individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan
individu.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kontribusi Penjas hanya akan bermakna ketika
pengalaman-pengalaman dalam Penjas berhubungan dengan proses kehidupan sesorang
secara utuh. Manakala pengalaman Penjas tidak memberikan kontribusi pada pengalaman
kependidikan lainnya, maka pasti terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan program penjas
(Budi et al., 2020; Nur et al., 2020; Suhartoyo et al., 2019).
Menurut Mahendra (2003:21) mengemukakan bahwa:
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau
olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pendidikan jasmani,
terdapat beberapa cabang olahraga, di antaranya meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu
tangkis, dan bela diri, serta aktivitas lainny
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan.
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani
yang direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara
organik, neuromusculer, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.
3

Dengan mempelajari pendidikan jasmani, siswa akan memperoleh berbagai ungkapan


yang erat kaitannya dengan kesan pribadi menyenangkan serta berbagai ungkapan yang
kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki
pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

B. Tujuan Pendidikan Jasmani


Tujuan pembelajaran secara umum adalah pembelajaran yang efektif ditandai dengan
terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Pembelajaran yang berhasil menurut Daryanto &
Tasrial (2012) Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila didalam dirinya
telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti,
dan sebagainya.
Dalam memfasilitasi proses belajar anak yang menuju kearah positif dan kondusif, guru
perlu mengupayakan melalui kreativitas dengan memvariasikan strategi dalam kegiatan
mengajarnya dengan memilih metode yang baik akan merangsang siswa akan selau ingin
terlibat dalam pembelajaran dan menuju pembelajran yang efektif ke depanya
Membantu siswa untuk peningkatan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui
pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai
aktivitas jasmani agar dapat:
1. tercapainya pertumbuhan dan perkembangan jasmani khususnya tinggi
dan berat badan secara harmonis;
2. terbentuknya sikap dan perilaku seperti, displin, kejujuran, mengikuti peraturan dan
ketentuan yang berlaku;
3. menyenangi aktivitas jasmani yang dapat dipakai untuk pengisian waktu luang serta
kebiasaan hidup sehat;
4. tersalurnya hasrat untuk bergerak dan tercapainya gerakan yang benar;
5. meningkatkan kesehatan, kesegaran jasmani dan keterampilan gerak dasar.
4

C. Modifikasi Dalam Pembelajaran Penjas


Modifikasi Dalam Pembelajaran Penjas Setiap pembelajaran yang di dalamnya
memiliki materi pembelajaran, akan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Proses
perkembangan tersebut akan selalu membutuhkan inovasi dan modifikasi sebagai penunjang
kesuksesan proses pembelajaran. Pembelajaran penjas yang merupakan pembelajaran
dengan menggunakan aktifitas fisik dan praktik langsung di lapangan juga memerlukan
adanya modifikasi.
Modifikasi secara umum dapat diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau
menyesuaikan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru, unik, dan menarik tanpa
menghilangkan unsur-unsur pokok dari apa yang dimodifikasi.
Apabila guru telah mengetahui karakteristik materi dalam pendidikan jasmani, maka
proses modifikasi dapat berjalan secara efektif. Guru melakukan modifikasi dalam
pembelajaran tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Secara umum tujuan yang
ingin dicapai oleh guru dengan melakukan modifikasi pembelajaran, terutama pembelajaran
olahraga permainan yaitu untuk mengefektifkan waktu pembelajaran, untuk menanggulangi
minimnya perlengkapan dan peralatan pembelajaran serta mempermudah siswa untuk
memahami proses belajar gerak yang diajarkan guru
Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan pula dengan tujuan pembelajaran, dari mulai
tujuan yang paling rendah sampai dengan tujuan yang paling tinggi. Modifikasi tujuan
pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan pembelajaran ke dalam tiga
komponen yakni: tujuan perluasan, tujuan penghalusan dan tujuan penerapan.
Pertama adalah tujuan perluasan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih
menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud
keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efisiensi atau efektifitasnya.
Kedua adalah tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih
menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak secara efisien.
Ketiga adalah tujuan penerapan maksudnya tujuan pembelajaran yang lebih
menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan tentang efektif tidaknya gerakan
yang dilakukan melalui kriteria tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Dengan pola modifikasi tersebut maka, diharapkan dapat mempermudah siswa untuk
5

belajar gerak dan belajar melalui gerakan dalam pembelajaran penjas. Apabila siswa dapat
belajar dengan baik maka siswa dapat meningkatkan komponen keterampilan gerak,
kebugaran dan kerjasama untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya.

D. Unsur Penting Dalam Pendidikan Jasmani


Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah melibatkan beberapa unsur penting yang
memberikan kontribusi dalam pengembangan fisik, keterampilan, dan kebugaran siswa.
Unsur-unsur tersebut meliputi kurikulum yang terstruktur, pembelajaran interaktif, penilaian
yang objektif, fasilitas olahraga yang memadai, serta peran aktif guru dalam memotivasi dan
mengarahkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan jasmani.
Pendidikan jasmani di sekolah melibatkan berbagai unsur yang penting dalam
pelaksanaannya. Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur yang terdapat dalam pelaksanaan
pendidikan jasmani di sekolah:
1. Kurikulum Pendidikan Jasmani
Unsur pertama dalam pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah adalah kurikulum.
Kurikulum pendidikan jasmani memuat materi pengajaran dan aktivitas yang harus
dilakukan para siswa dalam rangka memenuhi tujuan pembelajaran.
2. Pembelajaran Aktif dan Partisipatif
Unsur kedua adalah pembelajaran yang aktif dan partisipatif. Dalam pelajaran jasmani,
siswa diharapkan terlibat secara aktif dalam berbagai aktivitas fisik seperti olahraga,
permainan, dan senam. Pembelajaran ini juga melibatkan partisipasi dan kolaborasi
antar siswa.
3. Fasilitas Olahraga yang Memadai
Unsur ketiga adalah fasilitas olahraga yang memadai. Sekolah harus menyediakan
fasilitas yang memadai seperti lapangan, gedung olahraga, peralatan olahraga, dan
kesehatan serta keselamatan siswa saat berpartisipasi dalam aktivitas fisik.
4. Tenaga Pengajar yang Kompeten
Unsur keempat adalah tenaga pengajar yang kompeten. Guru pendidikan jasmani harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang olahraga dan
aktivitas fisik, serta kemampuan dalam mengajar dan mendidik siswa dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani secara umum dapat diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas
jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau
olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pendidikan jasmani,
terdapat beberapa cabang olahraga, di antaranya meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu
tangkis, dan bela diri, serta aktivitas lainny
Tujuan pembelajaran secara umum adalah pembelajaran yang efektif ditandai dengan
terjadinya proses belajar dalam diri siswa.
Unsur Penting Dalam Pendidikan Jasmani
1. Kurikulum Pendidikan Jasmani
2. Pembelajaran Aktif dan Partisipatif
3. Fasilitas Olahraga yang Memadai
4. Tenaga Pengajar yang Kompeten

B. Saran
Dengan mempelajari unsur penting pendidikan jasmani, kita sebagai calon guru masa
depan diharapkan mampu untuk menjelaskan materi mengenai unsur penting pendidikan
jasmani kepada peserta didik. Selain itu guru juga diharapkan mampu mengajarkan dan
membimbing peserta didik dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

6
DAFTAR PUSTAKA

Budi, D. R., Hidayat, R., & Febriani, A. R. (2019). The Application of Tactical Approaches in
Learning Handballs. JUARA : Jurnal Olahraga. https://doi.org/10.33222/juara.v4i2.534

Budi, D. R., Kusuma, M. N. H., Syafei, M., & Stephani, M. R. (2019). The Analysis of
Fundamental Movement Skill in Primary School Student in Mountain
Range.https://doi.org/10.2991/icsshpe-18.2019.56

Nur, L., Malik, A. A., Juditya, S., Kastrena, E., Widyawan, D., Agustan, B., Budi, D. R., Ardha,
M.A. Al, & Yang, C. B. (2020). Comparison of two types of instruction in physical
education. International Journal of Psychosocial Rehabilitation.
https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I10/PR300205
Suhartoyo, T., Budi, D. R., Kusuma, M. N. H., Syafei, M., Listiandi, A. D., & Hidayat, R.
(2019). Identifikasi Kebugaran Jasmani Siswa SMP Di Daerah Dataran Tinggi
Kabupaten Banyumas. Physical Activity Journal.
https://doi.org/10.20884/1.paju.2019.1.1.1995
Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. CV. Bintang Warli
Artika.

Anda mungkin juga menyukai