Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH

AHMAD AL MUNAWAR, S.Pd, M.Pd

DI SUSUN OLEH

HUMALA HASINTONGAN SITUMORANG

NIM

1903100032

SEKOLAH TINGGI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BINA GUNA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

TAHUN 2020

KATA PENGANTAR
Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunian-Nya, sehimgga SAYA dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI dengan judul
FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini maih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan Pembahasan .....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik pendidikan ....................................................................................
B. Manifestasi prilaku belajar.............................................................................
C. Ragam pendidikan.................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUTAKA ...........................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan


aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan
utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas
fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang
sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas
berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan
dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh
perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia
itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani
yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.

Pendidikan Jasmani tampil untuk mengatasi masalah tersebut sehingga kedudukannya


dianggap penting. Melalui program yang direncanakan secara baik, anak-anak dilibatkan dalam
kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Pendidikan Jasmani juga tetap menyediakan ruang untuk
belajar menjelajahi lingkungan yang ada di sekitarnya dengan banyak mencoba, sehingga
kegiatannya tetap sesuai dengan minat anak. Lewat pendidikan jasmanilah anak-anak
menemukan saluran yang tepat untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil
terangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh.

B. Tujuan

A.Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

B. Dasar Filsafat Pendidikan Jasmani

C. Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani

C. Manfaat
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pendidikan Jasmani

Penjas terdiri dari dua kata, yaitu “pendidikan” dan “jasmani”. Menurut Undang-Undang RI No 2 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 1 dijelaskan bahwa Pendidikan merupakan usaha
sadar yang dilakukan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi
peranannya di masa datang. Hal ini berarti pendidikan dapat memberikan modal berupa kemampuan baik
secara fisik maupun pikiran bagi manusia untuk menyelesaikan dan mengarungi tantangan kehidupan
pada masa mendatang. Sedangkan jasmani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu badan atau
tubuh. Jadi secara garis besar, bahwa Pendidikan Jasmani yaitu pendidikan melalui aktivitas badan atau
tubuh. Dengan kata lain, aktivitas tubuh dijadikan sebagai alat atau media dalam aktivitas mendidik guna
tercapainya tujuan pendidikan secara umum. Begitu pula dengan mata pelajaran yang lainnya seperti
pendidikan matematika yang menggunakan angka sebagai media dalam proses pembelajarannya.

Olahraga

Olahraga sebenarnya memiliki dua arti yaitu olahraga yang berasal dari Bahasa Indonesia dan olahraga
yang berasal dari kata sport. Olahraga yang berasal dari bahasa Indinesia memiliki arti gerak badan untuk
menguatkan dan menyehatkan tubuh. Sedangkan pengertian olahraga yang berasal dari kata sport dalam
budaya Amerika diartikan sebagai aktivitas bermain yang diorganisir dan bersifat kompetetif. Coakley
(2001), menyatakan bahwa olahraga memiliki tiga indikator, yaitu: 1) sebagai bentuk keterampilan
tingkat tinggi; 2) dimotivasi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik motivasi; dan 3) ada lembaga yang
mengatur dan mengelolanya.

Dari definisi di atas jelas terdapat perbedaan antara Pendidikan Jasmani dan Olahraga (baik dalam arti
Bahasa Indonesia maupun dalam konteks sport). Olahraga dalam konteks sport lebih menekankan
terhadap aktivitas yang menggunakan keterampilan tingkat tinggi yang diikat oleh sebuah peraturan
dalam pelaksanaannya yang telah disepakati. Oleh karena itu olahraga memiliki ciri khusus yaitu bersifat
kompetitif. Disaat olahraga kehilangan ciri kompetitifnya, maka aktivitas jasmani itu berubah bentuk
menjadi kegiatan permainan atau rekreasi.

Lalu, mengapa dalam pendidikan jasmani sering menggunakan aktivitas kecabangan olahraga?

Pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan aktivitas olahraga, karena keduanya memiliki kesamaan
yaitu menggunakan gerak tubuh dalam pelaksanaannya. Tujuanlah yang membedakan antara penjas dan
olahraga. Tujuan utama penjas itu sendiri mengarah kepada tujuan pendidikan, jadi pemanfaatan olahraga
(sebagai sport) disini hanyalah sebagai aktivitas dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu dalam
penjas, peraturan-peraturan dalam aktivitas olahraga yang digunakan sebagai alat atau media dalam
pembelajaran penjas dapat dimodifikasi sedemikain rupa (ukuran lapang, alat yang digunakan, atau aturan
bermain) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai saat pembelajaran. Sedangkan tujuan utama olahraga
adalah untuk mendapatkan prestasi setinggi-tingginya. Karena olahraga ini bersifat kompetitif, pelakunya
mau tidak mau harus menampilkan keterampilan gerak yang tinggi, dan untuk dapat menguasai
keterampilan yang tinggi ini hanya didapat melalui latihan yang rutin. Tidak seperti pendidikan jasmani
yang hanya dilakukan disekolah satu kali dalam seminggu.
Selain itu makna olahraga di kalangan masyarakat sangatlah beragam, seolah-olah olahraga disini
memiliki banyak sekali makna yang diterjemahkan menurut persepsi dan pengetahuan yang mereka
miliki. Bagi masyarakat yang tidak tahu, olahraga (sebagai sport) ini diartikan hanyalah sebuah aktivitas
jasmani. Bahkan ibu-ibu yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, atau
mencuci sering dikatakan sebagai olahraga. jika disimpulkan makna olahraga mengandung beberapa
makna yaitu olahraga sebagai aktivitas jasmani atau gerak badan, olahraga sebagai kegiatan bermain,
hingga olahraga sebagai bentuk pencapaian prestasi.

B. DASAR DASAR PENDIDIKAN JASMANI

Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional. Pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam
kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan
dengan penekanan yang cukup dalam. Setelah memahami hakikat pendidikan jasmani, mari saya ajak
untuk menelisik lebih dalam beberapa dasar dalam pendidikan jasmani. Ada beberapa dasar yang harus
benar-benar dipahami oleh para calon aktivis bidang penjas, dasar-dasar ini akan bermanfaat untuk
meningktkan kualitas pribadi dari masing-masing aktivis (terutama guru) agar mampu mencapai tujuan
utama penjas yang berlandaskan hakikat yang di atas sudah saya tuliskan.

Dasar Sejarah Pendidikan Jasmani

Pertama dari semuanya adalah mengenai sejarah penjas. Dimulai setelah Indonesia merdeka bangsa
Indonesia mulai berbenah diri di segala bidang termasuk bidang olahraga dan pendidikan jasmani yang
mana dengan melakukan perubahan dan penyempurnaan pada pemerintahan, sistem keolahragaan, dan
badan-badan olahraga untuk menunjang keolahragaan dan pendidikan jasmani di Indonesia. Dengan
perubahan tersebut Indonesia akhirnya dapat mengikuti pertandingan olahraga tingkat internasional. Dan
selain itu, Indonesia akhirnya dipercaya untuk menggelar event internasional (Asian Games) serta pula
menggelar event olahraga ditingakat nasional (PON). Dan dari situlah muncul atlit-atlit yang
mengharumkan nama negara Indonesia.

Dasar Filsafat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani mampu menjadi alat ampuh dalam membangun karakter bangsa, moral, disiplin, dan
nilai positif lainnya. Melalui filsafat, identitas pendidikan jasmani akan terbentuk. Usaha ini dapat
dilakukan menggunakan aliran filsafat eksistensialisme. Mengedepankan eksistensi pendidikan jasmani
dan olahraga dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan jasmani dan olahraga yang bertujuan mengolah
jiwa dan raga ke arah positif. Aliran ini memberikan kebebasan pada masyarakat untuk memilih kegiatan
pendidikan jasmani dan olahraga sesuai kemampuan individu. Sehingga diharapkan mereka merasakan
langsung manfaat yang diperoleh. Hal ini akan membangun identitas baru bahwa pendidikan jasmani
adalah penting untuk tetap dilaksanakan.
Dasar Biologik Pendidikan Jasmani

Biologi berkaitan erat dengan pendidikan jasmani. Seperti kita ketahui bersama bahwa manusia bergerak
didukung oleh sistem yang ada dalam tubuh manusia. Ada sepuluh sistem yaitu: sistem kerangka, otot,
peredaran darah, syaraf, pencernaan, endokrin, pembungkus dan reproduksi. Sistem yang ada ini saling
terkait untuk mendukung adanya gerak. Sedangkan gerak merupakan dasar utama dalam pembelajaran
penjas. Jadi pemahaman tentang sistem-sistem yang ada dalam tubuh kita menjadi bekal dasr memahami
penjas.

Dasar Psikologik Pendidikan Jasmani

Olahraga yang bersifat gerak aktif memiliki kaitan dengan psikologi. Olahraga mampu menjadi media
dalam mengekspresikan aspek – aspek psikologi seseorang. Banyak bahasan dalam psikologi olahraga ,
seperti motivasi, agresivitas, anxiety, percaya diri, semangat, bertanggung jawab, ,menghargai orang lain
dan aspek psikologis lainnya. Semua aspek psikis tersebut mampu menjadi pendukung dalam
meningkatkan prestasi olahraga dan juga mampu memasyarakatkan olahraga.

Dasar Sosiologik Pendidikan Jasmani

Salah satu masalah penting dalam kehidupan bermasyarakat adalah bersosial dan berinteraksi,
pendidikan jasmani dan olahraga sebagai salah satu sarana pendidikan masyarakat / olahragawan
/manusia/ individu untuk memberikan suatu pemikiran tentang bagaimana cara hidup dengan layak dan
sehat jasmani dan rohani dalam dalam kehidupan bermasyarakat. Mengajarkan sosiologi sebaiknya lebih
bersifat berinteraksi dengan lingkungan. Tindakan lebih baik dari kata-kata. Nilai Sosial itu beraneka
ragam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respect, keramahan, integritas, keadilan,
kooperatif dan mudah berinteraksi dengan masyarakat.

Dasar Biomekanika Pendidikan Jasmani

Ilmu biomekanika memiliki keterkaitan yang sangat signifikan dengan ilmu keolahragaan, karena segala
sesuatu yang dilakukan dalam aktivitas olahraga secara ilmiah mengacu pada ilmu biomekanika yang di
dalamnya membahas tentang prinsip gerak tubuh manusia berdasarkan prinsip mekanika yang tak terlepas
juga dari ilmu anatomi dan fisiologi olahraga. Selain itu, pelaksanaan gerak atau keterampilan yang
berlandaskan ilmu biomekanika akan menghasilkan suatu gerakan yang efisien dan efektif serta
terkoordinasi dengan baik sehingga dapat mengurangi peluang untuk terjadinya cidera olahraga yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pencapaian prestasi olahraga yang optimal.
Beberapa dasar di atas menjadi syarat wajib bagi guru penjas untuk mampu menguasai dan benar-benar
memahami apa,bagaimana dan untuk apa pendidikan jasmani diberikan. Tanpa pemahaman mengenai
dasar-dasar di atas, guru penjas akan mengalami kebingungan identitas, karena identitas sebenarnya dari
guru penjas adalah pemahaman mendasar tentang dasar-dasar tersebut. Sehingga guru penjas yang tidak
memahami dasar pendidikan jasmani suatu saat akan tergerus oleh modernisasi dan lupa atau bahkan
kehilangan jati diri sebagai guru penjas, yang mengakibatkan guru tersebut tidak layak untuk memberikan
pendidikan jasmani dan malah perlu diberikan pendiidkan jasmani.

BAB III. PENUTUP

C. Kesimpulan

Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika
disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan
keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut
terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya
pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak
turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung. Karena hasil-hasil kependidikan dari
pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi
penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Pendidikan olahraga adalah
pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu

DAFTAR PUSTAKA

http://yesipartini.blogspot.com/2013/06/konsepsi-dan-falsafah-pendidikan-jasmani.html

https://civitas.uns.ac.id/andriarto/materi-kuliah-dasar-dasar-pendidikan-jasmani/

https://bienharoon.wordpress.com/2016/02/01/perbedaan-pendidikan-jasmani-dan-olahraga/

http://ilmu1988.blogspot.com/2016/05/makalah-azaza-dan-falsafah-penjas.html

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

....................................................................................................................................

........................................................................................................................
....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

.......................................................................................................................

B. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan :

1. Untuk...................................................................................................................

2. Untuk...................................................................................................................

3. Untuk...................................................................................................................

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah .........................................................

.........................................................................……………………………

………………………………………………………………......…………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………

BAB II

PEMBAHASAN

A. ...................................

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………
B. ........................................

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

C. ...........................................

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Al Munawar, Ahmad. Pengantar Filsafat Pendidikan Jasmani. Medan: STOK

Bina Guna. 2020

....................................................................................................................................

.......................................

....................................................................................................................................

......................................

....................................................................................................................................

......................................

Anda mungkin juga menyukai