Dosen Pengampu:
Drs. Arsil, M.Pd
Disusun Oleh:
1. Jeliya Dwita (A1D122029)
2. Niken Ananda (A1D122028)
3. Husnul Khatimah (A1D122027)
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
3.1 Pengertian Penjasorkes.......................................................................................... 3
3.2 Fungsi Penjasorkes................................................................................................ 4
3.3 Tujuan Penjasorkes................................................................................................ 5
3.4 Ruang lingkup Penjasorkes................................................................................... 6
3.5 Perbedaan Antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga........................ 6
BAB III PENUTUP...........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu yang digunakan
dalam proses penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Sehingga diharapkan melalui konsep
dasar teori dapat diimplementasikan dalam perkembangan pendidikan jasmani dan olahraga.
Serta mampu rnengarahkan dalam menganalisis secara cermat gejala-gejala yang timbul di
berbagai negara maupun masyarakat sebagai akibat pelaksanaan sistem pendidikan jasmani dan
olahraganya masing-masing.
Olahraga merupakan bagian terpenting pada setiap negara. Oleh karena itu, perlu
pemahaman dalam pelaksanaan yang baik pada setiap negara tersebut, melalui berbagai kajian
teori dalam pengembangannya. Pemaknaan jasmani dan olahraga dalam konsep pengembangan
pendidikan merupakan pembahasan yang akan disajikan lebih lanjut. Selain itu, intrepretasi
terpenting dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah program secara nasional, sistem
pendidikan dan pembinaan yang digunakan dalam pendidikan jasmani dan olahraga pada
beberapa negara. Intrepretasi tersebut berdasarkan aspek budaya dan sejarah bangsa, dengan
mempertimbangkan perkembangan IPTEK dan peran organisasi internasional dan kompetisi
internasional.
Memang belum terdapat definisi tentang perbandingan pendidikan jasmani dan olahraga
yang dapat diterima secara universal, namun umumnya dapat dikatakan bahwa, perbandingan
pendidikan jasmani dan olahraga adalah analisis perbandingan dari sifat-sifat dan perkembangan
yang menonjol dari pendidikan jasmani dan olahraga pada dua negara atau lebih, ataupun area,
masarakat dan kultur budaya, guna rmaksud-maksud penyelidikan tentang perbedaan maupun
kesamaannya dalam pengembangannya.
1
4. Apa saja ruang lingkup Pendidikan jasmani dan olahraga?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional,
dalam kerangka sistem pendidikan nasional (Depdiknas, 2003:6). Sedangkan, menurut
Soepartono (2000:1) Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan merupakan pendidikan yang
menggunakan aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Bentuk-bentuk
3
aktivitas yang digunakan adalah bentuk gerak olahraga sehingga kurikulum Penjasorkes di
sekolah diajarkan menurut cabang-cabang olahraga. Sedangkan, menurut Rusli Lutan (2002:1)
Pendidikan jasmani dan olahraga adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk
mencapai tujuan pendidikan.
4
Aspek ini bertujuan untuk pengembangan penyesuaian diri siswa dengan orang lain
dan lingkungan dimana berada, kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan
dalam situasi kelompok, dan belajar berkomunikasi dengan orang lain.
6) Aspek Emosional
Aspek ini bertujuan mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani,
mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton, memberikan saluran untuk
mengekspresikan diri dan kreatif, dan menghargai pengalaman estetika dari barbagai
aktivitas yang relevan.
2.3 Tujuan Pendidikan jasmani olahraga di Sekolah Dasar
Tujuan ini harus mengacu pada pengembangan pribadi manusia secara utuh, baik manusia
sebagai makhluk individu maupun manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk religius.
Pendidikan jasmani, olahraga bertujuan agar peserta didik dapat:
1) Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam rangka upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani olahraga yang terpilih.
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4) Meletakkan landasan karakter moral moral yang kuat melalui internalisasi
5) nilai-nilai yang terkandung dalam dalam Penjasorkes Olahraga dan Kesehatan.
6) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri,
dan demokratis
7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga kesehatan diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan.
8) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif (Depdiknas, 2006: 703)
Arma Abdoelah dan Agus Manaji (1992: 17) menambahkan tujuan Penjasorkes
diklasifikasikan menjadi lima aspek yaitu:
(1) perkembangan kesehatan, jasmani atau organ-organ tubuh,
(2) perkembangan mental emosional,
(3) perkembangan nouromuskular,
5
(4) pekembangan sosial, dan
(5) perkembangan intelektual.
6
Lebih lanjut Suherman (2018: 47) menambahkan bahwa pendidikan jasmani
merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan, khususnya pertumbuhan dan perkembangan gerak manusia yakni gerak
yang dibutuhkan manusia dalam beraktivitas kesehariannya baik untuk belajar mengenal
alam sekitar maupun belajar mengenal dirinya sendiri sebagai mahluk sosiasl dalam
usaha mengatasi dan menyesuaikan pserubahan lingkungannya.
Definisi pengertian dari beberapa ahli di atas dapat ditarik pengertian bahwa
pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang berinteraksi dengan peserta
didik dalam memberikan keluasaan gerak anak sebagai dampak dari peningkatan
keterampilan motoriknya. Terutama aktivitas gerak yang sering dilakukan dalam
kehidupan sehari yang menitikberatkan pada kegiatan fisik. Jadi, dari sini dimengerti
bahwa dalam proses pendidikan jasmani tidak mengaharuskan peserta didik untuk
menjadi olahragawan atau atlet.
Pendidikan olahraga memfokuskan anak pada salah satu cabang olahraga yang
digemarinya. Kajian pendidikan olahraga memberikan ruang dan waktu bagi siswa untuk
mendalami salah satu cabang olahraga. Mereka memilih satu cabang olahraga untuk
ditekuni dalam mencapai prestasi yang maksimal. Pendidikan olaharaga identik dengan
pencetakan atlet masa depan bagi anak.
Definisi terkait pendidikan olahraga telah dikaji oleh banyak ahli. Olahraga itu
sendiri mempunyai makna gerak badan atau menggerakkan badan. Kata sport dari bahasa
latin yaitu disportet yang mengandung arti menyenangankan, meghibur serta bergembira
ria. Jadi, olahraga bisa artikan sebagai bentuk kegiatan aktivitas fisik yang membuat
tubuh menjadi gembira bisa menghibur dan menyenangkan diri sendiri ataupun bersama
orang lain.
Pada kegiatan olahraga terdapat banyak keterampilan fisik yang harus ditekankan
terutama pada otot-otot yang bersangkutan pada perkembangan gerak. Kondisi fisik
seseorang perlu ditekankan dalam olahraga karena dalam olahraga dibutuhkan daya tahan
sebagai sarana untuk untuk meningkatkan kondisi fisik.
7
Dengan pemahaman olahraga di atas, mari kita bertranformasi dengan pendidikan
olahraga. Bagaimana hubungannya dan berbedakah dengan pendidikan jasmani dalam
penerapan di satuab pendidikan. Pendidikan olaharaga ialah pendidikan yang melakukan
pembinaan pada anak untuk menguasai cabang-cabang olahraga tertentu. Pendidikan
olahraga cenderung pada kepelatihan olahraga yang memasang target anak atau atlet
untuk mencapai prestasi puncak. Pengertian pendidikan olaharaga juga dapat diartikan
suatu teknik bermain yang telah diorganisir dengan baik, tersistem dan terencana dengan
matang untuk menghasilkan titik puncak prestasi masa depan.
Adapun perbedaan antara pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut.
8
dan bertahap dengan tujuan
tradisional atau yang untuk pertandingan pada even
dimodifkasi supaya anak kejuaraan yang akan datang.
mempunyai pengalaman gerak. Berfokus pada progam jangka
Dan latihan ini dtidak pendek, menengah dan lama
dipertandingan dalam event- pada pertandingan-
event perlombaan manapun. pertandingan yang akan
diikuti.
Berlatar pada gerak spesifik,
Berlatar pada gerak kehidupan
5. Gerak yaitu gerak fungsinoal dari
sehari-hari
cabang olahraga tertentu
Dengan sangat terpaksa
Anak Yang Mendapat perhatian ekstra dan
6. ditinggalkan karena
Kurang Terampil pembimbingan.
beroriented pada prestasi.
Tidak ada peraturan yang baku
namun peraturan bisa Dibakukan oleh induk
7. Peraturan
dimodifkasi sesuai kebutuhan organisasi olahraga.
peserta didik.
Wajib untuk semua anak
8. Peserta Didik Bebas siapapun boleh.
disatuan pendidikan.
Dipakai untuk memilih atlet
9. Talent Scouting Dipakai untuk entry behavior. yang berprestasi dan sebagai
atlet professional.
Disesuaikan dengan kondisi
Sarana dan Menggunakan sarana dan
10. sekolah dan kebutuhan peserta
Prasarana prasana yang baku dan standar.
didik.
9
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penndidikan jasmani dan olahraga merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani
yang disusun secara sistematik sesuai kurikulum yang berlaku guna mencapai tujuan
pendidikan. Fungsi Pendidikan jasmani dan olahraga sangat membantu bagi
perkembangan mental, sosial, emosional, dan fisik setiap individu.
5.2 Saran
Budayakan hidup sehat, dengan membuang rasa malas kita untuk menjaga kebugaran dan
berolahraga rutin ataupun biasakan gaya hidup sehat. Jangan selalu menuruti apa keinginan kita
tanpa control sehingga membuat kita makan makanan yang tidak sehat. kesehatan itu sangat
penting, jadikanlah kesehatan itu menjadi kebutuhan sebab dengan kita sehat dapat melakukan
aktivitas kita secara maksimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
noerwilis.web.id. Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga. Diambil dari
https://www.noerwilis.web.id/2019/05/perbedaan-pendidikan-jasmani-dan.html?m=1
PERBANDINGAN SISTEM PENJAS DAN OLAHRAGA “SISTEM PENDIDIKAN
JASMANI DI MESIR” diambil dari https://core.ac.uk/download/pdf/188611872.pdf
Rismayanthi, C. BAHAN AJAR PEMBELAJARAN PENJASORKES. Diambil dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/Penjasorkes.pdf
https://www.scribd.com/doc/220206596/Konsep-Dasar-Pendidikan-Jasmani#
11