Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja 2.

1 Identifikasi Materi Pengertian dan Hakikat Kebudayaan


Nama Mahasiswa : HUSNUL KHATIMAH
NIM : A1D122027

1. Hakikat/Konsep Dasar Kebudayaan

Sumber Hal-hal yang bisa dipaparkan berkenaan topik “hakikat/konsep


dasar kebudayaan”.
1. Filsafat Pendidikan  Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Multikultural Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
 Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa
Indonesia.
 Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
 Sedangkan secara terminologi budaya adalah suatu
hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa,
pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar
maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku
yang beradab.
 Menurut Koenjaraningrat, budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
bentuk jamak dari buddi yang diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
 Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah
budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam
yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
 Konsep kebudayaan berhubungan dengan beberapa
aspek luar yang hendak ditelit oleh seorang ilmuan.
Konsep konsep yang dibuat membantu penenliti
dalam melakukan pekerjaannya sehingga ia tahu apa
yang harus sipelajari. Salah satu yang diperhatikan
dalam penelitian Antropologi adalah perbedaan dan
persamaan mahluk manusia dengan mahluk bukan
manusia seperti simpanse atau orang utan yang secara
fisik banyak mempunyai kesamaan-kesamaan.
 Sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama
dengan manusia lain yang akan melahirkan suatu
bentuk kebudayaan. Karena kebudayaan itu sendiri
diperoleh manusia dari proses belajar pada lingkungan
juga hasil pengamatan langsung. Kebudayaan itu dapat
diterima dengan tiga bentuk:
a. Melalui pengalaman hidup saat menghadapi
lingkungan.
b. Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial.
c. Melalui komunikasi simbolis (benda ,tubuh, gerak
tubuh,
peristiwa dan lain yang tahu sejenis).
 tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya
memiliki hakikat yang sama, yaitu:
a. Terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
b. Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada
setelah pengganti mati
c. Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah
laku
d. Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang
diterima atau tidak, larangan, dan pantangan.
2. Pendidikan Multikultural  Multikultural merupakan kenyataan yang tidak bisa
Transformatif ditolak bahwa Indonesia terdiri dari berbagai
kelompok etnis, budaya, agama dan lain- lain sehingga
Indonesia secara sederhana dapat disebut sebagai
masyarakat multikultural.
 Wacana multikulturalisme dalam konteks Al-Qur‟an
adalah mengupayakan pengenalan dan pemahaman
suku, agama, ras dan antargolongan dalam upaya
memahami heterogenitas, yakni menerapkan hakekat
pendidikan mul-tikulturalitu sendiri.
 Pendidikan multikulturalisme merupakan sebuah
proses pengembangan (developing). Yaitu sebagai
suatu proses yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu,
subjek, objek, dan relasinya. Proses ini biasa dilakukan
dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, untuk siapa
saja, dan berkaiatan dengan siapa saja.
 Pendidikan multikulturalisme mengembangkan
seluruh potensi manusia, yaitu potensi intelektual,
potensi social religius, moral, ekonomi, teknis,
kesopanan, dan tentunya potensi budaya.
 Pendidikan multikulturalisme adalah pendidikan yang
menghargai heterogenitas dan pluralitas. Pendidikan
yang menjunjung tinggi keragaman budaya, etnis, dan
aliran agama, yaitu sikap yang sangat urgen untuk
disosialisasikan.
3. Tentang Konsep  Menurut Tylor (1871: 1) Kebudayaan atau
Kebudayaan Peradaban... adalah satuan kompleks yang meliputi
ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, akhlak,
hukum, adat, dan banyak kemampuan - kemampun
dan kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Linton, Kebudayaan merupakan konfigurasi
dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku
yang unsur-unsurnya digunakan bersama-sama dan
ditularkan oleh para warga masyarakat.
 Menurut Anthony Giddens (1991), Ketika kita
menggunakan istilah tersebut dalam percakapan biasa
sehari-hari, kita sering berpikir tentang „kebudayaan‟
sama dengan „karya-karya akal yang lebih tinggi'-seni,
sastra, musik dan lukisan.... konsepnya meliputi
kegiatan-kegiatan tersebut, tapi juga jauh lebih banyak
dari itu. Kebudayaan berkenaan dengan keseluruhan
cara hidup anggota-anggota masyarakat. Kebudayaan
meliputi bagaimana mereka berpakaian, adat
kebiasaan perkawinan mereka dan kehidupan
keluarga, pola-pola kerja mereka, upacara-upacara
keagamaan dan pencarian kesenangan. Kebudayaan
meliputi juga barang-barang yang mereka ciptakan
dan yang bermakna bagi mereka – busur dan anak
panah, bajak, pabrik dan mesin, komputer, buku,
tempat kediaman.
4. Manusia dan Kebudayaan  Secara etimologi kata Kebudayaan dari akar budaya
yang berasal dari bahasa sangsekerta. Dari akar kata
Buddhi tunggal-, jamaknya adalah buddhayah yang
diartikan budi, atau akal, atau akal budi atau pikiran.
Setelah mendapat awalan ke- dan akhiran –an menjadi
kebudayaan Yang berarti hal ihwal tentang alam
pikiran manusia.
 Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa
asing yang sama artinya dengan kebududayaan berasal
dari kata Latin colore. Artinya mengolah atau
mengajarkan , yaitu
mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut,
yaitu colore dan culture, diartikan sebagai segala daya
dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah
alam.
 Menurut Sir Edward B. Tylor menggunakan kata
kebudayaan untuk menunjuk “keseluruhan kompleks
dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan manusia
dalam pengalaman historinya”. Termasuk disini ialah
“pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum,
kebiasaan, dan kemampuan serta perilaku lainnya
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Robert H. Lowie, kebudayaan adalah “segala
sesuatu yang diperoleh oleh individu dari masyarakat,
mencakup kepercayaan, adatistiadat, norma-norma
artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh
bukan karena kreativitasnya sendiri melainkan
merupakan warisan masa lampau yang dapat melalui
pendidikan formal atau imformal”.
 Menurut Clyde Kluckhohn, mendefisikan kebudayaan
sebagai “total dari cara hidup suatu bangsa, warisan
sosial yang diperoleh individu dari grupnya”.
 Gillin, beranggapan bahwa “kebudayaan terdiri dari
kebiasaan-kebiasaan yang terpola dan secara
fungsional saling bertautan dengan individu tertentu
yang membentuk grup-grup atau kategori sosial
tertentu.
 Sedangkan menurut Koentjaraningrat, kebudayaan
adalah “keseluruhan system gagasan , tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
5. Budaya, Pemahaman, dan  Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Penerapannya sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
 dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture yang
berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau
mengerjakan dapat diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani, kata culture juga kadang sering
diterjemahkan sebagai “Kultur” dalam bahasa
Indonesia.
 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, budaya (culture)
diartikan sebagai; pikiran, adat istiadat, sesuatu yang
sudah berkembang, sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan yang sukar diubah.
 Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang
ditemukan dan ditentukan oleh suatu kelompok
tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah
adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah
bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan
secara layak dan karena itu diajarkan pada anggota
baru sebagai cara yang dipersepsikan, berpikir dan
dirasakan dengan benar dalam hubungan dengan
masalah tersebut.
 Jerald G and Rober menyatakan bahwa budaya terdiri
dari mental program bersama yang mensyaratkan
respons individual pada lingkungannya.
 Webster’s New Collegiate Dictionary mendefinisikan,
budaya sebagai pola terintegrasi dari perilaku manusia
termasuk pikiran, pembicaraan, tindakan, dan artifak
serta tergantung pada kapasitas orang untuk
menyimak, dan meneruskan pengetahuan kepada
generasi penerus.
 Jeff Carttwright mendefinisikan budaya sebagai sebuah
kumpulan orang yang terorganisasi yang berbagi
tujuan, keyakinan dan nilai-nilai yang sama, dan dapat
diukur dalam bentuk pengaruhnya pada motivasi.
 Budaya adalah merupakan pola asumsi dasar
sekelompok masyarakat atau cara hidup orang
banyak/pola kegiatan manusia yang secara sistematis
diturunkan dari generasi kegenerasi melalui berbagai
proses pembelajaran untuk menciptakan cara hidup
tertentu yang paling cocok dengan lingkungannya.
 Budaya adalah suatu konsep yang membangkit minat
dan berkenaan dengan cara manusia hidup, belajar
berpikir, merasa, mempercayai, dan mengusahakan
apa yang patut menurut budanya dalam arti kata
merupakan tingkah laku dan gejala sosial yang
menggambarkan identitas dan citra suatu masyarakat.
 Budaya didefinisikan sebagai cara hidup orang yang
dipindahkan dari generasi ke generasi melalui berbagai
proses pembelajaran untuk menciptakan cara hidup
tertentu yang paling cocok dengan lingkungannya.
 Budaya merupakan pola asumsi dasar bersama yang
dipelajari kelompok melalui pemecahan masalah
adaptasi eksternal dan integrasi internal.
 Geertz dalam bukunya “Mojokuto; Dinamika Sosial
Sebuah Kota di Jawa”, mengatakan bahwa budaya
adalah suatu sistem makna dan simbol yang disusun
dalam pengertian dimana individu-individu
mendefinisikan dunianya, menyatakan perasaannya
dan memberikan penilaian-penilaiannya, suatu pola
makna yang ditransmisikan secara historis, diwujudkan
dalam bentuk- bentuk simbolik melalui sarana dimana
orang-orang mengkomunikasikan, mengabdikan, dan
mengembangkan pengetahuan, karena kebudayaan
merupakan suatu sistem simbolik maka haruslah
dibaca, diterjemahkan dan diinterpretasikan.
 Seorang antropolog Inggris Edward B. Taylor (1832
1917)11 mengatakan bahwa kultur adalah
keseluruhan yang kompleks termasuk di dalamnya
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum
adat dan segala kemampuan dan kebiasaan lain yang
diperoleh manusia sebagai seorang anggota
masyarakat.
 Ralph Linton yang memberikan definisi kebudayaan
yang berbeda dengan pengertian kebudayaan dalam
kehidupan sehari-hari kebudayaan adalah seluruh cara
kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai
sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih
tinggi dan lebih diinginkan.
 Salah seorang guru besar antropologi Indonesia
Koentjaraningrat berpendapat bahwa “kebudayaan”
berasal dari kata sansekerta buddhayah bentuk jamak
dari buddhi yang berarti budi atau akal, sehingga
menurutnya kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-
hal yang bersangkutan dengan budi dan akal, ada juga
yang berpendapat sebagai suatu perkembangan dari
majemuk budi daya yang artinya daya dari budi atau
kekuatan dari akal.
 Sementara Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat.
Simpulan “Hakikat/Konsep Jadi, Menurut saya Hakikat/Konsep Dasar Kebudayaan adalah
Dasar Kebudayaan”. segala sesuatu yang diperoleh oleh individu dari masyarakat,
mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan karena
kreativitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa
lampau yang dapat melalui pendidikan formal atau imformal”.
Sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama dengan
manusia lain yang akan melahirkan suatu bentuk kebudayaan.
Karena kebudayaan itu sendiri diperoleh manusia dari proses
belajar pada lingkungan juga hasil pengamatan langsung.
Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk:
a. Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan.
b. Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial.
c. Melalui komunikasi simbolis (benda ,tubuh, gerak tubuh,
peristiwa dan lain yang tahu sejenis).
tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki
hakikat yang sama, yaitu:
a. Terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
b. Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah
pengganti mati.
c. Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku
d. Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima
atau tidak, larangan, dan pantangan.
Hal yang belum saya pahami  Pendidikan Multikultural Transformatif
berkenaan “Hakikat/Konsep  potensi intelektual,
Dasar Kebudayaan”.  heterogenitas dan pluralitas.

2. Unsur-unsur Kebudayaan

Sumber Hal-hal yang bisa dipaparkan berkenaan “Unsur-unsur


Kebudayaan”
1. Filsafat Pendidikan  Kuntjaraningrat ( 1974 ) membagi kebudayaan menjadi
Multikultural unsur-unsur yang terdiri dari sistem religius dan
upacara
keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan,
sistem pengetahuan, bahasa, kesenian sistem mata
pencaharian, serta sistem teknologi dan peralatan.
Kebubayaan sebagai sebuah keseluruhan dari
kehidupan masyarakat.
 Menurut C. Kluckhohn terdapat 7 unsur dalam
kebudayaan yaitu : Bahasa, Sistem pengetahuan,
Organisasi social, Sistem peralatan hidup dan teknologi,
Sistem mata pencaharian, Sistem religi, Kesenian.
2. Pendidikan Multikultural  Dari sejak pertama kali dicetak, buku saku tersebut
Transformatif belum pernah direvisi pada contentnya, sehingga perlu
dilakukan pengembangan bahan ajar intensifikasi
Bahasa dengan mengintegrasikan unsur kebudayaan
Arab dalam berbahasa dengan Pendidikan Agama Islam
Multikultural agar atmosfir pembelajaran intensifikasi
bahasa menjadi lebih segar dan tujuan dari
pembelajaran tersebut dapat tercapai.
3. Tentang Konsep  Strategi kebudayaan yang menyederhanakan praktek
Kebudayaan operasional kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari
dan kebijakan sosial dilakukan dengan menyusun
secara konseptual unsur-unsur yang sekaligus
merupakan isi kebudayaan. Unsur-unsur kebudayaan
tersebut bersifat universal, yakni terdapat dalam
semua masyarakat di mana pun di dunia, baik
masyarakat “primitif” (underdeveloped society) dan
terpencil (isolated), masyarakat sederhana (less
developed society) atau prapertanian (preagricultural
society), maupun masyarakat berkembang (developing
society) atau mengindustri (industrializing society) dan
masyarakat maju (developed society) atau masyarakat
industri (industrial society) dan pascaindustri
(postindustrial society) yang sangat rumit dan canggih
(highly complicated society).
 Unsur-unsur kebudayaan tersebut dapat dirinci dan
dipelajari dengan kategori-kategori subunsur dan sub
sub-unsur, yang saling berkaitan dalam suatu sistem
budaya dan sistem social, yang meliputi :
(1) Sistem dan organisasi kemasyarakatan;
(2) Sistem religi dan upacara keagamaan;
(3) Sistem mata pencaharian;
(4) Sistem (ilmu) pengetahuan;
(5) Sistem teknologi dan peralatan;
(6) Bahasa; dan
(7) Kesenian (Koentjaraningrat, 1974)
4. Manusia dan Kebudayaan  Koentjaraningrat menyusun tujuh unsur-unsur
kebudayaan yang bersifat universal berdasarkan
pendapat para ahli antropologi. Tujuh unsur
kebudayaan yang dimaksud adalah :
a. Bahasa.
b. Sistem pengetahuan.
c.Organisasi sosial.
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
e. Sistem mata pencarian hidup.
f. Sistem religi.
g. Sistem kesenian.
 Koenjtaraningrat dalam Warsito, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
1) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-
ide, gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan, dan
sebagainya.
2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3) Wujud kebudayaan berupa benda-benda hasil karya
manusia.
5. Budaya, Pemahaman, dan  Menurut Koentjaraningrat, istilah universal
Penerapannya menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat
universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan
semua bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia.
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :
a. Sistem Bahasa
b. Sistem Pengertian
c. Sistem Sosial
d. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
e. Sistem Mata Pencaharian Hidup
f. Sistem Religi
g. Kesenian
 Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok
dalam kebudayaan yang meliputi:
a. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja
sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
b. Organisasi ekonomi
c. Alat-alat dan lembaga atau petugas-petugas untuk
pendidikan
d. Organisasi kekuatan politik.
 Sementara itu Melville J. Herkovits mengajukan unsur
unsur kebudayaan yang terangkum dalam empat
unsur: Alat-alat teknologi, Sistem Ekonomi, Keluarga
dan Kekuasaan politik.

Simpulan “Unsur-unsur Jadi, menurut ssaya Unsur-unsur Kebudayaan terdiri dari:


Kebudayaan” a. Bahasa.
b. Sistem pengetahuan.
c. Organisasi sosial.
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
e. Sistem mata pencarian hidup.
f. Sistem religi.
g. Sistem kesenian.
Hal yang belum saya pahami Pengertian dari :
berkenaan “Unsur-unsur 1. “primitif” (underdeveloped society)
Kebudayaan” 2. terpencil (isolated)
3. masyarakat sederhana (less developed society)
4. prapertanian (preagricultural society),
5. masyarakat berkembang (developing society)
6. mengindustri (industrializing society)
7. masyarakat maju (developed society)
8. masyarakat industri (industrial society)
9. pascaindustri (postindustrial society)
10. yang sangat rumit dan canggih (highly complicated
society).

3. Kaitan hakikat/konsep dasar kebudayaan dengan pendidikan multikultural

Pendapat saya
Menurut pendapat saya, Pendidikan dan kebudayaan saling terkait, yaitu dengan pendidikan bisa
membentuk manusia atau insan yang berbudaya, dan dengan budaya pula bisa menuntun
manusia untuk hidup yang sesuai dengan aturan atau norma yang dijadikan pedoman dalam
menjalani kehidupan. Pendidikan multikultural menekankan sebuah filosofi pluralisme budaya ke
dalam sistem pendidikan yang didasarkan pada prinsip- prinsip persamaan (equality), saling
menghormati dan menerima serta memahami dan adanya komitmen moral untuk sebuah
keadilan sosial.

4. Buatlah kutipan-kutipan di atas menjadi paragraf. Perhatikan contoh berikut ini!


Contoh:
Definisi Guru
Hamzah dan Nina (2016:1) “secara umum guru adalah pendidik dan pengajar
untuk Paud jalur sekolah atau pendidikan formal, dasar, dan menengah”. Dalam dunia
pendidikan, istilah guru dikenal sebagai pendidik dalam jabatan. Kedudukan Pendidik
dalam jabatan yang diketahui masyarakat adalah guru, sehingga banyak pihak
mengidetikkan pendidik dengan guru (Kosim, 2008:46). Tentang guru profesional,
Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 1 ayat (1)
dinyatakan, “guru merupakan pendidik profesional yang mempunyai tugas utama
mengajar, melatih, menilai, mengarahkan, membimbing, mendidik, dan mengevaluasi
siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibuat definisi guru adalah
pendidik dan pengajar yang memiliki tugas utama mengarahkan, melatih, mengajar,
membimbing, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru merupakan orang yang
memberikan pelajaran.

Sejumlah kutipan menjadi paragraf


Definisi Konsep Kebudayaan
(Linton, 1945) “Kebudayaan merupakan konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku yang unsur-unsurnya digunakan bersama-sama dan ditularkan oleh para warga
masyarakat”. Tylor (1871: 1), “Kebudayaan atau Peradaban adalah satuan kompleks yang meliputi
ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, akhlak, hukum, adat, dan banyak kemampuan-
kemampuan dan kebiasaan-kebiasaan lain yang di peroleh manusia sebagai anggota masyarakat”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dibuat definisi Konsep Kebudayaan adalah kombinasi dari
perilaku yang dipelajari dan hasil perilaku, unsur-unsurnya dibagikan dan ditransmisikan oleh
anggota masyarakat. yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat,
dan banyak kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai