Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja 2.

1 Identifikasi Materi Pengertian dan Hakikat Kebudayaan


Nama Mahasiswa : Audy Mita Amelina
NIM : A1D123078

1. Hakikat/Konsep Dasar Kebudayaan


Sumber Hal-hal yang bisa dipaparkan berkenaan topik “hakikat/konsep
dasar kebudayaan”.
1. Filsafat Pendidikan Banks (2001) berpendapat bahwa pendidikan multikultural
Multikultural merupakan suatu rangkaian kepercayaan (set of beliefs) dan
penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman
budaya dan etnis di dalam bentuk gaya hidup, pengalaman sosial,
identitas pribadi, kesempatan pendidikan dari individu, kelompok
maupun negara. Ia mendefinisikan pendidikan multikultural adalah
ide, gerakan, pembaharuan pendidikan dan proses pendidikan yang
tujuan utamanya adalah untuk mengubah struktur lembaga
pendidikan supaya siswa baik pria maupun wanita, siswa
berkebutuhan khusus, dan siswa yang merupakan anggota dari
kelompok ras, etnis, dan kultur yang bermacam-macam itu akan
memiliki 49 kesempatan yang sama untuk mencapai prestasi
akademis di sekolah (Banks, 1993).

2. Pendidikan Multikultural Sebagai proses transformasional, pendidikan multikultural


Transformatif hadir sebagai proses melalui seluruh aspek pendidikan diuji
dan dikritik serta dibangun kembali atas dasar ideal-ideal
persamaan dan keadilan sosial; membantu perkembangan
semua orang dari semua kebudayaan.

3. Tentang Konsep Tylor (1871: 1) memanfaatkan studi ini antara lain sebagai landasan
Kebudayaan untuk menyusun konsep tentang kebudayaan, yang dirumuskannya
secara singkat sebagai berikut. Culture or Civilization... is that
complex which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom,
and many other capabilities and habits acquired by man as a member
of society. (Kebudayaan atau Peradaban... adalah satuan kompleks
yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, akhlak,
hukum, adat, dan banyak kemampuan- kemampuan dan kebiasaan-
kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat).

4. Manusia dan Kebudayaan Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun.Masyarakat manusia
melahirkan, menciptakan, menumbuhkan, dan mengembangkan
kebudayaan: tak ada manusia tanpa kebudayaan, dan sebaliknya tak
ada kebudayaan tanpa manusia; tak ada masyarakat tanpa
kebudayaan, tak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Selain itu
manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain
dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan tertentu yang pada
akhirnya menjadi budaya yang biasa mereka lakukan.
5. Budaya, Pemahaman, dan • Dalam kamus besar bahasa Indonesia, budaya (culture)
Penerapannya diartikan sebagai; pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah
berkembang, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang
sukar diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang biasanya
mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi
(tradition). Dalam hal ini tradisi diartikan sebagai kebiasaan
masyarakat yang tampak
• Sebagaimana sudah dijelaskan di atas tentang pengertian
dari budaya. Penulis coba memberikan pemahaman secara
mendasar lagi tentang Budaya. Budaya adalah merupakan
pola asumsi dasar sekelompok masyarakat atau cara hidup
orang banyak/pola kegiatan manusia yang secara sistematis
diturunkan dari generasi ke generasi melalui berbagai proses
pembelajaran untuk menciptakan cara hidup tertentu yang
paling cocok dengan lingkungannya.
• Agar budaya tersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama,
maka harus ada proses internalisasi budaya. Internalisasi
adalah proses menanamkan dan menumbuhkembangkan
suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri (self) orang yang
bersangkutan. Penanaman dan penumbuhkembangan nilai
tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik metodik
pendidikan dan pengajaran.

Simpulan “Hakikat/Konsep Dasar Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah
Kebudayaan”. sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan
setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan
manusia yang sesuai dengannya.

Hal yang belum saya pahami Tulis pernyataan ini di Forum Diskusi LMS untuk mendapat respon dari teman
berkenaan “Hakikat/Konsep Dasar
Kebudayaan”. Tidak ada

2. Unsur-unsur Kebudayaan
Sumber Hal-hal yang bisa dipaparkan berkenaan “Unsur-unsur Kebudayaan”
1. Filsafat Pendidikan Unsur-unsur kebudayaan terdapat pada setiap kebudayaan dari
Multikultural semua manusia dimanapun berada. Koentjaraningrat menyebutkan
unsur-unsur universal dari kebudayaan adalah 1) sistem religi dan
upacara keagamaan, 2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, 3)
sistem pengetahuan, 4) bahasa, 5) kesenian, 6) sistem mata
pencaharian hidup, dan 7) sistem teknologi dan peralatan.

2. Pendidikan Multikultural Unsur-unsur kebudayaan tersebut bersifat universal, yakni terdapat


Transformatif dalam semua masyarakat di mana pun di dunia, baik masyarakat
“primitif” (underdeveloped society) dan terpencil (isolated),
masyarakat sederhana (less developed society) atau prapertanian
(preagricultural society), maupun masyarakat berkembang
(developing society) atau mengindustri (industrializing society) dan
masyarakat maju (developed society) atau masyarakat industri
(industrial society) dan pascaindustri (postindustrial society) yang
sangat rumit dan canggih (highly complicated society).

3. Tentang Konsep Konsep awal kebudayaan yang bersumber dari studi tentang
Kebudayaan masyarakat-masyarakat primitif tersebut mengandung sisi praktis,
sebagai sumber kekuatan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi
rangkaian gagasan-gagasan dan tindakan-tindakan moderen.
Menyusun suatu hubungan antara apa yang manusia-manusia
purbakala tak-berbudaya pikirkan dan lakukan, dan apa yang
manusia-manusia moderen berbudaya pikirkan dan lakukan,
bukanlah masalah ilmu pengetahuan teoretik yang tak-dapat-
diterapkan, karena persoalan ini mengangkat masalah, seberapa jauh
pandangan dan tingkah-laku moderen berdasarkan atas landasan
kuat ilmu pengetahuan moderen yang paling masuk akal (Tylor, 1871:
443-44).

4. Manusia dan Kebudayaan Unsur-unsur kebudayaan terdapat pada setiap kebudayaan dari
semua manusia dimanapun berada. Selanjutnya Koentjaraningrat
menyusun tujuh unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal
berdasarkan pendapat para ahli antropologi. Tujuh unsur kebudayaan
yang dimaksud adalah : a. Bahasa. b. Sistem pengetahuan. c.
Organisasi sosial. d. Sistem peralatan hidup dan teknologi. e. Sistem
mata pencarian hidup. f. Sistem religi. g. Sistem kesenian.

5. Budaya, Pemahaman, dan Masih menurut koenjtaraningrat berpendapat bahwa unsur


Penerapannya kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu pertama sebagai suatu ide,
gagasan, nilai-nilai norma-norma peraturan dan sebagainya, kedua
sebagai suatu aktifitas kelakuan berpola dari manusia dalam sebuah
komunitas masyarakat, ketiga benda-benda hasil karya manusia.

Simpulan “Unsur-unsur Koentjaraningrat menyebutkan unsur-unsur universal dari


Kebudayaan” kebudayaan adalah 1) sistem religi dan upacara keagamaan, 2) sistem
dan organisasi kemasyarakatan, 3) sistem pengetahuan, 4) bahasa, 5)
kesenian, 6) sistem mata pencaharian hidup, dan 7) sistem teknologi
dan peralatan.30 Budaya itu paling sedikit mempunyai tiga wujud,
yaitu kebudayaan sebagai 1) suatu kompleks ide-ide, gagasan nilai-
nilai, norma norma, peraturan dan sebagainya, 2) suatu kompleks
aktivitas kelakukan dari manusia dalam masyarakat, dan 3) sebagai
benda-benda karya manusia.

Hal yang belum saya pahami Tulis pernyataan ini di Forum Diskusi LMS untuk mendapat respon dari teman
berkenaan “Unsur-unsur
Kebudayaan” Bagaimana cara mengatasi permasalahan fungsi religi dalam
masyarakat
3. Kaitan hakikat/konsep dasar kebudayaan dengan pendidikan multikultural
Pendapat saya
Tujuan utama Pendidikan Multikultural adalah mempelajari tentang latar belakang sejarah, bahasa,
karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa kritis, individu yang berpengaruh, dan kondisi sosial,
politik, dan ekonomi dari berbagai kelompok etnis mayoritas dan minoritas. Di dalamnya akan
dibahas kebudayaan yang teraktualisasi secara internasional, regional, dan lokal sepanjang sejarah
kemanusiaan. Dengan memahami dan mepelajari hakikat kebudayaan dan menerapkannya dalam
konteks pendidikan multikultural, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif,
menghargai, dan mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakat yang semakin multikultural
dan global.

4. Buatlah kutipan-kutipan di atas menjadi paragraf. Perhatikan contoh berikut ini!


Contoh:
Definisi Guru
Hamzah dan Nina (2016:1) “secara umum guru adalah pendidik dan pengajar untuk
Paud jalur sekolah atau pendidikan formal, dasar, dan menengah”. Dalam dunia pendidikan,
istilah guru dikenal sebagai pendidik dalam jabatan. Kedudukan Pendidik dalam jabatan
yang diketahui masyarakat adalah guru, sehingga banyak pihak mengidetikkan pendidik
dengan guru (Kosim, 2008:46). Tentang guru profesional, Undang-Undang Nomor 14/2005
tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 1 ayat (1) dinyatakan, “guru merupakan pendidik
profesional yang mempunyai tugas utama mengajar, melatih, menilai, mengarahkan,
membimbing, mendidik, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Berdasarkan pengertian
di atas dapat dibuat definisi guru adalah pendidik dan pengajar yang memiliki tugas utama
mengarahkan, melatih, mengajar, membimbing, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Guru merupakan orang yang memberikan pelajaran.

Sejumlah kutipan menjadi paragraf


Taylor (1871:1) Kebudayaan atau Peradaban... adalah satuan kompleks yang
meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, akhlak, hukum, adat, dan banyak
kemampuan- kemampuan dan kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Menyusun suatu hubungan antara apa yang manusia-manusia
purbakala tak-berbudaya pikirkan dan lakukan, dan apa yang manusia-manusia moderen
berbudaya pikirkan dan lakukan, bukanlah masalah ilmu pengetahuan teoretik yang tak-
dapat-diterapkan, karena persoalan ini mengangkat masalah, seberapa jauh pandangan
dan tingkah-laku moderen berdasarkan atas landasan kuat ilmu pengetahuan moderen
yang paling masuk akal (Tylor, 1871: 443-44). Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dijelaskan bahwa kebudayaan meliputi sebuah ilmu pengetahuan serta keyakinan yang
masuk akal oleh manusia terdahulu, dan pada akhirnya tercipta pola beraturan dan terus-
menurus dalam menjalani suatu masalah dikehidupan. Dan itu akan terus berlanjut dan
diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur.

Anda mungkin juga menyukai