Kata budaya sendiri merupakan suatu bahasa yang berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu ‘budhayah’ yang merupakan sebuah bentuk jamak dari buddhi yang miliki arti budi
atau akal. Sedangkan di dalam bahasa Inggris budaya dikenal dengan
kata culture yang berasal dari bahasa latin yaitu colore yang miliki arti mengolah atau
mengerjakan.
Istilah culture sendiri juga digunakan dalam bahasa Indonesia dengan kata serapan
"kultur". Budaya dikaitkan dengan bagian dari budi dan akal manusia. Budaya
merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang oleh sekelompok orang dan
diturunkan pada generasi berikutnya.
Banyak ahli telah memiliki definisi masing-masing jika mengetahui mengenai arti dari
budaya itu sendiri. Pengertian budaya menurut para ahli akan dapat kita jadikan
sebagai acuan bagi banyak orang yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam
mengenai budaya ini.
Dengan mengetahui beberapa pengertian budaya ini, secara tak langsung kita juga
mempelajari bagaimana para ahli memiliki bermacam-macam pemikiran mengenai
kebudayaan yang ada dan berkembang di masyarakat kita
Pengertian Budaya dari Kluckhohn & Kelly dan E.B
Taylor
1. Kluckhohn dan Kelly
Pengertian budaya menurut Clyde Kluckhohn dan William Henderson Kelly dalam
bukunya The concept of culture adalah semua rancangan hidup yang diciptakan secara
historis baik secara eksplisit, implisit, rasional, irasional, dan nonrasional, yang ada
pada waktu tertentu sebagai panduan potensial dalam perilaku manusia.
2. E.B Taylor
E.B Taylor yang juga merupakan seorang antropolog Inggris mendefinisikan budaya
sebagai sesuatu kompleks yang mencakup pengetahuan kepercyaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat
3. Louise Damen
Lousie Damen pernah menulis di dalam bukunya yang berjudul Culture Learning: The
Fifth Dimension in the Language Classroom, bahwa budaya mempelajari berbagi pola
atau model manusia untuk hidup seperti pola hidup sehari-hari. Pola dan model ini
meliputi semua aspek interaksi sosial manusia. Budaya adalah mekanisme adaptasi
utama umat manusia.
4. Geert Hofstede
Menurut Geert Hofstede seorang psikolog sosial Belanda dalam bukunya National
cultures and corporate cultures. In L.A. Samovar & R.E. Porter (Eds.), Communication
Between Cultures bahwa budaya adalah pemrograman kolektif pikiran yang
membedakan anggota dari satu kategori orang dari yang lain.
5. William H. Harviland
Menurut William, budaya merupakan suatu perangkat aturan serta norma yang telah
dimiliki bersama leh para anggota masyarakat. Jika dilaksanakan oleh para anggotanya
akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua
masyarakat.
8. Koentjaraningrat
Seorang antropolog Indonesia bernama koentjaraningrat telah mendefinisikan budaya
sebagai suatu sistem gagasan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh
manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat. Selain itu Koentjaraningrat
juga mendefinisikan budaya lewat asal kata budaya dalam bahasa Inggris yaitu
"colere" yang kemudian menjadi "culture" dan didefinisikan sebagai segala daya dan
kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
9. Soerjono Soekanto
Sosiolog asal Indonesia bernama Soerjono Soekanto pernah mengartikan budaya
sebagai suatu hal yang mencakup semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
10. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai buah budi manusia yang
merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
alam. Hal itu merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
11. Mangunsarkoro
Pengertian budaya menurut para ahli berikutnya yaitu definisi budaya menurut
Mangunsarkoro. Mangunsarkoro menjelaskan bahwa budaya sebagai segala sesuatu
yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
Pranala (link):https://kbbi.web.id/budaya
-- global budaya yang salah satu atau sejumlah unsurnya memiliki kemiripan atau serupa antara satu
wilayah budaya (biasanya mengacu pada batas wilayah kedaulatan negara) dan wilayah budaya yang
lain;
-- malu 1 cak sikap bawahan yang kurang berani mengatakan keadaan yang sebenarnya terhadap
atasan; 2 sikap pegawai (karyawan dan sebagainya) yang merasa malu jika berbuat tidak terpuji atau
tidak senonoh;
-- pemilikan kecenderungan manusia mencari, memperoleh, menggunakan, dan menyimpan barang;
-- politik pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan memberi arti
kepada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun
norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik;
-- wilayah kecenderungan manusia mendapat ruang hidup yang sepadan, baik yang berbentuk fisik,
psikologis, maupun keorganisasian;
1. Digital skill
2. Digital cultur
3. Digital ethics
4. Digital safety
DISRUPSI : Perubahan besar-besaran yang secara fundamental menguba semua system , tatanan dan
landscape
Transformasi digital dalam dunia kerja maupun budaya tetap harus kita siapkan mulai dari kita sendiri
terutama komunitas yang terkecil yaitu keluarga karena dimana era i ini adalah era digitalisasi sehingga
kita perlu membangun karakter masyarakat yang berpola pikir relevan dengan demikian kultur dapat
dibangun dan dilestarikan dengan transformasi digital
Digital mindset dalam kontek pekerjjaan sebuah keyakinan dan pengetahuan seseorang menenai
thnologi digital sehinggal disadari dan dimnfaatkan untuk menghasilkan keuntungan
Digital mindset bisa di buktikan oleh seluruh sumber daya manusia yang teerlibat sehinggal bisa berhasil
diera kemajuan tehnologi serta adanya keberlanjutan
3. Growth minsed budaya inovatif dan fleksibel mendorong ketangkasan dan kolaborasi
4. Produktif serta fleksibel
Singkatnya transformasi digital adalah tentang sumber daya manusia yang menguba cara mereka untuk
melakuikan pendekatan pada masalah budaya bisnis atau yang lain dimana mereka bisa menemukan
solusi
1. Phami bahwa kita bisa karena biasa banyak aktivitas sehari-hari yang bersentuhan dengan
thnologi tersebut
2. Cari tau jangan dihindari sejatinya tehnologi dan digitalisasi hadir untuk mempermudah
terutama kondisi pendemi
3. Berikan motivasi yang tepat digitalisasi tidak dapat membudaya begitu saja dilingkungan kita
tanpa motivasi yang tepat
Tt