Anda di halaman 1dari 11

MINI PAPER

Masyarakat dan Kebudayaan

Disusun Oleh:

1. Faza Nur Afiah H0223052


2. Kirana Araminta H0223077
3. Lindi Cintya Praba H0223078
4. Luthfi Halim Harsya Arrum H0223079

S1 ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal budaya. Juga dalam
kehidupan sehari-hari, orang tak mungkin berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. setiap
hari orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang merusak kebudayaan. Namun
apakah yang disebut kebudayaan itu? apakah masalah tersebut penting bagi kehidupan
tersebut penting bagi penyelidikan bagi kebudayaan?

Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi
budaya. Akan tetapi, walaupun demikian, seorang yang memperdalam tentang sosiologi
sehingga memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tak dapat menyampingkan
kebudayaan dengan begitu saja karena dikehidupan nyata, keduanya tak dapat dipisahkan dan
selamanya merupakan dwi tunggal. Sebagaimana telah diuraikan dalam bab I yang berjudul
pendahuluan, masyarakat adalah yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dengan
demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. walaupun secara teoritas
dan untuk kepentingan analistis, kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari
secara terpisah.

Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan bronislaw Malinowski,
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang dapat dalam
masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu ! kemudian,
Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super organic karena kebudayaan
yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus , walaupun orang-orang yang
menjadi anggota masarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa sangsekerta ) buddhayah yang merupakan jamak
kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal”. Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa
asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal dari kata latin colore, artinya mengolah
atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu celore
kemudian colture, diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan
mengubah alam.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh manusai sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain kebudayaan
mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang dipelajari dari pola-pola prilaku yang
normative. Artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir. Selo Soemardjan
dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan
cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan benda atau
kebudayaan jasmani (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatan serta hasilnyadapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. Rasa
yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang
perlu untuk mengatur masalah-masalah yang masyarakat dalam arti yang luas. Di dalamnya
termasuk misalnyasaj agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang
merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.
selanjutnya, cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan yang hidup bermasyarakat,
dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. cipta merupakan, baik
yang berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk dinamakan pula kebudayaan
rohaniah (spiritual atau imimaterial culture). Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh
orang-orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagaian
besar atau dengan seluruh Masyarakat
Pendapat tersebut diatas dapat saja dipergunakan sebagian pegangan. Namun demikian,
apabila dianalisi lebih lanjut, manusia sebenarnya mempunyai segi material dan segi
spiritual didalam kehidupannya. Segi material mengandung karya, yaitu kemampuan
manusia untuk menghasilkan benda-benda meupun lain-lainya yang berbentuk benda. Segi
spiritual manusia mengandung cipta yang menghasilkan ilmu pengetahuan, karsa yang
menghasilkan kepercayaan, kesusilaan.kesopanan, dan hukum, seta rasa yang menghasilkan
keindahan. Manusia berusaha menghasilkan ilmu pengetahuan melalui logika,
menyerasikan perilaku terhadap kaidah-kaidah melalui etika, dan mendapatkan keindahan
melalui estetika. hal itu merupakan kebudayaan yang juga dapat dipergunakan sebagai
patokan analisis

B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar
maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang
bersifat dari kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur
besar seperti umpamanya majelis permusyawaratan rakyat, disamping adanya unsure-
unsur kecil seperti, sisir, kancing, baju, peniti dan lainya yang dijual dipinggir jalan.
Berapa orang sarjana yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan
tadi. misalnya, Melville J. horskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan,
yaitu:

1. Alat-alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik

Brinislaw Molinowski, yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori


fungsional dalam antropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, antara lain:

1. Sistem norma yang kemungkinan kerja sama antara para anggota masyarakat
didalam upaya menguasai alam sekelilingnya.

2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan ; perlu diingat keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang paling utama.

4. Organisasi kekuatan.

Masing-masing unsur tersebut, beberapa unsur-unsur kebudayaan , untuk


kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau
besar kebudayaan, lazim disebut cultural universals. Istilah ini menunjukan bahwa
unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu antropolog yang membahas persoalan
tersebut secara dunia ini. Para antropolog yang membahas persoalan tersebut secara
lebih mendalambelum mempunyai pandangan seragam yang dapat diterima,.
antropolog C. kluckhohn didalam sebuah karyanya yang berjudul universal catefories
of culture telah menguraikan ulasan para sarjana mengenai hal itu

C. Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat


Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. bermacam kekuatan yang harus dihadapimasyarakat dan anggota-
anggotanyaseperti kakutan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya didalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat
memerlukan pula kepuasan, baik dibidang spiritual mauun material.
tindakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf
permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam batas-
batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada
masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaan. Misalnya
suku bangsa kubu yang yang tinggal dipedalaman daerah jambi masih
bersikapmenyerah terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih
merupakan masyrakat yang belum mempunyai tempat tinggal tetap karena persedian
bahan pangan semarta-mata tergantung dari lingkungan alam. Taraf teknologi mereka
belum tercapai tingkatan dimana manusia diberikan kemungkinan-kemungkinan
untuk memanpaatkan dan menguasai lingkungan alamnya. Keadaan berlainan dengan
masyarakat yang sudah kompleks, yang taraf kebudayaannya lebih tinggi , hasil karya
manusia tersebut, yaitu teknologi , memberikan kemungkinan-kemungkinan yang
sangat luas untuk memampaat hasil alam dan apabila mungkin, menguasai alam.

D. Sifat Hakikat Kebudayaan

Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda dengan satu
sama lain, setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua
kebudayaan dimanapun juga. Sifat hakikat kebudayaan ciri setiap kebudayaan, tetapi bila
seseorang hendak memahami sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus
merentangkan pertentangan yang da didalamnya, yaitu sebagai berikut :

1. Didalam pengalaman manusia, kebudayaan bersifat universal. Akan tetapi,


perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri khusus yang sesuai dengan kondisi dan
situasai maupun lokasinya. Sebagaiman diuraikan dalam bab ini, masyarakat dan
kebudayaan merupakan dwitunggal yang tak dapat dipisahkan. Hal itu
mengakibatkan masyarakat manusia mempunyai kebudayaan atau dengan lain
perkataan kebudayaan bersifat universal astribut dari setiap masyarakat didunia ini
2. Kebudayaan bersidat stabil disamping juga dinamis dan setiap kebudayaan
mengalami perubahan-perubahan yang kontinu. Setiap kebudayaan mengalami
perubahan atau perkembangan-perkembangan. Hanya kebudayaan yang mati saja
yang bersifat statis. Sering kali suatu perubahan dalam kebudayaan tidak terasa oleh
anggota-angota masyarakat. Cobalah perhatikan potret diri sendiri dari tahun ketahun
yang lalu; pasti anda akan tertawa melihat corak pakaian yang dipakai waktu itu.
Tanpa melihat potret tersebut mungkin tidak disadari bahwa salah satu unsur
kecildalam kebudayaan telah mengalami perubahan.dengan demikian dalam
mempelajari kebudayaan selalu harus diperhatikan hubungan unsur yang stabil
dengan unsur-unsur yang mengalami perubahan. Sudah tentu terdapat derajatpada
unsur-unsur yang berubah tersebut, yang harus disesuaikan dengan kebudayaan yang
bersangkutan. biasanya unsure-unsur kebendaaan seperti teknologi lebih bersifat
terbuka untuk suatu proses perubahan, ketimbang unsure rohaniah seperti struktur
kode moral, system kepercayaan, dan lain sebagainya.
3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal
itu penting disadari oleh manusia sendiri. Gejala tersebut secara singkat dapat
diterangkan dengan penjelasan bahwa walaupun kebudayaan merupakan astribut
manusia. biasanya, namun tak mungkin seseorang mengetahui dan meyakini seluruh
unsure kebudayaannya betapa sulitnya bagi seseorang individu untuk menguasai
seluruh unsur kebudayaan yang didukung oleh masyarakatsehingga seolah-olah
kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari manusia menjadi pendukungnya.
jarang dari seorang asal Indonesia untuk mengetahui kebudayaan Indonesia sampai
ke unsur-unsur yang sekecil-kecilnya, padahal kebudayaan menentukan arah serta
perjalanan hidupnya.

E. Kepribadian Dan Kebudayaan

Sebagaimana diuraikan dalam bab terdahulu, pengertian masyarakat menunjuk


pada manusia sedangkan pengetian kebudayaan menunjuk pada pola-pola prilaku
yang khas dari masyarakat tersebut. Masyarakat dan kebudayaan sebenarnya
merupakan perwujudan atau abraksi prilaku manusia. Kepribadian mewujudkan
perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya karena
kepribadian merupakan latar belakang prilaku yang ada dalam diri seorang individu.
Kekuatan kepribadian bukanlah terletak pda jawaban atau tanggapan manusia
terhadap suatu keadaan., akan tetapi justru pada kesiapannya didalam memberikan
jawab dan tanggapan. Sebenarnya kepribadian merupakan organisasi factor-faktor
biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari prilaku individu. kpribadian
mencakup kebiasaan-kebiasaan. Sikap dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang
yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Seorang
sosiolog terutama akan menaruh perhatiannya pda perwujudan prilaku individu yang
nyatapada waktu individu tersebut berhubungan dengan individu-individu lainnya.

Mungkin bagian tadi dapat digambarkan dengan istilah kebudayaan khus atau
sub-culture. Untuk membatasi diri pada hal-hal yang penting, uraian dibawah akan
dikaitkan pada tipe- tipe kebuduyaan khusus yang nyata memengaruhi bentuk
kepribadian, yakni sebagai berikut :

1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atau dasar factor kedaerahan. Disisni dijumpai


kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota
suatu masyarakat tertentu karena masing-masing tinggal didaerah yang tidak sama
dengankebudayaan - kebudayan khus yang tidak sama pula. suatu contoh lain adalah “
jiwa begadang” cirri -ciri tersebut tampak dengan nyata pada orang-orang tapanuli
dan minang kabau misalnya, dari orang-orang jawa. banyak contoh lainnya yang
dapat dikemukakan atas sadar factor resional.

2. Cara hidup dikota dan didesa yang berbeda (urban dan rural ways of life) cobalah
ambil contoh perbedaan antara seorang anak yang dibesarkan dikota dan anak yang
dibesarkan didesa. anak lebih berani menonjolkan diri diantara teman-temannya dan
sikap lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan
yang tertentu. sementara itu, seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai
sekap percaya pada diri sendiri dan lebih banyak sikap menilai (Sense of value)

3. Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan
sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargaiyang tertentu terhadap
bidang-bidang kehidupan yang tertentu pula dengan demikian kita mengenal lapisan
sosial yang tinggi, rendah dan menengah.

4. Kebudayaan khusus atas dasar agama. Agama juga berpengaruh besar didalam
membentuk kepribadian seorang individu. bahkan adanya mazhab didalam suatu
agama pun melahirkan pula kepribadianyang berbeda-beda dikalangan umatnya.

5. Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan keahlian juga berpengaruh besar kepada


kepribadian seorang. kpribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan
kepribadian seorang pengacaradan itu semuanya berpengaruh pada suasana
kekeluargaan dan cara mereka bergaul, perilaku demikian tentu lebih dimengerti oleh
teman-teman sejawatnya yang mempunyai pekerjaan dan profesi yang sama

Inti dari kebudayaan sitiap masyarakat adalah system yang dianut oleh masyarakat
pendukung kebudayaan yang bersangkutan, karena sistem nilai tersebut bersifat
abstrak (bahkan sangat abstrak ) bahkan perlu diberikan beberapa indikator nilai-
nilainya yaitu:
1. Konsepsi mengenai hakikat hidup.
2. Konsepsi mengenai hakikat karya.
3. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan alam.
4. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan sosial.
Masing-masing indikator menghasilkan nilai-nilau tertentu yang mungkin
dianggap positif maupun negatif

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa sangsekerta ) buddhayah yang
merupakan jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. kebudayaan diartikan
sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”. Kebudayaan merupakan
sistem kehidupan masyarakat yang membentuk identitas suatu bangsa. Selain itu,
kebudayaan juga memenuhi kebutuhan masyarakat baik dalam bidang spiritual
maupun materi.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu


wilayah tertentu dan memiliki kesamaan dalam kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan
lain-lain, Kebudayaan dan masyarakat saling mempengaruhi satu sama lain.
Kebudayaan membentuk masyarakat, dan masyarakat juga membentuk kebudayaan.
Dalam proses pembangunan atau keberlanjutan suatu bangsa, kebudayaan diakui
secara umum sebagai unsur penting, Kebudayaan yang ada dalam kehidupan
masyarakat dapat dibagi menjadi unsur-unsur, dan unsur-unsur kebudayaan itu
bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan antara lain peralatan dan perlengkapan
hidup manusia, mata pencaharian, bahasa, seni, agama, dan lain-lain, Kebudayaan
memiliki fungsi yang sangat besar bagi masyarakat, seperti untuk menghadapi
berbagai kekuatan alam maupun kekuatan lainnya di masyarakat yang tidak selalu
baik baginya.
DAFTAR PUSTAKA

Purtian, D. (2023, SEPTEMBER 26). Makalah Kebudayaan Dan Masyarakat. Retrieved from
www.academia.edu/:
https://www.academia.edu/9900684/Makalah_Kebudayaan_Dan_Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai