PEMBAHASAN
A. KONSEP BUDAYA DAN PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
INDONESIA
3
Kebudayaan berarti sebagai simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman,
nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang
luas dan obyek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh
sekelompok orang atau suatu generasi
f. Menurut Gudykunt dan Kim (1992)
Sistem pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam kelompok yang
besar
g. Menurut Edward T. Hall (1981)
Kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan
h. Menurut M.J Herkovits & Bronislaw Malinowski
Cultural Determinism yang berarti bahwa segala sesutu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic (artinya berada diatas sesuatu badan)
karena kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus
meskipun orang-orang yang menjadi masyarakat senantiasa silih berganti
i. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta manusia
j. Menurut Linton
Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dari hasil tingkah
laku yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari
masyarakat tertentu
k. Menurut Sultan Takdir Ali Syahbana
Manifestasi suatu bangsa
l. Menurut Moh. Hatta
Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
m.Menurut Haji agus Salim
Kebudayaan adalah persatuan istilah budi dan daya menjadi makna sejiwa dan tidak
dapat dipisah-pisahkan
n. Menurut Mukti Ali (1982)
Kebudayaan adalah budi daya, tingkah laku manusia yang digerakkan oleh akal dan
perasaannya.
2. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian perubahan kebudayaan adalah
4
Suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-
unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi
fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak
berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan
organisasi sosial. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari
dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
1.Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-
unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
2.Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi
yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor Intern
Perubahan Demografis Konflik Sosial Bencana Alam
Perubahan Lingkungan Alam.
2. FaktorEkstern
Perdagangan, PenyebaranAgama, Peperangan
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1. Bahasa
Adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang
lain.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi
khusus.Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi,
dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara
6
khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni
(sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan
teknologi
2. Sistem teknologi
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara
segala peralatan dan perlengkapan.Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau
masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam
teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik),
3. Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada
masalah-ma/salah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
berburu dan meramu
beternak
bercocok tanam di ladang
menangkapikan
4. Organisasi sosial
Adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, system kenegaraan, system kesatuan hidup dan perkumpulan.
5. Sistem pengetahuan
Adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan
harapan-harapan.
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
pengetahuan tentang alam
pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewandi sekitarnya
pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku
sesama manusia
pengetahuan tentang ruang dan waktu
8
Sebagai potensi dasar, unsur-unsur kebudayaan Bali yang khas, unggul dan menyiratkan
nilai-nilai luhur yang positif perlu dikedepankan
Sebagai cara atau pendekatan, terkristalisasi bahwa hakikat pendekatan kebijaksanaan
9
Dalam negara Republik Indinesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu,
nilai-nilai luhur yang merupakan kepribadian yang merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa inilah yang kemudian menjadi ideologi dan dasar negara yang di
kenal sebagai pancasila, yang akhirnya di tuangkan dalam pembukaan UUD 1945. Dengan
demikian, pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya di Indonesia pada hakikatnya
bersumber pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam falsafah dan dasar negara
pancasila.
Setelah kemerdekaan, salah satu hal penting yang menyangkut konsepsi nusantara dan yang
berkembang menjadi wawasan nusantara ialah Deklarasi 13 Desember 1957 tentang
wilayah perairan Indonesia (Mochtar Kusumaatmadja, 1993).
“Bahawa segala perairan di sekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau
bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak
memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan
Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari pada perairan
pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak daripada negara
Republik Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal asing
terjamin selama dan sekedar tidak bertentangan dengan kedaulatan dan keselamatan negara
Indonesia.Penentuan batas laut teritorial yang lebarnya 12 mil yang di ukur dari garis-garis
yang menghubungkan titik-titik yang terluar daripada pulau-pulau negara Republik Indonesia
akan di tentukan dengan UUD”.
Ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemerintah mengeluarkan pernyataan wilayah
perairan Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Bentuk geografi RI sebagai suatu negara kepulauan memiliki sifat dan corak tersendiri
yang memerlukan pengaturan sendiri pula
2) Bagi kesatuan wilayah RI, semua kepulauan dan laut harus dianggap sebagai suatu
kesatuan yang bulat
3) Penetapan batas laut teritorial (1939) tidak sesuai lagi dengan kepentingan keslamatan
dan keamanan Negara RI
4) Setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk mengambil tindakan yang
di pandangnya perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan negaranya.
. Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya masyarakat
Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia,
walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda.Demikian pula masyarakat dan
kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun
10
perkembangannya dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di
negeri maju lainnya.Betapapun, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam
itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat
terhadap tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun
pergantian generasi.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial,
Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian
generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat.
Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-
kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur)
kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu
perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan
mereka .
Betapapun cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan
factor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro
dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro
dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan
disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti
Indonesia.
11