PEMBAHASAN
1
memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : kebersihan sebagian dari iman)
3. Berolah raga
4. Pengobatan diwaktu sakit
2
dengan baik.
3
B. Pendekatan Melalui Kesenian Tradisional
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan. Lulus dengan
persyaratan yang ditelah ditetapkan dan memperoleh kualifikasi untuk registrasi dan memperoleh
izin untuk melaksanakan praktik kebidanan.
Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya.
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan saat ini dihadapkan pada masyarakat
yang lebih terdidik,dan mampu memberi pelayanan kesehatan yang di tawarkan atau dibutuhkan
oleh masyarakat. Masyarakat mengiginkan pelayanan kesehatan yang murah, nyaman,sehingga
memberi kepuasan ( sembuh dengan cepat dengan pelayanan yang baik ). Rumah sakit perlu
mengembangkan suatu sistem pelayanan yang didasarkan pada pelayanan yang berkualitas baik,
biaya yang dapat dipertanggung jawabkan dan diberikan pada waktu yang cepat dan tepat.
Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan, dalam memproduksi jasa pelayanan
kesehatan ( pelayanan medis dan pelayanan kebidanan), untuk masyarakat menggunakan
berbagai sumber daya seperti ketenanagaan, mesin, bahan, fasilitas, modal, energi dan waktu.
Pelayanan praktik kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan
rumah sakit. Oleh karena itu, tenaga bidan bertanggung jawab memberikan pelayanan kebidanan
yang optimal dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang
diberikan selama 24 jam secara berkesinambungan. Bidan harus memiliki keterampilan
professional, ataupun global. Agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya dengan baik, maka
perlu adanya pendekatan sosial budaya yang dapat menjembatani pelayanannya kepada pasien.
Program pelayanan kebidanan yang optimal dapat dicapai dengan adanya tenaga bidan
yang professional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan kebidanannya berdasarkan
kaidah-kaidah profesi yang telah ditentukan,seperti memiliki berbagai pengetahuan yang luas
mengenai kebidanan, dan diterapkan oleh para bidan dalam melakukan pendekatan asuhan
kebidanan kepada masyarakat.
4
Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi, melalui pendekatan sosial
dan budaya yang akurat. Terdapat beberapa bentuk pendekatan yang dapat digunakan atau
diterapkan oleh para bidan dalam melakukan pendekatan asuhan kebidanan kepada masyarakat
misalnya paguyuban, kesenian tradisional, agama dan sistem banjar. Hal tersebut bertujuan
untuk memudahkan masyarakat dalam menerima, bahwa pelayanan atau informasi yang
diberikan oleh petugas, bukanlah sesuatu yang tabu tetapi sesuatu hal yang nyata atau benar
adanya.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan, seorang bidan lebih bersifat :
Serta seorang bidan juga harus mampu menggerakkan Peran serta Masyarakat khususnya,
berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia
lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran
serta tanggung jawabnya. Agar bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan
5
dengan baik,hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui
kesenian tradisional. Pengertian dari seni pada mulanya berasal dari kata Ars (latin) atau Art
(Inggris) yang artinya kemahiran.Tetapi beberapa juga ada yang mengatakan bahwa kata seni
berasal dari bahasa Belanda yang artinya genius atau jenius. Sementara kata seni sendiri dalam
bahasa Indonesia berasal dari kata sangsekerta yang berarti pemujaan atau persembahan. Namun
dalam bahasa tradisional jawa, seni mempunyai arti rawit pekerjaan yang rumit – rumit / kecil.
Dibawah ini terdapat beberapa hal tentang seni baik pendapat dari para ahli budaya,maupun arti
kesenian secara umum.
a. Seni menurut para ahli budaya
Seni adalah suatu hasil dari ungkapan emosi yang ingin disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat /
berkelompok.
Seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan suatu realitas dalam suatu karya
seni yang bentuk dan isinya, mempunyai kemampuan untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.Dan menurut beliau Kesenian
merupakan produk dari manusia sebagai homeostetiskus. Setelah manusia merasa
cukup atau dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka manusia tersebut perlu
dan akan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya. Manusia
semata-mata tidak hanya memenuhi isi perut, tetapi perlu juga memenuhi
pandangan indah serta suara merdu, semua kebutuhan manusia tersebut dapat
dipenuhi melalui kesenian.
b. Kesenian secara umum
Secara umum kesenian dikenal dengan suatu rasa keindahan karena diperuntukkan
guna melengkapi kesejahteraan hidup manusia. Rasa keindahan yang dirasakan oleh
seseorang tersebut, dapat dimiliki dan disalurkan oleh setiap orang ke orang lain lagi.
6
c. Kesenian tradisional
Kesenian tradisional adalah kesenian yang dipegang teguh pada norma dan adat
kebiasaan,yang ada secara turun menurun atau kesenian baru,hasil dari
pengembangan kebudayaannya.
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang di anugerahi pikiran, perasaan dan kemauan
secara naluriah. Memerlukan prantara budaya, untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif
dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Maksud dari menyatakan
rasa seni secara aktif adalah seseorang jika memiliki suatu rasa seni, harus dikembangkan atau
diapresikan kepada orang lain agar bermanfaat bagi orang lain. Agar rasa seni tersebut dapat
disalurkan atau diberikan kepada orang lain supaya rasa seni yang dimiliki dapat bermanfaat bagi
orang lain.
1.Apresiasi Seni
Apresiasi Seni adalah kesadaran akan nilai seni yang meliputi pemahaman dan kemampuan
untuk menghargai karya seni, seseorang yang memiliki rasa apresiasi seni berarti orang tersebut
memiliki kesadaran akan nilai dari sebuah karya seni sehingga orang tersebut mampu
menghargai karya seni tersebut.
7
Yang menjadi sumber apresiasi seni adalah :
a. Kepekaan eksistensi yang berkembang pada diri masing-masing, yang tidak disadari
sesuai dengan lingkungan yang membinanya.
b. Pengetahuan kesenian yang meliputi pengetahuan mengenai karya seni, sejarah seni,
perkembangan kesenian dan estetika manusia. Hakikat karya seni adalah wujud dari hasil
dan usaha untuk mengungkapkan gagasan persepsi citreu pemecahan bentuk dan
penemuan-penemuan baru. Hakekat karya seni adalah wujud dari hasil dan usaha.
2. Peranan Seni
Seni memliki beberapa peranan, diantaranya :
Seni sebagai kebutuhan berarti seni merupakan salah satu dari beberapa kebutuhan bagi
manusia yang perlu dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan hidup maka manusia melengkapi
dirinya dengan berbagai perlengkapan dan peralatan sebagai penunjang atau pelengkap untuk
penyempurnaan pekerjaannya.
8
Kesenian dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi
beradab, agar kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia
berbudi luhur.
Sejarah telah mencatat akan prestasi-prestasi kesenian dalam peranannya membentuk sikap budi
manusia. Karya-karya seni pada zaman primitif merupakan alat-alat yamg mampu menimbulkan
suasana magis dan misterius dalam pemujaan serta kehidupan pada waktu itu. Juga karya-karya
kesenian klasik yang puitik heroik maupun karya-karya modern, kesemuanya memberi pengaruh
yang besar dalam peradaban manusia.
Secara keseluruhan kesenian hanyalah ditujukan untuk kebahagiaan manusia, baik
kebahagiaan manusia secara materi maupun spirituil. Kesenian diciptakan oleh manusia untuk
melengkapi kebahagiaan manusia seluruhnya. Ternyata seni mempunyai peranan dalam
kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hasrat mengungkapkan atau
menyatakan perasaan pribadi mengenai aspek-aspek pokok kehidupan sehari-hari tentang
kelahiran, cinta, perkawinan, iri hati, kematian dan lain-lainnya.
Disamping memenuhi kebutuhan dalam hubungan kegiatan sosial kita mengenai situasi
politik, ekonomi, kepercayaan, menyatakan keinginan atau tujuan bersama, menyusun
komunikasi antar individu, mempengaruhi situasi masyarakat dan lain-lainnya. Juga memenuhi
kebutuhan fisik seperti gedung, alat pengangkutan, alat penyimpanan, bahan pembungkus. Jadi
peranan seni dalam kehidupan manusia merupakan suatu cara atau usaha hasil budi manusia
untuk mencapai tujuan, kebahagiaan atau kesejahteraan. Inilah kenyataan tentang suatu gejala
aktivitas manusia yang dinamakan SENI.
Dalam penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik kebidanan, seni dapat digunakan sebagai
media dalm melakukan pendekatan kepada masyarakat, Seorang petugas bisa menyelipkan
pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya:
* Dengan Kesenian wayang kulit
Melalui pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang ditampilkan di awal
pertunjukan dan pada akhir pertunjukan, dapat diisi dengan pertanyaan-pertanyaan
9
yang berkaitan dengan pesan-pesan yang telah disampaikan di awal pertunjukan atau
pertanyaan – prtanyaan yang diberikan oleh penonton.
* Menciptakan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan kesehatan dalam bahasa daerah
Setempat
Kesenian sebagai terapi pada kejiwaan,sebagai pelipur rala. Kita ketahui kehidupan zaman
sekarang ini permasalahan semakin kompleks, tubuh dan jiwa manusia mempunyai batas untuk
dapat mengatasinya. Untuk itu dengan seni diharapkan akan memberikan dampak positif dalam
mengatasi stress tersebut baik stres fisik maupun batin. Misalnya dengan menyanyi, menciptakan
lagu, seni memahat patung, dll.
1. menggerakan dan membina peran serta masyarat dalam bidang kesehatan dengan
melakukan penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan dan masalah kesehatan setempat .
10
2. Pemerintah memberikan ,menerapkan dan menjalalnkan PosKesDes (pos kesehatan
Desa) yang ditujukan kepada seluruh masyarakat setempat sampai kedaerah pedalaman.
3. Penyuluhan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
4.Membina dan memberikan bimbingan (peran bidan sebagai pendidik).Bersama sampai
Kelas 3.
Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai
dengan hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan , bersifat batiniah dan kekal serta jauh
dan pamri- pamri ekonomi
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan -
pendekatan khususnya paguyuban. untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khusisnya calon bidan
agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatan peran aktif
masyarakakt agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan. misalnya saja denagn mengadakan
kegiatan posyandu di puskesmas .
11
Ciri - Ciri umum
Tipe Paguyuban
Memiliki tiga tipe di masyarakat yaitu :
2. Paguyuban karena tempat Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang berdekatan
tempat tinggal.Contoh arisan RT,RW,dan karang taruna.
3. Paguyuban karena jiwa pikiran Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang - orang yang
tidak punya hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdelatan tetapi mereka
mempunyai jiwa dan pikiran yang sama. contohnya organisasi.
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-
pendekatan khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan
agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif
masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan
kegiatan posyandu di puskesmas.
POSYANDU
1.PENGERTIAN POSYANDU
Posyandu merupakan suatu forum komunikasi alih teknologi dan sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini.
12
2.MANFAAT POSYANDU
1.Sebagai sarana pelayanan terdekat di masyarakat dan mudah dijangkau oleh masyarakat
setempat.
2.Sebagai sarana pendidikan dan pelatihan bagi,masyarakat dalam pembentukan kader
leader dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
3.Memberikan nilai strategis untuk pembangunan sumber daya manusia sejak dini.
4.Mendorong peran serta masyarakat sehingga aktif dalam meningkatkan kesehatan.
Pelaksanaan system pelayanan di posyandu agar lebih teratur dan lebih terkoordinir maka
dilakukan dengan lima meja diantaranya:
1.Meja pertama pendaftaran
2.Meja kedua penimbangan
3.Meja ketiga pencatatan
4.Meja keempat penyuluhan
5.Meja kelima pelayanan
13
2) Teknik penggunaan ancaman
Disini petugas memberikan ancaman baik dalam bentuk sangsi ataupun hukuman. Contohnya
petugas memberikan sangsi tertentu kepada masyarakat yang tidak bersedia menjadi akseptor
KB,karena ingin menghindari hukuman maka muncul peran serta masyarakat yang sifatnya
terpaksa. Penggunaan teknik ini memang akan memunculkan peran serta dari masyarakat yang
sifatnya terpaksa maka tidak akan lestari jika ada orang yang memberi ancaman lagi maka
masyarakat tidak akan berperan serta lagi.
4) Teknik kombinasi
Dalam teknik kombinasi menggabungkan berbagai teknik yang ada hal ini sangat penting karena
penggunaan salah satu teknik di atas mempunyai keterbatasan keterbatasan. Dengan cara
memilah maka kelemahan kelemahan teknik diatas dapat meminimalisasikan. Alasan lainnya
karena adalah karena masyarakat memiliki budaya dan kesadaran yang berbeda-beda.sebagai
contoh : upaya imunisasi untuk pencegahan penyakit, pertama-tama pemong desa dapat
memberikan pemerintah bahwa semua bayi harus di imunisasi.para tooh masyarakat, pemimpin
kader dan para kader selalu mendatangi rumah-rumah penduduk yang memiliki bayi untuk
memperlihatkan manfaat imunisasi bagi bayi. Hal ini dapat mengubah motivasi masyarakat
untuk ikut serta dalam kesehatan.
Penggunaan teknik ini memang akan memunculkan peran serta dari masyarakat yang sifatnya
terpaksa maka tidak akan lestari jika ada orang yang memberi ancaman lagi, maka masyarakat
tidak akan berperan serta lagi.
14
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta
tanggung jawabnya. Agar bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan dengan
baik, hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui kesenian
tradisional.
B.Saran
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “PENDEKATAN SOSIAL
BUDAYA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN”.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyelesaian makalah ini. Terutama kepada dosen pembimbing kami.
Kami menyadari betul bahwa makalah ini belum sempurna seutuhnya.Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Terakhir pesan dari kami semoga makalah ini dapat dipahami dan selanjutnya dapat
dimanfaatkan di bidang pendidikan dan dunia kerja, serta bermanfaat untuk pembangunan
kesehatan bangsa ini.
Kupang,November 2016
Penulis
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...2
C. Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendekatan Melalui Agama.................................................................................3
B. Pendekatan Melalui Kesenian Tradisional...........................................................6
C. Pendekatan Melalui Paguyuban dan Sistem Banjar...........................................12
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan……………………………………………………………………..17
B. Saran……………………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA
ii
17
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, MA 103, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Untuk Prog Bidan Pusdiknakes. Jakarta 1996.
George M. Foster dan Barbara Galatin Anderson, Antropologi Kesehatan, UI Press. Jakarta 1986
18