Anda di halaman 1dari 9

Model Konseptual Asuhan Kebidanan

Posted on July 2, 2014 by sophiaaisyah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yangmemiliki posisi penting dan
strategis terutama dalam penurunan angka kesakitan, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi(AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan
paripurna yang berfokus pada aspek pencegahan, promosi yang belandasan kemitraan. Bidan
juga memberikan asuhan kebidanan yaitu bantuan yang di berikan oleh bidan kepada individu
pasien ataupun klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara bertahap, sistematis dan
melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.

Pelayanan serta asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan berdasarkan cara
pandang atau pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang memandang masalah
kesehatan saling terkait yang disebut dengan paradigma sehat.

1.2Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

- Memberikan pengetahuan tentang asuhan kebidanan

- Memberikan pengetahuan tentang paradigma sehat

1.3Rumusan Masalah

1. Apa model konseptual asuhan kebidanan?


2. Apa yang dimaksud dengan asuhan kebidanan?
3. Apa saja bentuk-bentuk asuhan kebidanan?
4. Apa itu paradigma sehat?

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Defenisi Model Konseptual Asuhan Kebidanan


Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.Konseptual model
asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja
seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut
bian(filosofi asuhan kebidanan ) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma
kesehatan(manusia-prilaku,lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Model konseptual kebidanan adalah :

1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu
2. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang dari teori dasar intuitif keilmuan
yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan
(Fawcett, 1992)
3. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna
membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang
harus dijawab dalam penelitian.

Kegunaan model konseptual adalah :

1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak)


2. Merupkana gagasan mental sebagai bagian deri teori yang membantu ilmu-ilmu social
mengonsep dalam menyamakan aspek-aspek proses social.
3. Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak digunakan
disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik.

2.2 Asuhan Kebidanan (midwifery care)

Care dalam bahasa Inggris mempunyai arti memelihra,mengawasai,memperhatikan


dengan sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan care disebut asuhan Bidan dalam
memegang Prinsip Midwifery care yaitu:

 Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik ,psikis dan lingkungan kultur
social
 Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
 Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
 Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
 Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab bersama untuk suatu
pengambilan keputusan,tetapi wanita punya kontrol atau keputusan akhir mengenai
keadaan dirinya dan bayinya
 Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
 Berprinsip women center care.

2.3Bentuk Asuhan Kebidanan

 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil


Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukan dengan cara pengumpulan data, menetapkan
diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanandam
kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan

 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan data,


menginterpretasikan data untuk menentukan diagnosis persalinan dan mengidentifikasikan
masalah/kebutuhan, membuat rencana, dan melaksanakan tindakan dengan memantau
kemajuan persalinan serta menolong persalinan untuk menjamin keamanan dan kepuasan ibu
selama periode persalinan.

 Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

Asuhan bayi baru lahir oleh bidan dimulai dengan menilai kondisi dayi, memfasilitasi
terjadinya pernafasan spontan, mencegah hipotermia, menfasilitasi kontak dini dan mencegah
hipoksia sekunder, menetukan kelainan, serta melakukan tindakan pertolongan dan merujuk
sesuai kebutuhan.

 Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

Asuhan pada ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakanya untuk mempercepat proses pemulihan
dan mencegah komplikasi dengan memenuhi bebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.

2.4Paradigma Sehat

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan
masalah kesehatan saling terkait dan memengaruhi banyak factor yang bersifat sektoral
dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan
kesehatan, tidak hanya upaya dalam enyembuhan penyakit atu pemulihan kesehatan.

Pengertian paradigma sehat menurut Stepen R Covey dalam bukunya : “The Seven
Habits of Highly Effective People” The word Paradigm comes from the Greek. It was
originally a scientific term. And is more commonly used today to mean a model, theory,
concept, perception orientation, assumption or frame of reference. In the general sense, is the
way “see” the world, not interm of our visual sense of sight, but in term of perceiving,
understanding and interpreting. Sedangkan pada tahun 1950-an definisi WHO tentang sehat
adalah keadaan sehat sejahtera fisik, mental, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan
kelemahan. Namun pada tahun 1980-an definisi WHO mengalami perubahan seperti yang
tertera dalam UU Kesehatan No. 23/1992 dimana WHO memasukkan unsur hidup produktif
sosial dan ekonomi di dalam pengertian tentang sehat.
Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga
dijadikan model dalam Asuhan Kebidanan, hal ini karena :

1. Dengan Paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan
termasuk kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan
sadar akan pentingnya upaya promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk menurunkan derajat kesehatan di
Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari
tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap menurunnya AKI dan AKB perlu
menjadikan paradigma sehat sebagai model.

Paradigma Sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga Bidan pun harus menjadikan
paradigma sehat sebagai model atau acuan. Paradigma sehat dikatakan sebagai suatu
perubahan sikap, orientasi atau MindSet, Beberapa pandangan yang berubah menjadi
Paradigma Sehat

BAB III

PENUTUP

2.5Kesimpulan

Konseptual model kebidanan merupakan suatu bentuk pedoman atau acuan yang
merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan tidak
terlepas dengan teori yang mempengaruhi.Konseptual model merupakan gambaran abstrak
suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.

Secara umum teori dan konsep adalah hal yang berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan ,teori-teori yang digunakan
dalam praktik kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan.Mengingat paradigma
sehat merupakan upaya untuk merupakan derajat kesehatan di Indonesia yang utamanya di
nilai dari AKI dan AKB,maka Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut bertanggung
jawab terhadap menurunya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat sebagai model.

http://sophiaaisyah.wordpress.com/2014/07/02/model-konseptual-asuhan-kebidanan/

C. MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN


1. Midwifery Care
a. Pengertian
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil
masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.
b. Model asuhan kebidanan
Didasarkan pada prinsip-prinsip saying ibu. Adapun prinsip-prinsip asuhan kebidanan adalah sbb:
1. Memahami bahwa kelahiran anak merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis.
2. Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan intervensi tanpa adanya indikasi
sebelum berpaling ke tekhnologi.
3. Aman, berdasarkan fakkta, dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu.
4. Terpusat pada ibu.
5. Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
6. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
7. Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi penjelasan dan konseling yang cukup.
8. Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah
mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan.
9. Menghornati praktek-praktek adat dan keyakinan agama mereka.
10. Memantau kesejarteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosian ibu selama masa kelahiran anak.
11. Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

c. Proses asuhan kebidanan


Adalah dinamis, tanggungjawab terhadap perubahan status kesehatan setiap wanita, dan
mengantisipasi masalah-masalah potensial sebelum terjadi.

d. Komponen asuhan kebidanan


Komponen-komponen asuhan kebidanan di Indonesia digariskan dalam “kompetensi bidan di
Indonesia”. Kompetensi bidan tersebut dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu yang pertama
adalah kompetensi inti merupakan kompetensi minimal yang mutlak dimiliki oleh bidan. Kompetensi
inti tersebut difokuskan pada seputar kehamilan dan kelahiran. Yang kedua adalah kompetensi
tambahan yang merupakan pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan dasar untuk
mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan masyarakat yang sangat dinamis serta
perkembangan IPTEK.

e. Asuhan kebidanan yang berkualitas : Lima benang merah asuhan persalinan


Ada 5 aspek dasar dari kualitas asuhan yang harus dilakukan oleh bidan pada saat persalinan kala I, II
hingga III dan IV termasuk asuhan pada bayi baru lahir. Kelima aspek ini sering disebut sebagai lima
benang merah. Dalam asuhan kebidanan yang berkualitas, setiap aspek benang merah ini saling
berkaitan satu sama lain pada:
1. Asuhan sayang ibu
2. Pencegahan infeksi
3. Pengambilan keputusan klinik (inform concent)
4. Pencatatan atau dokumentasi
5. Rujukan

f. Etika dalam asuhan kebidanan


Organisasi bidan telah mengembangkan “ kode etik profesi” sebagai pedoman. Salah satu contohnya
adalah kode etik bidan internasional. Adanya satu forum diskusi untuk membahas pertimbangan-
pertimbangan etik merupakan suatu bagian yang amat penting bagi pendidikan kebidanan. Kode etk
praktek dan perilaku bidan harus dipakai untuk emfasilitasi alas an etis dan meningkatkan asuhan
dan bukan untuk memberikan penilaian moral tentang perilakunya.
MODEL KONSEPTUAL ASUNAN KEBIDANAN 1. Paradigma Sehat Strategi
pembangunan nasional berwawasan kesehatan Sebagai strategi nasional menuju Indonesia
Sehat 2010 4 Paradigma sehat a. Dasar Pembangunan Kesehatan 1) Landasan idiil : Pancasila
2) Landasan konstitusional : UUD 1945 3) UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan 4) WHO
1948 : diperolehnya derdjad kesehatan yang tingginya adalah hak yang fundamental bagi
setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik, tingkat sosial ekonomi. 5) Dasar
pembangunan kesehatan a) Dasar perikemanusiaan b) Dasar adil dan merata c) Dasar
pemberdayaan dan kemandirian d) Dasar pengutamaan dan manfaat b. Visi ® Indonesia
Sehat 2010 Indikator Indonesia sehat 2010 adalah: sebagian atau seluruh masyarakat
Indonesia : 1. Mendapatkan petayanan kesehatan 2. Mempunyai lingkungan yang sehat 3.
Bergizi baik 4. Berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 5. Status kesehatan I derajad
kesehatan masyarakat optimal. c. Misi 1) Menggerakkan pembangunan nasional
berwawawan kesehatan. 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 3)
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. 4)
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserfa
lingkungannya. d. Strategi Untuk Mencapai Visi Dan Misi 1) Paradigma sehat ®
pembangunan berwawasan kesehatan. a. Berorientasi pada peningkatan perlindungan
pendidikan kesehatan. b. Pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya preventif dan
prornotif disamping upaya kuratif dan rehabilitatif. 2) Profesionalisme ® Dilaksanakan
melalui penerapan kemajuan ilmu : a) Pemantapan managemen SDM b) Pemantapan ilmu
pengetahuan dan teknologi, iman dan taqwa, etika. c) Penajaman konsep profesi kedokteran
dan kesehatan. d) Penciptaan aliansi strategis dengan pihak lain --> dokter, bidan, obat, dll. 3)
JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) Cara penyelenggaraan kesehatan yang
peripurna berdasarkan usaha bersama dan kekeluargaan serta berkesenambungan dengan
mutu tedamin dan pembiayaan secara pra upaya. Tujuan : Mewujudkan derajad kesehatan
yang optimal melalui pemeliharaan kesehatan paripuma. Tiga Pelaku Program JPKM 4)
Desentralisasi Dan Otonomi a) Otonomi daerah dengan prinsip demokratisasi. b) Otonomi
luas. c) Otonomi luas pada kabupaten dan kota. d) Tetap menjamin keserasian pusat dan
daerah. e) Harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonomi. f) Lebih meningkatkan
peran dan fungsi DPRD. Dasar : UU tentang pembangunan daerah No. 22 UU No. 25 tahun
1999 fentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Pendelegasian wewenang yang lebih
besar pada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan rumah tangganya
sendiri. e. Pendekatan untuk mencapai Indonesia sehat 2010 : 1) PKMD (Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa) dan PSM (Peran Serta Masyarakat). 2) Mutu pelayanah.
kesehatan dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral. 3) Keterkaitan semua unsure
kesehatan. 4) Kesehatan keluarga. 5) Epidemiologi. 6) Utamakan resiko tinggi. f. Tujuan
pembangurlan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 "Menindkatkan kesadaran, kemauan
dan keseorangan hidup sehat bagi setiap orang agar tetwujud detajad kesehatan yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang diteindai oleh:" Ø
Penduduknya tiidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat. Ø Memiliki
keseorangan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. g.
Sasaran pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat 2010: 1) Perilaku hidup sehat. 2)
Lingkungan sehat 3) Upaya kesehatan. 4) Managemen pembangunan kesehatan. 5) Derajad
kesehatan. 2. HEALTH FOR ALL q Diperkenalkan oleh WHO di Alma Atta tahun 1978. q
Focus : wanita, keluarga, komunitas. q Memberi kesempatan untuk berkomunikasi antar
bidan. q Pengaruh tersembunyi 4 kebijakan pemerintah adalah nyata 4 konsekuensi yang
penting bagi praktek kebidanan. q Mendukung definisi WHO tentang sehat. 3. REFORMASI
KESEHATAN Ada 5 fenomena yang mempunyai pengaruh kesehatan terhadap
pembangunan kesehatan : a. Perubahan-perubahan mendasar pada dinamika kependudukan
yang mendorong lahimya transisi demografis dan epidemiologis. b. Temuan-temuan
substansial dalam ilmu dan teknologi kedokteran yang membuka cakrawala baru dalam
memandang proses hidup sehat, sakit dan mati. c. Tantangan global sebagai akibat
kebijaksanaan perdagangan bebas, revolusi dalam bidang informasi, telekomunikasi dan
transportasi. d. Perubaan lingkungan yang berpengaruh terhadap derajad kesehatan dan upaya
kesehatan. e. Demokratisasi di segala bidang yang menuntut pemberdayaan dan kemitraan
dalam pembangunan kesehatan. Paradigma pembangunan k6sellatan yang lebih
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif ® PARADIGMA
SEHAT q Merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat pro
aktif. q Mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka
sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif. Pokok-pokok program pembangunan kesehatan: a. Perilaku,
pemberdayaan dan kemandirian masyarakat. b. Lingkungan sehat. c. Upaya kesehatan. d.
POM (Pengawasan Obat dan Makanan) dan bahan berbahaya. e. Pengembangan sumber daya
kesehatan. f. Pengembangan kebijakan dan managemen pembangunan kesehatan. g.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. PROGRAM KESEHATAN
UNGGULAN a. Kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hokum kesehatan. b.
Perbaikan gizi. c. Pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi. d. Peningkatan perilaku
hidup sehat dan kesehatan mental. e. Lingkungan pemukiman, air dan udara sehat. f.
Kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan KB. g. Keselamatan dan kesehatan kerja. h.
Anti ternbakau, alcohol dan madat. i. POM dan bahan berbahaya. j. Pencegahan, rudapaksa
dan kecelakaan termasuk keselamatan lalu liritas. INDIKATOR a. Indicator kebijakan
kesehatan: q Komitmen politik mengenai kesehatan untuk semua. q Alokasi sumber daya. q
Tingkat pemerataan pembagidn sumber daya. q Ketetlibatan masyarakat dalam mencapai
kesehatan untuk semua. q Kerangka orgariisasi dan pros es manAgerial. b. Indicator sosial
ekoiiomi dan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan. q Tingkat pertumbuhan peduduk
q Penyebaran pendapatan. q Kondisi kerja. q Angka melek huruf orang dewasa. q Perumahan
dan pemukiman. q Tersedianya pangan. c. Indicator pengadaan pelayanan kesehatan: q
Cakupan untuk pelayanan kesehatan dasar." q Cakupan sistem rujukan. d. Indicator status
kesehatan: q Status gizi dan perkembangan psikososial anak-anak. q AKB (Angka Kematian
Bayi). q AKA (Angka Kematian Anak). q UHH (Umur Harapan Hidup). q AKI (Angka
Kematian Ibu). KEBIJAKAN a. Peningkatan perilaku,pemberdayaan dan kemandirian
masyarakat. q Perilaku hidup sehat masyarakat sejak usia dini. q Peran swasta. q Peran
organisasi profesi. b. Peningkatan kesehatan lingkungan c. Peningkatan upaya kesehatan q
Prioritas untuk mengatasi dampak krisis. q Diringkatkan melalui pencegahan dan penurunan
moralitas, mortalitas dan kecacatan dalam masyarakat terutama bayi, anak, balita, ibu hamil,
melahirkan dan nifas. q Dilakukanhya dengan menggalang kemitraan sekitar swasta dan
potensi mastarakat q Pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan melalui puskesma§,
pustu, biddn dbsa. q Kesehatan primer dilukiskan sebagai kendaraan untuk kesehatan, suatu
parid6tigart yang kontras sebagai model medical yang betl'okus pdda ketentuan spesialistik,
pelayanan berbasis di rumah sakit. d. Peningkatan sumber daya kesehatan Untuk
menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan trampil sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan iman dan taqwa ® berpegang teguh pada pengabdian bangsa, negara dan
etika profesi. e. Peningkatan kebijakan dan managemen pembangunan kesehatan. f.
Peningkatan ilmu pengetahuan kesehatan. PHC (Primary Health Care) Adalah suatu
pelayanan kesehatan yang esensial berdasarkan metode yang praktis berdasarkan ilmu
pengetahuan yang dapat diandalkan dan dapat diterima oleh masyarakat dan secara teknis
dapat diterima secara universal untuk individu, keluarga dan masyarakat melalui partisipasi
penuh dan dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Konsep PHC (WHO 1998) a.
Keadilan ketentuan pelayanan kesehatan oleh pencakupan universal dari populasi dengan
pemberian pelayanan berdasarkan kebutuhan. b. Pelayanan harus promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif dan beragam pelayanan kesehatan yang diberikan ini harus diberikan dengan
cara yang terintegrasi (pelayanan di bawah satu atap). c. Pelayanan harus efektif dan dapat
diterima secara cultural, terjangkau dan dapat ditangani. d. Masyarakat harus dilibatkan
dalam pengembangan, ketentuan dan monitor dari pelayanan. Jadi pengadaan pelayanan
kesehatan merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. e. Kolaborasi secara inter sektoral.
Tiga Pesanan Unicef (WHO) Yang Berhubungan. Dengan Kesehatan Ibu Dan Anak Dan
Dapat Diterapkan Di Seluruh Dunia a. Kesehatan baik untuk ibu maupun bayi dapat
diringkatkan secara nyata dengan menjarangkan kehamilan paling sedikit berjarak 2 tahun
dengan menghindari kehamilan kurang dari umur 18 tahun dan membatasi total kehamilan 4
kali. b. Mengurangi bahaya persalinan, semua wanita hamil harus pergi ke petugas kesehatan
untuk memeriksakan antenatal dan semua persalinan harus ditolong oleh orang yang terlatih.
c. Untuk beberapa bulan pertama kehidupan bayi, ASI adalah satu-satunya makanan /
minuman yang terbaik.

Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin

Konsep Kebidanan
1. Pengertian Filosofi dan Defenisi Bidan

 Falsafah Asuhan Kebidanan


 Defenisi Bidan
 Pelayanan Kebidanan
 Praktek Kebidana
 Asuhan Kebidanan

2.1. Sejarah perkembangan pelayanan dan Pendidikan Kebidanan


2.2. Perkembangan Bidan di Luar Negeri dan Perkmbangan Bidan Didalam Negeri.

3.. Paradigma asuhan kebidan

 Pengertian paradigma
 Komponen Paradigma
 Macam - macam asuhan kebidanan
 Manfaat Paradigma diikaitkan dengan asuhan kebidanan

4.. Kebidanan sebagai suatu profesi

 Profesi Bidan
 Profesionalisme

5.1. Peran Fungsi Bidan


5.2. Praktek profesional bidan

6.1. Dasar Pemikiran, Fokus dan Tujuan dalam teori Kebidanan

 Reva Rubin
 Ramana
 Ela Joy Lehman
 Ernestine
 Jen Bell

6.2. Model Konseptual Asuhan kebidanan

 Midwifery care
 Paradigma sehat

7.1. Manajemen Kebidanan

 Konsep dan Prinsip manajemen pada umumnya


 Pengertian manajemen Kebidanan
 Langkah - Langkah Kebidanan

7.2. Lingkup Praktek Kebidanan

 Ruang lingkup dan sasarannya


 Lahan praktek kebidanan

7.3. Pengorganisasian praktek asuhan kebidanan

 Pelayanan Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan

8. sistem penghargaan bagi bidan

 Reward
 Sanksi

9.1. Prinsip Pengembangan Karir Bidan

 Mengetahui pendidikan lanjut


 Job Fungsional
 Prinsip pengembangan karir bidan dikaitkan dengan peran fungsi dan tanggungjawab bidan

9.2. Proses Berubah

 Pengertian
 Macam - macam perubahan
 ciiri-ciri perubahan

9.3. Pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan

Anda mungkin juga menyukai