RJP/XII/2019 No. Revisi :0 SOP Tanggal Terbit : 24 Desember 2019 Halaman : 1/2 UPTD PUSKESMAS Hj. Mia Shopia.,S.KM.,SST RAJAPOLAH NIP. 197605302011012002 KAB. TASIKMALAYA 1. Pengertian Audit adalah suatu kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan melalui interaksi secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi Audit internal dilakukan oleh tim auditor puskesmas yang telah memperoleh pelatihan sebagai auditor Audit internal dilaksanakan secara periodik minimal setiap enam bulan sekali untuk satu unit layanan. Auditor adalah tim atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan audit internal. Auditee adalah seorang yang menjadi sasaran audit 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan audit internal supaya memastikan keefektifan penerapan sistem manajemen mutu dan mengidentifikasi penerapan sistem manajemen mutu dan mengidentifikasi serta memperbaiki ketidaksesuaiian yang timbul dalam penerapan sistem manajemen mutu. 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 660/SK/PKM-RJP/XII/2019 tentang Kebijakan Mutu 4. Referensi
5. Prosedur/ A. Persiapan Audit
Langkah-langkah 1. Ketua bersama tim auditor menyusun jadwal audit internal. 2. Ketua dan tim auditor mengajukan jadwal kepada Kepala Puskesmas. 3. Kepala Puskesmas memberikan pengesahan dengan menandatangani jadwal audit internal. 4. Kepala Puskesmas memberikan pengarahan kepada tim auditor sebelum audit dilaksanakan. 5. Ketua bersama tim audit mengadakan rapat persiapan audit termasuk sasaran audit dan objek audit. 6. Tim audit membuat Kerangka Acuan Kegiata (KAK) audit yang akan dilaksanakan. B. Proses audit 1. Auditor berkordinasi dengan auditee tentang rencana audit baik subjek audit maupun waktu pelaksanaan audit. 2. Auditee mempersiapkan dokumen yang menjadi sasaran audit sebelum audit dilaksanakan. 3. Auditor melaksanakan audit dengan standar dan ruang lingkup yang ditetapkan... 4. Auditor menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi penting. 5. Auditor mencatat hasil temuan audit kedalam form laporan ketidaksesuaian. 6. Auditor membuat analisis dan rekomendasi penyelesaian ketidaksesuaian baik dalam bentuk tindakan korektif maupun preventif. 7. Auditor membuat laporan audit dan menandatanganinya. 8. Auditor membuat 5 salinan laporan audit untuk diserahkan kepada auditee, ketua audit, penanggungjawab upaya, penanggung jawab mutu, dan Kepala Puskesmas. 9. Ketua auditor melaporkan hasil audit pada saat perteuan tinjauan manajemen. C. Tindakan Perbaikan 1. Auditee meneria laporan audit dari auditor. 2. Auditee menindaklanjuti hasil audit dengan tindakan perbaikan. 3. Auditee melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan rekomendasi perbaikan yang telah ditetapkan bersama-sama. 4. Auditor mendokumentasikan hasil audit serta tindakan perbaikan yang dilakukan. D. Verifikasi 1. Auditor memverifikasi hasil tindakan perbaikan temuan audit. 2. Auditor membuat laporan akhir dari hasil verifikasi tentang status perbaikan dari ketidaksesuaian. 3. Auditor bersama auditee terus berkomunikasi dan berkoordinasi tentang status tindakan perbaikan sampai masalah ketidaksesuaian dapat diatasi. 4. Auditor dan auditee membuat laporan akhir verifikasi. 6. Hal-hal yang Auditor dan auditee harus bersinergi dan berkolaborasi dengan baik harus diperhatikan 7. Unit terkait 1. Auditor interna 2. Pelaksana/ pemegang program 3. Penanggungjawab upaya kesehatan program (UKP) 4. Penanggungjawab mutu 5. Kepala Puskesmas 8. Dokumen terkait 1. Kerangka acuan kegiatan 2. Laporan Audit 3. Bukti komunikasi dan koordinasi 9. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai perubahan diberlakukan
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional