Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

SOSBUDAS
“Cara Pendekatan Agama dalam
Sosbudas di Praktik Kebidanan”

DOSEN PEMBIMBING
Herlina Tri D, S.KM, M.Kes

DISUSUN OLEH :

Annisa Khoirul M (P1337424222008)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


TAHUN 2022/2023
CARA PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
MELALUI PENDEKATAN AGAMA

Agama dapat memberikan petunjuk /pedoman pada umat manusia dalam menjalani hidup dan
mencakup seluruh aspek kehidupan. Selain itu agama juga dapat membantu umat manusia dalam
memecahkan berbagai masalah hidup yang sedang dihadapi.

Adapun aspek-aspek pendekatan melalui agama dalam memberikan pelayanan kebidanan dan
kesehatan diantaranya :
1. Agama mengharuskan umat manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dalam segala aktivitasnya.
2. Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu menjaga kesehatannya.
3. Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar dan melandasi cita-cita juga
perilaku manusia dalam menjalani kehidupan yang bermanfaat baik bagi dirinya, keluarga,
masyarakat serta bangsa.
4. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari segala hal-hal /perbuatan yang
bertentangan dengan ajarannya.

Upaya-upaya pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi agama,


diantaranya :

A. Upaya pemeliharaan kesehatan


Kesehatan merupakan faktor utama bagi umat manusia untuk dapat melakukan/menjalani
hidup dengan baik sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit dan kecacatan.Upaya
dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu hamil yaitu sejak janin
di dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan agar bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat
begitu juga dengan ibunya.
Ada beberapa langkah yang dapat diberikan sebagai tuntunan bagi umat manusia untuk
memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama, antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : Kebersihan sebagian dari iman)
3. Berolahraga
4. Pengobatan diwaktu sakit
B. Upaya pencegahan penyakit
Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan di waktu
sakit.
Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi
Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu hamil, WUS, murid SD kelas 1
sampai kelas 3.
2. Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun
(Surah Al-Baqarah ayat 233), ayat tersebut pada dasarnya memerintahkan seorang ibu
untuk menyusui bayinya dengan ASI sampai ia berusia 2 tahun.
3. Memberikan penyuluhan kesehatan.
Dapat dilakukan pada kelompok pengajian, atau kelompok-kelompok kegiatan
keagamaan lainnya.

C. Upaya pengobatan penyakit

Nabi saw bersabda : ” Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah, ada obat yang
diturunkan-Nya.” (Dalam hal ini umat manusia dianjurkan untuk berobat jika sakit).
Pandangan agama (agama Islam) terhadap Pelayanan Keluarga Berencana, yaitu pandangan
terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Ada dua pendapat mengenai hal tersebut, yaitu
memperbolehkan/ menghalalkan dan melarang/mengharamkan penggunaan alat kontrasepsi.
Karena ada beberapa ulama yang .mengatakan penggunaan alat kontrasepsi itu adalah
sesuatu /hal yang sangat bertentangan dengan ajaran agama karena berlawanan dengan
takdir /kehendak Allah. Pendapat /pandangan agama (agama Islam) dalam pemakaian IUD.

Pendapat / pandangan agama yang memperbolehkan /menghalalkan pemakaian


kontrasepsi IUD :

a. Pemakaian IUD bertujuan menjarangkan kehamilan.


Dengan menggunakan kontrasepsi tersebut keluarga dapat merencanakan jarak
kehamilan sehingga ibu tersebut dapat menjaga kesehatan ibu, anak dan keluarga
dengan baik.
b. Pemakaian IUD bertujuan menghentikan kehamilan.
Jika didalam suatu keluarga memiliki jumlah anak yang banyak, tentunya sangat
merepotkan dan membebani perekonomian keluarga. Selain itu bertujuan memberikan
rasa aman kepada ibu, karena persalinan dengan faktor risiko tinggi dapat mengancam
keselamatan jiwa ibu dan juga agar ibu dapat beristirahat waktu keseharian ibu tidak
hanya digunakan untuk mengurusi anak dan keluarga.
Pendapat /pandangan agama yang melarang/mengharamkan pemakaian kontrasepsi
IUD :

a. Pemakaian IUD bersifat aborsi, bukan kontrasepsi


b. Mekanisme IUD belum jelas, karena IUD dalam rahim tidak menghalangi
pembuahan sel telur bahkan adanya IUD sel mani masih dapat masuk dan dapat
membuahi sel telur (masih ada kegagalan).
c. Pemakaian IUD dan sejenisnya tidak dibenarkan selama masih ada obat-obatan dan
alat lainnya. Selain itu pada waktu pemasangan dan pengontrolan IUD harus
dilakukan dengan melihat aurat wanita.

Pelayanan kotrasepsi system operasi yaitu MOP dan MOW juga mempunyai dua
pendapat/pandangan yaitu memperbolehkan dan melarang.

Pendapat/pandangan yang memperbolehkan:


a. Apabila pasangan suami istri dalam keadaan yang sangat terpaksa dalam kaedah
hukum (Islam) mengatakan ” Keadaan darurat memperbolehkan hal-hal yang
dilarang dengan alasan kesehatan/keselamatan jiwa “.
b. Begilu. juga halnya mengenai melihat aura orang lain apabila diperlukan untuk
kepentingan pemeriksaan dan tindakan hal tersebut dapat dibenarkan.
Pandangan/pendapat yang melarang :
a. Sterilisasi berakhir dengan kemandulan. Hal ini bertentangan dengan tujuan utama
perkawinan yang mengatakan bahwa perkawinan bertujuan untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat juga untuk mendapatkan keturunan.
b. Mengubah ciptaan Tuhan dengan cara memotong atau mengikat sebagian tubuh
yang sehat dan berfungsi (saluran mani/tuba).
c. Dengan melihat aura orang lain,Berbagai aspek agama dalam memberikan
pelayanan kesehatan terdiri dari upaya-upaya pelayanan kesehatan yang ditinjau dari
segi agama, diantaranya :

Anda mungkin juga menyukai