Anda di halaman 1dari 20

Pandangan ilmu

agama terhadap
medis kebidanan
Kelompok 1

Alfina Rohmah (P1337424417002)


Ferdiana Khusnul Chasanah (P1337424417008)
Ayu Puspaningrum (P1337424417017)
Indira Ega Octami Nasution (P1337424417018)
Alma Tussalmah (P1337424417021)
Adelia Rahma Anggraeni (P1337424417041)
Pengertian Agama

Agama adalah suatu sistem yang


terpadu yang terdiri dari suatu
keyakinan dan praktek yang
berhubungan dengan hal-hal yang
suci dan menyatukan semua
penganutnya dalam suatu komunitas
yang disebut dengan umat.
Pengertian Bidan
Bidan adalah seorang yang telah menjalani
program pendidikan bidan dan lulus dari
pendidikan bidan yang diakui oleh negara
tempat ia tinggal, dan telah berhasil
menyelesaikan studi terkait serta memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan atau
memiliki izin formal untuk praktek bidan.
Peran Agama Dalam Kebidanan
1. Agama memberikan petunjuk kepada manusia
untuk selalu menjaga kesehatannya
2. Agama memberikan dorongan batin dan moral
yang mendasar dan melandasi cita-cita dan perilaku
manusia dalam menjalani kehidupan
3. Agama mengharuskan umat manusia untuk
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dalam
segala aktivitasnya
4. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari
segala hal-hal/perbuatan yang bertentangan dengan
ajarannya.
Pandangan Ilmu Agama Islam Terhadap
Medis Kebidanan
• Abortus
Abortus/aborsi adalah pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan

Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa :


a. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya
implantasi blastosis pada dindingrahim ibu
(nidasi). 
b. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang b
ersifat darurat ataupun hajat.
• Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilah
yang mem-bolehkan aborsia dalah:
Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti
kanker stadium lanjut,TBC dengan caverna dan penyakit-
penyakit fisik berat lainnya yang harus ditetapkan oleh
Tim Dokter.
Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si
ibu. 
Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic
yang kalau lahir kelak sulit disembuhkan.
(Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud harus
dilakukan sebelum janin berusia 40 hari)
Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang
terjadi akibatzina.
• Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998) dalam
bukunya Emansipasi Adakah Dalam Islam
halaman 127-128 menyebutkan bahwa aborsi
dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh
(nyawa) ditiupkan.
• Jika dilakukan setelah setelah ditiupkannya
ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa
kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih
(fuqoha)sepakat akan keharamannya.
• jika aborsi dilakukan sebelum ditiupkannya ru
h. Sebagian memperbolehkan dan
sebagaimana mengharamkan nya.
• Yang memperbolehkan aborsi sebelum peniupan
ruh, antara lain Muhammad Ramli (w. 1596 M)
dalam kitabnya An Nihayah dengan alasan karena
belum ada makhluk yang bernyawa.
• Ada pula yang memandangnya makruh,
denganalasan karena janin sedang mengalami
pertumbuhan.Yang mengharamkan aborsi
sebelum peniupan ruh antara lain Ibnu Hajar(w.
1567 M) dalam kitabnyaAt Tuhfah dan Al
Ghazali dalam kitabnya Ihya`Ulumiddin.
Tindakan Medis Kebidanan
• KB (Keluarga Berencana)

• Pengertian KB (Keluarga Berencana) secara umum ialah


upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudka
n keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-
undang No. 10/1992).
• Keluarga Berencana (FamilyPlanning, Planned Parenthood)
adalah suatu usaha untuk menjarangkan ataumerencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
• Menurut WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yang
membantuindividu pasutri untuk mendapatkan objektif-
obketif tertentu, menghindarikelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang diinginkan,mengatur interval
diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak
dalamkeluarga
• KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam
• Bahkan KB dengan maksudmenciptakan
keluarga sejahtera yang berkualitas dan
melahirkan keturunan yang tangguh sangat
sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu
mewujudkankemashlahatan bagi umatnya.
• Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat
yangdapat mencegah timbulnya
kemudlaratan.
• Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang
dapat melahirkan kemaslahatan dan
mencegah kemudlaratan maka tidakdiragukan
lagi kebolehan KB dalam Islam
Pandangan Ilmu Agama Kristen/Katolik
terhadap Medis Kebidanan
1. Aborsi
Secara singkat di dalam Al Kitab dapat disimpulkan bahwa
aborsi dalam bentuk dan alasan apapun dilarang karena:
a) Apabila ada sperma dan ovum telah bertemu maka
unsur kehidupan telah ada.
b) Abortus pada janin yang cacat tidak diperbolehkan
karena Tuhan mempunyai rencana lain pada hidup
seorang manusia.
c) Bila terjadi kasus pemerkosaan, diharapkan keluarga
serta orang-orang terdekat dapat memberi semangat.
d) Aborsi untuk menyembunyikan aib tidak dibenarkan.
2. Keluarga Berencana
Pandangan tentang manusia menurut kristen
harus menjadi acuan utama dalam membangun
keluarga sejahtera. Kepentingan tersebut terletak
pada tanggung jawab membawa bahtera rumah
tangga dalam takut akan Allah. Karena itu, kristen
mendukung program KB.
Kristen katolik, untuk mengatur kelahiran anak
suami istri harus tetap menghormati dan menaati
moral katolik dan umat katolik diperbolehkan
berKB
Pandangan Ilmu Agama Hindu terhadap
Medis Kebidanan

1. Aborsi
Aborsi dalam teologi hindunisme tergolong pada
perbuatan yang disebut “Himsa karma” yakni
salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan
dengan membunuh, menyakiti, dan menyiksa.
Oleh karena itulah perbuatan aborsi disetarakan
dengan menghilangkan nyawa, maka aborsi dalam
Agama Hindu tidak dikenal dan tidak dibenarkan.
2. Keluarga Berencana
Tujuan agama: “Moksartham
jagathitaya ca iti dharmah”, artinya
adalah tujuan agama Hindu mencapai
kesejakteraan jasmani dan kebahagiaan
rohani.
Tujuan Keluarga Berencana
dihubungkan dengan tujuan agama
Hindu sangat identik dan cocok
Pandangan Ilmu Agama Budha terhadap
Medis Kebidanan
1. Aborsi
Agama Budha menentang dan tidak menyetujui adanya tindakan
aborsi karena telah melanggar pancasila Buddhis, menyangkut
sila pertama yaitu panatipana. Suatu pembunuhan telah terjadi
bila terdapat lima faktor sebagai berikut:
a) Ada makhluk hidup (pano).
b) Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup
(pannasanita).
c) Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam)
d) Melakukan pembunuhan (upakkamo)
e) Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan (tena
maranam)
2. Keluarga Berencana

Program KB patut dilaksanakan karena KB


menimbulkan kesejahteraan keluarga. Keluarga
berencana dibenarkan dalam agam budha dan
umat budha dibebaskan memilih cara KB yang
cocok.
Larangan Bagi Seorang Bidan Secara Umum Maupun
Dalam Agama

1. Melakukan aborsi.
2. Memakai perhiasan saat menolong persalinan.
3. Berkuku panjang karena berbahaya bagi keselamatan ibu dan
bayi
4. Menceritakan apapun yang terjadi saat menolong persalinan
kecuali di mintai keterangan oleh pihak pengadilan.
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada situasi yang
tidak diperbolehkan
6. Tidak mau bekerja sama dengan dukun beranak.
7. Melaksanakan tugasnya yang bertentangan dengan UU
kebidanan dan tidak sesuai dengan kode etik kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

• https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-
3-pandangan-agamaagama-terhadap-tindakan
-praktik-kebidanan-keluarga-berencana
• http://pengalamansekolahkebidanan.blogspot
.co.id/
• https://www.scribd.com/document/35138945
8/Tugas-Bu-Agustin-Pandangan-Agama
• http://kasengmashuri.blogspot.co.id/2013/02
/hubungan-agama-dan-profesi-kebidanan.htm
l

Anda mungkin juga menyukai