agama terhadap
medis kebidanan
Kelompok 1
1. Aborsi
Aborsi dalam teologi hindunisme tergolong pada
perbuatan yang disebut “Himsa karma” yakni
salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan
dengan membunuh, menyakiti, dan menyiksa.
Oleh karena itulah perbuatan aborsi disetarakan
dengan menghilangkan nyawa, maka aborsi dalam
Agama Hindu tidak dikenal dan tidak dibenarkan.
2. Keluarga Berencana
Tujuan agama: “Moksartham
jagathitaya ca iti dharmah”, artinya
adalah tujuan agama Hindu mencapai
kesejakteraan jasmani dan kebahagiaan
rohani.
Tujuan Keluarga Berencana
dihubungkan dengan tujuan agama
Hindu sangat identik dan cocok
Pandangan Ilmu Agama Budha terhadap
Medis Kebidanan
1. Aborsi
Agama Budha menentang dan tidak menyetujui adanya tindakan
aborsi karena telah melanggar pancasila Buddhis, menyangkut
sila pertama yaitu panatipana. Suatu pembunuhan telah terjadi
bila terdapat lima faktor sebagai berikut:
a) Ada makhluk hidup (pano).
b) Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup
(pannasanita).
c) Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam)
d) Melakukan pembunuhan (upakkamo)
e) Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan (tena
maranam)
2. Keluarga Berencana
1. Melakukan aborsi.
2. Memakai perhiasan saat menolong persalinan.
3. Berkuku panjang karena berbahaya bagi keselamatan ibu dan
bayi
4. Menceritakan apapun yang terjadi saat menolong persalinan
kecuali di mintai keterangan oleh pihak pengadilan.
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada situasi yang
tidak diperbolehkan
6. Tidak mau bekerja sama dengan dukun beranak.
7. Melaksanakan tugasnya yang bertentangan dengan UU
kebidanan dan tidak sesuai dengan kode etik kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-
3-pandangan-agamaagama-terhadap-tindakan
-praktik-kebidanan-keluarga-berencana
• http://pengalamansekolahkebidanan.blogspot
.co.id/
• https://www.scribd.com/document/35138945
8/Tugas-Bu-Agustin-Pandangan-Agama
• http://kasengmashuri.blogspot.co.id/2013/02
/hubungan-agama-dan-profesi-kebidanan.htm
l