Anda di halaman 1dari 5

Nama : Windiya Januarita Imelda

Nim : 211540139
Resume pertemuan 10
A. Pandangan Ilmu Agama Islam Terhadap Medis Kebidanan
1. Aborsi
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi secara premature dari uterus
dimana embrio tidak dapat tumbuh diluar kandungan.
Majelis Ulama Indonesia, memfatwakan bahwa:
a. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blotosis pada dinding
Rahim ibu (nidasi)
b. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun
hajat
Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang membolehkan aborsi
adalah:
 Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium
lanjut,TBC dengan caverna, dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang
harus ditetapkan oleh dokter
 Dalam keadaan dimana kehamilan mengancam nyawa si ibu
 Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau lahir
kelak susah disembuhkan
 Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud harus dilakukan sebelum janin
berusia 40 hari
c. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat
zina
2. Euthanasia
KH Ma’ruf Amin ( Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia) mengatakan,
euthanasia boleh dilakukan dalam kondisi pasif yang sangat khusus. Kondisi
pasif tersebut, dimana seseorang yang tergantung oleh alat penunjang
kehidupan tetapi ternyata alat tersebut lebih dibutuhkan oleh orang lain atau
pasien lain yang memiliki tingkat peluang hidupnya lebih besar, dan pasien
tersebut keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
3. Keluarga Berencana
KB secara prinsipil dapat diterima oleh islam bahkan KB dengan maksud
menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan
yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syariat islam yaitu mewujudkan
kemaslahatan bagi umatnya. Selain itu ,KB jug memiliki sejumlah manfaat
yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan.

 KB Halal Kalau Motivasinya Benar


Motivasi yang melatar-belakangi bukan karena takut tidak mendapat rezeki.
Karena bila motivasinya seperti ini berarti telah kufur kepada Allah salah satu sifat
Allah SWT yaitu Ar-Razzaq.
 Halal kalau metodenya dibenarkan syariah
ara ulama membolehkan KB sepakat bahwa keluarga berencana yang
dibolehkan syari’at adalah suatu usaha pengaturan kelahiran atau usaha
pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami isteri karena situasi dan
kondisi tertentu untuk kepentingan keluarga.
 Sifat islami yang harus dimiliki bidan
Sifat Islam yang harus dimiliki bidan antara lain :
 Kejujuran serta keikhlasan kepada Allah SWT.
 Adil dan jujur dalam menjalankan tugasnya di dalam masyarakat
 Tauhid yaitu mengesakan Allah
 Bidan harus berpengetahuan luas, tidak hanya dalam bidang kesehatan tetapi
juga dalam bidang agama.
 Kifayah, artinya suatu perbuatan jika dikerjakan oleh seseorang maka dosa
untuk satu desa akan terhapuskan.

 Ciri – ciri bidan islami


Ciri bidan yang Islami yaitu:
 Lemah lembut dalam berucap.
 Sopan santun dalam bersikap.
 Selalu menyerahkan diri kepada Allah dan memulai sesuatu dengan
bacaan basmallah.
Ciri-ciri sikap terpuji yang harus dimiliki bidan adalah:
o Sifat inovatif : bersifat memperkembangkan sesuatu yang baru. Orang
yang bersifat inovatif mempunyai ciri-ciri:
a. Gemar bersifat teliti.
b. Memiliki kesadaran dan kecakapan yang tinggi.
c. Tidak mudah putus asa.
o Sifat kreatif yaitu memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru.
Bidan yang kreatif mempunyai sifat kreatif. Bidan yang kreatif adalah
bidan yang selalu berusaha menggunakan dan memanfaatkan
lingkungannya dengan baik.

o Sifat produktif : Banyak mendatangkan hasil. Ciri-cirinya:


a. Tidak ada waktu terbuang bagi dirinya.
b. Tidak melakukan pekerjaan yang dirasa menghasilkan semata-mata
bagi diri atau orang lain.
o Kooperatif: Bersifat kerjasama bersedia membantu.

B. Pandangan Ilmu Agama Kristen/Katolik Terhadap Medis Kebidanan

 Aborsi
secara singkat di dalam alkitab dapat disimpulkan bahwa aborsi dalam
bentuk dan alasan apapun dilarang karena:
 Apabila ada sperma dan ovum Telah bertemu maka unsur kehidupan
telah ada
 Abortus pada janin yang cacat tidak diperbolehkan karena Tuhan
mempunyai rencana lain pada hidup seorang manusia anak adalah
pemberian Tuhan
 Bila terjadi kasus pemerkosaan di Harapan keluarga serta orang-orang
terdekat dapat memberi semangat
 Aborsi untuk menyembunyikan aib tidak dibenarkan
 Euthanasia
Umat Kristiani dalam menanggapi masalah “bunuh diri” dan “pembunuhan”
berdasarkan belas kasihan adalah dari sudut “kekudusan kehidupan” sebagai
suatu pemberian Tuhan mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah
bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian tersebut.
 Keluarga berencana
Bagi Agama Kristen program Keluarga Berencana dapat menunjang
terciptanya kebahagiaan keluarga di mana hak dan peran anggota dapat
diwujudkan secara memadai.
C. Pandangan Ilmu Agama Hindu Terhadap Medis Kebidanan

 Aborsi
Aborsi dalam teologi Hindunisme tergolong pada perbuatan yang disebut
“Himsa Karma” yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan
membunuh, menyakiti, dan menyiksa. Oleh karena itulah perbuatan aborsi
disetarakan dengan menghilangkan nyawa maka aborsi dalam Agama Hindu
tidak dikenal dan tidak dibenarkan
 Euthanasia
Pandangan agama Hindu terhadap euthanasia didasarkan pada ajaran
tentang Karma, moksa, dan Ahimsa. Karma merupakan suatu konsekuensi
murni dari semua jenis kehendak dan maksud perbuatan yang baik maupun
buruk lahir ataupun batin dengan pikiran kata-kata atau tindakan. Sebagai
akumulasi terus-menerus dari karma yang buruk adalah menjadi penghalang
atau “moksa” yaitu suatu kebebasan dari siklus reinkarnasi yang menjadi
suatu tujuan utama dari penganut ajaran Hindu. “Ahimsa” merupakan prinsip
anti kekerasan atau pantang menyakiti siapapun juga.
 Keluarga berencana
Tujuan keluarga berencana dan tujuan agama Hindu sangat identik dan cocok
adanya dapat dikatakan demikian dengan bertolak dari tujuan agama :
“moksartham jagathitaya ca iti dharmah”, Artinya adalah tujuan agama Hindu
mencapai kesejahteraan jasmani dan kebahagiaan rohani berkenaan dengan
hal tersebut, sudah jelas secara prinsip antara tujuan Keluarga Berencana
dengan tujuan agama adalah sama penekanannya untuk mewujudkan
Kesejahteraan Sosial.

D. Pandangan Agama Budha Terhadap Medis Kebidanan

 Aborsi
Agama Buddha menentang dan tidak menyetujui adanya tindakan aborsi
karena telah melanggar Pancasila Buddhis menyangkut sila pertama yaitu
“panatipata” suatu pembunuhan terjadi bila terdapat 5 faktor berikut :
 Ada makhluk hidup (pano)
 mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup (pannasanita)
 ada kehendak ( cetana )untuk membunuh (vadhabacittam)
 melakukan pembunuhan (upakkamo)
 makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan (tena maranam).

 Euthanasia
Dalam agama Buddha euthanasia atau Mercy killing baik yang aktif ataupun
pasif tidak dibenarkan karena perbuatan membunuh atau mengakhiri
kehidupan seseorang ini, walaupun dengan alasan kasih sayang tetap
Melanggar sila pertama dari Pancasila Buddhis.
 Keluarga berencana
Keluarga Berencana dibenarkan dalam agama Buddha dan umat Buddha
dibebaskan memilih cara KB yang cocok.

Anda mungkin juga menyukai