Anda di halaman 1dari 30

Pandangan Ilmu Agama

terhadap Medis Kebidanan


Definisi Bidan
• Pengertian Bidan dalam bahasa inggris, kata Midwife (Bidan)
berarti “withwoman”(bersama wanita, mid = together, wife = a
woman). Dalam bahasa Perancis, sage femme (Bidan) berarti
“wanita bijaksana”,sedangkan dalam bahasa latin, cum-mater
(Bidan) bearti ”berkaitan dengan wanita”
• Definisi Bidan (ICM) : bidan adalah seorang yang telah menjalani
program pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia
tinggal, menyelesaikan studi terkait serta memenuhi persyaratan
untuk terdaftar dan memiliki izin formal untuk praktek bidan.
Peran Agama dalam Kebidanan
• Agama dapat memberikan petunjuk/pedoman pada umat manusia
dalam menjalani hidup meliputi seluruh aspek kehidupan.
• Adapun aspek-aspek pendekatan melalui agama dalam
memberikan pelayanan kebidanan dan kesehatan diantaranya :
1. Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu
menjaga kesehatannya
2. Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar dan
melandasi cita-cita dan perilaku manusia dalam menjalani
kehidupan yang bermanfaat baik bagi dirinya, keluarga,
masyarakat serta bangsa.
3. Agama mengharuskan umat manusia untuk beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam segala aktivitasnya
4. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari segala
hal-hal/perbuatan yang bertentangan dengan ajarannya.
Upaya yang dilakukan Bidan diantaranya:
a. Upaya pemeliharaan kesehatan
Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu
hamil yaitu sejak janin di dalam kandungan. Ada beberapa langkah yang
dapat memberikan tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara
kesehatan yang dianjurkan oleh agama antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan
3. Berolah raga
4. Pengobatan diwaktu sakit
b. Upaya pencegahan penyakit

Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan
di waktu sakit. Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan
balita, ibu hamil, WUS, murid SD kelas 1 sampai kelas 3.
2. Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun
3. Memberikan penyuluhan kesehatan. Dapat dilakukan pada kelompok
pengajian, atau kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
c. Upaya pengobatan penyakit

Nabi saw bersabda : ” Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah, ada obat
yang diturunkan-Nya”.
Pandangan agama  terhadap pelayanan program
Keluarga Berencana
A. Pendapat agama mengenai pemakaian kontrasepsi IUD
 Pendapat agama yang memperbolehkan pemakaian kontrasepsi IUD

a. Pemakaian IUD bertujuan menjarangkan kehamilan.


Dengan menggunakan kontrasepsi tersebut keluarga dapat merencanakan jarak kehamilan
sehingga ibu tersebut dapat menjaga kesehatan ibu, anak dan keluarga dengan baik.

b. Pemakaian IUD bertujuan menghentikan kehamilan.


Jika didalam suatu keluarga memiliki jumlah anak yang banyak, tentunya sangat merepotkan dan
membebani perekonomian keluarga. Selain itu bertujuan memberikan rasa aman kepada ibu. Karena
persalinan dengan factor resiko/resiko tinggi dapat mengancam keselamatan jiwa ibu. Agar ibu dapat
beristirahat waktu keseharian ibu tidak hanya digunakan untuk mengurusi anak dan keluarga.
 Pendapat agama yang melarang pemakaian kontrasepsi IUD

a. Pemakaian IUD bersifat aborsi, bukan kontrasepsi


b. Mekanisme IUD belum jelas, karena IUD dalam rahim tidak menghalangi pembuahan
sel telur bahkan adanya IUD sel mani masih dapat masuk dan dapat membuahi sel telur
(masih ada kegagalan).
c. Pemakaian IUD dan sejenisnya tidak dibenarkan selama masih ada obat-obatan dan
alat lainnya. Selain itu pada waktu pemasangan dan pengontrolan IUD harus dilakukan
dengan melihat aura wanita.
B. Pendapat agama mengenai pemakaian kontrasepsi MOP
dan MOW
 Pendapat agama yang memperbolehkan pemakaian kontrasepsi MOP dan MOW

a. Apabila pasangan suami istri dalam keadaan yang sangat terpaksa dalam kaidah
hukum islam mengatakan ”Keadaan darurat memperbolehkan hal-hal yang dilarang
dengan alasan kesehatan/keselamatan jiwa “.
b. Begitu juga halnya mengenai melihat aurat orang lain apabila diperlukan untuk
kepentingan pemeriksaan dan tindakan hal tersebut dapat dibenarkan.
 Pendapat agama yang melarang pemakaian kontrasepsi MOP dan MOW

a. Sterilisasi berakhir dengan kemandulan. Hal ini bertentangan dengan tujuan utama
perkawinan yang mengatakan bahwa perkawinan bertujuan untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat juga untuk mendapatkan keturunan.
b. Mengubah ciptaan Tuhan dengan cara memotong atau mengikat sebagian tubuh
yang sehat dan berfungsi (saluran mani/tuba).
c. Melihat aurat yang bukan muhrim.
Larangan profesi dalam kebidanan yang bertentang
dengan agama (Aborsi)
• Pembunuhan  banyak macamnya, tetapi ulama fikih menyepakati dua macam
pembunuhan, yaitu pembunuhan sengaja dan pembunuhan tak sengaja, karena
keduanya disebutkan di dalam Al Quran.
• Pembunuhan dengan sengaja terdapat di dalam banyak ayat, antara lain firman Allah,
“Dan barangsiapa yang mebunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya ialah jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan
mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (Qs. An-Nisaa’ (4): 93)
• Sedangkan pembunuhan dengan tidak sengaja ditunjukkan oleh firman Allah,
“Dan tidak layak bagi  seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain),
kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang
mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
beriman serta membayar diat yang diserahkkan kepada keluarganya (si terbunuh
itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah…”(Qs. An-Nisaa’ (4) 92)

Aborsi termasuk dalam pembunuhan dengan sengaja. Seluruh orang yang terlibat
didalamnya akan mendapat dosa besar karena menghilangkan nyawa dengan sengaja.
Tugas Pokok Profesi Kebidanan
Kewajiban Bidan

1. Bidang wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan tersebut

dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.

2. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan

menghormati hak-hak pasien.

3. Bidan wajib meruju pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan dan kahlian

sesuai dengan kebutuhan pasien.

4. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk di dampingi suami atau keluarga

5. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai degnan

keyakinannya.
Lanjutan kewajiban bidan

6. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang


seorang pasien.
7. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang
akan dilakukan serta resiko yang mungkin timbul
8. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis atas tindakan yang dilakukan
9. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan
10. Bidan wajib mengetahui perkembangan IPTEK dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal, non formal
11. Bidan wajib bekerja sama denagn profesi lain dan pihak terkait secara
timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.
Larangan Bagi Seorang Bidan Secara
Umum Maupun Dalam Agama
1) Bidan di larang melakukan Aborsi
2) Bidan di larang memakai perhiasan saat menolong persalinan
3) Bidan di larang berkuku panjang karena berbahaya bagi keselamatan ibu dan bayi
4) Bidan di larang menceritakan apapun yang terjadi saat menolong persalinan kecuali di mintai
keterangan oleh pihak pengadilan.
5) Melaksanakan tugas yang bertentangan dengan UU kebidanan dan tidak sesuai dengan kode etik
kebidanan
Pandangan Berbagai Agama
Mengenai Aborsi dan KB
Aborsi Menurut Pandangan Agama Islam

Dalam istilah syari’at, aborsi adalah kematian janin atau keguguran


sebelum sempurna, walaupun janin belum mencapai usia enam
bulan. Dapat disimpulkan bahwa aborsi secara syari’at tidak melihat
kepada usia kandungan, namun melihat kepada kesempurnaan
bentuk janin tersebut.
Klasifikasi Abortus
Abortus (al-Ijhaadh) dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis:

• Al-Ijhaadh at-Tilqaa’i (Abortus spontanea) Yaitu proses alami yang dilakukan rahim untuk
mengeluarkan janin yang tidak mungkin sempurna unsur-unsur kehidupan padanya. Bisa jadi ini terjadi
dengan sebab kecacatan besar yang terkena penyakit beragam seperti diabetes atau lainnya.

• Al-Ijhaadh al-’Ilaaji (Abortus Provokatus Medisinalis) Adalah abortus (keguguran) yang sengaja
dilakukan para medis (dokter) demi menyelamatkan nyawa ibu; yang dalam keadaan sangat jarang
bahwa kehamilannya dapat berlanjut dengan selamat.

• Al-Ijhaadh al-Ijtimaa-i (Abortus Provokatus Kriminalis) Adalah aborsi yang sengaja dilakukan tanpa
adanya indikasi medik (ilegal). Tujuannya hanya untuk tidak melahirkan bayi atau untuk menjaga
penampilan atau menutup aib dan sejenisnya. Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan
berbagai cara termasuk dengan alat-alat atau obat-obat tertentu..
Mengapa Aborsi di Haramkan dalam Hukum Al-Quran?

 Manusia berapapun kecilnya adalah ciptaan Allah yang


Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran mulia.
yang menyatakan bahwa aborsi boleh  Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh
semua orang.
dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya,
 Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan
banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan menyelamatkan semua orang.
bahwa janin dalam kandungan sangat  Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan
mulia. Dan banyak ayat-ayat yang tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan
menyatakan bahwa hukuman bagi orang- kekurangan uang.
orang yang membunuh sesama manusia  Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan
adalah sangat mengerikan. Berikut ini terhadap perintah Allah.
merupakan alasan dalam Al-Quran yang  Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal
mengharamkan tindakan aborsi. kita. Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan”
atau kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah
merupakan rencana Allah.
 Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan
aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun,
Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan.
Aborsi Menurut Pandangan Agama Kristen
Sama halnya dengan islam, agama Kristen pun melarang keras tindakan aborsi.
Kitab suci umat kristiani menjelaskan beberapa hal mengenai tindakan aborsi
diantaranya :
 Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki
nyawa.
 Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
 Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.
 Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun
alasannya.
 Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaikbaiknya.
Aborsi Menurut Pandangan Agama Katholik
 Gereja mengajak pengikutnya untuk menghormati hidup manusia sejak dari awal, oleh karena
itu dapat dikatakan dengan tegas, Katholik pun menolak adanya pengguguran.

 Katolik menolak dengan tegas abortus atau pengguguran dengan cara dan alasan apa pun.
Sekalipun aborsi itu dilakukan dengan alasan kesehatan dari si ibu. Atau karena rasa belas
kasihan karena melihat anak yang akan dilahirkan itu nanti cacat (cacat fisik atau cacat
mental) sehingga dianggap tidak memiliki masa depan yang baik kecuali penderitaan. Bahkan
katolik juga menolak aborsi terhadap bayi yang dikandung akibat kecelakaan (ibu diperkosa
atau hasil pergaulan bebas dan sebagainya). Tidak ada satu orang pun yang berhak mengambil
jiwa seseorang, sekalipun ia masih manusia kecil dalam kandungan.

 Sanksi aborsi termuat dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja no. 1398, yaitu berupa
ekskomunikasi otomatis, atau pengucilan dari kehidupan Gereja.
Aborsi Menurut Pandangan Agama Hindu
 Aborsi dalam Theology Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut “Himsa karma”
yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh, meyakiti, dan
menyiksa. Membunuh dalam pengertian yang lebih dalam sebagai “menghilangkan nyawa”
mendasari falsafah “atma” atau roh yang sudah berada dan melekat pada jabang bayi
sekalipun masih berbentuk gumpalan yang belum sempurna seperti tubuh manusia

 Dalam Hindu perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa. Kitabkitab suci
Hindu antara lain Rgveda 1.114.7 menyatakan: “Ma no mahantam uta ma no arbhakam”
artinya: Janganlah mengganggu dan mencelakakan bayi. Atharvaveda X.1.29: “Anagohatya
vai bhima” artinya: Jangan membunuh bayi yang tiada berdosa. Dan Atharvaveda X.1.29:
“Ma no gam asvam purusam vadhih” artinya: Jangan membunuh manusia dan binatang.
Aborsi Menurut Pandangan Agama Budha
 Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau
membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Dari sudut pandang
Buddhis aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan.

 Umat Buddha terdiri dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam. Seorang pabbajita mutlak
tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai umat awam
aborsi boleh dilakukan dengan alasan yang kuat. Misal janin dalam kandungan dalam kondisi
abnormal yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan ibu.

 Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi seminimal mungkin untuk
menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan
yang tidak diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang mengakibatkan
karma buruk.
Pandangan Agama Islam Mengenai KB
 
Jika program Keluarga Berencana (KB) dimaksudkan untuk membatasi kelahiran,
maka hukumnya tidak boleh. Karena Islam tidak mengenal pembatasan kelahiran
(tahdid an-nasl).
Terdapat banyak hadits yang mendorong umat  Islam untuk memperbanyak anak.
Misalnya:
 
“Perintah menikahi perempuanYang subur dan banyak anak, penjelasan yang
menyebutkan bahwa Rasulullah berbangga di Hari Kiamat dengan banyaknya pengikut
beliau”.
 (HR. Nasa’i, Abu Dawud, dan Ahmad), dsb.
 
Yang dikenal dalam Islam adalah pengaturan kelahiran (tanzhim an-nasl).Hal ini
didasarkan pada para sahabat yang melakukan azal di masa Nabi, dan beliau tidak
melarang hal tersebut.(HR. Bukhari dan Muslim).
Beberapa alasan yang membenarkan pengaturan kelahiran antara
lain:
 

1.      kekhawatiran akan kehidupan dan kesehatan ibu jika ia hamil atau melahirkan, berdasarkan    
pengalaman atau keterangan dari dokter yang terpercaya.Firman Allah:
 
      “Dan janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kebinasaan.”
 (QS. al-Baqarah: 195).
 
2.     khawatir akan kesulitan materi yang terkadang menyebabkan munculnya kesulitan dalam
beragama, lalu menerima saja sesuatu yang haram dan melakukan hal-hal yang dilarang demi anak-
anaknya. Allah berfirman:
          “Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan.
            (QS. al-Baqarah: 185).
 
Lanjutan…
3.      Alasan kekhawatiran akan nasib anak-anaknya; kesehatannya buruk atau
pendidikannya tidak teratasi (Lihat:Halal dan Haram dalam Islam,Dr. Yusuf al-
Qaradhawi, Era Intermedia, hlm. 285-288).
 
4.     Alasan lainnya adalah agar bayi memperoleh susuan dengan baik dan cukup, dan
dikhawatirkan kehadiran anak selanjutnya dalam waktu cepat membuat hak susuannya
tidak terpenuhi.
 
Membatasi anak dengan alasan takut miskin atau tidak mampumemberikan nafkah
bukanlah alasan yang dibenarkan. Sebab, itu mencerminkan kedangkalan akidah,
minimnya tawakal dan keyakinan bahwa Allah Maha Memberi rezeki. Allah Swt.
berfirman:
 
“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kamilah yang
memberi    rezeki kepada mereka dan kepada kalian.” (QS. al-Isra: 31).
 
Pandangan Agama Kristen mengenai KB
          
Pandangan tentang manusia menurut kristen harus menjadi acuan utama dalam
membangun keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan keluarga sejahtera
menurut alkitabiah, tercermin dari perkawinan. Perkawinan sebagai sebuah proses
yang bertanggung jawab, selain itu kristen juga menyebutkan kesejahteraan
keluarga memiliki makna yang sangat penting dengan apa yang disebut keluarga
yang bertanggung jawab. Kepentingan tersebut terletak pada tanggung jawab
membawa bahtera rumah tangga dalam takut akan tuhan.
Karena itu, kristen mendukung program KB. Bagi agama kristen, program KB
dapat menunjang terciptanya kebahagian keluarga, dimana hak dan peran
anggotanya dapat diwujudkan secara memadai. Secara filosofis bertujuan untuk
melindungi hidup. Pandangan ini didasarkaan antara lain bahwa kebahagiaan suatu
keluarga bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan peranannya
dengan tepat terhadap tiap anggota yang lain.
Kristen Protestan
      
Agama kristen protestan memandang kesejahteraan keluarga diletakkan
dan diwujudkan dalam pemahaman yang bersifat real sesuai dengan
kehendak Allah dan tidak melarang umatnya berKB.

Kristen Katolik

Menurut kristen katolik untuk mengatur kelahiran anak suami istri harus
tetap menghormati dan menaati moral katolik dan umat katolik
dibolehkan berKB dengan metode alami yang memanfaatkan masa tidak
subur.
 
Pandangan Agama Budha mengenai KB
 
Masalah kependudukan dan Keluarga Berencana belum timbul ketika Buddha
Gotama masih hidup. Tetapi kita bisa menelaah ajaran-Nya yang relevan dengan
makna Keluarga Berencana. Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup
harmonis antara suami dan isteri, dan antara orang tua dengan anaknya.

Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah berusaha menimbulkan


danmemperkembangkan kesejahteraan untuk anak-anaknya. Jadinya, bila
kitaperhatikan KB menurut agama budha harus dilaksanakan, karena KB
menimbul kankesejahteraan keluarga. KB dibenarkan dalam agama Buddha. Dan
umat Buddha hanya memilih cara KB yang cocok untuk mereka masing-masing.
 
Pandangan Agama Hindu mengenai KB

 KB menurut agama hindu di perbolehkan karena KB dapat


membatasi jumlah anak dengan tujuan agar sejahtera.
 
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai