Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis laporan kasus


Penelitian dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN
PADA NY.N.N.F. DI PUSKESMAS SIKUMANA PERIODE 18
FEBRUARI S/D 18 MEI 2019” dilakukan dengan menggunakan metode
studi penelaahan kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini
dapat berarti satu orang ibu yang diberikan asuhan sejak masa kehamilan
hingga KB dengan penerapan asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada
pengkajian awal dan dengan menggunakan metode SOAP (subyektif,
obyektif, analisis, penatalaksanaan).
Laporan kasus ini Ini dilakukan dengan cara menganalisa suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit
tunggal di sini dapat berarti satu orang. Unit yang menjadi kasus tersebut
secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan
keadaan kasus itu sendiri. Meskipun didalam kasus ini yang diteliti hanya
berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam, meliputi
berbagai aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara
intergratif (Notoatmodjo,2010).
B. Lokasi dan waktu.
Lokasi studi kasus merupakan tempat, dimana pengambilan kasus dilakukan
(Notoatmodjo,2010). Tempat pengambilan kasus dilaksanakan di
Puskesmas Sikumana. Waktu studi kasus merupakan batas waktu dimana
pengambilan kasus diambil (Notoatmodjo, 2010). Pelaksanaan studi kasus
dilakukan pada tanggal 18 Februari s/d 18 Mei 2019.
C. Subyek laporan kasus
Subyek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenai dalam
kegiatan pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2010). Subyek yang diambil
pada kasus ini adalah ibu hamil trimester III a.n Ny.N.N.F di Puskesmas
Sikumana.

165
D. Teknik pengumpulan data:
1. Data primer
a) Observasi:
Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui suatu
pengamatan dengan menggunakan pancaindra maupun alat. Sesuai
format asuhan kebidanan pada ibu hamil data obyektif meliputi:
keadaan umum, tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, pernapasan,
dan nadi), penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
pengukuran lingkar lengan atas, pemeriksaan fisik (wajah, mata,
mulut, leher, payudara, abdomen, ekstermitas), pemeriksaan
kebidanan (palpasi uterus Leopold l - lV dan auskultasi denyut jantung
janin), serta pemeriksaan penunjang (pemeriksaan hemoglobin)
(Notoatmodjo,2012).
b) Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dari seseorang
sasaran penelitian pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
dan keluarga berencana. Wawancara dilakukan dengan menggunakan
pedoman wawancara sesuai format asuhan kebidanan pada ibu selama
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
berencana yang berisi pengkajian meliputi: anamnese identitas,
keluhan utama, riwayat menstruasi, riwayat penyakit dahulu dan
riwayat psikososial. (Notoatmodjo,2012).
Wawancara dilakukan pada ibu hamil trimester III, keluarga dan
bidan.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan fisik
tetapi diperoleh dari keterangan keluarga sama lingkungannya,
mempelajari status dan dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan dan
studi (Notoatmodjo, 2010).

166
Data sekunder diperoleh dengan cara studi dokumentasi yang adalah
bentuk sumber infomasi yang berhubungan dengan dokumentasi baik
dokumen resmi maupun dokumen tidak resmi, meliputi laporan, catatan-
catatan dalam bentuk kartu klinik, sedangkan dokumen resmi adalah
segala bentuk dokumen di bawah tanggung jawab institusi tidak resmi
seperti biografi, catatan harian (Notoatmodjo, 2010).
Studi kasus ini, dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data
yang diambil dari rekam medik di Puskesmas Oemasi dan buku
kesehatan ibu dan anak.
E. Triangulasi Data.
Triangulasi data merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada, pada kasus ini, penulis menggunakan triangulasi sumber
data dengan kriteria:
1. Observasi
Uji validitas data dengan pemeriksaan fisik inspeksi (melihat), palpasi
(meraba), auskultasi (mendengar) dan pemeriksaan penunjang.
2 Wawancara
Uji validitas dengan wawancara dengan pasien, keluargadan bidan.
3. Studi dokumentasi
Uji validitas data dengan menggunakan dokumen bidan yang ada yaitu
buku KIA dan kartu ibu.
F. Instrument laporan kasus
Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan
data (Notoatmodjo,2010).Instrumen yang digunakan dalam penelitian
adalah pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk
format asuhan kebidanan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam laporan kasus ini adalah:
a) Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi,
pemeriksaan fisik dan pertolongan persalinan yaitu: Tensimeter,
stetoskop, timbangan berat badan, termometer, jam tangan, pita metlit,

167
funandoscope, tisu, partus set,kapas DTT, kasa steril, alat pelindung diri
(APD), handscon, air mengalir untuk cuci tangan, sabun serta handuk
kecil yang kering dan bersih.
b) Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara adalah
format asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi
baru lahir, KB dan pulpen, Lembar Balik Alat Bantu Pengambilan
Keputusan (ABPK).
c) Alat bahan yang digunakan untuk studi dokumentasi adalah catatan
medik atau status pasien.
G. Etika Penelitian
Etika adalah peristiwa interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan falsafah moral, sopan santun, tata susila, budi pekerti.
Penelitian kasus adalah penelitian yang dilaksanakan dengan metode ilmiah
yang telah teruji validitas dan reliabilitas. Penelitian akan dibenarkan secara
etis apabila penelitian dilakukan seperti 3 hal diatas.
Ketika menuliskan laporan kasus juga memilki masalah etik yang harus
diatasi adalah inform consent, anonymity dan confidentiality.
1. Informed Consent
Informed consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi
yang efektif antara bidan dengan pasien dan bertemunya pemikiran
tentang apa yang dilakukan terhadap pasien (Pusdiklatnakes, 2013).
2 Anonymity
Sementara itu hak anonymity dan confidentiality didasari hak
kerahasiaan. Subyek penelitian memiliki hak untuk ditulis atau tidak
ditulis namanya atau anonim dan memiliki hak berasumsi bahwa data
yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaanya. Laporan kasus yang akan
dilakukan, penulis menggunakan hak informed consent serta hak
anonymity dan confidentiality dalam penulisan studi kasus (Pusdiklatna
kes, 2013).

168
d) Confidentiality
Sama halnya dengan anonymity, confidentiality adalah pencegahan
bagi mereka yang tidak berkepentingan, yang ingin mengetahui secara
umum data, hak dan kerahasiaan klien. Seseorang dapat mencapai
informasi secara umum apabila telah disebutkan atau telah mendapat
perijinan dari pihak yang berkaitan. Manfaat confidentiality adalah
menjaga kerahasiaan secara menyeluruh untuk menghargai hak-hak
pasien (Pusdiklatnakes, 2013).

169

Anda mungkin juga menyukai