Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Jenis Studi Kasus


Jenis studi kasus dalam laporan ini adalah studi kasus observasi atau

pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan terhadap perilaku dan

linkungan, baik itu social dan material individu maupun kelompok yang diamati

(Gall dkk dalam mugnifar 2021)

3.2 Lokasi Studi kasus


Lokasi studi kasus ibu bersalin berada di Klinik Pratama Hadijah, Jl Batu

Putih no.8 Medan

3.3 Subjek Studi Kasus


Subjek studi Kasus adalah seorang ibu bersalin G0PIAO Ny N dengan

Rupture Perenium Derajat II.

3.4 Waktu Studi Kasus


Studi Kasus dilaksanakan Febuari s/d Maret 2022.

3.5 Instrument Studi Kasus


Instrument yang di pakai dalam penulisan laporan studi kasus ini dengan

menggunakan lembar format pengkajian sesuai dengan manajemen dan alat-

alat yang digunakan pada bersalian terdiri dari : Sap I : korentang, bak

instrument besar (partusset) dan kecil, handscoon, duk steril, obat, klorin spray,

kapas cebok, dopler, kassa steril, betadin. Sap II terdiri dari : kom plasenta, air

slim seher, bak instrument kecil, alat hecting. Sap III terdiri dari : sepatu bood, 1

konteber berisi pakaian ibu, ibu dan alat perlindungan diri .

3.6 Pengumpulan data


Dalam pengumpulan data pada laporan studi kasus ini merupakan data

primer dan tehnik pengumpulan data dari wawancara, observasi.

1. Data primer

Data Primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari sumber pertama atau ketempat objek penelitian dilakukan. Peneliti

menggunakan hasil wawancara yang didapatkan dari informan mengenai

topik penelitian sebagai data primer (Sugiyono 2018). Data primer di

peroleh dari:

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik atau pengkajian dalam keperawatan dipergunakan

untuk memperoleh data objektif dari riwayat keperawatan klien

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses pemeriksaan dengan metode

pengamatan atau observasi menggunakan panca indra untuk

mendeteksi masalah kesehatan pasien.Inspeksi di lakukan secara

berurutan mulai dari kepala sampai kaki. Dalam pengambilan kasus

ini melakukan inspeksi Rupture perenium.

2) Palpasi

Suatu tehnik yang menggunakan indera peraba, tangan dan jari.

Di dalam hal ini dilakukan untuk memeriksakan keadaan tingkat

robekan, dalam pengambilan kasus ini melakukan palpasi keadaan

tingkat robekan .

3) Perkusi
Suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk atau membandingkan

kiri dan kanan setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan

penghasilan suara.Perkusi bertujuan mengidentifikasikan lokasi,

ukuran, bentuk dan konsisten jaringan. Pada kasus ini di lakukan

pemeriksaan robekan.

4) Auskultasi

Pemeriksaan dengan jalan mendengarkan sesuatu yang di

berikan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. Pemeriksaan ini

di lakukan untuk mendeteksi frekuensi jantung.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang di pergunakan atau

pengumpulan data dimana peneliti mendapatkan keterangan penderita

secara lisan dari seorang sasaran peneliti atau bercakap-cakap

berhadapan muka dengan orang terserbut (Moleong, 2014), pada

pengambilan kasus ini di lakukan wawancara dengan Ny. N.

c. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang terencana antara lain

meliputi: melihat dan mencatat jumlah data, syarat aktifitas tertentu yang

ada hubungannya,dengan masalah yang di teliti. Pada kasus ini di

lakukan observasi untuk mengetahuan vital sign (tekanan darah, suhu,

nadi, respirasi), output (BAB dan BAK), reflek, TB dan BB.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
sesuai dengan Undang-Undang lain atau dengan dokumentasi (Sugiyono,

2018). Data sekunder diperoleh dari :

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumen, baik dokumen resmi maupun tidak

resmi (Sukarni, 2017).

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan–bahan pustaka yang sangat penting

dalam menunjang latar belakang teoritis suatu penelitian (Purwoastut,

2015).Bahan pustaka dalam kasus ini penulis mengambil dari jurnal dan

buku yang berhubungan dengan Rupture perineum derajat II.

Anda mungkin juga menyukai