Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan

Rancangan dalam penelitian ini dengan metode penelitian

deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yg digunakan adalah studi

penelaahan kasus (case study), yakni dengan cara meneliti suatu

permasalahan yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor-

faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yg muncul

sehubungan dengan kasus maupun tindakan dan reaksi kasus

terhadap suatu perlakuan. Penelitian dengan judul “Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Ny.N dengan Ikterik Neonatorum di RSUD

Dr.R.Soedjono Selong Tahun 2022“ Menggunakan Metode

Penelitian Deskriptif dengan Pendekatan Studi Kasus.

B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

1. Lokasi

Lokasi pengambilan kasus akan di lakukkan di RSUD

Dr.R.Soedjono Selong

2. Waktu

Studi kasus ini akan dilaksanakan di RSUD Dr.R.Soedjono

Selong, Mulai dari 11 Agustus 2022 - 13 Agustus 2022

30
31

C. Subjek Studi Kasus

Menurut Ari Kunto (2016) subjek penelitian adalah memberi

batasan subjek penelitian sebagai benda hal atau orang tempat

data untuk variable penelitian melekat dan di permasalahkan.

Subjek penelitian yang akan di bahas dalam Laporan Tugas Akhir

ini adalah Bayi Ny.N dengan Ikterik Neonatorum yang diberikan

asuhan secara khusus dikarenakan bayi mengalami Ikterik

Neonatorum.

D. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

a. Pemeriksaan fisik

b. Penentuan diagnosa

2. Data Sekunder

a. Rekam medic

b. Register

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Obat dan alat dalam penelitian study kasus ini adalah :

a. Obat : D10%, Ampixilin, Glentamisin, Urdafalk puyer

b. Alat : Fototeraphi, Timbangan Berat Badan Bayi, Stetoskop,

Metline, Thermometer, Infarm Warmer.

c. Bahan : Infus set, spuit 3 cc, abocath, tempat sampah


32

kuning dan hitam, APD, sandal tertutup, Instrumen yang

digunakan dalam study kasus meliputi: buku saku,

checklist.

2. Teknik pengumpulan data

a. Data primer

1. Wawancara : wawancara dilakukan untuk mendapatkan

informasi yang tepat dan akurat

2. observasi : metode pengumpulan data melalui suatu

pengamatan dengan menggunakan

anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai

format asuhan kebidanan.

b. Data Sekunder penulis peroleh dari rekam medik,

pemeriksaan laboratorium dan penunjang

F. Analisis Data

1. Pengolahan data

Data-data yang sudah di kumpulkan kemudian di olah

menjadi laporan yang di tulis secara komunikatif, dan mudah di

baca, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami

seluruh informasi penting dan laporan dapat membawa

pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang.

Pelaporan menggunakan pendokumentasian kebidanan .


33

2. Analisi data

Analisis data akan dilakukan sejak peneliti dilapangan,

sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data

terkumpul atau setelah selesai dari lapangan. Analisa data

didokumentasikan dalam bentuk asuhan kebidanan SOAP

G. Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek

tidak boleh bertentangan dengan etika. Tujuan harus etis

dalam arti hak pasien harus dilindungi. Setelah proposal

mendapat persetujuan dari pembimbing, kemudian

penyusunan LTA mendapat surat pengantar dari institusi

pendidikan untuk diserahkan kepada Bangkes Bangpol untuk

mendapatkan persetujuan untuk diteruskan menyusun LTA.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi etika

penelitian sebagai berikut:

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Lembar persetujuan sebagai responden diberikan pada saat

pengumpulan data. Bertujuan agar responden mengetahui

tujuan, manfaat, prosedur intervensi dan kemungkinan

dampak yang terjadi selama penelitian. Jika responden

bersedia maka responden menandatangani lembar

persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk diteliti

maka peneliti menghargai hak- hak tersebut.


34

2. Tanpa Nama (Anonimity) Nama pasien yang menjadi responden

tidak perlu dicantumkan pada hasil dokumentasi. Peneliti cukup

memberikan kode pada hasil dokumentasi yang berupa asuhan

kebidanan Bayi Baru Lahir.

3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dari responden dijaga kerahasiaannya oleh

peneliti.

H. Alur Studi Kasus

1. Tahap Persiapan

Peneliti mempersiapkan surat permohonan ijin permintaan data

mengenai angka kejadian Ikterik Neonatorum di RSUD

Dr.R.Soedjono Selong. Setelah mendapatkan data, peneliti

melakukan studi pendahuluan terhadap Bayi Ny.N dengan Ikterik

Neonatorum .

Proses kegiatan studi kasus dilakukan setelah mendapatkan

persetujuan secara akademi, kemudian peneliti mempersiapkan

surat permohonan ijin melalukan studi kasus Asuhan Kebidanan

Bayi Baru Lahir Dengan Ikterik Neonatorum di RSUD

Dr.R.Soedjono Selong. Setelah disetujui oleh pihak rumah sakit,

peneliti mempersiapkan hal-hal seperti berikut :

1) Sosialisasi terhadap responden sehingga diperoleh

pengertian dan bersedia menjadi responden sukarela. Hal


35

ini didukung dengan penandatanganan surat persetujuan

informed consent.

2. Prosedur Teknis

menjelaskan bahwa responden akan dilakukan pemeriksaan

dengan metode pendokumentasian SOAP pada hari pertama

pertemuan dengan teliti

3. Pemberian Perlakuan

Rencana perlakuan peneliti terhadap responden, yaitu sebagai

berikut :

a. Mengidentifikasi masalah responden

b. Pengumpulan data primer

1) Pemeriksaan fisik

2) Penentuan diagnosa

c. Pengumpulan data sekunder

d. Pemberian asuhan

Setelah menjalani perlakuan selama 3 hari dan dilakukan

asuhan, bagi subjek penelitian yang Ikterik Neonatorum dan

diberikan obat dengan berkolaborasi dengan Dokter

e. Pengelola data

f. Analisa data
36

4. Evaluasi

Menyampaikan kepada responden bahwa peneliti akan

mendatangi lagi pada besok pagi.

Gambar 2 Kerangka Alur Studi Kasus

Surat menyurat
a. Surat ijin studi pendahuluan ke RSUD Dr.R.Soedjono Selong

Studi Pendahuluan

Pengumpulan Data Primer : Identifikasi masalah


a. Wawancara
b. Observasi
Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Sekunder :


a. Wawancara Pemberian Asuhan

Pengelolahan Data

Analisis Data

Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai