Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

Studi Kasus

III.1 Kerangka Konsep

Remaja Putri

Usia Lama Menstruasi Riwayat Keluarga

Penurun aktivitas akibat


nyeri dismenore primer

Abdominal
stretching exercise

\
Peningkatan aktivitas
akibat berkurangnya nyeri
dismenore primer

III.2 Definisi Operasional (Studi Kasus)


III.3 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif dengan metode atau
design fenomenologi. Penelitian kualitatif design fenomenologi adalah memahami
dari suatu fakta atau realitas yang terbentuk secara sosial dengan variabel yang saling
berkaitan serta kompleks, dari pandangan responden individu yang berbeda dan
elemen yang unik dari peristiwa atau fenomena individual yang biasa disebut
ideografic. Tujuannya yaitu dapat memahami perspektif atau pemahaman dari
pengalaman yang didapatkan oleh partisipaan yang mendasari fenomena tersebut.
Tidak ada format khusus untuk menentukan jumlah partisipan untuk menentukan
jumlah sample (Irfanita Nurhidayah, 2020)
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian studi kasus.
Studi kasus merupakan suatu pendekatan tentang suatu kejadian yang unik dari suatu
kasus yang spesifik dengan mengumpulkan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan studi dokumentasi (Dharma, 2021)
Setelah mengetahui masalah keperawatan yang dialami keluarga saat ini,
penulis menegakkan masalah keperawatan melalui pembobotan masalah dengan
menggunakan metode skoring dan didapatkan masalah keperawatan adalah nyeri akut
pada Anak R dengan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dengan penyakit
dismenore. Penulisan karya ilmiah ini berfokus pada diagnosa keperawatan prioritas
yang berkaitan dengan masalah dismenore yaitu diagnosa keperawatan nyeri akut .
III.4 Populasi dan Sampel Penelitian

III.5 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


III.5.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di rumah Keluarga Bapak S RT 04 RW 07, Kelurahan
Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok.
III.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan 18 Februari sampai 13 Maret 2023

III.6 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan penulis yaitu lembar pengkajian untuk
mengumpulkan data klien, alat tulis, serta data penunjang lainnya.

III.7 Metode Pengumpulan Data


Pada bagian sub bab ini, menjelaskan metode yang digunakan dalam pengumpulan
data yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik serta studi dokumentasi.
a. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data yang direncanai dan disepkati oleh kedua
pihak pasien dan perawat. Tujuan dari metode wawancara ini adalah untuk
mengetahui informasi mengenai kesehatan pasien, mengidentifikasi masalah
pasien, dan mengevaluasinya. Salah satu contoh wawancara yaitu riwayat
kesehatan keperawatan pasien. pada saat melakukan wawancara ada dua
pendekatan wawancara yaitu: wawancara direktif dan wawancara nondirektif.
Wawancara direktif merupakan wawancara yang sangat terstruktur dan
menghasilkan informasi metode khusus. Sedangkan wawancara nondirektif atau
sering disebut dengan wawancara membina hubungan. Pada wawancara ini
perawat memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritai yang dialami
oleh pasien dan perawat menanggapinya.
b. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Pengamatan (observasi) adalah suatu metode pengumpulan data dengan
menggunakan indra. Observasi ini dilakukan dengan sengaja dan sadar dengan
upaya pendekatan. Selama metode observasi berlangsung perawat melibatkan
semua panca indra baik itu melihat dan mendengar apa yang dikatakan pasien.
Pengamatan yang penulis lakukan pada saat pengkajian di antaranya mengamati
kondisi anggota keluarga saat merespon, serta mengamati keadaan anggota
keluarga yang sakit untuk pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan pada
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan gangguan kebutuhan nyeri
akut.
P : Penyebab nyeri
Q : Kualitas nyeri
R : Lokasi nyeri
T : Waktu nyeri
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan dalam pengumpulan data dimana untuk
mendapatkan informasi secara fakta dalam bentuk data sekunder (Supradi,et.all
2021). Dalam studi kasus ini dokumentasi yang digunakan pengkajian
keperawatan keluarga, pemeriksaan diagnosis pasien, dan lainya. Pengkajian
keperawatan keluarga adalah mengumpulkan data keluarga dengan cara
wawancara, observasi maupun pemeriksaan fisik yang didapatkan melalui
pertanyaan yaitu data pengenalan keluarga, data perkembangan dan sejarah
keluarga, data lingkungan, data struktur keluarga, data fungsi keluarga, dan data
koping keluarga (Kholifah & Widagdo, 2016);(Maghfuri., Ali. 2021).

III.8 Analisa Data


III.9 Etika Penelitian
Etika penelitian keperawatan merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dan
bagian yang sangat penting dalam suatu penelitian yang dilakukan. Permasalahan
etika yang harus diperhatikan dalam penelitian yaitu, antara lain:
a. Anonimiy (Tanpa Nama)
Dalam etika keperawatan harus ada jaminan yang diberikan dalam penggunaan
responden penelitian agar tidak menimbulkan pro kontra atau tersebarnya identitas
asli dari responden. Untuk menjamin hal tersebut peneliti harus menjamin
keamanan data responden dengan cara menyamarkan nama responden dan hanya
boleh mencantumkan atau menyatakan inisial responden pada lembar hasil data
yang sudah dikumpulkan dan akan dipublikasikan.Informed Consent yaitu sebuah
lembar persetujuan atau form persetujuan dalam bentuk kuisioner antara
responden dan peneliti.
b. Informed Consent
Informed Consent ini adalah lembar persetujuan yang harus disetujui oleh
responden. Tujuan diberikannya informed consent yaitu agar subjek atau
responden dapat memahami arti, maksud dan tujuan yang akan dilakukan dalam
penelitian ini dan mengetahui apa dampaknya. Lembar informed consent ini harus
ditandatangani apabila responden dan peneliti bersedia dalam melakukan
penelitian ini. Apabila responden tidak menyetujui atau bersedia untuk menjadi
responden, maka peneliti harus menghormati dan menghargai keputusan yang
diberikan oleh responden. Hal-hal yang harus ada dalam informed consent yaitu
tujuan dari penelitian, undur data yang diperlukan, komitmen, penatalaksanaan
penelitian, dampak permasalahan yang akan terjadi, benefit yang didapatkan,
kerahasiaan data dan responden, kontak informasi responden yang dapat
dihubungi, dan lain lain.
c. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasian dalam etika penelitian keperawatan yaitu menjamin segala sesuatu
hasil data yang sudah dikumpulkan dari penelitian, dari halnya informasi yang
diberikan dan masalah-masalah dari penelitian tersebut. Data yang didapatkan dan
dijabarkan pada lembar penelitian harus dijamin kerahasiaannya dan hanya dapat
diketahui oleh kelompok atau individual tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset yang telah dilakukan oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai